Anda di halaman 1dari 54

PEMBANGKIT (POWER PLANT) YANG ADA DI SULAWESI UTARA

OLEH:

NI MADE FEBY ANGGRAINI PUTRI

18 021 071

3 TL 2 D3K PLN

D3 TEKNIK LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI MANADO

2019
A. MOTOR SINKRON

Motor Sinkron adalah mesin sinkron yang digunakan untuk mengubah energi listrik

menjadi energi mekanik. Mesin sinkron mempunyai kumparan jangkar pada stator dan

kumparan medan pada rotor. Kumparan jangkarnya berbentuk sama dengan mesin

induksi, sedangkan kumparan medan mesin sinkron dapat berbentuk kutub sepatu

(salient) atau kutub dengan celah udara sama rata (rotor silinder). Arus searah (DC)

untuk menghasilkan fluks pada kumparan medan dialirkan ke rotor melalui cincin dan

sikat. Jadi kontruksi motor sinkron ini adalah sama dengan generator sinkron, bedanya

hanya bahwa generator sinkron rotornya diputar untuk menghasilkan tegangan,

sedangkan motor sinkron statornya diberi tegangan agar rotornya berputar.

2.1 Prinsip Kerja Motor Sinkron

Gambar 2.1 Terjadinya torsi pada motor sinkron (a) tanpa beban (b) kondisi berbeban

(c) kurva karakteristik torsi

Gambar 2.1 memperlihatkan keadaan terjadinya torsi pada motor sinkron. Keadaan ini

dapat dijelaskan sebagai berikut: apabila kumparan jangkar (pada stator) dihubungkan
dengan sumber tegangan tiga fasa maka akan mengalir arus tiga fasa pada kumparan.

Arus tiga fasa pada kumparan jangkar ini menghasilkan medan putar homogen (B).

Berbeda dengan motor induksi, motor sinkron mendapat eksitasi dari sumber DC

eksternal yang dihubungkan ke rangkaian rotor melalui slip ring dan sikat. Arus DC

pada rotor ini menghasilkan medan magnet rotor (BR) yang tetap. Kutub medan rotor

mendapat tarikan dari kutub medan putar stator hingga turut berputar dengan kecepatan

yang sama (sinkron). Torsi yang dihasilkan motor sinkron merupakan fungsi sudut torsi

(δ). Semakin besar sudut antara kedua medan magnet, maka torsi yang dihasilkan akan

semakin besar seperti persamaan di bawah ini.

T = k .BR.Bnet sin δ (2.1)

Pada beban nol, sumbu kutub medan putar berimpit dengan sumbu kumparan

medan (δ= 0). Setiap penambahan beban membuat medan motor “tertinggal” dari

medan stator, berbentuk sudut kopel (δ); untuk kemudian berputar dengan kecepatan

yang sama lagi. Beban maksimum tercapai ketika δ = 90 o

. Penambahan beban lebih lanjut mengakibatkan hilangnya kekuatan torsi dan motor

disebut kehilangan sinkronisasi. Oleh karena pada motor sinkron terdapat dua sumber

pembangkit fluks yaitu arus bolak-balik (AC) pada stator dan arus searah (DC) pada

rotor, maka ketika arus medan pada rotor cukup untuk membangkitkan fluks (ggm)

yang diperlukan motor, maka stator tidak perlu memberikan arus magnetisasi atau daya

reaktif dan motor bekerja pada faktor daya = 1,0. Ketika arus medan pada rotor kurang
(penguat bekurang), stator akan menarik arus magnetisasi dari jala-jala, sehingga motor

bekerja pada faktor daya terbelakang (lagging). Sebaliknya bila arus pada medan rotor

belebih (penguat berlebih), kelebihan fluks (ggm) ini harus diimbangi, danstator akan

menarik arus yang bersifat kapasitif dari jala-jala, dan karenanya motor bekerja pada

faktor daya mendahului (leadin). Dengan demikian, faktor daya motor sinkron dapat

diatur dengan mengubah-ubah harga arus medan (I)

2.2 Model dan Dinamika Mesin Sinkron

Mesin sinkron dapat dimodelkan dengan menggunakan rangkaian ekivalennya. Dari

rangkaian ekivalen ini mesin sinkron dapat dianalisa dengan berbagai kondisi dengan

cara yang mudah dan cepat tanpa harus mengoperasikan langsung mesin ini pada

sistem tenaga. Dari rangkaian ekivalen ini dapat dianallisa kondisi dinamis atas statis

suatu mesin. Motor sinkron pada dasarnya adalah sama dengan generator sinkron

karena mempunyai bentuk konstuksi yang sama, kecuali arah aliran daya pada motor

sinkron merupakan kebalikan dari generator sinkronOleh karena arah aliran daya pada

motor sinkron dibalik, maka arah aliran arus pada stator motor sinkron juga dapat

dianggap dibalik jika dibandingkan dengan generator sinkron.

2.2.1 Motor sinkron 1-fasa

Untuk menganalisa kondisi motor sinkron dengan mudah, harus diketahui terlebih

dahulu bentuk model rangkaian ekivalennya. Rangkaian ekuivalen motor sinkron ini

mirip dengan rangkaian ekuivalen generator sinkron, kecuali arah arus jangkar (Ia)

yang dibalik. Oleh karena itu bentuk rangkaian ekuivalen motor sinkron 1-fasa mirip
dengan rangkaian ekivalen alternator 1-fasa, tetapi dengan arah arus jangkar yang

terbalik. Bentuk rangkaian ekivalen motor sinkron 1-fasa ini diperlihatkan pada

gambar 2.2.

Gambar 2.2 Rangkaian ekuivalen motor sinkron

Dari gambar 2.2 dapat dibuatkan persamaan-persamaan yang memenuhi pada

rangkaian ekuivalen motor sinkron 1-fasa sebagai berikut.

V= Ea + Ia.Ra + jIa.XS (2.2)

atau:

Ea = V- Ia.Ra – j.Ia.XS (2.3)

dan:

Pin = V x Ia x cos φ (2.4)

Pcu = (Ia)2 x Ra (2.5)

Pind = Pin – Pcu (2.6)

Pout = Pind – Prot (2.7)

η = Pout/ Pin x100% (2.8)

Dengan:

Ea = GGL induksi lawan pada kumparan motor sinkron (V)


V = tegangan terminal motor sinkron (V)

Ia = arus jangkar motor sinkron (A)

cosφ = faktor daya

Ra = tahanan jangkar motor sinkron (ohm)

Xs = reaktansi sinkron motor sinkron (ohm)

Pout = daya keluaran motor sinkron (W)

Pin = daya masukan motor sinkron (W)

Pcu = rugi-rugi tembaga pada motor sinkron (W)

Pind = daya mekanik yang dibangkitkan pada rotor motor sinkron (W)

η = efisiensi motor sinkron

2.2.2 Motor sinkron 3-fasa

Konstruksi motor sinkron 3-fasa sama dengan konstruksi generator sinkron 3-

fasa (alternator 3-fasa). Oleh karena itu, kumparan motor sinkron ini juga dapat dibuat

dalam bentuk hubunga bintang (Y) dan delta seperti halnya pada alternator 3-fasa.

Motor ini dapat dianalisa dengan menggunakan rankaian ekivalen yang sama dengan

alternator, tetapi dengan arah arus yang berbeda. Dengan menggunakan gambar 1.35

pada bagian sub bab alternator 3-fasa, maka dapat dibuatkan rumus untuk motor

sinkron 3-fasa sebagai berikut.

a. Untuk hubungan bintang (Y)


b. Untuk hubungan delta

Untuk menghitung efisiensi motor sinkron 3-fasa dapat digunakan persamaan (2.8)

dengan cara mengkalikan dengan 3 (tiga) semua hasil pada persamaan (2.4) sampai

dengan persamaan (2.7).

2.2.3 Kurva karakteristik torsi-kecepatan motor sinkron

Gambar 2.3 Karakteristik torsi - kecepatan


Motor sinkron pada dasarnya merupakan alat yang menyuplai tenaga ke beban pada

kecepatan konstan. Kecepatan putaran motor adalah terkunci pada frekuensi listrik

yang diterapkan, oleh karena itu kecepatan motor adalah konstan pada beban

bagaimanapun. Kecepatan motor yang tetap ini dari kondisi tanpa beban sampai torsi

maksimum yang bisa disuplai motor disebut torsi pullout. Bentuk karakteristik torsi

terhadap kecepatan ini diperlihatkan pada gambar 2.3 Denganmengacu kebali ke

persamaan (2.3) dan (2.6) dapat dibuatkan persamaan torsi motor sinkron 3-fasa

sebagai berikut.

Torsi maksimum motor terjadi ketika δ = 90°. Umumnya torsi maksimum motor

sinkron adalah tiga kali torsi beban penuhnya. Ketika torsi pada motor sinkron melebihi

torsi maksimum maka motor akan kehilangan sinkronisasi. Dengan mengacu kembali

ke persamaan (2.1), (2.3) dan(2.6), maka persamaan Torsi maksimum (pullout) motor

sinkron dapat dibuatkan sebagai berikut.

Dari persamaan di atas menunjukkan bahwa semakin besar arus medan, maka torsi

maksimum motor akan semakin besar.

2.2.4 Pengaruh perubahan beban pada motor sinkron

Gambar 2.4 Pengaruh perubahan beban pada motor sinkron


Gambar 2.4 memberikan gambaran bentuk pengaruh perubahan beban pada motor

sinkron. Jika beban dihubungkan pada motor sinkron, maka motor akan

membangkitkan torsi yang cukup untuk menjaga motor dan bebannya berputar pada

kecepatan sinkron. Misal mula-mula motor sinkron beroperasi pada faktor daya

mendahului (leading). Jika beban pada motor dinaikkan, putaran rotor pada asalnya

akan melambat. Ketika hal ini terjadi, maka sudut torsi δmenjadi lebih besar dan torsi

induksi akan naik. Kenaikan torsi induksi akan menambah kecepatan rotor, dan motor

akan kembali berputar pada kecepatan sinkron tapi dengan sudut torsi δyang lebih

besar.

2.2.5 Pengaruh pengubahan arus medan pada motor sinkron

Kenaikan arus medan IF menyebabkan kenaikan besar Ea tetapi tidak mempengaruhi

daya real yang disuplai motor. Daya yang disuplai motor berubah hanya ketika torsi

beban berubah. Oleh karena perubahan arus medan tidak mempengaruhi kecepatan dan

beban yang dipasang pada motor, maka daya real yang disuplai motor juga tidak

berubah. Oleh karena tegangan fasa sumber tegangan juga konstan, maka jarak daya

pada diagram fasor (Ea.sin δ dan Ia.cos θ pada gambar 2.5) juga harus konstan. Ketika

arus medan dinaikan, maka Ea naik, tetapi ia hanya bergeser di sepanjang garis dengan
daya konstan. Gambaran hubungan pengaruh kenaikan arus medan pada motor sinkron

ini diperlihatkan pada gambar 2.5.

Gambar 2.5 Pengaruh kenaikan arus medan pada motor sinkron

Ketika nilai Ea naik, besar arus Ia mula-mula turun dan kemudian naik lagi. Pada nila

Ea rendah, arus jangkar Ia adalah lagging dan motor bersifat induktif. Ia bertindak

seperti kombinasi resitor-induktor dan menyerap daya reaktif Q. Ketika arus medan

dinaikkan, arus jangkar menjadi kecil dan pada akhirnya menjadi segaris (sefasa)

dengan tegangan. Pada kondisi ini motor bersifat resistif murni. Ketika arus medan

dinaikkan lebih jauh, maka arus jangkar akan menjadi mendahului (leading) dan motor

menjadi beban kapasitif. Ia bertindak seperti kombinasi resistor-kapasitor menyerap

daya reaktif negatif –Q (menyuplai daya reaktif Q ke sistem). Hubungan antara arus

jangkar Ia dengan arus medan IF untuk satu beban (P) yang tetap akan merupakan

kurva yang berbentuk V seperti yang diperlihatkan pada gambar 2.6. Beberapa kurva

V digambarkan untuk level daya yang berbeda. Arus jangkar minimum terjadi pada

faktor daya satu dimana hanya daya real yang disuplai ke motor. Pada titik lain, daya

reaktif disuplai ke atau dari motor. Untuk arus medan lebih rendah dari nilai yang

menyebabkan Ia minimum, maka arus jangkar akan tertinggal (lagging) dan menyerap
Q. Oleh karena arus medan pada kondisi ini adalah kecil, dan motor dikatakan under

excitation. Untuk arus medan lebih besar dari nilai yang menyebabkan Ia minimum,

maka arus jangkar akan mendahului (leading) dan menyuplai Q. Kondisi ini disebut

over excitation.

Gambar 2.6 Kurva V hubungan antara arus jangkar Ia dengan arus medan IF untuk

satu beban (P) yang tetap pada motor sinkron

2.3 Kondensor Sinkron

Telah diterangkan sebelumnya bahwa apabila motor sinkron diberi penguatan berlebih,

maka untuk mengkompensasi kelebihan fluks, dari jala-jala akan ditarik arus kapasitif.

Karena itu motor sinkron (tanpa beban) yang diberi penguat berlebih akan berfungsi

sebagai kapasitor dan mempunyai kemampuan untuk memperbaiki faktor daya. Motor

sinkron demikian disebut kondensor sinkron.

2.4 Daya Reaktif

Gambar 2.7 Diagram vektor daya reaktif motor sinkron tanpa beban
Motor sinkron tanpa beban dalam keadaan penguatan tertentu dapat menimbulkan daya

reaktif. Perhatikan diagram vektor motor sinkron tanpa beban pada gambar 2.7. Pada

gambar (a),penguatan normal, sehingga V = E. Motor dalam keadaan mengambang

karena tidak memberikan ataupun menarik arus. V berimpit dengan E karena dalam

keadaan tanpa beban sudut daya δ= 0. Pada gambar (b), penguatan berlebih, sehingga

E >V. Arus kapasitif (leading current) ditarik dari jala-jala. Daya aktif P = VI cos θ =

0. Jadi, motor berfungsi sebagai pembangkit daya reaktif yang bersifat kapasitif

(kapasitor). Pada gambar (c), penguatan berkurang, sehingga E < V. Arus magnetisasi

(lagging current) ditarik dari jala-jala. Jadi, motor berfungsi sebagai pembangkit daya

reaktif yang bersifat induktif (induktor).

2.5 Starting Motor Sinkron

Gambar 2.8 Torsi motor sinkron pada kondisi start

Pada saat start ( tegangan dihubungkan ke kumparan stator) kondisi motor adalah diam

dan medan rotor BR juga stasioner, medan magnet stator mulai berputar pada
kecepatan sinkron. Saat t= 0, BR dan BS adalah segaris, maka torsi induksi pada rotor

adalah nol. Kemudian saat t = ¼ siklus rotor belum bergerak dan medan magnet stator

ke arah kiri menghasilkan torsi induksi pada rotor berlawanan arah jarum jam.

Selanjutnya pada t = ½ siklus BRdan BS berlawanan arah dan torsi induksi pada

kondisi ini adalah nol. Pada t = ¾ siklus medan magnet stator ke arah kanan

menghasilkan torsi searah jarum jam. Demikian seterusnya pada t = 1 siklus medan

magnet stator kembali segaris dengan medan magnet rotor. Bentuk hubungan Torsi

motor sinkron pada kondisi start ini diperlihatkan pada gambar 2.8.

Selama satu siklus elektrik dihasilkan torsi pertama berlawanan jarum jam kemudian

searah jarum jam, sehingga torsi rata-rata pada satu siklus adalah nol. Ini menyebabkan

motor bergetar pada setiap siklus dan mengalami pemanasan lebih. Tiga pendekatan

dasar yang dapat digunakan untuk menstart motor sinkron dengan aman adalah:

1. Mengurangi kecepatan medan magnet stator pada nilai yang rendah sehingga rotor

dapat mengikuti dan menguncinya pada setengah siklus putaran medan magnet. Hal ini

dapat dilakukan dengan mengurangi frekuensi tegangan yang diterapkan.

2. Menggunakan penggerak mula eksternal untuk mengakselarasikan motor sinkron

hingga mencapai kecepatan sinkron, kemudian penggerak mula dimatikan

(dilepaskan).

3. Menggunakan kumparan peredam (damper winding) atau dengan membuat

kumparan rotor motor sinkron seperti kumparan rotor belitan pada motor induksi

(hanya saat start)


B. Pengertian Pembangkit Listrik1

Pembangkit listrik adalah bagian dari alat industri yang dipakai untuk

memproduksi dan membangkitkan tenaga listrik dari berbagai sumber tenaga,

seperti PLTU, PLTN, PLTA, PLTS, PLTSa, dan lain-lain.

Bagian utama dari pembangkit listrik ini adalah generator, yakni mesin berputar

yang mengubah energi mekanis menjadi energi listrik dengan menggunakan

prinsip medan magnet dan penghantar listrik. Mesin generator ini diaktifkan

dengan menggunakan berbagai sumber energi yang sangat bemanfaat dalam suatu

pembangkit listrik.

C. Jenis-Jenis Pembangkit Listrik2

#1. PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air)

Air adalah sumber daya alam yang merupakan energi primer potensial untuk Pusat

Listrik Tenaga Air (PLTA), dengan jumlah cukup besar di Indonesia. Potensi tenaga

air tersebut tersebar di seluruh Indonesia. Dengan pemanfaatan air sebagai energi

primer, terjadi penghematan penggunaan bahan bakar.

1
https://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_listrik, diakses pada tanggal 9 Oktober 2019, pukul 22:42.
2
https://wirahadie.com/jenis-jenis-pembangkit-listrik-pembahasan-lengkap/, diakses pada tanggal 9
Oktober 2019, pukul 22:48.
#2. PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap)

Uap yang terjadi dari hasil pemanasan boiler/ketel uap pada Pusat Listrik Tenaga Uap

(PLTU) digunakan untuk memutar turbin yang kemudian oleh generator diubah

menjadi energi listrik. Energi primer yang digunakan oleh PLTU adalah bahan bakar

yang dapat berwujud padat, cair maupun gas. Batubara adalah wujud padat bahan bakar

dan minyak merupakan wujud cairnya.

#3. PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap)

Gas dan Uap Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) merupakan kombinasi antara

PLTG dan PLTU. Gas buang PLTG bersuhu tinggi akan dimanfaatkan kembali sebagai

pemanas uap di ketel penghasil uap bertekanan tinggi.

#4. PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi)

Panas Bumi Panas bumi merupakan sumber tenaga listrik untuk pembangkit Pusat

Listrik Tenaga Panas (PLTP). Sesungguhnya, prinsip kerja PLTP sama saja dengan

PLTU. Hanya saja uap yang digunakan adalah uap panas bumi yang berasal langsung

dari perut bumi. Karena itu, PLTP biasanya dibangun di daerah pegunungan dekat

gunung berapi. Biaya operasional PLTP juga lebih murah daripada PLTU, karena tidak

perlu membeli bahan bakar, namun memerlukan biaya investasi yang besar terutama

untuk biaya eksplorasi dan pengeboran perut bumi. Ilustrasi siklus perubahan energi

pada PLTP :Uap panas bumi didapatkan dari suatu kantong uap di perut bumi.
#5. PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel)

Diesel Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berbahan bakar BBM (solar), biasanya

digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam jumlah beban kecil, terutama

untuk daerah baru yang terpencil atau untuk listrik pedesaan. Di dalam

perkembangannya PLTD dapat juga menggunakan bahan bakar gas (BBG). Mesin

diesel ini menggunakan ruang bakar dimana ledakan pada ruang bakar tersebut

menggerak torak/piston yang kemudian pada poros engkol dirubah menjadi energi

putar. Energi putar ini digunakan untuk memutar generator yang merubahnya menjadi

energi listrik. Untuk meningkatkan efisiensi udara yang dicampur dengan bahan bakar

dinaikkan tekanan dan temperaturnya dahulu pada turbo charger. Turbo charger ini

digerakkan oleh gas buang hasil pembakaran dari ruang bakar.

#6. PLTS (Pusat Listrik Tenaga Surya)

Pada prisipnya panel surya Solar Cell mengubah sinar matahari menjadi energi listrik

yang kemudia disimpan dalam batterei atau aki untuk digunakan setiap

saat. Digunakan secara besar-besaran, untuk lingkungan tertentu atau satu unit rumah

atau bangunan.

#7. PLTO (Pembangkit Listrik Tenaga Ombak)

Salah satu energi di laut tersebut adalah energi ombak yang merupakan sumber energi

yang cukup besar. Ombak merupakan gerakan air laut yang turun-naik atau bergulung-
gulung, merupakan energi alternatif yang dibangkitkan melalui efek gerakan tekanan

udara akibat fluktuasi pergerakan gelombang.

#8. PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas)

Gas yang dihasilkan dalam ruang bakar pada pusat listrik tenaga gas (PLTG) akan

menggerakkan turbin dan kemudian generator, yang akan mengubahnya menjadi

energi listrik. Sama halnya dengan PLTU, bahan bakar PLTG bisa berwujud cair

(BBM) maupun gas (gas alam). Penggunaan bahan bakar menentukan tingkat efisiensi

pembakaran dan prosesnya.Prinsip kerja PLTG adalah sebagai berikut, mulamula

udara dimasukkan dalam kompresor dengan melalui air filter/penyaring udara agar

partikel debu tidak ikut masuk dalam kompresor tersebut. Pada kompresor tekanan

udara dinaikkan lalu dialirkan ke ruang bakar untuk dibakar bersama bahan bakar.

#9. PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga Sampah)

Selain dengan cara pengelolaan tersebut di atas ada cara lain yang akan dilakukan oleh

Pemerintah Kota Bandung yaitu sampah dimanfaatkan menjadi sumber energi listrik

(Waste to Energy) atau yang lebih dikenal dengan PLTSa (Pembangkit Listrik Tenaga

Sampah). Konsep Pengolahan Sampah menjadi Energi (Waste to Energy) atau PLTSa

(Pembangkit Listrik Tenaga sampah).


Dikota-kota besar di Eropah, Amerika, Jepang, Belanda dll waste energy sudah

dilakukan sejak berpuluh tahun lalu, dan hasilnya diakui lebih dapat menyelesaikan

masalah sampah. Pencemaran dari PLTSa yang selama ini dikhawatirkan oleh

masyarakat sebenarnya sudah dapat diantisipasi oleh negara yang telah menggunakan

PLTSa terlebih dahulu. Pencemaran- pencemaran tersebut seperti :

 Dioxin

Dioxin adalah senyawa organik berbahaya yang merupakan hasil sampingan dari

sintesa kimia pada proses pembakaran zat organik yang bercampur dengan bahan yang

mengandung unsur halogen pada temperatur tinggi, misalnya plastic pada sampah,

dapat menghasilkan dioksin pada temperatur yang relatif rendah seperti pembakaran di

tempat pembuangan akhir sampah (TPA) (Shocib, Rosita, 2005).PLTSa sudah

dilengkapi dengan sistem pengolahan emisi dan efluen, sehingga polutan yang

dikeluarkan berada di bawah baku mutu yang berlaku di Indonesia, dan tidak

mencemari lingkungan.

 Residu

Hasil dari pembakaran sampah yang lainnya adalah berupa residu atau abu

bawah (bottom ash) dan abu terbang (fly ash) yang termasuk limbah B3, namun hasil-

hasil studi dan pengujian untuk pemanfaatan abu PLTSa sudah banyak dilakukan di

negara-negara lain. Di Singapura saat ini digunakan untuk membuat pulau, dan pada

tahun 2029 Singapura akan memiliki sebuah pulau baru seluas 350 Ha (Pasek, Ari
Darmawan, 2007).PLTSa akan memanfaatkan abu tersebut sebagai bahan baku batako

atau bahan bangunan.

 Bau

Setiap sampah yang belum mengalami proses akan mengeluarkan bau yang tidak sedap

baik saat pengangkutan maupun penumpukkan dan akan mengganggu kenyamanan

bagi masyarakat umum. Untuk menghindari bau yang berasal dari sampah akan dibuat

jalan tersendiri ke lokasi PLTSa melalui jalan Tol, di sekeliling bagunan PLTSa akan

ditanami pohon sehingga membentuk greenbelt (sabuk hijau) seluas 7 hektar.

#10. PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir)

Prinsip kerja PLTN, pada dasarnya sama dengan pembangkit listrik konvensional,

yaitu; air diuapkan di dalam suatu ketel melalui pembakaran. Uap yang dihasilkan

dialirkan ke turbin yang akan bergerak apabila ada tekanan uap. Perputaran turbin

digunakan untuk menggerakkan generator, sehingga menghasilkan tenaga listrik.

Perbedaannya pada pembangkit listrik konvensional bahan bakar untuk menghasilkan

panas menggunakan bahan bakar fosil seperti; batubara, minyak dan gas. Dampak dari

pembakaran bahan bakar fosil ini, akan mengeluarkan karbon dioksida (CO2), sulfur

dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (Nox), serta debu yang mengandung logam berat.

Sisa pembakaran tersebut akan ter-emisikan ke udara dan berpotensi mencemari

lingkungan hidup, yang bisa menimbulkan hujan asam dan peningkatan suhu global.
#11. PLTPS (Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut)

Energi pasang surut (tidal energy) merupakan energi yang terbarukan. Prinsip kerja nya

sama dengan pembangkit listrik tenaga air, dimana air dimanfaatkan untuk memutar

turbin dan mengahasilkan energi listrik.

D. Prinsip Kerja Pembangkit (POWER PLAN)

1. PLTA 3

Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air

PLTA merubah energi yang disebabkan gaya jatuh air untuk menghasilkan listrik.

Turbin mengkonversi tenaga gerak jatuh air ke dalam daya mekanik. Kemudian

generator mengkonversi daya mekanik tersebut dari turbin ke dalam tenaga elektrik.

Energi Potensial ↔ Air pada dam yang memiliki ketinggian

Energi Kinetik ↔ Air yang bergerak melalui reservior

Energi Mekanik ↔ Putaran pada turbin

Energi Listrik ↔ Putaran rortor generator

3
http://in2mybrain.blogspot.com/2010/09/pembangkit-listrik-tenaga-air-plta.html, diakses pada
tanggal 9 oktober 2019, pukul 22:00
Prinsip kerja dan Komponen PLTA:

PLTA yang paling konvensional mempunyai empat komponen utama sebagai berikut:

1. Bendungan, berfungsi menaikkan permukaan air sungai untuk menciptakan

tinggi jatuh air. Selain menyimpan air, bendungan juga dibangun dengan tujuan

untuk menyimpan energi.

2. Turbine, gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin

berputar. Turbin air kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan

fungsi dorong angin untuk memutar baling-baling digantikan air untuk

memutar turbin. Selanjutnya turbin merubah energi kenetik yang disebabkan

gaya jatuh air menjadi energi mekanik.

3. Generator, dihubungkan dengan turbin melalui gigi-gigi putar sehingga ketika

baling-baling turbin berputar maka generator juga ikut berputar. Generator

selanjutnya merubah energi mekanik dari turbin menjadi energi elektrik.

Generator di PLTA bekerja seperti halnya generator pembangkit listrik lainnya.

4. Jalur Transmisi, berfungsi menyalurkan energi listrik dari PLTA menuju

rumah-rumah dan pusat industri.

Pemeliharaan Pembangkit Listrik Tenaga Air

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam peliharaan PLTA adalah, sebagai

berikut:
a) Pengecekan rutin terhadap sistem kontrol, monitor unit peralatan pembangkit

listrik tenaga air dan peralatan pembantu.

b) Pengecekan rutin terhadap peralatan listrik dan mekanik seperti

motor, transformator, tegangan regulator, generator, sistem baterai, kompresor

udara, pompa bah, gerbang dan katup dengan menggunakan instrumen presisi

untuk memperbaiki kerusakan.

c) Melakukan perbaikan kecil dan mengganti relay, kontrol, governors, excitation

system switches, kontrol

d) Pengujian dan melakukan perbaikan kecil pada circuit breakers.

e) Pengujian dan melakukan perbaikan pada printed circuit boards.

f) Pengujian dan perbaikan sirkuit peralatan, menafsirkan diagram pengkabelan

untuk menelusuri dan menghubungkan berbagai kawat membawa arus untuk

fungsi independen.

g) Melakukan inspeksi terowongan secara berkala.

2. PLTD 4

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ialah Pembangkit listrik yang menggunakan

mesin diesel sebagai penggerak mula (prime mover). Prime mover merupakan

peralatan yang mempunyai fungsi menghasilkan energi mekanis yang diperlukan untuk

4
https://rohmattullah.student.telkomuniversity.ac.id/penjelasan-lengkap-cara-kerja-pltd/, diakses
pada tanggal 10 Oktober 2019, Pukul 17:42.
memutar rotor generator. Mesin diesel sebagai penggerak mula PLTD berfungsi

menghasilkan tenaga mekanis yang dipergunakan untuk memutar rotor generator.

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan

listrik dalam jumlah beban kecil, terutama untuk daerah baru yang terpencil atau untuk

listrik pedesaan dan untuk memasok kebutuhan listrik suatu pabrik.

Penjelasan Bagian-bagian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel

Perhatikanlah gambar Dibawah ini :

Dari gambar di atas dapat kita lihat bagian-bagian dari Pembangkit Listrik Tenaga

Diesel, yaitu:

1. Tangki penyimpanan bahan baker.

2. Penyaring bahan bakar.

3. Tangki penyimpanan bahan bakar sementara (bahan bakar yang disaring).

4. Pengabut.

5. Mesin diesel.
6. Turbo charger.

7. Penyaring gas pembuangan.

8. Tempat pembuangan gas (bahan bakar yang disaring).

9. Generator.

10. Trafo.

11. Saluran transmisi.

Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Diesel

1. Bahan bakar di dalam tangki penyimpanan bahan bakar dipompakan ke dalam tanki

penyimpanan sementara namun sebelumnya disaring terlebih dahulu. Kemudian

disimpan di dalam tangki penyimpanan sementara (daily tank). Jika bahan bakar adalah

bahan bakar minyak (BBM) maka bahan bakar dari daily tank dipompakan ke Pengabut

(nozzel), di sini bahan bakar dinaikan temperaturnya hingga manjadi kabut. Sedangkan

jika bahan bakar adalah bahan bakar gas (BBG) maka dari daily tank dipompakan ke

convertion kit (pengatur tekanan gas) untuk diatur tekanannya.


2. Menggunakan kompresor udara bersih dimasukan ke dalam tangki udara start

melalui saluran masuk (intake manifold) kemudian dialirkan ke turbocharger. Di dalam

turbocharger tekanan dan temperatur udara dinaikan terlebih dahulu. Udara yang

dialirkan pada umumnya sebesar 500 psi dengan suhu mencapai ±600°C.

3. Udara yang bertekanan dan bertemperatur tinggi dimasukan ke dalam ruang bakar

(combustion chamber).

4. Bahan bakar dari convertion kit (untuk BBG) atau nozzel (untuk BBM) kemudian

diinjeksikan ke dalam ruang bakar (combustion chamber).

5. Di dalam mesin diesel terjadi penyalaan sendiri, karena proses kerjanya berdasarkan

udara murni yang dimanfaatkan di dalam silinder pada tekanan yang tinggi (35 – 50

atm), sehingga temperatur di dalam silinder naik. Dan pada saat itu bahan bakar

disemprotkan dalam silinder yang bertemperatur dan bertekanan tinggi melebihi titik
nyala bahan bakar sehingga akan menyala secara otomatis yang menimbulkan ledakan

bahan bakar.

6. Ledakan pada ruang bakar tersebut menggerak torak/piston yang kemudian pada

poros engkol dirubah menjadi energi mekanis. Tekanan gas hasil pembakaran bahan

bakar dan udara akan mendorong torak yang dihubungkan dengan poros engkol

menggunakan batang torak, sehingga torak dapat bergerak bolak-balik (reciprocating).

Gerak bolak-balik torak akan diubah menjadi gerak rotasi oleh poros engkol (crank

shaft). Dan sebaliknya gerak rotasi poros engkol juga diubah menjadi gerak bolak-balik

torak pada langkah kompresi.


7. Poros engkol mesin diesel digunakan untuk menggerakan poros rotor generator.

Oleh generator energi mekanis ini dirubah menjadi energi listrik sehingga terjadi gaya

geral listrik (ggl).

8. Tegangan yang dihasilkan generator dinaikan tegangannya menggunakan trafo step

up agar energi listrik yang dihasilkan sampai ke beban. Prinsip kerja trafo berdasarkan

hukum ampere dan hukum faraday yaitu arus listrik dapat menimbulkan medan magnet

dan medan magnet dapat menimbulkan arus listrik. Jika pada salah satu sisi kumparan

pada trafo dialiri arus bolak-balik maka timbul garis gaya magnet berubah-ubah pada

kumparan terjadi induksi. Kumparan sekunder satu inti dengan kumparan primer akan

menerima garis gaya magnet dari primer yang besarnya berubah-ubah pula, maka di

sisi sekunder juga timbul induksi, akibatnya antara dua ujung kumparan terdapat beda

tegangan.
9. Menggunakan saluran transmisi energi listrik dihasilkan/dikirim ke beban. Di sisi

beban tegangan listrik diturunkan kembali menggunakan trafo step down (jumlah

lilitan sisi primer lebih banyak dari jumlah lilitan sisi sekunder).

3. P LT P 5

Energi panas bumi adalah salah satu sumber daya alam yang berupa air panas atau uap

yang terbentuk melalui pemanasan secara alami. Hal-hal yang perlu mendapat

perhatian dalam pemilihan teknologi penggunaan energi panas bumi untuk

dikonversikan menjadi energi listrik antara lain:

1. Temperatur; Fluida panasbumi bertemperatur tinggi > 225 oC telah lama

digunakan untuk pembangkit listrik. Temperatur sedang 150 – 225 oC

2. Cadangan sumberdaya hingga 25 – 30 tahun

3. Kualitas Uap; Diharapkan yang mempunyai pH hampir netral, karena bila pH

sangat rendah laju korosi terhadap material akan lebih cepat.

5
https://rakhman.net/power-plants-id/prinsip-kerja-pltp/, diakses pada tangga 10 Oktober 2019,
pukul 17:54
4. Kedalaman Sumur dan Kandungan Kimia Biasanya tidak terlalu dalam (tidak

lebih dari 3 km). Lokasi relatif mudah dicapai.

5. Kemungkinan terjadinya erupsi hydrothermal relatif rendah. Produksi fluida

panas dari dalam perut bumi dapat meningkatkan resiko terjadinya erupsi

hydrothermal.

Ciri – ciri Geologi Daerah Panas Bumi

1. Sumber Panas: Magma yang mempunyai temperature ~ 700 C

2. Bed Rock: Lapisan Batuan Dasar yang merupakan batuan keras lapisan bagian

bawah

3. Aquifer (Lapisan Permeable Zone): merupakan lapisan yang mampu dialiri

oleh air. Lapisan ini sebagai Reservoir

4. Cap Rock: Lapisan batuan keras sebagai lapisan batuan penutup.

5. Water Replishment: sebagai air penambah.

6. Surface Manifestation yaitu: Gejala-gejala yang muncul di permukaan bumi

(kawah, air panas, Geyser, Gunung berapi, dll).


Gb 1. Struktur Geologi Daerah Panas Bumi

Prinsip kerja PLTP


1. Uap di-supply dari sumur produksi melalui sistem transmisi uap yang kemudian

masuk ke dalam Steam Receiving Header sebagai media pengumpul uap.

Steam Receiving Header dilengkapi dengan Rupture Disc yang berfungsi

sebagai pengaman terakhir unit. Bila terjadi tekanan berlebih (over pressure) di

dalam Steam Receiving maka uap akan dibuang melalui Vent Structure.Vent

Structure berfungsi untuk warming-up di pipe line ketika akan start unit dan

sebagai katup pengaman yang akan membuang tekanan bila sudden trip terjadi.

2. Dari Steam Receiving Header uap kemudian dialirkan ke Separator (Cyclone

Type) yang berfungsi untuk memisahkan uap (pure steam) dari benda-benda

asing seperti partikel berat (Sodium, Potasium, Calsium, Silika, Boron,

Amonia, Fluor dll).

3. Kemudian uap masuk ke Demister yang berfungsi untuk memisahkan moisture

yang terkandung dalam uap, sehingga diharapkan uap bersih yang akan masuk

ke dalam Turbin.

4. Uap masuk ke dalam Turbin sehingga terjadi konversi energi dari Energi Kalor

yang terkandung dalam uap menjadi Energi Kinetik yang diterima oleh sudu-

sudu Turbin. Turbin yang dikopel dengan generator akan menyebabkan

generatkut berputar saat turbin berputar sehingga terjadi konversi dari Energi

Kinetik menjadi Energi Mekanik.

5. Generator berputar menghasilkan Energi Listrik (Electricity)

6. Exhaust Steam (uap bekas) dari Turbin dikondensasikan di dalam Condensor

dengan sistem Jet Spray (Direct Contact Condensor).


7. NCG (Non Condensable Gas) yang masuk kedalam Condensor dihisap

oleh First Ejector kemudian masuk ke Intercondensor sebagai media

pendingin dan penangkap NCG. Setelah dari Intercondensor, NCG dihisap lagi

oleh Second Ejector masuk ke dalam Aftercondensor sebagai media pendingin

dan kemudian dibuang ke atmosfir melalui Cooling Tower.

8. Dari Condensor air hasil condensasi dialirkan oleh Main Cooling Water

Pump masuk ke Cooling Tower. Selanjutnya air hasil pendinginan dari Cooling

Tower uap kering disirkulasikan kembali ke dalam Condensor sebagai media

pendingin.

9. Primary Cooling System disamping sebagai pendingin Secondary Cooling

System juga mengisi air pendingin ke Intercondensor dan Aftercondensor.

10. Overflow dari Cold Basin Cooling Tower akan ditampung untuk

kepentingan Reinjection Pump.

11. River Make-Up Pump beroperasi hanya saat akan mengisi Basin Cooling

Tower.
Gb 1. Prinsip kerja PLTP (Siklus)

4. PLTM6

Microhydro adalah istilah yang digunakan untuk instalasi pembangkit listrik tenaga air

berskala kecil ini. PLTMH memanfaatkan kapasitas aliran air dengan ketinggian

tertentu untuk menghasilkan energi listrik, maksudnya disini adalah dua faktor utama

untuk membuat PLTMH yaitu banyaknya air yang mengalir dan ketinggian atau sudut

kemiringan aliran air tersebut.

PrinsipKerja

Secara teknis PLTMH memiliki tiga komponen utama yaitu air (hydro), turbin, dan

6
https://ezkhelenergy.blogspot.com/2013/11/pembangkit-listrik-tenaga-microhydro.html, diakses
pada tanggal 10 oktober 2019, pukul 16:50.
generator. Prinsip kerja dari PLTMH sendiri pada dasarnya sama dengan PLTA hanya

saja berbeda kapasitasnya atau besarnya. PLTMH pada prinsipnya memanfaatkan beda

ketinggian atau sudut kemiringan dan jumlah debit air per detik yang ada pada saluran

irigasi, sungai, maupun air terjun. Aliran air akan memutar turbin sehingga akan

menghasilkan energi mekanik. Energi mekanik turbin akan memutar generator dan

generator menghasilkan listrik. Skema prinsip kerja PLTMH dapat dilihat pada gambar

berikut :
Pembangunan PLTMH perlu diawali dengan pembangunan bendungan untuk

mengatur aliran air yang akan dimanfaatkan sebagai tenaga penggerak PLTMH.

Bendungan ini perlu dilengkapi dengan pintu air dan penyaring sampah (filter)

untuk mencegah masuknya kotoran maupun endapan lumpur. Bendungan

sebaiknya dibangun pada dasar sungai yang stabil dan aman terhadap banjir. Di

dekat bendungan dibangun bangunan pengambil (intake), kemudian dilanjutkan

dengan pembuatan saluran pembawa yang berfungsi mengalirkan air dari intake.

Saluran ini dilengkapi dengan saluran pelimpah pada setiap jarak tertentu untuk

mengeluarkan air yang berlebih. Saluran ini dapat berupa saluran terbuka atau

tertutup. Di ujung saluran pelimpah dibangun kolam pengendap. Kolam ini

berfungsi untuk mengendapkan pasir dan menyaring kotoran sehingga air yang

masuk ke turbin relatif bersih. Saluran ini dibangun dengan cara memperdalam dan

memperlebar saluran pembawa dan menambahnya dengan saluran penguras.

Bak penenang / bak penampungan juga dibangun untuk menenangkan aliran air

yang akan masuk ke turbin dan mengarahkannya masuk ke pipa pesat. Bak ini

dibuat dengan konstruksi beton dan berjarak sedekat mungkin ke rumah turbin

untuk menghemat pipa pesat. Pipa pesat berfungsi mengalirkan air sebelum masuk

ke turbin. Dalam pipa ini, energi potensial air di kolam penenang diubah menjadi

energi kinetik yang akan memutar roda turbin. Biasanya terbuat dari pipa baja yang

dirol, lalu dilas. Untuk sambungan antar pipa digunakan flens. Pipa ini harus

didukung oleh pondasi yang mampu menahan beban statis dan dinamisnya. Pondasi
dan dudukan ini diusahakan selurus mungkin, karena itu perlu dirancang sesuai

dengan kondisi tanah.

Turbin, generator dan sistem kontrol masing-masing diletakkan dalam sebuah

rumah yang terpisah. Pondasi turbin-generator juga harus dipisahkan dari pondasi

rumahnya. Tujuannya adalah untuk menghindari masalah akibat getaran. Rumah

turbin harus dirancang sedemikian agar memudahkan perawatan dan pemeriksaan.

Setelah keluar dari pipa pesat, air akan memasuki turbin pada bagian inlet. Di

dalamnya terdapat guided vane untuk mengatur pembukaan dan penutupan turbin

serta mengatur jumlah air yang masuk ke runner/blade (komponen utama turbin).

Runner terbuat dari baja dengan kekuatan tarik tinggi yang dilas pada dua buah

piringan sejajar. Aliran air akan memutar runner dan menghasilkan energi kinetik

yang akan memutar poros turbin. Energi yang timbul akibat putaran poros

kemudian ditransmisikan ke generator. Seluruh sistem ini harus balance, turbin

harus dilengkapi casing yang berfungsi mengarahkan air ke runner. Pada bagian

bawah casing terdapat pengunci turbin. Bantalan (bearing) terdapat pada sebelah

kiri dan kanan poros dan berfungsi untuk meny angga poros agar dapat berputar

dengan lancar.

Daya poros dari turbin ini harus ditransmisikan ke generator agar dapat diubah

menjadi energi listrik. Generator yang dapat digunakan pada mikrohidro adalah

generator sinkron dan generator induksi. Sistem transmisi daya ini dapat berupa
sistem transmisi langsung (daya poros langsung dihubungkan dengan poros

generator dengan bantuan kopling), atau sistem transmisi daya tidak langsung,

yaitu menggunakan sabuk atau belt untuk memindahkan daya antara dua poros

sejajar. Keuntungan sistem transmisi langsung adalah lebih kompak, mudah

dirawat, dan efisiensinya lebih tinggi. Tetapi sumbu poros harus benar-benar lurus

dan putaran poros generator harus sama dengan kecepatan putar poros turbin.

Masalah ketidaklurusan sumbu dapat diatasi dengan bantuan kopling fleksibel.

Gearbox dapat digunakan untuk mengoreksi rasio kecepatan putaran. Sistem

transmisi tidak langsung memungkinkan adanya variasi dalam penggunaan

generator secara lebih luas karena kecepatan putar poros generator tidak perlu sama

dengan kecepatan putar poros turbin. Jenis sabuk yang biasa digunakan untuk

PLTMH skala besar adalah jenis flat belt, sedang V-belt digunakan untuk skala di

bawah 20 kW. Komponen pendukung yang diperlukan pada sistem ini adalah

pulley, bantalan dan kopling. Listrik yang dihasilkan oleh generator dapat langsung

ditransmisikan lewat kabel pada tiang-tiang listrik menuju rumah konsumen.

Perhitungan Teknis

Kapasitas daya yang dibangkitkan PLTMH dapat dihitung dengan persamaan:

 P = 9,8 . Q . Hn . η

dimana

 P = daya (Watt)
 Q = debit aliran (m3/s)

 Hn = beda ketinggian (m)

 9,8 = konstanta gravitasi

 η = efisiensi keseluruhan

 Perencanaan PLTMH

Tahap pertama perancangan PLTMH adalah studi awal. Studi ini diawali dengan

survey lapangan untuk memperoleh data primer mengenai debit aliran dan head

(beda ketinggian). Debit aliran dapat diukur dengan metode konduktivitas atau

metode Weir. Berdasarkan data tersebut dapat dihitung perkiraan potensi daya

awal. Data lapangan sebaiknya diambil beberapa kali pada musim yang berbeda

untuk memperoleh gambaran yang tepat mengenai potensi daya dari aliran air

tersebut.

Selain itu, perlu dicari data pendukung, yaitu: kondisi air (keasaman, kekeruhan,

serta kandungan pasir atau lumpur), keadaan dan kestabilan tanah di lokasi

bangunan sipil, serta ketersediaan bahan, transportasi dan tenaga trampil

(operator). Setelah survey lapangan, tahap perancangan selanjutnya adalah

pemilihan lokasi dan penentuan dimensi utama, pembuatan analisis keunggulan

dan kelemahan setiap alternatif pilihan, pembuatan sketsa elemen utama, penentuan

tipe serta kapasitas turbin dan generator yang akan digunakan, penentuan sistem

kontrol sistem (manual/otomatis), perancangan jaringan transmisi dan distribusi

serta perancangan sistem penyambungan ke rumah-rumah.


Sebelum membangun PLTMH di suatu tempat perlu diketahui dahulu rencana PLN

untuk daerah yang bersangkutan, kebutuhan listriknya, rencana penggunaan daya

listrik dan faktor bebannya, studi kelayakan ekonomi serta kesiapan lembaga

pengelola. Setelah semua studi yang diperlukan siap dan layak, dilakukan proses

disain yang lebih lebih rinci, yaitu: pembuatan detail gambar teknik, penentuan

spesifikasi teknis secara jelas, peny usunan jadwal kegiatan, penghitungan biaya

setiap komponen serta penyiapan pengurus yang akan mengelola PLTMH. Jika

seluruh disain ini telah siap maka pembangunan PLTMH dapat dimulai.

6. PLTS 7

Sistem Energi Surya

Ada dua jenis sistem energi surya: pasif dan aktif. Sistem pasif tidak memerlukan

peralatan, seperti ketika panas menumpuk di dalam mobil ketikadiparkir di bawah

sinar matahari. Sedangkan sistem yang aktif memerlukan beberapa cara untuk

menyerap dan mengumpulkan radiasi matahari dan kemudian menyimpannya.

Pembangkit listrik termal tenaga surya adalah sistem aktif. Ada beberapa kesamaan

dasar dari beberapa jenis pembangkit tenaga surya yakni: Cermin memantulkan dan

mengkonsentrasikan sinar matahari, dan penerima mengumpulkan energi matahari

serta mengubahnya menjadi energi panas. Sebuah generator kemudian digunakan

untuk menghasilkan listrik dari energi panas ini.

7
https://www.4muda.com/bagaimana-cara-kerja-pembangkit-listrik-tenaga-surya/, diakses pada
tanggal 10 oktober 2019, pukul 19:05
Beberapa Bentuk Panel Surya:

Jenis yang paling umum dari pembangkit listrik panas matahari, termasuk

pembangkit di Gurun Mojave California, menggunakan desain berbentuk parabola

untuk mengumpulkan radiasi matahari. Kolektor ini dikenal sebagai sistem

konsentrator linear, dan terbesar mampu menghasilkan 80 megawatt listrik.

Pembangkit tenaga Surya Berbentuk Parabola


Pembangkit Listrik Tenaga Surya Berbentuk Datar
Pembangkit Tenaga Surya berbentuk Setengah Pipa

Komponen Penting dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya:

#1. Cermin

Cermin dibentuk seperti setengah pipa dan linear, berbentuk reflektor parabola

ditutupi dengan lebih dari 900.000 cermin dari utara-selatan secara sejajar dan
mempunyai poros putaran mengikuti matahari ketika bergerak dari timur ke barat

di siang hari.

Diagram Prinsip Kerja Sistem Tenaga Surya, sumber gambar: www.pre.ethz.ch

Karena bentuknya, jenis pembangkit ini bisa mencapai suhu operasi sekitar 750

derajat F (400 derajat C), mengkonsentrasikan sinar matahari pada 30 sampai 100

kali intensitas normal perpindahan panas-cairan atau air/uap pipa. Cairan panas

yang digunakan untuk menghasilkan uap, dan uap kemudian memutarkan turbin

sebagai generator untuk menghasilkan listrik.

#2. Menara/Tower
Menara listrik bergantung pada ribuan heliostats, yang besar, cermin datar matahari

sebagai pelacakan, untuk fokus dan mengkonsentrasikan radiasi matahari ke

penerima menara tunggal. Seperti halnya pada palung cermin parabola, transfer

cairan panas atau uap dipanaskan dalam receiver (menara yang mampu

mengkonsentrasikan energi matahari sebanyak 1.500 kali), kemudian diubah

menjadi uap dan digunakan untuk menghasilkan listrik dengan turbin

dan Generator.

Desain menara listrik masih dalam pengembangan, akan tetapi suatu hari nanti bisa

direalisasikan sebagai pembangkit listrik grid-connected memproduksi sekitar 200

megawatt listrik per tower.

#3. Mesin

Dibandingkan cermin parabola dan menara listrik, sistem mesin adalah produsen

kecil (sekitar 3 sampai 25 kilowatt). Ada dua komponen utama: konsentrator surya

dan unit konversi daya (mesin / genset). Mesin ini menunjuk dan melacak matahari

dan mengumpulkan energi matahari,sserta mampu mengkonsentrasikan energi

sekitar 2.000 kali.

Sebuah penerima termal, serangkaian tabung diisi dengan cairan pendingin (seperti

hidrogen atau helium), berada di antara piring dan mesin. Hal ini bertujuan untuk

menyerap energi surya terkonsentrasi dari piringan, kemudian mengkonversi panas

dan mengirimkan panas ke mesin di mana berubah menjadi listrik.

Penyimpanan Energi Panas


Sistem panas matahari adalah solusi energi terbarukan yang menjanjikan karena

matahari adalah sumber daya yang melimpah. Kecuali dimalam hari. Atau saat

matahari terhalang oleh awan. Sistem penyimpanan energi panas tekanan tinggi

pada tangki penyimpanan cairan digunakan bersama dengan sistem panas matahari

untuk memungkinkan pembangkit menyimpan energi potensial listrik.

Penyimpanan off-peak adalah komponen penting untuk efektivitas pembangkit

listrik panas matahari. Tiga teknologi TES (Thermal Energy Storage) primer

telah diuji sejak 1980-an ketika pembangkit listrik termal pertama dibangun

dengan sistem langsung dua-tangki, sistem tidak langsung dua-tank dan sistem

termoklin tunggal-tank.

Dalam sistem langsung dua-tangki, energi panas matahari disimpan tepat di tempat

yang sama dengan transfer cairan panas yang dikumpulkan. Cairan ini dibagi

menjadi dua tank, satu tangki penyimpanan pada suhu rendah dan yang lain pada

suhu tinggi.

Cairan yang disimpan dalam tangki suhu rendah berjalan melalui kolektor surya

pembangkit listrik di mana dipanaskan dan dikirim ke tangki suhu tinggi. Cairan

disimpan pada suhu tinggi dikirim melalui penukar panas yang menghasilkan uap,

yang kemudian digunakan untuk menghasilkan listrik di generator. Dan setelah

melalui penukar panas, cairan kemudian kembali ke tangki suhu rendah.


Sebuah sistem tidak langsung dua-tangki berfungsi pada dasarnya sama dengan

sistem langsung kecuali bekerja dengan berbagai jenis transfer panas cairan,

biasanya dengan harga yang mahal atau tidak dimaksudkan untuk digunakan

sebagai cairan penyimpanan. Untuk mengatasi hal ini, sistem tidak langsung

melewati cairan suhu rendah melalui penukar panas tambahan.

Berbeda dengan sistem dua tangki, sistem termoklin tunggal-tank menyimpan

energi panas sebagai padatan, biasanya berbentuk pasir silika. Di dalam sebuah

tangki tunggal, bagian padat disimpan dari suhu rendah ke suhu tinggi, dalam

gradien suhu, tergantung pada aliran cairan.

Untuk tujuan penyimpanan, transfer cairan panas mengalir ke bagian atas tangki

dan mendingin karena perjalanan ke bawah, keluar sebagai cairan suhu

rendah. Untuk menghasilkan uap dan menghasilkan listrik, proses dibalik.Sistem

panas matahari yang menggunakan minyak mineral atau garam cair sebagai media

transfer panas yang utama untuk TES, tapi sayangnya tanpa penelitian lebih lanjut,

sistem yang berjalan di atas air/uap tidak dapat menyimpan energi panas.

Beberapa Penerapan Sederhana Pembangkit Tenaga Surya

# Rumah Kaca Energi Surya


Green House Tenaga surya, sumber gambar: www.triplepundit.com

Ide menggunakan bahan massa termal-bahan yang memiliki kapasitas untuk

menyimpan panas-untuk menyimpan energi suryaberlaku untuk lebih dari sekedar

surya skala besar pembangkit listrik termal dan fasilitas penyimpanan. Idenya dapat

bekerja dalam sesuatu yang lebih sederhana seperti rumah kaca.Semua rumah kaca

sebagai perangkap energi matahari di siang hari, biasanya dengan manfaat

menghadap ke selatan dan atap miring untuk memaksimalkan paparan sinar


matahari. Tapi setelah matahari terbenam, rumah kaca panas matahari dapat

mempertahankan panas termal dan menggunakannya untuk menghangatkan rumah

kaca di malam hari.

Bebatuan, semen dan air atau barel berisi air semua dapat digunakan sebagai alat

sederhana, bahan pasif massa termal (heat sink), menangkap panas matahari di

siang hari dan memancar kembali di malam hari.

Aspirasi yang lebih besar? Menerapkan ide-ide yang sama yang digunakan dalam

pembangkit listrik panas matahari (meskipun pada tingkat yang jauh lebih kecil).

Rumah kaca panas matahari, juga disebut rumah kaca surya aktif, memerlukan

dasar-dasar yang sama seperti sistem termal surya lain: kolektor surya, tangki

penyimpanan air, tabung atau pipa (dimakamkan di lantai), pompa untuk

memindahkan media perpindahan panas (udara atau air) dalam kolektor surya

untuk penyimpanan dan listrik (atau sumber daya lain) untuk daya pompa.

Cara Kerja Rumah Kaca Panas surya:

Dalam satu skenario, udara yang mengumpul di puncak atap rumah kaca ditarik

melalui pipa dan di bawah lantai. Pada siang hari, udara ini panas dan

menghangatkan tanah. Pada malam hari, udara dingin ditarik ke dalam pipa. Tanah

hangat memanaskan udara dingin, yang pada gilirannya memanaskan rumah kaca.

Atau, air kadang-kadang digunakan sebagai media transfer panas. Air dikumpulkan

dan solar dipanaskan dalam tangki penyimpanan eksternal dan kemudian dipompa

melalui pipa-pipa untuk menghangatkan rumah kaca.


# Cerobong Asap Tenaga Surya

Sama seperti rumah kaca panas matahari, cara untuk menerapkan teknologi panas

matahari untuk kebutuhan sehari-hari digunakan pula untuk cerobong asap panas

matahari, atau cerobong termal yang memanfaatkan bahan massa termal.

Cerobong Asap Tenaga Surya, gambar: topgreencontractors.com


Cerobong termal pasif sistem ventilasi surya, yang berarti non mechanical.

Contohventilasi mekanis termasuk ventilasi seluruh rumah yang menggunakan

ventilasi dan saluran untuk membuang udara kotor dan udara segar. Melalui prinsip

pendinginan konvektif, cerobong termal memungkinkan udara dingin sementara

mendorong udara panas dari dalam ke luar. Dirancang berdasarkan pada kenyataan

bahwa udara panas naik, mengurangi panas yang tidak diinginkan selama seharian

dan melakukan pertukaran interior udara (hangat) untuk eksterior udara (dingin).

Cerobong termal biasanya terbuat dari hitam, massa termal berongga dengan

bukaan di bagian atas untuk udara panas berperan sebagai knalpot. Bukaan inlet

lebih kecil dari outlet pembuangan dan ditempatkan pada ketinggian rendah sampai

tinggi sedang di kamar. Ketika udara panas naik lolos melalui eksterior knalpot

outlet, baik ke luar atau ke dalam tangga terbuka atau atrium. Karena ini terjadi,

sebuah updraft menarik udara dingin masuk melalui lubang.

Dalam menghadapi pemanasan global, kenaikan biaya bahan bakar dan permintaan

yang semakin berkembang untuk energi, kebutuhan energi diperkirakan akan

meningkat hampir setara dengan 335 juta barel minyak per hari, dan sebagian besar

untuk listrik.

Salah satu hal yang besar tentang tenaga panas surya adalah bahwa hal tersebut

diperlukan sekarang, tidak menunggu lagi. Dengan mengkonsentrasikan energi

surya dengan bahan reflektif dan mengubahnya menjadi listrik, pembangkit listrik

panas matahari modern, jika diadopsi hari ini sebagai bagian tak terpisahkan dari
pembangkit energi, mungkin mampu menjadi sumber listrik untuk lebih dari 100

juta orang selama 20 tahun ke depan. Semua dari satu sumber daya terbarukan

paling besar yakni matahari. Saat ini teknologi pembangkit tenaga surya sudah

sangat pesat untuk mengetahui lebih banyak mengenai hal ini cek di link berikut.

Penerapannya sendiri sudah sangat beragam seperti lampu jalanan yang

menggunakan panel surya dan banyak lainnya.

E. Jenis-jenis pembangkit yang ada di Sulawesi Utara

Sulut juga memiliki 11 pembangkit listrik, yang menjadi motor bergeraknya

ketenagalistrikan di Sulut.8

1) PLTA Tonsea Lama, daya terpasang 14,38 MW, daya mampu 12,9 MW.

2) PLTA Tanggari I, daya terpasang 18 MW, daya mampu 16,4 MW

3) PLTA Tanggari II, daya terpasang 19 MW, daya mampu 19 MW

4) PLTD Manado, daya terpasang 6,64 MW, daya mampu 5,25 MW

5) PLTD Bitung, daya terpasang 56,52 MW, daya mampu 12,3 MW

6) PLTD Lopana, daya terpasang 10 MW, daya mampu 8 MW

7) PLTP Lahendong I, daya terpasang 20 MW, daya mampu 20 MW.

8
https://manado.tribunnews.com/2011/05/31/ini-kondisi-permintaan-dan-pasokan-listrik-sulut,
diakses pada tanggal 9 Oktober 2019, pukul 23:05
8) PLTP Lahendong II, daya terpasang 20 MW, daya mampu 20 MW.

9) PLTP Lahendong III, daya terpasang 20 MW, daya mampu 20 MW.

10) PLTM Poigar I, daya terpasang 20,4 MW, daya mampu 20.

11) PLTD Sewa Minahasa, daya terpasang 15 MW, daya mampu 15 MW.

F. Deskripsi PLTA Tonsea Lama9

PLTA Tonsea lama atau Pembangkit Listrik Tenaga Air Tonsea lama,

merupakan salah satu pembangkit listrik bertenaga air, yang berada di Desa

Tonsealama Kecamatan Tondano Utara kabupaten Minahasa, Propinsi Sulawesi

Utara. PLTA ini menggunakan air Sungai Tondano sebagai sumber penggerak

turbinnya, saluran masuk In-take dam PLTA ini berada di daerah Tonsealama

Tondano Utara. PLTA Tonsealama Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Tonsealama merupakan PLTA Tertua di Indonesia. Dibangun pada jaman

penjajahan Belanda tahun 1912.

PLTA Tonsea Lama yang dibangun dan dioperasikan sejak jaman penjajahan

Belanda ini memiliki lingkungan yang asri. Selain sebagai salah satu sumber

9
https://id.wikipedia.org/wiki/PLTA_Tonsealama, diakses pada tanggal 9 Oktober 2019, pukul 23:12
produksi listrik bagi kebutuhan masyarakat pelanggan PLN, di PLTA ini juga bagi

setiap mereka yang berkunjung seakan diajak untuk menelusuri jejak peninggalan

sejarah Bangsa Belanda dan juga Bangsa Jepang. Mulai dari bendungan air,

terowongan, turbin, hingga generator yang telah berusia puluhan tahun.

Meski telah lama berdiri serta melewati berbagai masa pemerintahan, PLTA

berkapasitas 40 MW ini masih terus beroperasi dan menerangi ribuan rumah di

Sulawesi Utara. PLTA ini dioperasikan oleh PLN Sektor Pembangkitan Minahasa,

PLN Wilayah Suluttenggo. PLTA Tonsea Lama memiliki 3unit generator, dimana

PLTA ini mampu menyalurkan listrik ke sistem interkoneksi Sulawesi Utara

Gorontalo dan membantu ketersedian pasokan listrik di kedua Provinsi tersebut.

Pada tahun 2016 telah dilakukan laporan survey dan inverstigasi yang dilakukan oleh

pusat pemeliharaan ketenagalistrikan PT.PLN yang menghasilkan beberapa penemuan

yaitu:10

1. Dalam pengukuran suhu atau temperature yang terdapat pada PLTA Tonsea

Lama hanya dapat dimonitor di local atau sekitar parameter berada, karena

sistem pengukuran suhu masih menggunakan sensor suhu dengan sistem air

raksa (perambatan panas) dan panjang kawat penghantar rambatan panasnya

10
Laporan survey dan investigasi plta Tonsea Lama, Minahasa, Sulawesi Utara. Dikutip pada tanggal
10 Oktober 2019, pukul 11:41.
terbatas. Untuk dapat dimonitor di ruang control, maka perlu dilakukan

perubahan pada sensor suhu yang digunakan (thermocouple atau PT100).

2. Tekanan penstoke, tekanan air pendingin, dan tekanan oli hydraulic pada PLTA

Tonsea Lama belum dapat dimonitor di ruang control.

3. Guide vane position, opening limiter, speed setpoint, dan speed yang terdapat

di panel control generator belum dapat termonitor di ruang control.

4. PLN Sektor Pembangkitan Minahasa menginginkan semua kondisi yang

terdapat pada PLTA Tonsea Lama dapat dimonitor di ruang control seperti

temperature, tekanan air, guide vane position dll.

Anda mungkin juga menyukai