Anda di halaman 1dari 4

1.

Jelaskan apa saja yang perlu dipantau dalam upaya perbaikan mutu pelayanan di
Puskesmas (Minimal 2)
Jawab :
1. Bagaimana tingkat kepuasan masyarakat terhadap kualitas pelayanan kesehatan di
Puskesmas.
2. Bagaimana mutu pelayanan dari suatu instansi pelayanan kesehatan di Puskesmas.
2. Jelaskan bagaimana mengelola pelayanan di puskesmas sehingga diperoleh mutu
pelayanan yang sesuai dengan standar pelayanan
Jawab :
Caranya dengan mengevaluasi beberapa hal yaitu :

1. Apakah mutu mencakup usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.


2. Apakah mutu mencakup produk, tenaga kerja, proses, dan lingkungan.
3. Apakah mutu merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang
dianggap merupakan mutu saat ini, mungkin dianggap kurang bermutu pada masa
mendatang).
Dengan memperhatikan standar-standar terdiri dari :
a. Kesesuaian dengan spesifikasi
b. Kesesuaian dengan tujuan dan manfaat
c. Tanpa cacat (Zero Defects)
d. Selalu baik sejak awal Standar pelanggan terdiri dari : Kepuasan pelanggan,
Memenuhi kebutuhan pelanggan, dan Menyenangkan pelanggan.
3. Jelaskan manfaat program mutu pelayanan puskesmas
Jawab :
1. Dapat meningkatkan efektifitas pelayanan kesehatan
Peningkatan efektifitas pelayanan kesehatan ini erat hubungannya dengan dapat di
atasinya masalah kesehatan secara tepat, karena pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan telah sesuai dengan kmajuan ilmu dan teknologi dan ataupun standar
yang telah ditetapkan.
2. Dapat meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan
Peningkatan efisiensi yang dimaksudkan ini erat hubungannya dengan dapat
dicegahnya pelayanan kesehatan yang dibawah standar dan ataupun yang berlebihan.
Biaya tambahan karena harus menangani efek samping atau komplikasi karena
pelayanan kesehatan dibawah standar dapat dihindari. Demikian pula halnya mutu
pemakaian sumber daya yang tidak pada tempatnya yang ditemukan pada pelayanan
yang berlebihan.
3. Dapat meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
Peningkatan penerimaan ini erat hubungannya dengan telah sesuainya pelayanan
kesehatan dengan kebutuhan dan tuntutan pemakai jasa pelayanan. Apabila
peningkatan penerimaan ini dapat diwujudkan, pada gilirannya pasti akan berperanan
besar dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
4. Dapat melindungi penyelenggara pelayanan kesehatan dan kemungkinan timbulnya
gugatan hukum
Pada saat ini sebagai akibat makin baiknya tingkat pendidikan masyarakat, maka
kesadaran hukum masyarakat juga telah semakin meningkat. Untuk mencegah
kemungkinan gugatan hukum terhadap penyelenggara pelayanan kesehatan, antara lain
karena ketidak puasan terhadap pelayanan kesehatan, perlulah diselenggarakan
pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya. Dari uraian ini, mudah dipahami bahwa
terselenggaranya program menjaga mutu pelayanan kesehatan mempunyai peranan
yang amat besar dalam melindungi penyelenggara pelayanan kesehatan dan
kemungkinan timbulnya gugatan hukum, karena memang pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan telah terjamin mutunya.
4. Jelaskan strategi apa saja yang harus dilakukan puskesmas dalam upaya peningkatan
mutu pelayanan kesehatan nya (jelaskan dengan pendekatan input, proses dan output)
Jawab :
a. Input Atau Struktur
Karakteristik yang relatif stabil dari penyedia pelayanan kesehatan, alat dan
sumber daya yang dipergunakan, fisik dan pengaturan organisasi di lingkungan
kerja. Konsep struktur termasuk manusia, fisik, dan sumber keuangan yang
dibutuhkan untuk memberikan pelayanan medis”. Struktur digunakan sebagai
pengukuran tidak langsung dari kualitas pelayanan. Hubungan antara struktur dan
kualitas pelayanan adalah hal yang penting dalam merencanakan, mendesain, dan
melaksanakan sistem yang dikehendaki untuk memberikan pelayanan
kesehatan. Pengaturan karakteristik struktur yang digunakan mempunyai
kecenderungan untuk mempengaruhi proses pelayanan sehingga ini akan
membuat kualitasnya berkurang atau meningkat. (Donabedian, 1980).
Sebagai Contoh : Tenaga kesehatan profesional (dokter, paramedis, dan
sebagainya). Anggaran biaya yang tersedia untuk operasional dan lain-lain.
Perlengkapan dan peralatan kedokteran termasuk obat-obatan. Dan Metode (
adanya standar operasional prosedur masing-masing unit, dan sebagainya
b. Proses
Beberapa pengertian tentang proses : “Interaksi profesional antara pemberi
pelayanan dengan konsumen (pasien/masyarakat) (Depkes RI, 2001). “Suatu
bentuk kegiatan yang berjalan dengan dan antara dokter dan pasien”.
(Donabedian, 1980). “Semua kegiatan dokter dan tenaga profesi lainnya yang
mengadakan interaksi secara profesional dengan pasiennya. Baik tidaknya
pelaksanaan proses pelayanan di RS dapat diukur dari tiga aspek, yaitu relevan
tidaknya proses itu bagi pasien, efektivitas prosesnya, dan kualitas interaksi
asuhan terhadap pasien”. (Muninjaya, 2004). “Proses yaitu semua kegiatan
sistem. Melalui proses akan mengubah input menjadi output.
Pengubahan/Transformasi berbagai masukan oleh kegiatan operasi/produksi
menjadi keluaran yang berbentuk produk dan/atau jasa.
Sebagai Contoh : Memberikan petunjuk tentang pelaksanaan kegiatan pelayanan
kesehatan, prosedur asuhan yang ditempuh oleh tenaga kesehatan dalam
menjalankan tugasnya, Apakah telah sebagaiman mestinya sesuai dengan
prosedur, diagnosa, pengobatan, dan penanganan seperti yang seharusnya sesuai
standar.
c. Output/Outcome
Tentang output/outcome, Donabedian memberikan penjelasan bahwa outcome
secara tidak langsung dapat digunakan sebagai pendekatan untuk menilai
pelayanan kesehatan. Dalam menilai apakah hasilnya bermutu atau tidak, diukur
dengan dengan standar hasil (yang diharapkan) dari pelayanan medis yang telah
dikerjakan.
Sebagai Contoh : Merupakan indikator hasil daripada keadaan sebelumnya, yaitu
Input dan Proses seperti BOR, LOS, TOI, dan Indikator klinis lain seperti : Angka
Kesembuhan Penyakit, Angka Kematian 48 jam, Angka Infeksi Nosokomial,
Komplikasi Perawatan , dan sebagainya

Anda mungkin juga menyukai