Anda di halaman 1dari 3

Dosen dan Mahasiswa

1.POKOK PEMBAHASAN
“ Seorang dosen yang mengajar tidak mendapat respon dari mahasiswa “
2. PEMBAHASAN
     Dosen ketika mengajar sering tidak mendapatkan respon dari mahasiswa dapat
diakibatkan karena banyak faktor seperti : jam kelas sore atau malam ketika mahasiswa
sudah lelah seharian mengikuti mata kuliah sehingga mahasiswa lebih banyak pasif dan
merasa mengantuk , materi yang disampaikan oleh dosen belum dipahami dengan baik
oleh mahasiswa sehingga mahasiswa tidak memahami apa yang sedang dijelaskan oleh
dosen , atau bisa jadi faktor dari dosen itu sendiri yang membuat lingkungan belajar
mengajar dikelas kurang nyaman sehingga mahasiswa tidak sepenuhnya dapat kondusif dan
efektif mengkuti kegiatan perkuliahan. Sebenarnya respon atau tidaknya mahasiswa itu
tergantung dengan sikap mahasiswa itu sendiri . Respon tidak harus dengan selalu
bertanya kepada dosen tetapi mencatat materi yang disampaikan dosen itu juga termasuk
respon. Ketika seorang mahasiswa mencatat itu berarti dia telah menangkap materi
kemudian menuangkannya ke dalam catatan. Mendengarkan dengan baik kemudian
mengikuti alur dosen ketika menjelaskan serta duduk di barisan paling depan juga
termasuk respon terhadap dosen.  Selain itu respon mahasiswa juga dapat dilihat ketika
seorang mahasiswa ada yang meminta file copy slide sehingga mahasiswa dapat belajar di
rumah dengan file tersebut. Masalah respon mahasiswa terhadap dosen ini juga
dipengaruhi faktor komunikasi. Komunikasi atau hubungan yang baik tentu akan
mempermudah lancarnya kegiatan pembelajaran serta respon dari mahasiswa. Komunikasi
dilakukan tidak hanya ketika di dalam kelas tetapi juga dilakukan diluar kelas dengan
kegiatan organisasi atau kepembimbingan lainnya. Pada saat ini masih banyak didapati di
Perguruan tinggi, yang dalam mengajar masih konvensional. Dalam arti, pengajar (dosen)
mengajar secara alami sesuai dengan bakat mengajar yang dimiliki. Ada juga dosen yang
mengajarnya cenderung meniru gaya orang yang dahulu pernah menjadi dosennya.
Kenyataan diatas akan menimbulkan beberapa persoalan, baik bagi pengajar maupun
peserta didik.
1.    Tipe pertama misalnya, akan menimbulkan masalah bagi dosen yang tidak mempunyai
bakat mengajar atau mempunyai keterbatasan dalam menyampaikan pesan secara lisan.
2.    Tipe kedua jika tidak hati-hati, dosen cenderung akan meniru gaya orang yang
diidolakannya, tanpa melihat sisi kelemahannya.
Dalam penyampaian materi perkuliahan kepada peserta didik/audien, ada beberapa factor
yang perlu dipertimbangkan, diantaranya adalah peserta didik, ruangan kelas, metode dan
materi itu sendiri. Untuk dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan pada suatu
perkuliahan, metode pembelajaran dan komunikasi harus mendapat perhatian khusus
dalam setiap proses pembelajaran. Metode pembelajaran dan komunikasi tidak selalu
harus sama untuk setiap materi.
Proses belajar adalah suatu perubahan yang relatif tetap dalam persediaan tingkah laku,
yang terjadi sebagai hasil pengalaman. Ini berarti, hanya dapat dikatakan terjadi proses
belajar bila seseorang menunjukkan tingkah laku yang tidak sama. Jika ia dapat
membuktikan pengetahuan tentang fakta-fakta baru atau ia bisa melakukan sesuatu, yang
sebelumnya ia tidak dapat melakukannya. Jadi, proses belajar menempatkan seseorang
dari status kemampuan atau kecakapan yang satu kepada kemampuan/kecakapan yang
lain. Pengajar yang baik seharusnya memahami karakteristik masiswanya agar ia sukses
dalam melaksanakan peran mengajarnya. Dalam proses belajar mengajar kemungkinan
akan menemui mahasiswa yang sulit untuk melakukan kontak dengan dunia sekitarnya,
suka mengasingkan diri, cenderung menutup diri. Dalam kaitan dengan hal ini, maka dosen
hendaknya merencanakan proses belajar mengajar yang sesuai dengan keadaan dan
kepribadian mahasiswa.
Belajar mengajar sebagai proses pada hakikatnya mengandung tiga unsur yaitu
1. Input (bahan mentah yang akan diolah)
2. Proses (kegiatan mengolah input)
3. Output (hasil yang telah diolah)
Suatu proses dipandang baik apabila kualitas output lebih baik dari pada input. Input
proses belajar mengajar adalah mahasiswa sebelum perkuliahan. Proses belajar mengajar
adalah interaksi antara komponen-komponen belajar mengajar yaitu tujuan, bahan,
metode dosen, mahasiswa, fasilitas dan penilaian. Output dari proses belajar mengajar
yaitu peserta didik (mahasiswa) setelah menerima perkuliahan.

3. TEKNIK KOMUNIKASI
Komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui
media yang menimbulkan efek tertentu. Proses belajar mengajar (PBM) merupakan suatu
bentuk komunikasi yaitu komunikasi antara subyek didik dengan pendidik, antara
mahasiswa dengan dosen. Di dalam komunikasi tersebut terdapat pembentukan dan
pengalihan pengetahuan, keterampilan ataupun sikap dan nilai dari komunikator
(pendidik, dosen,) kepada komunikan (subyek didik, mahasiswa,) sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan.
Unsur-unsur komunikasi :
1.Komunikator
2.Pesan
3.Media
4.Komunikan
5.Efek
Komunikasi merupakan suatu yang sangat pokok dalam setiap hubungan orang-orang.
Begitu juga komunikasi dalam pembelajaran mempunyai tujuan. Tujuan komunikasi dalam
pembelajaran sebagai berikut  :
1. Menetapkan dan menjelaskan suatu materi perkuliahan
2. Mengembangkan rencana-rencana untuk mencapai tujuan pembelajaran
3. Mengorganisasikan pembelajarn sehingga efektif dan efisien
4. Memilih, mengembangkan materi perkuliahan
5. Memimpin, mengarahkan, memotivasi dan menciptakan suatu penjelasan kepada
mahasiswa di mana setiap mahasiswa dapat memberikan tanggapan .

4. METODE ( STRATEGI )
1. Metode Ceramah
Metode pembelajaran ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran
kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam
jumlah yang relatif besar. Ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar yang berupa
informasi dan jika bahan belajar tersebut sulit didapatkan.
2. Metode Diskusi
Metode pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk
berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam
pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran
yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif .
Metode diskusi dapat meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan memecahkan
masalah.
3. Metode Demonstrasi
Metode pembelajaran demontrasi merupakan metode pembelajaran yang sangat efektif
untuk menolong mahasiswa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti:
Bagaimana cara mengaturnya? Bagaimana proses bekerjanya? Bagaimana proses
mengerjakannya. Demonstrasi sebagai metode pembelajaran adalah apabila seorang dosen
atau seorang demonstrator atau seorang mahasiswa memperlihatkan kepada seluruh kelas
sesuatu proses.
4. Metode Resitasi
Metode Pembelajaran Resitasi adalah suatu metode pengajaran dengan mengharuskan
mahasiswa membuat resume dengan kalimat sendiri.
5. Metode Eksperimental
Metode pembelajaran eksperimental adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana
mahasiswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri
suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini mahasiswa diberi kesempatan untuk
mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati
suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek
yang dipelajarinya.
6. Metode Global
Metode Global yaitu suatu metode mengajar dimana mahasiswa disuruh membaca
keseluruhan materi, kemudian mahasiswa meresume apa yang dapat mereka serap atau
ambil intisari dari materi tersebut.
5. CARA PENYELESAIAN
Dosen :
1.    Dosen harus memahami peserta didik , ruangan kelas, metode dan materi yang akan
dibahas
2.    Menjalin komunikasi yang baik dengan mahasiswa
3.    Memahami karakterisitik mahasiswa yang dibimbing
4.    Merencanakan proses kegiatan pembelajaran yang sesuai keadaan dan kepribadian
mahasiswa
Mahasiswa :
1.    Menyiapkan bahan materi yang akan dijelaskan oleh dosen
2.    Mempelajari materi sebelum dibahas dikelas sehingga mahasiswa sudah sedikit
memahami dan dapat merespon dosen
3.    Memposisikan diri dengan baik ketika kegiatan belajar berlangsung sehingga tidak
terpengaruh oleh teman yang lain
4.    Fokus terhadap pembelajaran
5.    Memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dosen sehingga ketika ada yang kurang
jelas langsung dapat ditanyakan kepada dosen yang bersangkutan
6.    Mempersiapakan alat tulis dan segala peralatan yang akan digunakan dalam suatu
mata kuliah sehingga dapat mengikuti pembelajaran dengan efektif

Anda mungkin juga menyukai