PEMBAHASAN
5.1 Gambaran Tahapan Input Penjaminan Rawat Jalan Sistem Provider dengan
Cashless di PT Asuransi Sinarmas Jakarta
5.1.1 Sumber Daya Manusia (SDM)
Petugas pengelolaan klaim rawat jalan sistem provider dengan cashless di PT
Asuransi Sinarmas Jakarta Berjumlah 16 orang, dengan 1 orang berperan sebagai
kepala divisi klaim analis sistem provider, 1 orang penanggung jawab bagian
penjaminan klaim rawat jalan sistem provider by phone, 7 orang analis claim
bagian pemeriksaan berkas jaminan yang dikirim oleh rumah sakit, 6 orang
bagian penjaminan klaim by phone.
Tingkat pendidikan yang dimiliki kepala divisi klaim analis sistem provider
yaitu S1 Kedokteran dan memiliki sertifikasi Ahli Asuransi Kesehatan (A2K),
penanggung jawab bagian penjaminan klaim rawat jalan sistem provider by
phone berjumlah 1 orang. Untuk nalis claim bagian pemeriksaan berkas jaminan
yang dikirim oleh rumah sakit tingkat pendidikan terakhir yang dimilikinya yaitu
S1 Kesehatan masyarakat, D3 kesehatan masyarakat, S1 Keperawatan, S1
kedokteran dan memiliki sertifikat Ahli Ajun Asuransi Kesehatan (A3K) yang di
keluarkan oleh lembaga sertifikasi yaitu PAMJAKI, jumlah bagian penjaminan
klaim by phone perusahaan berjumlah 6 orang dengan kualifikasi yang hampir
sama yaitu D3 kebidanan, D3 Keperawatan, SMAdan meiliki sertifikat Ahli Ajun
Asuransi Kesehatan (A3K).
Sehingga penulis dapat menyimpulkan bahwa kualifikasi yang dibutuhkan
sesuai dengan latar belakang pendidikan petugas yang bekerja dalam mengelola
klaim rawat jalan sistem provider dengan cashless di PT Asuransi Sinarmas
Jakarta. Kemudian dalam kompetensi petugas,seluruh petugas sudah mengikuti
pelatihan terkait pengelolaan klaim rawat jalan sistem provider dengan cashless.
Kendala dalam pengelolaan klaim untuk SDM sendiri masih kurangnya
tenaga kerja untuk penjaminan klaim by phone. Kekurangan tersebut dilihat dari
beban kerja penyelesaian penjaminan klaim rawat jalan by phone yang masuk
dengan rata-rata 7000-8000 perbulannya dan jam pulang kerja bagian penjaminan
klaim by phone yang melebihi jam 17.00 WIB. Berdasarkata data KPI PT
Asuransi Sinarmas klaim rawat jalan sistem provider dengan cashless, terkait
beban kerja penjaminan klaim by phone harus menyelesaikan 1 klaim rawat jalan
sistem provider dengan cashless dengan waktu 5 menit atau 50-60 klaim/ hari
dalam menentukan pengambilan keputusan apakah klaim dapat dijaminkan,
ditolak atau di proses ulang. Hal tersebut juga sejalan dengan hasil penelitian
(Julianingsih, 2017) yang dilakukan di RSU Kab Tangerang yang diketahui
bahwa masih terdapat masalah masih ada keluhan kurangnya sumber daya
manusia.
Sesuai dengan teori yang dikemukanan oleh (Buchbinder dan Shanks, 2014)
yang menjelaskan bahwa SDM merupakan salah satu bagian yang paling penting
dan bertan geung jawab yang paling menantang dalam layanan kesehatan.
Organisasi layanan kesehatan harus memiliki kinerja yang tinggi, dan sumber
daya manusia dianggap merupakan taktor yang paling penting dalam
menciptakan organisasi tersebut. Kinerja tinggi pada suatu organisasi layanan
kesehatan memberikan layanan berkualitas tinggi dan layanan pelanggan secara
prima, merupakan hal yang efisien, memiliki produktivitas yang tinggi, dan
memberdampak secara keuangan.
Perusahaan seringkali menghadapi masalah kekurangan tenaga. Upaya
menanggulangi keluhan kurangnya pegawai adalah dengan menarik pegawai baru,
memperbaiki kondisi lingkungan pekerjaan diperusahaan, menaikan kompensasi,
serta membuat jenjang karier yang jelas. Sebelum itu, seyogianya di nilai dahulu
apakah keluhan kurangnya pegawai benar-benar jadi masalah. Untuk itu perlu
dilakukan perhitungan beban kerja, perhitungan kebutuhan tenaga kerja dirumah
sakit dapat dinilai berdasar sistem rasio yang dibandingkan dengan standar,
berdasarkan kebutuhan dengan menghitung kebutuhan sesuai beban kerja dan
dengan cara menilai peminatan yang dihitung menurut kegiatan yang memang
benar-benar dilakukan (Aditama,2007)
Menurut Pemendagri No 12 tahun 2008, beban kerja adalah besaran
pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu jabatan atau unit organisasi dan
merupakan hasil kali antara volume kerja dan normal waktu. Upaya
menaggulangi keluhan kurangnya pegawai adalah dengan menarik pegawai baru,
memperbaiki kondisi lingkungan pekerjaan, menaikan kompensasi, serta
membuat jenjang karier yang jelas. Sebelum itu, seyogjanya dinilai dahulu
apakah keluhan kurangnya pegawai benar-benar jadi masalah, Untuk itu perlu
dilakukan perhitungan beban kerja, perhitungan kebutuhan tenaga kerja di rumah
sakit dapat dinilai berdasar sitem rasio yang dibandingkan dengan standar,
berdasar sistem rasio yang dibandingkan dengan standar, berdasarkan need
dengan menghitung kebutuhan sesuai beban kerja dan dengan cara menilai
demand yang dihitung menurut kegiatan yang memang benar-benar dilakukan
(Aditama, 2007).
Sesuai yang diungkapkan (Ruky dalam Sutrisno, 2009) bahwa untuk
mencapai tujuan organisasi diperlukan karakteristik sebagai berikut :
1. Memiliki pengetahuan penuh tentang tugas, tanggung jawab, dan
wewenangnya
2. Memiliki pengetahuan (knowledges) yang diperlukan, terkait dengan
pelaksanaan tugasnya secara penuh.
3. Mampu melaksanakan tugas-tugas yang harus dilakukannya karena
mempunyai keahlian/keterampilan (skills) yang diperlukan.
4. Bersikap produktit, inovatif/kreatif, mau bekerja sama dengan orang lain,
dapat dipercaya, loyal, dan sebagainya.
Sedangkan menurut (Satibi, 2015) setiap staf di rumah sakit harus diberi
kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilanya. Program
pengembangan staf dapat meliputi:
1. Menyusun program orientasi staf baru, pendidikan dan pelatihan berdasarkan
kebutuhan pengembangan kompetensi SDM.
2. Menentukan dan mengirim staf sesuai dengan spesifikasi pekerjaan (tugas
dan tanggung jawabnya) untuk meningkatkan kompetensi yang diperlukan
3. Menentukan staf sebagai narasumber/pelatih/fasilitator sesuai dengan
kompetensinya.
Berdasarkan hasil penelitian dan tinjauan pustaka dapat disimpulkan bahwa
sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor penting dalam pengelolaan klaim
rawat jalan sistem provider dengan cashless di PT Asuransi Sinarmas Jakarta.
Untuk mencapai tujuan organisasi maka dibutuhkan sumber daya manusia yang
memiliki kemampuan dan pengetahuan tugas yang dikerjakan khusus nya terkait
pengelolaan klaim rawat jalan sistem provider dengan cashless sehingga proses
klaim dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Di PT
Asuransi Sinarmas Jakarta didapatkan informasi bahwa jumlah SDM kurang
dibagian penjaminan klaim by phone sehingga perlu adanya penambahan tenaga
SDM pada bagian petugas klaim by phone. Kepala bagian klaim rawat jalan
dalam mengatasi kurangnya SDM sudah mengajukan ke pihak pengadaan SDM
untuk menambah petugas penjaminan klaim by phone namun belum ditanggapi
sehingga diharapkan pihak pengadaan SDM dapat menanggapi dan mempercepat
proses permintaan perekrutan Sumber Daya Manusia (SDM) di bagian
penjaminan klaim by phone rawat jalan agar dalam proses pengelolaan klaim
terlaksana tepat waktu. Kurangnya sumber daya manusia yang menyebabkan
lamanya waktu pengerjaan klaim dan masih terdapat karyawan yang belum
mengikut pelatihan terkait tugas. Berdasarkan hasil temuan penulis, didapatkan
informasi bahwa belum adanya perhitungan beban kerja sehingga diharapkan
perlu adanya perhitungan beban kerja kembali agar kebutuhan petugas
pengelolaan klaim dapat terpenuhi dan kegiatan dapat berjalan dengan optimal.
Hasil ini diperkuat dengan pendapat (llyas, 2005) bahwa dalam mengajukan
berkas klaim, ada beberapa hasil yang harus dipenuhi oleh tertanggung. yaitu :
melengkapi berkas-berkas klaim seperti kwitansi asli, resep obat dan data lain,
misalnya surat Jaminan pelayanan kesehatan (presertifikasi) untuk kasus rawat
inap dan atau pembedahan. Sedangkan pemegang polis juga berperan dalam
melakukan skrining terhadap kelengkapan berkas klaim dan eligibilitas pengaju
klim sebelum diajukan ke perusahaan asuransi.
Dalam prosedur pengajuan klaim sistem provider dengan cashless di PT
Asuransi Sinarmas, syarat- syarat pengajuan meliputi:
1. Prosedur Klaim Rawat Jalan, Gigi dan Kacamata (Sistem cahless)
Dokumen yang dibutuhkan :
1. Rawat Jalan:
1. Foto copy Kartu Peserta Asuransi
2. Fomulir Klaim Asuransi
3. Kwitansi Asli dari Dokter dan Diagnosa Dokter
4. Kwitansi Asli Biaya Obat-obatan
5. Copy Kesep obat-obatan
6. Copy surat ujukan dari Dokter untuk pemeriksaan laboratorium
7. Dokumen penunjang lainnya
2. Perawatan Gigi :
1. Foto copy Kartu Peserta Asuransi
2. Fomulir Klaim Asuransi
3. Kwitansi Asli dari Dokter Gigi dan Diagnosa Dokter Gigi
3. Kacamata
1. Foto copy Kartu Peserta Asuransi
2. Formulir Klaim Asuransi
3. Copy resep Kacamata dari Dokter Kacamata/Ahli Pemeriksa Mata
4. Kwitansi asli pembelian kacamata dan atau frame atau Contact Lens
dari optik
Berdasarkan hasil penelitian dan tinjauan pustakan di atas terkait
kelengkapan berkas klaim rawat jalan sistem provider dengan cashless di
PT Asuransi Sinarmas Jakarta dapat disimpulkan bahwa masih ada
pengembalian berkas klaim untuk direvisi yang disebabkan karena
ketidaklengkapan berkas. Ketidaklengkapan berkas yang sering terjadi
yaitu kurang terlampirnya penunjang medis yang disebabkan kurangnya
keterpaparan infomasi peserta mengenai syarat kelengkapan dokumen
klaim rawat jalan sistem provider dengan cashless di PT Asuransi
Sinarmas Jakarta. Hal tersebut selain berdampak pada pengembalian
berkas sehingga penjaminan atau pembayaran terpending hingga berkas
dilengkapi oleh peserta. Diharapkan pihak HR perusahaan mitra kerja
sama yang menggunakan jasa asuransi Sinamas dapat mensosialisasikan
kembali terkait keclengkapan berkas klaim yang diajukan agar
mempersingkat waktu penyelesaian klaim.
6.1 Kesimpulan
6.1.1 Sumber Daya Manusia SDM) di PT Asuransi Sinarmas dalam pengelolaan
klaim rawat jalan sistem provider dengan cashles sudah terpenuhi dari segi
kualitas namun belum secara kuantitas jumlah karyawan sehingga
penyelesaian klaim belum optimal : Kelengkapan berkas yang dibutuhkan
dalam pengelolaan klam rawat jalan sistem provider dengan cashles yaitu
Fotocopy Kartu peserta Asuransi Sinarmas, Form Rawat Jalan, Kuitansi
Asli dan dokumen penunjang klaim rawat jalan: Serta SOP yang digunakan
dalam pengelolaan klaim rawat Jalan sistem provider dengan cashles yaitu
penerapan yang sesuai dengan regulasi.
6.1.2 Proses penerimaan dan perampungan berkas klaim masih terdapat kendala
pada ketidaklengkapan berkas identitas kepesertaannya, sedangkan pada
proses verifikasi berkas klaim masih ada kendala dikarenakan kelengkapan
berkas yang terkadang lambat serta ketidaklengkapan berkas dokumen
penunjang klaim sehingga klaim dipending dan berkas harus dilengkapi
oleh peserta.
6.1.3 Kecepatan pengelolaan klaim rawat jalan sistem provider dengan cashles
masih ada keterlambatan klaim melebihi dari ketentuan SOP, hal ini
dikarenakan banyaknya jumlah klaim yang harus diselesaikan oleh klaim
analis. Untuk ketepatan terkait pengelolaan klaim rawat jalan sistem
provider dengan cashles di PT Asuransi Sinarmas Jakarta berdasarkan hasil
penelitian sudah dijalankan sesuai kebijakan polis dalam pelaksanaannya
namun belum tepat pada awal penganalisaan klaim dengan polis yang baru.
6.2 Saran
6.2.1 Perlu adanya perhitungan beban kerja kembali sehingga kebutuhan petugas
pengelolaan klaim dapat terpenuhi dan kegiatan dapat berjal an dengan
optimal.
6.2.2 Diharapkan kepada pihak pengadaan agar menanggapi dan mempercepat
proses permintaan perekrutan Sumber Daya Manusia (SDM) di bagian
verifikator klaim rawat jalan sistem provider dengan cashles agar dalam
proses pengelolaan klaim terlaksana tepat waktu
6.2.3 Diharapkan pihak HR perusahaan mitra kerja sama yang menggunakan jasa
Asuransi Sinarmas dapat mensosialisasikan kembali terkait kelengkapan
berkas klaim yang diajukan agar mempersingkat waktu penyelesaian klaim.
6.2.5 Perlu adanya sosialisasi terhadap analis klaim terkait dokumen polis
asuransi dengan peraturan tambahan polis sehingga tidak menimbulkan
ketidaktepatan terkait dalam keputusan verifikasi berkas klaim.