Disusun :
Kelompok V
Khairunnisa DM (811418118)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur mari kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Karena
rahmatnya saya dapat menyelesaikan makalah yang berisi “ Hipertensi ”.Makalah
ini diajukan untuk memenuhi tugas Epidemiologi Penyakit Tidak Menular.
Harapan saya, semoga makalah ini membawa maanfaat bagi kita, setidaknya
untuk sekedar membuka cakrawala berfikir kita tentang membaca dan menulis.
Kelompok V
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................2
D. Manfaat........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Pengertian Hipertensi.................................................................................3
B. Epidemiologi Hipertensi.............................................................................4
C. Patofisiologi..................................................................................................5
D. Faktor Risiko...............................................................................................7
E. Upaya Pencegahan Hipertensi.................................................................10
BAB III PENUTUP..............................................................................................12
A. Kesimpulan................................................................................................12
B. Saran..........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tekanan darah tinggi/hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi
peningkatan tekanan darah secara kronis (jangka waktu lama). Penyakit ini adalah
salah satu jenis penyakit yang sangat berbahaya.
Penderita hipertensi di dunia saat ini diperkirakan mencapai lebih dari 800
juta orang. Sebanyak 10-30% dari jumlah penduduk dewasa hampir di setiap
Negara. Berdasarkan data Lancet (dalam McMarthy, 2010), jumlah penderita
hipertensi di seluruh dunia terus meningkat. Di India, penderita hipertensi
mencapai 60,4 juta orang pada tahun 2002 dan diperkirakan 107,3 juta orang pada
tahun 2025. Di China, 98,5 juta orang dan bakal jadi 151,7 juta orang pada tahun
2025. Di bagian lain di Asia, tercatat 38,4 juta penderita hipertensi pada tahun
2000 dan diperkirakan menjadi 67,4 juta orang pada tahun 2025. Di Indonesia,
mencapai 17-21% dari populasi penduduk dan kebanyakan tidak terdeteksi. Di
Indonesia banyaknya penderita hipertensi diperkirakan 15 juta orang tetapi hanya
4% yang merupakan hipertensi terkontrol. Prevalensi 6-15% pada orang dewasa,
50% diantaranya tidak menyadari sebagai penderita hipertensi sehingga
mereka cenderung untuk menjadi hipertensi berat karena tidak menghindari dan
tidak mengetahui faktor risikonya, dan 90% merupakan hipertensi esensial. Hari
hipertensi di dunia diperingati setiap tanggal 17 Mei. Tanggal ini ditetapkan oleh
WHO sejak 2005.
B. Rumusan Masalah
1. Apa gambaran umum dan pengertian dari penyakit hipertensi?
2. Bagaimana epidemiologi penyakit hipertensi?
3. Bagaimana patofisiologis penyakit hipertensi?
4. Apa saja faktor resiko terjadinya penyakit hipertensi?
5. Bagaimana upaya pencegahan dari penyakit hipertensi?
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian dan gambaran umum mengenai hipertensi.
2. Mengetahui epidemiologi terhadap hipertensi.
3. Menjelaskan patofisiologi hipertensi.
4. Mengetahui Faktor risiko dari hipertensi.
5. Mengetahui pencegahan penyakit tidak menular (Hipertensi).
D. Manfaat
Selain untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Epidemiologi Penyakit
Tidak Menular, makalah ini dibuat untuk memberikan uraian atau gambaran
tentang penyakit hipertensi, bagaimana jalan penyakitnya, gejala-gejala klinisnya
bahkan faktor resiko hipertensi itu sendiri serta pencegahan yang bisa dilakukan
pada penaykit hipertensi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Dan Pengertian Hipertensi
Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, di mana
tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko
terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung, dan kerusakan ginjal.
Hipertensi didefinisikan oleh joint national committee on detection, evaluation
and treatment of high blood pressure (JIVC) sebgai tekanan yang lebih tinggi dari
140/90 mmHg dan diklasifikasikan sesuai derajat keparahannya, mempunyai
rentang tekanan darah normal tinggi sampai hipertensi maligna. Keadaan ini
dikategorikan sebagai primer atau sekunder, terjadi sebagai akibat dari kondisi
patologi yang dapat dikenali, seringkali dapat diperbaiki (Faqih, 2006).
3
Dari definisi-definisi diatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa hipertensi
adalah suatu keadaan di mana tekanan darah menjadi naik karena gangguan pada
pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh
darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkannya.
B. Epidemiologi Hipertensi
Penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang memberi
gejalayang berlanjut untuk suatu tar get organ, seperti stroke untuk otak, penyakit
jantung koroner untuk pembuluh darah jantung dan untuk otot jantung. Penyakit
ini telahmenjadi masalah utama dalam kesehatan masyarakat yang ada di
Indonesia maupun di beberapa negara yang ada di dunia. Semakin meningkatnya
populasi usia lanjut maka jumlah pasien dengan hipertensi kemungkinan besar
juga akan bertambah. Diperkirakan sekitar 80% kenaikan kasus hipertensi
terutama di negara berkembang,tahun 2025 dari sejumlah 639 juta kasus di tahun
2000, diperkirakan menjadi 1,15 milyar kasus di tahun 2025.
Prediksi ini didasarkan pada angka penderita hipertensi saat ini dan
pertambahan penduduk saat ini. Angka-angka prevalensi hipertensi di Indonesia
telah banyak dikumpulkan dan menunjukkan di daerah pedesaan
masih banyak penderita yang belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan.
a. Orang
Pria lebih banyak mengalami kemungkinan hipertensi dari pada wanita.
Tekanan darah cenderung meningkat dengan bertambahnya usia. Pada
laki-laki meningkat pada usia lebih dari 45 tahun sedangkan pada wanita
4
meningkat pada usia 55 tahun. Orang yang memiliki gaya hidup tidak
sehat yang dapat meningkatkan hipertensi.
b. Tempat
Hipertensi bisa terjadi dimana saja bagaimanapun, bisa sering muncul
pada etnik Afrika Amerika dewasa dari pada Kaukasia atau Amerika
hipsenik.
c. Waktu
Penyakit hipertensi bisa terjadi setiap saat karena sifatnya yang tidak
menular dan penyakit ini terolong penyakit yang terjadi akibat genetik,
gaya hidup, lingkungan dan pola makan.
C. Patofisiologi
Tubuh memiliki sistem yang berfungsi mencegah perubahan tekanan darah
secara akut yang disebabkan oleh gangguan sirkulasi, yang berusaha untuk
mempertahankan kestabilan tekanan darah dalam jangka panjang reflek
kardiovaskular melalui sistem saraf termasuk sistem kontrol yang bereaksi segera.
Kestabilan tekanan darah jangka panjang dipertahankan oleh sistem yang
mengatur jumlah cairan tubuhyang melibatkan berbagai organ terutama ginjal.
1) Perubahan anatomi dan fisiologi pembuluh darah
Aterosklerosis adalah kelainan pada pembuluh darah yang ditandai
dengan penebalan dan hilangnya elastisitas arteri. Aterosklerosis merupakan
proses multifaktorial. Terjadi inflamasi pada dinding pembuluh darah dan
terbentuk deposit substansi lemak, kolesterol, produk sampah seluler,
kalsium dan berbagai substansi lainnya dalam lapisan pembuluh darah.
Pertumbuhan ini disebut plak. Pertumbuhan plak di bawah lapisan tunika
intima akan memperkecil lumen pembuluh darah, obstruksi luminal,
kelainan aliran darah, pengurangan suplai oksigen pada organ atau bagian
tubuh tertentu.
Sel endotel pembuluh darah juga memiliki peran penting dalam
pengontrolan pembuluh darah jantung dengan cara memproduksi sejumlah
vasoaktif lokal yaitu molekul oksida nitrit dan peptida endotelium.
Disfungsi endotelium banyak terjadi pada kasus hipertensi primer
2) Sistem renin-angiotensin
Mekanisme terjadinya hipertensi adalah melalui terbentuknya
angiotensin II dari angiotensin I oleh angiotensin I-converting enzyme
(ACE). Angiotensin II inilah yang memiliki peranan kunci dalam
menaikkan tekanan darah melalui dua aksi utama.
5
a. Meningkatkan sekresi Anti-Diureti Hormon (ADH) dan rasa haus
Dengan meningkatnya ADH, sangat sedikit urin yang diekskresikan
ke luar tubuh (antidiuresis), sehingga menjadi pekat dan tinggi
osmolalitasnya. Untuk mengencerkannya, volume cairan ekstraseluler
akan ditingkatkan dengan cara menarik cairan dari bagian intraseluler.
Akibatnya, volume darah meningkat, yang pada akhirnya akan
meningkatkan tekanan darah.
b. Menstimulasi sekresi aldosteron dari korteks adrenal
Untuk mengatur volume cairan ekstraseluler, aldosteron akan
mengurangi ekskresi NaCl (garam) dengan cara mereabsorpsinya dari
tubulus ginjal. Naiknya konsentrasi NaCl akan diencerkan kembali
dengan cara meningkatkan volume cairan ekstraseluler yang pada
gilirannya akan meningkatkan volume dan tekanan darah.
3) Sistem saraf simpatis
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah
terletak di pusat vasomotor, pada medula di otak. Dari pusat vasomotor ini
bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan
keluar dari kolumna medula spinalis ke ganglia simpatis di toraks dan
abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk impuls
yang bergerak ke bawah melalui saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada
titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang
serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan
dilepaskannya norepinefrin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah.
Tekanan darah arteri merupakan produk total resistensi perifer dan curah
jantung. Curah jantung meningkat karena keadaan yang meningkatkan
frekuensi jantung, volume sekuncup atau keduanya. Resistensi perifer
meningkat karena faktor-faktor yang meningkatkan viskositas darah atau
yang menurunkan ukuran lumen pembuluh darah, khususnya pembuluh
arteriol.
Hipertensi yang berlangsung lama akan meningkatkan beban kerja
jantung karena terjadi peningkatan resistensi terhadap ejeksi ventrikel kiri.
Untuk meningkatkan kekuatan kontraksinya, ventrikel kiri mengalami
hipertropi sehingga kebutuhan jantung akan oksigen dan beban jantung
meningkat. Dilatasi dan kegagalan jantung dapat terjadi ketika keadaan
hipertrofi tidak lagi mampu mempertehankan curah jantung yang memadai.
Karena hipertensi memicu aterosklerosis arteri koronaria, maka jantung
gangguan lebih lanjut akibat penurunan aliran darah ke dalam miokardium
shingga timbul angina pectoris atau infark miokard. Hipertensi juga
menyebabkan kerusakan pembuluh darah yang semakin mempercepat
6
proses aterosklerosis serta kerusakan organ, seperti cedera retina, gagal
ginjal, stroke, dan aneurisma serta diseksi aorta (kowalak, 2011).
D. Faktor Risiko
Hipertensi disebabkan oleh faktor-faktor yang dapat dimodifikasi atau
dikendalikan serta faktor yang tidak dapat dimodifikasi.
a. Genetik
b. Jenis Kelamin
c. Etnis
d. Penyakit Ginjal
7
1) Jika tekanan darah meningkat, ginjal akan menambah pengeluaran
garam dan air, yang akan menyebabkan berkurangnya volume
darah dan mengembalikan tekanan darah ke normal.
e. Obat-obatan
8
Timbal bisa menyebabkan lesi tubulus proksimalis, lengkung henle,
serta menyebabkan aminosiduria, sehingga timbul kelainan pada
ginjal (Peradangan dan cedera pada salah satu atau kedua ginjal) bisa
menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi.
a. Stress
b. Obesitas
c. Nutrisi
d. Merokok
9
Penelitian terakhir menyatakan bahwa merokok menjadi salah satu
faktor risiko hipertensi yang dapat dimodifikasi. Merokok merupakan
faktor risiko yang potensial untuk ditiadakan dalam upaya melawan
arus peningkatan hipertensi khususnya dan penyakit kardiovaskuler
secara umum di Indonesia.
e. Kurang olahraga
Gaya hidup yang tidak aktif (malas berolah raga) bisa memicu
terjadinya hipertensi pada orang-orang memiliki kepekaan yang
diturunkan.
10
7. Konsumsi makanan sehat, rendah lemak, kaya vitamin dan mineral
alami
8. Pencegahan primordial
9. Promosi kesehatan
10. Proteksi dini : kurangi garam sebagai salah satu faktor risiko
13. Rehabilitasi : upaya perbaikan dampak lanjut hipertensi yang tidak bisa
diobati.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hipertensi adalah suatu keadaan di mana tekanan darah menjadi naik karena
gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi
yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang
membutuhkannya. Klasifikasi hipertensi menurut WHO dibedakan menjadi 4
yaitu, normal, pre hipertensi, hipertensi stage 1, dan hipertensi stage 2. Hipertensi
sulit disadari oleh seseorang karena hipertensi tidak memiliki gejala khusus.
Gejala ringan hipertensi adalah pusing, gelisah, mimisan, dan sakit kepala.
B. Saran
Dalam upaya pencegahan penyakit hipertensi, hendaknya seseorang
menerapkan pola hidup sehat. Baik dari segi penerapan pola makan, mencakup
12
menghindari makanan yang berisiko meningkatkan tekanan darah, hindari pemicu
stress (stressor), serta asupan nutrisi yang seimbang. Selain itu aktifitas fisik
seperti olahraga secara teratur, agar tidak terjadi obesitas. Hindari kebiasaan yang
berakibat buruk seperti merokok serta konsumsi alkohol. Dalam pencegahan
hipertensi pada usia dewasa, hendaknya pencegahan dimulai sejak dini.
13
DAFTAR PUSTAKA
A, Basjiruddin. The Management of Hypertension to Prevent Stroke. Dept. of
Neurology Medical Faculty University of Andalas: Medan.
Nurarif, Amin Huda dan Kusuma, Hardi. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA jilid 1. Jakarta : Mediaction
14