Anda di halaman 1dari 11

CRITICAL BOOK REVIEW

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


DOSEN PENGAMPU : 1. Prof. Asih Menanti,S.Psi,Ms
2. Isa Hidayati,S.pd.,M.Pd

NAMA : MIA MESNA WATI HUTAPEA


NIM : 3193322016
MATA KULIAH : PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANTROPOLGI


JURUSAN ANTROPOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS MEDAN
MEDAN,2019
KATA PENGANTAR

            Puji syukur saya  panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , yang telah
memberikan rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada penulis, sehingga dapat
menyelesaikan tugas ini.
            Adapun yang menjadi judul tugas saya adalah “Critical Book Report. Tugas critical
book report ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita
semua khusunya dalam hal Penginderaan jauh .
Jika dalam penulisan makalah saya terdapat berbagai kesalahan dan kekurangan
dalam penulisannya, maka kepada para pembaca, penulis memohon maaf sebesar-besarnya
atas koreksi-koreksi yang telahdilakukan. Haltersebutsemata-mata agar menjadi suatu
evaluasi dalam pembuatan tugas ini.
            Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan tugas ini dapat memberikan manfaat
berupa ilmu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi para pembaca.

INDETITAS BUKU
JUDUL BUKU : PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PENERBIT : UNIMED PRESS Gedung Lembaga Penelitian Lantai 1
Jl. Willem Iskandar psr.V,Medan Estate
Penulis naskah
Ketua : Dra. Rahmulyani,M.pd.,Kons
Anggota : Dr. Nasrun,Ms
Dra.Nurarjani,M.Pd
Dra. Pasteria Sembiring,M.pd,Kons
Dra. Nurmaniah,M.Pd
Tahun Terbit : cetakan ketujuh, Juli 2019
Tebal Halaman : 191 Halaman
Dimensi : 18 x 25 cm
ISBN : 978-602-7938-39-7
BAB I
A. Latar Belakang
Dalam hal memilih buku sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kit abaca dan
pahami. Terkadang kita memilih satu buku,namun kurang memuaskan hati kita. Maka dari
itu,saya membuat adanya Critical Book Review untuk mempermudah para pembaca dalam
melakukan pemilihan buku,juga mengetahui secara cepat buku mana yang akan digunakan
kemudian.
Oleh karena itu,penulis membuat Critical Book Review ini untuk mempermudah
pembaca dalam memilih buku referensi,yang membahas bagaimana perkembangan peserta
didik.
B. TUJUAN
- Mengkritisi sebuah buku penelitian dengan judul perkembangan peserta didik yang
merupakan pedoman dalam penulisan perkembangan peserta didik.
- mengetahui informasi sebuah buku
- melatih individu agar berfikir kristis dalam mencari informasi yang ada disetiap buku.
C. MANFAAT CBR
- untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik
- untuk menambah pengetahuan tentang Perkembangan yang baik bagi seorang peserta
didik
- untuk mengetahui banyak hal tentang buku Pengembangan Peserta Didik.
BAB II
BAB 1: HAKEKAT PERKEMBANGAN
Perkembangan merupakan perubahan progressif dan berkesinambungan yang dialami
individu dari lahir sampai akhir hayatnya. Dalam menjalani perkembanganya setiap individu
dibatasi oleh prinsip prinsip perkembangan yaitu (1)perkembangan merupakan proses yang
tidak pernah berhenti (2)semua aspek saling mempengaruhi (3)mengikuti pola tertentu
(4)terjadi pada tempo yang berlainan (5)setiap fase perkembangan (7)perkembangan
ditentukan oleh kematangan.
Setiap individu akan mengikuti fase perkembangan sesuai dengan tahap
perkembangan yang dijalanani. Pembagian fase perkembangan dapat ditinjau dari Analisis
Biologis yaitu menentukan fase perkembangan bedasarkan keaaan atau proses
pertumbuhan tertentu. Analisis Didaktis didasarkan pada apa yang dapat berikan pada anak
pada masa tertentu dan bagaimana mengajar anak pada usia tertentu. Pembagian fase
perkembangan berdasarkan tinjauan psikologis membagi fase perkembangan berdasarkan
kegoncangan yang dialami individu pada masa peralihan dari satu fase perkembangan
individu dapat didasarkan pada (1) fase Usia pra sekolah (2) fase Usia sekolah dasar (3) fase
Usia sekolah menengah (4) fase Usia Mahasiswa. Individu adalah suatu kesatuan totalitan
yang artinya antara fisik dan psikis tidak dapat dipisahkan.
BAB 2 :TEORI PERKEMBANGAN
Menurut teori psikoanalisa struktur kepribadian manusia terdiri dari 3 struktur yaitu
ID,ego,dan super ego. Kehidupan remaja dipenuhi dengan ketenangan dan konflik remaja
berusaha menekan ketegangan yang dialami secara meredam konflik tersebut kedalam
pikiran yang tidak sadar. Perilaku yang tampaknya sepele sekalipun,sebenarnya merupakan
segi yang penting apabila kekuatan tidak sadar yang melatar belakangi perilaku yang
diungkapkan.
Menurut Erikson motivasi utama manusia bersifat social berbeda dengan Freud yang
menyatakan motivasi utama manusia bersifat seksual. Manusia berkembang sepanjang
hidupnya melalui delapan tahap perkembangan. Kedelapan tahap perkembangan menurut
Erikson tersebut adalah integritas versus kekecewaan, bangkit versus stagnasi, keintiman
versus kekucilan,identitas versus kebingungan identitas,tekun versus rasa rendah
hati,prakarsa versus rasa bersalah,otonomi versus malu dan ragu ragu dan kepercayaan
versus ketidak percayaan.
Piaget membagi tahap perkembangan kognitif atas 4 tahap yaitu tahap
sensoris,tahap pra operasional,tahap operasional konkrit,dan tahap operasional formal.
Vigotsky menekankan pada bagaimana budaya dan interaksi social mengarahkan
perkembangan kognitif. Teori Behaviorisme(skinner) menyatakan bahwa perkembangan itu
dipelajari dan dipengaruhi secara kuat oleh lingkungan artinya lingkungan berpengaruh
cukup besar terhadap perkembangan indvidu. Teori Kontekstual Ekologis menyatakan
pentingnya pengaruh lingkungan terhadap perkembangan melalui 5 sistem lingkungan yang
berkisar dari interaksi langsung dengan agen agen budaya yang luas.
BAB 3 :PERKEMBANGAN REMAJA
Perkembangan fisik remaja menunjukan perkembangan cepat baik dari segi tinggi dan berat
badan maupun perkembangan seksual. Perkembangan intelektual atau kognitif remaja
berada pada tahap operasional,formal ,artinya mereka telah dapat beripikir abstrak dan
berpikir dengan melihat ke masa depan. Perkembangan emosi pada remaja awal terjadi
gejolak emosi yang kadang kadang cukup kuat sehingga remaja bisa meledak meledak.
Namun pada remaja akhir mereka telah mencapai kematangan emosinya. Perkembangan
bahasa remaja sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan teman sebaya. Remaja sering
menggunakan bahasa sandi untuk kelompok mereka yang disebut dengan bahasa prokem
da juga sering disebut bahasa gaul. Perkembangan bakat khusus menunjukan kemampuan
yang masih laten sehingga memerlukan bantuan linkungan untuk mewujudkanya. Bakat
kusus mencakup kemampuan khusus berupa potensi yang bersifat khusus misalnya bakat
akademik,bakat music,dan sebagainya.
BAB 4 :TUGAS TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA
Dalam perkembangan setiap individu mengikuti tahapan perkembangan dimana setiap fase
memiliki serangkaian tugas perkembangan yang seharusnya diselesaikan dengan baik oleh
setiap individu. Kegagalan menyelesaikan tugas perkembangan pada fase tertentu berakibat
tidak baik pada kehidupan berikutnya demikian sebaliknya. J.Havingust membagi tugas
perkembangan remaja menjadi sepuluh bagian yaitu :
1. Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya.
2. Mencapai peran social pria dan wanita
3. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan secara efektif
4. Mencari kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.
5. Mencapai jaminan kebebasan ekonomis.
6. Memilih dan menyiapkan lapangan kerja
7. Persiapan memasuki kehidupan berkeluarga
8. Mengembangkan keterampilan intelektual
9. Mencapai dan mengharapkan tingkah laku social yang bertanggung jawab
10. Memperoleh dan system etika sebagai pedoman hidup.
Jelas terlihat tugas perkembangan remaja mengantarkan mereka pada kehidupan dewasa
pada fase perkembangan berikutnya. Mereka disamping telah mempersiapkan dan
mempertimbangkan pekerjaan, mereka juga telah mempersiapkan kehidupan berkeluarga.
BAB 5 : KEBUTUHAN DAN PERBEDAAN KEBUTUHAN REMAJA
Kebutuhan mempunyai peranan yang sangat penting dn menentukan tingkah laku manusia.
Bahkan tingkah laku manusia timbul karena adanya stu kebutuhan,dan semua tingkah laku
manusia diarahkan untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhanya. Begitulah setereusnya
setelah terpenuhinya satu kebutuhan maka muncul lagi kebutuhan berikutnya dan individu
berusaha untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhan tersebut.
Maslow mengemukakan hirarti kebutuhan dari yang dasar sampai yang paling tinggi
yaitu (1)kebutuhan fisiologis (2) kebutuhan rasa aman (3)kebutuhan rasa memiliki dan kasih
saying (4)kebutuhan penghargaan (5)kebutuhan rasa ingin tahu (6)kebutuhan estetik
(7)kebutuhan pertumbuhan dan (8)kebutuhan aktualisasi.
Murray membagi kebutuhan manusia atas dua kebutuhan yaitu kebutuhan
viscerogenic yaitu kebutuhan fisiologis seperti makan,minum,bernapas,dan lainnya. Dan
psychogenic adalah kebutuhan social. Kebutuhan social merupakan sumbangan yang sangat
berpengaruh sampai saat ini berjumlah kebutuhan. Namun kemungkinan besar dari 20
kebutuhan tersebut ada 7 kebutuhan yang dominan pada usia remaja yaitu :
1. Need for affliation
Kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain
2. Need for aggression
3. Autonomy Needs
Yaitu kebutuhan untuk bebas dan mandiri.

4. Counteraction
Yaitu kebutuhan untuk mencari bentuk.
5. Need For Dominance.
6. Exhibition
Yaitu kebutuhan untuk pamer.
7. Sex
Yaitu kebutuhan yang bersifat erotis.
Dari segi pemenuhan kebutuhan bagi remaja Indonesia dapat pula dikelompokkan menjadi
dua yaitu kebutuhan yang menuntut kebutuhanya dari teman sebaya dan kebutuhan yang
menuntut kebutuhanya dari teman remaja itu sendiri.
BAB 6 :PERKEMBANGAN KONSEP DIRI
Konsep diri adalah bagaimana seorang melihat dirinya yang mencakup
keyakinan,pandangan dan penilaian seorang terhadap dirinya sendiri. Konsep diri seseorang
dibentuk oleh lingkungan terutama lingkungan keluarga dimana seorang anak dibesarkan.
Bagaimana pola asuh orang tua terhadap anak sangat menentukan pembetukan konsep diri
negative. Lingkungan berikutnya yang sangat menentukan konsep diri anak adalah
lingkungan sekolah. Guru sangat berperan dalam membentuk konsep diri anda.
Terdapat 3 dimensi konsep diri yaitu dimensi gambar diri(self image), dimensi
penilaian diri(self evaluation), dan dimensi cita cita diri (self ideal). Perkembangan konsep
diri anak sekolah dasar mengalami perubahan ketika mereka pertama masuk sekolah.
Namun pada perkembangan berikutnya mereka menjadi lebih stabil. Setelah mereka
memahami bagaimana kelebihan dan keistimewahan yang mereka miliki dalam lingkup
pergaulan socialnya disekolah.
Factor factor yang mempengaruhi konsep diri individu adalah usia
kematangan,penampilan diri,nama dan julukan,hubungan keluarga,teman teman
sebaya,dan kreativitas.
Konsep diri remaja mengalami perkembangan yang sangat kompleks yang
melibatkankan brbagai aspek dalam diri mereka. Karakteristik penting dari diri remaja
adalah :
A. Abstract and idelistik
B. Differentiated
C. Contracdiction within the self
D. The fluctuating self
E. Real and ideal
F. Self selves
G. Self concius
H. In concius
I. Selp integration
Konsep diri memegang peranan penting dalam menentukan perilaku seseorang memandang
dirinya akan tercermin dalam keseluruhan perilakunya.konsep diri juga mempunyai
hubungan yang erat dengan prestasi belajar.disekolah anak yang mempunyai konsep diri
yang baik biasanya akan memperoleh prestasi belajar yag baik dan sebaliknya.

BAB 7 :PENYESUAIAN DAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA


Penyesuain diri dapat diartikan sebagai adaptasi,sebagai bentuk konformitas,dan sebagai
usaha penguasaan. Sebagai adaptasi penyesuaian diri berarti kemampuan individu untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan termasuk penyesuaian secara fisik,fisiologis,atau
biologis. Penyesuain diri dalam arti komformitas artinya penyesuaiain terhadap norma.
Sebagai usaha konformitas,individu mendapat tekanan dari kelompok untuk selalu
mengikuti norma kelompok,ia akan ditolak kalau berperilaku tidak sesuai dengan norma
kelompoknya. Penyeuaian diri sebagai usaha penguasaan diartikan sebagai kemampuan
untuk merencanakan dan mengorganisir respons dengan cara tertentu sehingga tidak
terjadi konflik dan frustasi. Proses penyesuaian diri dimulai dengan adanya motivasi.
BAB 8 : PERMASALAHAN YANG TIMBUL PADA MASA REMAJA USIA SEKOLAH MENENGAH
Remaja yang bermasalah wajar adalah tingkahlaku yang secara psikologis masih dalam batas
ciri ciri pertumbuhan dan perkembanganya masalah. Masih dalam batas ciri ciri
pertumbuhan dan perkembangannya masalah.bertaraf menengah adalah remaja yang
mengalami masalah yang juga masih berhubungan dengan pertumbuhan dan
perkembangannya.masalah taraf menengah ini timbul karna ketidakmampuan remaja
menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi pada perkembangannaya dan adanya
tekanan dari lingkungan. Biasanya ditandai dengan tingkah laku agressif atau witdrowal ;
mereka merasa tidak aman,melamun,ada kalanya kekanak kanakan.
Remaja yang mengalami masalah berat/kuat disebabkan oleh dorongan yang saling
bertentangan dalam diri mereka. Mereka menjadi anak yang mengundurkan ddiri atau
agressif bahkan dapat memunculkan tingkah laku tang menyimpang secara social,seperti
mencuri,merusak ada juga yang mengalami kelainan seks. Tingkah laku mengundurkan diri
dapat berujud kecenderungan putus asa,merasa tidak aman,sangat peka,mudah
terluka,cepat tersinggung dan membesarkan kekurangnnya sendiri.
Tawuran atau tubir adalah perkelahian atau tindak kekerasan yang dilakukan oleh
sekelompok pelajar terhadap sekelompok pelajar lainnya,yang secara psikologis dapat
digolongkan kedalam kenakalan remaja. Factor yang dapat menyebabkan terjadinya
tawuran terdiri dari factor internal yaitu lemahnya pertahanan diri,kurangnya kemampuan
dalam menyesuaikan diri,kurangnya dasar dasar keimanan didalam diri pelajar,factor
eksterna yaitu lingkungan yang tidak kondusif,lingkungan sekolah seperti factor
guru,fasilitas pendidikan,dan juga factor geng dan factor ekonomi.
Upaya mencegah dan mengatasi tawuran yaitu menjadikan keluarga sebagai
teladan,aturan yang tegas disekolah,memberikan pendidikan anti tawuran,mendeteksi dan
menangani pelajar yang berotak criminal,menjalin komunikasi dan kerjasama pelajar antar
sekolah,membuat program ekstrakurikuler tawuran,dana danya program pemerintah untuk
mencegah dan menangani masalah tawuran secara serius.

BAB 9 : IMPLIKASI PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH MENENGAH TERHADAP


PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
A. Implikasi Perkembangan Fisik dan Perilaku Psikomotorik.
Perilaku psikomotorik pada usia remaja menunujakn gerakan gerakan yang caggung
dan kurang terkoordinasikan. Paa masa ini terjadi perbedaan perkembangan
psikomoror antara perkembangan remaja puteri dengan remaja pria. Remaja puteri
biasanya lebih cepat berkembang sekitar satu sampai dua tahun dibandingkan
dengan remaja pria. Hal ini menyebabkan terjadinya kecanggungan kecanggungan
bergaul diantara mereka.
B. Implikasi perkembangan Bahasa dan Perilaku Kognitif.
Perkembangan bahasa dan perilaku kognitif remaja ini membawa implikasi terhadap
pendidikan disekolah. Guru hendaknya menerapkan pendekatan pembelajaran yang
memperhatikan perbedaan individual siswa sekolah menengah. Guru sebaiknya
menerapkan pendekatan pembelajaran individual,atau dalam kelompok kelompok
kecil(small group based instruction)untuk siswa siswa yang unggul dan siswa siswa
yang lambat. Guru juga dapat menegmbangkan model pembelajaran yang
memberikan peluang bagi siswa unggul memberikan imbas terhadap siswa yang
lambat(semacam tutor sebaya dan bimbingan teman sebaya)

C. Implikasi perilaku social,moralitas,dan keagamaan.


Implikasi dari perkembangan social,moral,dan keagamaan anak usia sekolah
menengah adalah pendidikan hendaknya dilaksanakan dalam bentuk kelompok
kelompok belajar,atau perkumpulan remaja yang positif. Sekolah hendaknya
menciptakan suasana dan menyediakan fasilitas yang memungkinkan terbentuknya
kelompok kelompok remaja yang mempunyai tujuan dan program program kegiatan
yang positif berdasarkan minat siswa.

D. Implikasi Perilaku Apektif,Konatif,dan Kepribadian.


Karakteristik ini menuntut pemberian contoh perilaku keteladanan dari orang
tua,pendidik,para elit politik,para pejabat,dan tokoh tokoh idoal anak usia sekolah
menengah. Ambivalensi penerapana nilai dalam berbai tataran masyarakat dengan
disekolah akan menambah kebingungan anak remaja. Oleh karena itu, guru
hendaknya memberikan peluang bagi anak usia sekolah menengah untuk belajar
bertanggung jawab.

E. Implikasi Perkembangan Emosi Remaja terhadap Penyelenggaraan pendidikan.

F. Implikasi Perkembangan Konsep Diri


Konsep diri sangat menentukan dalam proses pendidikan dan prestasi belajar
peserta didik,anak yang mengalami masalah disekolah banyak yang berhubungan
dengan konsep diri dan pada umumnya mereka mempunyai konsep diri yang
rendah. Oleh sebab itu guru perlu melakukan berbagai usaha untuk
mengembangkan dan meningkatkan konsep diri anak.

G. Implikasi Tugas Tugas Perkembangan Remaja Bagi Pendidikan.


Tugas tugas perkembangan remaja harus dapat diseleksaikan dengan baik,karena
akan membawa implikasi penting bagi pnyelenggaraan pendidikan dalam rangka
membantu remaja tersebut. Havighurst mendefiniskan tugas perkembangan adalah
tugas yang muncul pada saat atau sekitar suautu periode tertentu dari kehidupan
individu yang muncul pada saat atau sekitar suatu periode tertentu dari kehidupan
individu,yang jika berhasil akan menimbulkan fase bahagia dan membawa kearah
keberhasilan dalam melaksanakan tugas tugas berikutnya. Akan tetapi,kalau gagal
akan menimbulkan rasa tidak bahagia dan kesuliatan dalam menghadapi tugas tugas
berikutnya.

BAB III
KELEBIHAN BUKU :
- Bila dilihat dari aspek tampilan buku(face value) buku ini sangat bagus dan
menarik. Membuat kesan pertama orang yang melihat,ingin sekali membacanya.
- Penggunaan rata kanan dan kiri pada buku ini juga sangat bagus sehingga
membuat lebih rapi.
- Buku ini sangat rinci dan detail dalam menjelaskan bagaimana perkembangan
peserta didik yang baik.
- Dari segi bahasa,buku ini sangat bagus karena menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan mudah dipahami oleh para pembaca.
- Pembahasan tiap tiap bab tidak diulang ulang
- Buku ini bagus,karena penggunaan huruf tebalnya lebih ditekankan,agar para
pembaca mudah mengingat hal yang penting pada buku ini.
- Buku ini mengajarkan kita mengenai perkembangan remaja sehingga kita
memiliki pengetahuan baru..
- Tiap bab terdapat evaluasi dan daftar pusakanya sehingga lebih memudahkan
para pembacanya.
KEKURANGAN BUKU :
- Terdapat beberapa kata yang salah dalam pengetikan yang sebenarnya bukan lah
hal yang fatal,namun karena salah pengetikan tersebut sedikit membuat
pembaca bingung.
- Patokan buku ini lebih sering membahas tentang remaha padahal judulnya
peserta didik(walaupun hamper sama,tetapi alangkah baiknya dibuat menjadi
peserta didik)
BAB III

KESIMPULAN

Setiap keterampilan itu erat sekali dengan keterampilan lainya dengan cara yang
sangat beraneka ragam. Dalam memperoleh keterampilan mengkritisi biasanya adalah
urutan terakhir. Mula mula menyimak bahasa , sesudah itu membaca,  menulis dan yang
terakhir mengkritik. Ke empat keterampilan tersebut merupakan catur tunggal atau
kesatuan keterampilan.

SARAN

Menurut saya, buku ini sudah bagus, tetapi akan jauh lebih baik bila ditambah
gambar-gambar, table ataupun chart, agar buku ini terlihat menarik. Kurangnya warna
dalam buku ini membuat para pembaca kurang tertarik, serta daftar isi yang disajikan di
setiap bab terlalu berlebihan, menurut saya cukup di akhir buku saja disajikan daftar isinya
secara keseluruhan. Dan sebaiknya diberikan glosarium agar pembaca dapat mengetahui
arti kata-kata yang sukar sehingga pemahaman terhadap buku dapat lebih mudah. Dan
mungkin akan jauh lebih baik apabila buku ini menggunakan kata-kata yang sederhana

Anda mungkin juga menyukai