Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH PENYEARAH TAK TERKONTROL

DISUSUN OLEH :

NI MADE FEBY ANGGRAINI PUTRI (18021071)

PRICILLIA P. KARONGKONG (18021070)

PASKAH G. LOLO (18021072)

JUAN R. SEMBUNG (18021073)

JOEL KEVIN ARIKALANG (18021074)

3 TL 2 D3K PLN

PROGRAM STUDI D-III

JURUSAN TEKNIK LISTRIK

POLITEKNIK NEGRI MANADO

2019
Kata Pengantar

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat tuntunan-Nya sehingga kelompok
kami bisa menyelesaikan penyusunan makalah ini, yang berjudul Penyearah Tak Terkontrol
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambahkan wawassan yang lebih luas dan dapat
menjadi pedoman pembaca. Makalah ini kami akui penuh dengan kesalahan dan kekurangan,
maka dari itu kami memohn agar pembaca dapat memberikan masukan maupun tanggapan dan
kritikan untuk kesempurnaan makalah ini.

Manado, 6 September 2019

Penyusun

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………....i
DAFTAR ISI ……......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 2
1.3 Tujuan .................................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................ 3
2.1 Pengertian Rangkaian Penyearah. …….………....................................................................... 3
2.2. Penyearah Tak Terkendali…………………………………… ........................................... 7
2.3.Cara Kerja dan Pengaplikasian Penyearah dalam kehidupan sehari-hari................................12
2.4 Kelebihan dan Kekurangan Penyearah…………………… ................................................. 15
BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 18
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Elektronika daya merupakan cabang ilmu elektronika yang berkaitan dengan pengolahan dan
pengaturan daya listrik yang dilakukan secara elektronis (Rashid, M,2008). Elektronika daya
berkaitan dengan pengolahan atau pemrosesan ndust listrik, yakni mengubah daya listrik dari
satu bentuk kebentuk lainnya dengan mengendalikan atau memodifikasi bentuk tegangan
atauarusnya menggunakan peranti elektronik (Singh, 2008). Ruang lingkup elektronika daya
meliputi: Elektronika, Teori rangkaian listrik, Sistem kontrol, Elektromagnetika, Mesin – mesin
listrik, Sistem tenaga listrik, Komponen semikonduktor dan ndustry (Acha, E, 2002).

Elektronika Daya merupakan mata kuliah yang bertujuan untuk membekali kemampuan
mahasiswa terhadap kompetensi konversi listrik untuk kepentingan pengendalian peralatan
ndustry (motor listrik, pemanas, kompresor, pompa, konveyor, kipas, blower dan lain
sebagainya) yang berdaya besar. Materi yang dibahas meliputi: konsep switching, komponen
elektronika daya (Dioda Power, Transistor BJT, FET, IGBT, SCR, Diac, Triac dan lain
sebagainya), rangkaian pemicu dan komutasi SCR, rangkaian penyearah terkendali (AC ke DC),
rangkaian DC Chopper (DC ke DC), rangkaian AC Regulator (AC ke AC) dan rangkaian
Inverter (DC ke AC).

1
1. 2. Rumusan Masalah

 Apa yang dimaksud dengan penyearah dan apa saja klasifikasi dari penyearah?
 Apa yang dimaksud dengan penyearah tidak terkendali dan apakah bedanya dengan
penyearah terkendali?
 Apa fungsi penyearah gelombang dalam kehidupan sehari-hari?
 Apa saja kelebihan dan kekurangan penyearah setengah gelombang dan
Gelombang penuh?

1. 3. Tujuan

 Mengetahui mengenai rangkaian penyearah dan bagian-bagiannya yang


merupakan rangkaian elektronika daya
 Mengetahui pengertian lebih detail tentang rangkaian penyearah tak
terkendali dan perbedaannya dengan penyearah
 Mengetahui cara kerja rangkaian penyearah dan apa fungsinya dalam
kehidupan sehari-hari
 Mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan penyearah setengah
gelombang dan gelombang penuh

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Rangkaian Penyearah

2.1.1 Pengertian Penyearah

Konsep dasar penyearah gelombang yang dimaksud dalam artikel ini adalah konsep penyearah
gelombang dalam suatu power supply atau catu daya. Penyearah gelombang (rectifier) adalah
bagian dari power supply / catu daya yang berfungsi untuk mengubah sinyal tegangan AC
(Alternating Current) menjadi tegangan DC (Direct Current). Komponen utama dalam penyearah
gelombang adalah diode yang dikonfiguarsikan secara forward bias. Dalam sebuah power supply
tegangan rendah, sebelum tegangan AC tersebut di ubah menjadi tegangan DC maka tegangan
AC tersebut perlu di turunkan menggunakan transformator stepdown. Ada 3 bagian utama dalam
penyearah gelombang pada suatu power supply yaitu, penurun tegangan (transformer),
penyearah gelombang / rectifier (diode) dan filter (kapasitor) yang digambarkan dalam blok
diagram berikut.

3
2.1.2 Klasifikasi Penyearah

Jenis-jenis Rectifier (Penyearah Gelombang)

Pada dasarnya, Rectifier atau Penyearah Gelombang dibagi menjadi dua jenis yaitu Half Wave
Rectifier (Penyearah Setengah Gelombang) dan Full Wave Rectifier (Penyearah Gelombang
Penuh).

Half Wave Rectifier (Penyearah Setengah Gelombang)

Half Wave Rectifier atau Penyearah Setengah Gelombang merupakan Penyearah yang paling
sederhana karena hanya menggunakan 1 buah Dioda untuk menghambat sisi sinyal negatif dari
gelombang AC dari Power supply dan melewatkan sisi sinyal Positif-nya.

Pada prinsipnya, arus AC terdiri dari 2 sisi gelombang yakni sisi positif dan sisi negatif yang
bolak-balik. Sisi Positif gelombang  dari arus AC yang masuk ke Dioda akan menyebabkan
Dioda menjadi bias maju (Forward Bias) sehingga melewatkannya, sedangkan sisi Negatif
gelombang arus AC yang masuk akan menjadikan Dioda dalam posisi Reverse Bias (Bias
Terbalik) sehingga menghambat sinyal negatif tersebut.

4
Full Wave Rectifier (Penyearah Gelombang Penuh)

Terdapat 2 cara untuk membentuk Full Wave Rectifier atau Penyearah Gelombang Penuh.
Kedua cara tersebut tetap menggunakan Dioda sebagai Penyearahnya namun dengan jumlah
Dioda yang berbeda yaitu dengan menggunakan 2 Dioda dan 4 Dioda. Penyearah Gelombang
Penuh dengan 2 Dioda harus menggunakan Transformer CT sedangkan Penyearah 4 Dioda tidak
perlu menggunakan Transformer CT, Penyearah 4 Dioda sering disebut juga dengan Full Wave
Bridge Rectifier.

Penyearah Gelombang Penuh 2 Dioda

Seperti yang dikatakan diatas, Penyearah Gelombong Penuh 2 Dioda memerlukan Transformer
khusus yang dinamakan dengan Transformer CT (Centre Tapped). Transformer CT memberikan
Output (Keluaran) Tegangan yang berbeda fasa 180° melalui kedua Terminal Output
Sekundernya. Perbedaan Fase 180° tersebut dapat dilihat seperti pada gambar dibawah ini :

Di saat Output Transformer CT pada Terminal Pertama memberikan sinyal Positif pada D1,
maka Terminal kedua pada Transformer CT akan memberikan sinyal Negatif (-) yang berbeda
fasa 180° dengan Terminal Pertama. D1 yang mendapatkan sinyal Positif (+) akan berada dalam
kondisi Forward Bias (Bias Maju) dan melewatkan sisi sinyal Positif (+) tersebut sedangkan D2
yang mendapatkan sinyal Negatif (-) akan berada dalam kondisi Reverse Bias (Bias Terbalik)
sehingga menghambat sisi sinyal Negatifnya.

5
Sebaliknya, pada saat gelombang AC pada Terminal Pertama berubah menjadi sinyal Negatif
maka D1 akan berada dalam kondisi Reverse Bias dan menghambatnya. Terminal Kedua yang
berbeda fasa 180° akan berubah menjadi sinyal Positif sehingga D2 berubah menjadi kondisi
Forward Bias yang melewatkan sisi sinyal Positif tersebut.

Penyearah Gelombang Penuh 4 Dioda (Bridge Rectifier)

Penyearah Gelombang Penuh dengan menggunakan 4 Dioda adalah jenis Rectifier yang paling
sering digunakan dalam rangkaian Power Supply karena memberikan kinerja yang lebih baik
dari jenis Penyearah lainnya. Penyearah Gelombang Penuh 4 Dioda ini juga sering disebut
dengan Bridge Rectifier atau Penyearah Jembatan.

Berdasarkan gambar diatas, jika Transformer mengeluarkan output sisi sinyal Positif (+) maka
Output  maka D1 dan D2 akan berada dalam kondisi Forward Bias sehingga melewatkan sinyal
Positif tersebut sedangakan D3 dan D4 akan menghambat sinyal sisi Negatifnya. Kemudian pada
saat Output Transformer berubah menjadi sisi sinyal Negatif (-) maka D3 dan D4 akan berada
dalam kondisi Forward Bias sehingga melewatkan sinyal sisi Positif (+) tersebut sedangkan D1
dan D2 akan menghambat sinyal Negatifnya.

 Penyearah Gelombang yang dilengkapi dengan Kapasitor

Tegangan yang dihasilkan oleh Rectifier belum benar-benar Rata seperti tegangan DC pada
umumnya, oleh karena itu diperlukan Kapasitor yang berfungsi sebagai Filter (Penyaring) untuk
menekan riple yang terjadi pada proses penyearahan Gelombang AC.

6
Kapasitor yang umum dipakai adalah Kapasitor jenis ELCO (Electrolyte Capacitor).

2.2 Penyearah Tak Terkendali

Penyearah daya merupakan rangkaian elektronika daya yang berfungsi untuk mengubah
tegangan sumber masukan arus bolak-balik dalam bentuk sinusoida menjadi tegangan searah
yang tetap. Rangkaian penyearahan dapat dilakukan dalam bentuk penyearah setengah
gelombang (halfwave) dan penyearah gelombang penuh (fullwave). Pembebanan pada rangkaian
penyearah daya umumnya dipasang beban resistif atau beban resistif-induktif. Efek dari
pembebanan ini akan memengaruhi kualitas tegangan luaran yang dihasilkan dari rangkaian
penyearah.

2.2.1 Penyearah tidak terkontrol satu fasa


Penyearah tak terkendali pada umumnya menggunakan diode sebagai saklarnya.

7
Untuk penyearah satu fasa setengah gelombang tak terkendali menggunakan satu buah diode.
Penyearah tidak terkendali satu fasa terbagi atas penyearah setengah gelombang dan penyearah
gelombang penuh.

a. Penyearah tak terkendali satu fasa setengah gelombang


Penyearah jenis ini menggunakan satu buah diode sebagai kompone penyearah tak terkontrol.
Hasil keluaran dari rangkaian ini adalah hanya sebagian positif saja dalam satu panjang
gelombang dari yang inputannya adalah gelombang sinus yang memiliki bagian positif dan
bagian negative dalam satu panjang gelombangnya. Berikut adalah rangkaian dari penyearah
satu fasa setengah gelombang tak terkontrol.

Gambar di atas merupakan penyearah dengan tap tengah (2 dioda). Dari gambar tersebut dapat
diketahui bahwa rangkaian ini memiliki 2 proses kerja utama, yaitu:
Ketika kaki trafo paling atas bernilai positif, maka dioda 1 (D1) akan bias maju. Di sisi lain, kaki
trafo paling bawah bernilai negative, maka dioda 2 (D2) akan bias mundur. Hal ini terjadi
dikarenakan kedua dioda tersebut dialiri arus listrik AC berupa gelombang sinus secara
bergantian. Ketika D1 dialiri arus listrik dengan gelombang sinus positif, maka D2 akan dialiri
arus listrik dengan gelombang sinus negatif, atau sebaliknya. Arus listrik akan mengalir melalui
dioda yang dibias maju. Karena yang dibias maju adalah dioda 1 (D1), maka arus mengalir
melalui D1 dan menuju ke beban, lalu akan mengalir lagi ke trafo melalui kaki tengah (Center
Tap).
8
Ketika kaki trafo yang paling atas bernilai negatif, maka dioda 1 (D1) akan bias mundur. Di sisi
lain, kaki trafo paling bawah bernilai positif, maka dioda 2 (D2) akan bias maju. Arus akan
mengalir bila dioda bias maju. Karena yang bias maju adalah dioda 2 (D2), maka arus mengalir
padanya dan menuju ke beban, lalu akan mengalir lagi ke trafo melalu kaki tengah.

 Penyearah jembatan (Bridge/4 dioda)

Dari gambar di atas, dapat diketahui bahwa rangkaian tersebut memiliki dua siklus kerja utama,
yaitu:
Ketika tegangan input kaki trafo atas bernilai positif, maka dioda 1 (D1) dan dioda 4 (D4) akan
bias maju. Di sisi lain, tegangan input kaki trafo bawah bernilai negatif, dioda (D2) dan dioda
(D3) akan bias mundur. Karena arus mengalir pada dioda yang bias maju, maka arus mengalir
dari kaki trafo atas ke D1 lalu ke beban dan kemudian ke D4 dan kembali ke trafo melalui kaki
bawah. Ketika tegangan input kaki trafo atas bernilai negatif, maka dioda 2 (D2) dan dioda 3
(D3) akan bias maju. Di sisi lain, tegangan input kaki bawah
9
bernilai positif, dioda 1 (D1) dan dioda 4 (D4) akan bias mundur. Karena arus mengalir pada
dioda yang bias maju, maka arus mengalir dari kak trafo bawah ke D3 lalu ke beban lalu ke D2
dan kembali ke trafo melalui kaki atas.

2.2.2 Penyearah tidak terkontrol tiga fasa

9
a. Penyearah tak terkendali tiga fasa setengah gelombang
Penyearah tiga fasa tidak terkendali setengah gelombang menggunakan tiga buah dioda sebagai
saklar dayanya. Rangkaian penyearah tiga fasa tidak terkendali setengah gelombang seperti
ditunjukkan pada gambar di atas. Masing-masing dioda konduksi selama 120º. Dioda fasa R
konduksi pada sudut 300º-360º dan 0º-60º. Dioda fasa S pada sudut 180º-300º.
Tegangan dan arus output rata-rata untuk beban R, sebagai berikut :

Tegangan dan arus rms output dirumuskan ,sebagai berikut :

b. Penyearah Tiga Fasa Gelombang Penuh Tak Terkendali

10
Penyearah tiga fasa tidak terkendali gelombang penuh menggunakan tiga
buah dioda sebagai saklar dayanya. Skema penyarah tiga fasa tidak terkendali
gelombang penuh dapat dilihat pada gambar di atas.

11
2.3 Cara Kerja dan Pengaplikasian Penyearah dalam kehidupan sehari-hari

Cara kerja diode sebagai penyearah

Rectifier merupakan alat yang digunakan untuk mengubah arus bolak-balik Alternating Current
menjadi sinyal sumber arus searah DC (Direct Current). Gelombang AC itu sendiri berbentuk
seperti gelombang sinus yang hanya dapat dilihat dengan alat ukur Chathode Ray Oscilloscope
(CRO). Rangkaian rectifier banyak menggunakan transformator step down yang digunakan
untuk menurunkan tegangan sesuai dengan perbandingan transformasi transformator yang
digunakan. Penyearah dibedakan mejadi 2 jenis, penyearah setengah gelombang (HALF
WAVE RECTIFIER) dan penyearah dalam gelombang penuh (FULL WAVE
RECTIFIER). Sedangkan penyearah gelombang penuh (FULL WAVE RECTIFIER) itu sendiri
terbagi lagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu : Penyearah gelombang penuh dengan center tap (CT),
dan penyearah gelombang penuh dengan menggunakan dioda bridge.

Rectifier merupakan peralatan elektronika yang digunakan untuk mengubah tegangan listrik AC
menjadi DC. Rectifer dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu ; Rectifier setengah gelombang
dan rectifier gelombang penuh, sedangkan rectifier gelombang penuh masih dibagi lagi menjadi
dua jenis, yaitu Rectifier gelombang penuh dengan menggunakan CT, dan Rectifier gelombang
penuh dengan menggunakan jembatan dioda. Rectifier dapat digunakan untuk keperluan catu
daya pada rangkaian elektronika seperti ; HT (handy talky), televisi, Pesawat radio CB (Cityzen
Band), dan lain-lain.
12
Ada 3 bagian utama dalam penyearah gelombang pada suatu power supply yaitu, penurun
tegangan (transformer), penyearah gelombang / rectifier (diode) dan filter (kapasitor) yang
digambarkan dalam blok diagram berikut.

A. Penyearah Setengah Gelombang


Penyearah setengah gelombang merupakan rangkaian penyearah yang paling sederhana,
yaitu yang terdiri dari satu dioda. Gambar 1 menunjukkan rangkaian penyearah setengah
gelombang. Rangkaian penyearah setengah gelombang memperoleh masukan dari sekunder trafo
yang berupa tegangan berbentuk sinus, vi = Vm Sin wt (gambar 1 (b)). Vm merupakan tegangan
puncak atau tegangan maksimum. Harga Vm ini hanya bisa diukur dengan CRO, sedangkan
harga yang tercantum pada sekunder trafo merupakan tegangan efektif yang dapat diukur dengan
menggunakan volt meter. Hubungan antara tegangan puncak Vm dengan tegangan efektif (Veff)
atau tegangan rms.
 

13
Half Wave rectifier
Prinsip kerja penyearah setengah gelombang adalah bahwa pada saat sinyal input berupa
siklus positif maka dioda mendapat bias maju sehingga arus (i) mengalir ke beban (RL), dan
sebaliknya bila sinyal input berupa siklus negatif maka dioda mendapat bias mundur sehingga
tidak mengalir arus. Bentuk gelombang tegangan input (vi) ditunjukkan pada (b) dan arus beban
(i) pada (c) dari gambar 1.

Resistansi dioda pada saat ON (mendapat bias maju) adalah Rf, yang umumnya nilainya
lebih kecil dari RL. Pada saat dioda OFF (mendapat bias mundur) resistansinya besar sekali atau
dalam pembahasan ini dianggap tidak terhigga, sehingga arus dioda tidak mengalir atau i = 0.
Arus yang mengalir ke beban (i) terlihat pada gambar (c) bentuknya arus searah (satu arah) yang
harga rataratanya tidak sama dengan nol seperti pada arus bolak-balik.

14
Dalam perencanaan rangkaian penyearah, hal penting untuk diketahui adalah harga tegangan
maksimum yang diijinkan terhadap dioda. Tegangan maksimum ini sering disebut PIV (peak-
nverse voltage) atau tegangan puncak balik. Hal ini karena pada saat diode mendapat bias
mundur (balik) maka tidak arus yang mengalir dan semua tegangan dari sekunder trafo berada
pada dioda.
Formulasi yang digunakan pada penyearah setengah gelombang sebagai berikut:

B.  Penyearah Gelombang Penuh

 Penyearah Gelombang Penuh Center Tap

Gambar di bawah  menunjukkan rangkaian penyearah gelombang penuh dengan


menggunakan trafo CT. Terminal sekunder dari Trafo CT mengeluarkan dua buah tegangan
keluaran yang sama tetapi fasanya berlawanan dengan titik CT sebagai titik tengahnya. Kedua
keluaran ini masing- masing dihubungkan ke D1 dan D2, sehingga saat D1 mendapat sinyal
siklus positip maka D2 mendapat sinyal siklus negatip, dan sebaliknya.
Dengan demikian, D1 dan D2 hidupnya bergantian. Namun karena arus i1 dan
i2 melewati tahanan beban (RL) dengan arah yang sama, maka iL menjadi satu arah. Rangkaian
penyearah gelombang penuh ini merupakan gabungan dua buah penyearah setengah gelombang
yang hidupnya bergantian setiap setengah siklus.

Tegangan puncak inverse yang dirasakan oleh dioda adalah sebesar 2Vm. Pada saat
siklus positiF, dimana D1 sedang hidup (ON) dan D2 sedang mati (OFF), maka jumlah tegangan
yang berada pada diode D2 yang sedang OFF tersebut adalah dua kali dari tegangan sekunder
trafo.

15
 Penyearah Gelombang Penuh Sistem Jembatan

Prinsip kerja rangkaian penyearah gelombang penuh sistem jembatan dapat dijelaskan
melalui gambar 3. Pada saat rangkaian jembatan mendapatkan positip dari siklus sinyal ac,
maka :
·         D1 dan D3 hidup (ON), karena mendapat bias maju
·         D2 dan D4 mati (OFF), karena mendapat bias mundur sehingga arus i1 mengalir melalui D1,
RL, dan D3.
Apabila jembatan memperoleh siklus negatif, maka :
·         D2 dan D4 hidup (ON), karena mendapat bias maju
·         D1 dan D3 mati (OFF), karena mendapat bias mundur sehingga arus i2 mengalir melalui D2,
RL, dan D4.
16
Dengan demikian, arus yang mengalir ke beban (iL) merupakan penjumlahan dari dua
arus i1 dan i2. Besarnya arus rata-rata pada beban adalah sama seperti penyearah gelombang
penuh dengan trafo CT, yaitu:

Idc = 2Im/p = 0.636 Im

2.4 kelemahan dan kelebihan penyearah


Penyearah setengah gelombang mempunyai kelebihan dan kekurangan yaitu sebagai berikut :

KELEBIHAN.

 Rangkaiannya sederhana.
 Biayanya murah karena hanya menggunakan 1 dioda.
 Cocok untuk charger baterai, terdapat keadaan output 0 Volt {saat siklus negative} yang
dapat berfungsi untuk mengistirahatkan sel baterai dari kejenuhan akibat
proses charging. 

KEKURANGANNYA.

 Tegangan outoput mempunyai ripple yang sangat besar.


 Membutuhkan kapasitor yang sangat besar untuk tegangan ouput.
 Tidak dapat diterapkan pada PSU bersisten SMPS, karena SMPS merupakan PSU
berfrekuensi tinggi yang mempunyai duty cycle diatas 90% .
 Kurang efisien karena hanya mengambil setengah siklus saja, siklus setengahnya tidak
diambil yang berakibat output memiliki daya yang lebih kecil.

17
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dalam penggunaannya, penyearah tak terkendali terbagi atas penyearah tak terkendali satu fasa
dan penyearah tak terkendali tiga fasa. Penyearah satu fasa merupakan rangkaian penyearah daya
dengan sumber masukan tegangan bolak-balik satu fasa.

Penyearah tak terkendali merupakan suatu rangkaian yang mengubah tegangan arus bolak-balik
(AC) menjadi tegangan arus searah (DC) tidak dapat diatur. Rangkaian penyearah tidak
terkendali menggunakan dioda, thyristor ditambah tegangan keluaran yang dikeluarkan belum
bisa diatur dan tidak dapat dipicu menggunakan sudut. Di dalam rangkaian penyearah tak
terkendali terdapat dua metode penyearah, yaitu penyearah setengah gelombang (Half Wave
Rectifier) dan penyearah gelombang penuh (Full Wave Rectifier).

Penyearah satu fasa merupakan rangkaian penyearah daya dengan sumber masukan tegangan
bolak-balik sat fasa. Rangkaian penyearahan dapat dilakukan dalam bentuk penyearah setengah
gelombang (half wave) dan penyearah gelombang penuh (full wave). Penyearah tiga fasa
merupakan rangkaian penyearah daya dengan sumber masukan tegangan bolak-balik tiga fasa.
Rangkaian penyearah dapat dilakukan dalam bentuk penyearah setengah gelombang (half wave)
dan penyarah gelombang penuh (full wave).

18
DAFTAR PUSTAKA
https://muhal.wordpress.com/sertifikat/elektronika/

https://industri3601.wordpress.com/elektronika_daya/

https://goodarif.wordpress.com/elektronika-dasar/filter/

https://teknikelektronika.com/pengertian-rectifier-penyearah-gelombang-jenis-rectifier/

http://ekopujigundar.blogspot.com/2016/01/cara-kerja-dioda-sebagai-penyearah.html

http://elektronika-kelistrikan.blogspot.com/2018/07/penyearah-setengah-gelombang.html

19

Anda mungkin juga menyukai