Anda di halaman 1dari 2

TRAUMA KEPALA

a. Definisi
Cedera kepala adalah istilah luas yang menggambarkan sejumlah besar cedera
yang terjadi pada kulit kepala, tengkorak, otak dan jaringan dibawahnya dan
pembuluh darah di kepala. Cedera kepala juga sering disebut sebagai cedera otak atau
cedera otak traumatis (TBI), tergantung pada sejauh mana trauma kepala. Cedera
kepala dibedakan menjadi dua yakni cedera tertutup dan terbuka. Cedera kepala
tertutup adalah apabila cedera yang terjadi tidak menyebabkan kerusakan pada tulang
tengkorak dan tidak mengenai otak secara langsung. Sebaliknya, cedera kepala yang
terbuka adalah cedera yang menyebabkan kerusakan pada tulang tengkorak dan
mengenai jaringan otak.
Cedera kepala meliputi konkusi ( otak terguncang, adalah jenis cedera otak
traumatitis yang paling umum ), luka kulit kepala, dan fraktur tengkorak. Cedera
kepala dapat menyebabkan perdarahan di jaringan otak dan pada lapisan yang
mengelilingi otak (subarachnoid hemorrhage, subdural hematoma, hematoma
ekstradural). Cedera otak traumatitis (TBI) menyumbang lebih dari 1 dari 6 perawatan
rumah sakit yang berhubungan dengan cedera setiap tahun.

J. Penatalaksanaan Medis
Perawat untuk cedera kepala tergantung pada jenis dan tingkat keparahan
cedera. Pada cedera kepala ringan, sering kali tidak ada gejala selain rasa sakit di
tempat cedera. Dalam kasus ini, pasien disarankan mengonsumsi acetaminophen
(Tylenol) untuk nyeri. Pasien tidak boleh menggunakan obat anti-inflamasi nonsteroid
(NSAID), seperti ibuprofen (Advil) atau aspirin (Bayer). Hal ini karena jenis obat
tersebut dapat membuat perdarahan memburuk. Jika pasien memiliki luka terbuka,
jahitan atau staples dapat digunakan untuk menutup luka sebelum dibalut dengan
perban.
Sementara itu, perawatan untuk cedera kepala berat meliputi :
1) Penggunaan Obat
Pada pasien yang mengalami cedera otak parah, pasien sebaiknya diberikan
obat antikejang. Hal ini karena pasien beresiko terkena kejang dalam smeinggu
setelah cedera. Pasien juga diberikan diuretic jika cedera menyebabkan penumpukan
tekanan diotak. Diuretik menyebabkan pasien mengeluarkan lebih banyak cairan. Hal
ini dapat membantu meringankan sebagian tekanan.
Jika cedera kepala yang dialami sangat serius, pasien perlu diberikan obat
untuk membantu pasien terkena koma sementara. Ini adalah perawatan yang tepat jika
pembuluh darah pasien rusak parah. Dalam keadaan koma, otak tidak membutuhkan
banyakksigen dan nutrisi seperti biasanya.
2) Operasi
Pada keadaan darurat, operasi harus dilakukan untuk mencegah kerusakan
lebih lanjut pada otak. Operasi bertujuan untuk menghilangkan hematoma,
memperbaiki tengkorak, dan melepaskan tekanan di otak.
3) Rehabilitasi
Jika pasien mengalami cedera otak serius, kemungkinan besar pasien akan
membutuhkan rehabilitasi untuk mendapatkan kembali fungsi otak sepenuhnya. Jenis
rehabilitasi yang bisa didapatkan bergantung pada fungsi apa yang hilang akibat
cedera otak. Orang-orang yang mengalami cedera otak seringkali memebutuhkan
bantuan untuk mendapatkan kembali mobilitas dan kemampuan bicara.

Anda mungkin juga menyukai