Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

Mata Kuliah                : ANTE NATAL CARE (ANC)


Kode Mata Kuliah      : 006
SKS                             : 2
Waktu pertemuan        : 50 Menit
Sasaran                        : Mahasiswa Diploma III Kebidanan
Pertemuan ke              : 1
A.  Tujuan
1.      Tujuan Intruktional Umum (TIU)
Setelah pembelajaran mahasiswa mengerti dan paham tentang tanda bahaya kehamilan muda
(trimester 1).
2.      Tujuan Intruktional Khusus (TIK)
a.       Menjelaskan pengertian tanda bahaya kehamilan
b.      Menjelaskan tanda bahaya kehamilan muda (trimester 1)
B.  Pokok Bahasan
Tanda bahaya kehamilan muda (trimester 1)

C.  Sub Pokok Bahasan


a.       Pengertian tanda bahaya kehamilan
b.      Macam-macam tanda bahaya kehamilan muda

D.  Materi
terlampir

E.  Kegiatan Belajar Mengajar


Tahap Kegiatan Pengajar Kegiatan Mahasiswa Waktu
Pendahuluan  Memberi salam   Menjawab salam 10 menit
  Memperkenalkan diri   Memperhatikan
  Menjelaskan masalah dan   Memperhatikan
tujuan
  Apersepsi   Merespon
Penyajian:   Menjelaskan sesuai   Memperhatikan 25 menit
dengan isi materi
         Pengertian tanda bahaya  Menanyakan hal yang
kehamilan belum di mengerti
         Macam-macam tanda
bahaya kehamilan
trimester 1
  Diskusi interaktif
Penutup Mengajukan pertanyaan Berperan  aktif 15 menit
sesuai dengan materi
yang telah dijelaskan

F.   Media dan Metode Pembelajaran


Media yang digunakan adalah LCD dan power point
Metode pembelajaran dengan ceramah dan diskusi

G. Evaluasi
1.      Pre test
a)      Apa yang dimaksud dengan tanda bahaya kehamilan?
Jawaban: tanda tanda yang terjadi pada ibu hamil yang dapat membahayakan ibu dan janin
b)      Apa saja tanda bahaya kehamilan pada trimester 1?
Jawaban: hyperemesis gravidarum, abortus

2.      Post test
a)      Apa saja tanda bahaya kehamilan trimester 1?
Jawaban: perdarahan pervagina seperti abortus, mola hidatidosa, dan hyperemesis gravidarum
b)      Apa perbedaan hyperemesis gravidarum dan morning sickness?
Jawaban:
1. Morning Sickness
       Mual kadang disertai muntah
       Mual berkurang pada 12 minggu kehamilan
       Muntah tidak menyebabkan dehidrasi
       Masih toleran terhadap makanan tertentu

2. Hiperemesis gravidarum
       Mual berat disertai muntah
       Mual tidak berkurang setelah 12 minggu kehamilan
       Muntah dapat menyebabkan dehidrasi berat
       Tidak toleran terhadap makanan
H.  Referensi
Prawirohardjo,Sarwono.Ilmu Kebidanan. Edisi 4. Jakarta.EGC.2008

Manuaba.Pengantar kuliah obstetric. Jakarta. EGC.2007

TANDA BAHAYA KEHAMILAN PADA TRIMESTER 1


a.    Pengertian tanda bahaya kehamilan
Tanda bahaya adalah keadaan-keadaan pada ibu hamil yang mengancam jiwa ibu dan janin
yang dikandungnya selama kehamilan. Tanda-tanda bahaya dalam kehamilan dapat terjadi kapan
saja. Mungkin ketika kehamilan masih muda, mungkin juga pada kehamilan lanjut. Tidak jarang
pada saat-saat menjelang persalinan
Tanda bahaya dalam kehamilan perlu kita waspadai sehingga ibu hamil dan anak yang
dikandungnya sehat dan selamat.

b.   Macam-macam tanda bahaya kehamilan pada trimester 1


1)        Perdarahan pervaginam
Perdarahan vagina dalam kehamilan jarang yang normal. Pada masa awal kehamilan, ibu
mungkin akan mengalami perdarahan  yang sedikit atau spotting disekitar waktu haidnya.Pada
waktu yang lain dalam kehamilan, perdarahan ringan mungkin pertanda dari serviks yang rapuh
atau erosi.perdarahan seperti ini mungkin normal atau mungkin suatu tanda adanya infeksi.
Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah yang merah, perdarahan yang
banyak, atau perdarahan dengan nyeri. Perdarahan ini dapat berarti abortus, kehamilan mola atau
kehamilan ektopik.
Diagnosis Perdarahan Pada Kehamilan Muda.
1.      Pikirkan kemungkinan kehamilan ektopik pada wanita dengan anemia, penyakit radang panggul,
gejala abortus atau keluhan nyeri yang tidak biasa.
2.      Pikirkan kemungkinan abortus pada wanita usia reproduktif yang mengalami terlambat haid
( lebih 1 bulan sejak haid terakhir ) dan mempunyai 1 atau lebih tanda berikut: perdarahan, kaku
perut, pengeluaran sebagian produk konsepsi, serviks yang berdilatasi atau uterus yang lebih
kecil dari seharusnya.
3.      Jika abortus merupakan kemingkinan diagnosis, kenali dan segera tangani komplikasi yang ada.

Macam-macam perdarahan pervaginam :


1.      Diagnosis abortus imminens :
         Bercak perdarahan hingga perdarahan  sedang. Perdarahan ringan membutuhkan waktu 5 menit
untuk membasahi pembalut atau kain bersih.
         Serviks tertutup
         Uterus sesuai dengan usia kehamilan
         Gejala / tanda : kram perut bawah dan uterus lunak.
2.      Diagnosis kehamilan ektopik terganggu :
         Bercak perdarahan hingga perdarahan sedang
         Serviks tertutu
         Uterus sedikt membesar dari usia kehamilan normal
         Gejala / tanda : linglung atau pingsan, nyeri perut bawah, nyeri goyang porsio, massa adneksa,
dan cairan bebas intra abdomen.
3.      Diagnosis abortus komplit :
         Bercak perdarahan hingga perdarahan sedang
         Serviks tertutp atau terbuka
         Uterus lebih kecil dari usia kehamilan normal
         Gejala / tanda : sedikit atau tanpa nyeri perut bawah, dan riwayat ekspulsi hasil konsepsi
4.      Diagnosis abortus insipiens :
         Perdarahan berat membutuhkan waktu kurang lebih 5 menit untuk membasahi pembalut atau
kain bersih
         Serviks terbuka
         Uterus sesuai usia kehamilan
         Gejala / tanda : kram / nyeri perut bawah, dan belum terjadi ekspulsi hasil konsepsi
5.      Diagnosis abortus mola :
       Perdarahan sedang hingga masif ( banyak )
       Serviks terbuka
       Uterus lunak dan lebih besar dari usia kehamilan
       Gejala / tanda : mual / muntah, kram perut bawah, sindrom mirip preeklamsia, tidak ada
janin, dan keluar jaringan seperti anggur.
6.      Abortus habitualis
  Pasien yang mengalami keguguran berturut-turut selama lebih dari 3 X.

2)        Hyperemesis Gravidarum
Adalah mual muntah yang berlebihan, kehilangan berat badan, dan gangguan keseimbangan
elektrolit.
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui. Keadaan tersebut mungkin berhubungan
dengan perubahan hormonal akibat kehamilan. Hiperemesis gravidarum lebih sering dialami
oleh ibu dengan kehamilan multiple ( kembar dua atau lebih ) dan seseorang wanita yang
mengalami hiperemesis gravidarum pada kehamilan sebelumnya mempunyai kemungkinan
mengalami hiperemesis gravidarum pada kehamilan berikutnya.
            Diduga terdapat faktor yang menyebabkan hiperemesis gravidarum :
1.      Psikologis, bergantung pada: apakah si ibu menerima kehamilannya. Atau kehamilannya di
terima atau tidak.
2.      Fisik
       Terjadi peningkatan yang mencolok atau belum beradaptasi dengan    kenaikan human chorionic
gonadothropin
       Factor konsentrasi human chorionic gonadothropin yang tinggi :
  Primigravida lebih sering dari multigravida.
  Semakin meningkat pada pola hidatidosa, hamil ganda dan hidramnion
   Factor gizi / anemia meningkatkan terjadinya hiperemesis gravidarum.
Gejala Umum Hiperemesis Gravidarum antara lain:
         Mual dan muntah berat terutama pada trimester I kehamilan
         Muntah setelah makan atau minum
         Kehilangan berat badan > 5% dari BB ibu hamil sebelum hamil, ( rata-rata kehilangan BB 10% )
         Dehidrasi
         Penurunan jumlah urine
         Sakit kepala
         Bingung
         Pingsan
         Jaundisen (warna kuning pada kulit, mata dan membrane mukosa )
Tanda dan Gejala Hiperemesis Gravidarum, menurut berat ringannya dapat dibagi
kedalam 3 (tiga) tingkatan :
1.      TingkatnImmmmmmmsefsdvgdhtfsdfgsdertmmmsdfvsfgdefgfgdfg
Mual terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa lemah, nafsu
makan tidak ada, berat badan menurun dan merasa nyeri pda epigastrium, nadi meningkat sekitar
100/menit, tekanan darah sistolik menurun, turgor kulit mengurang, lidang mengering dan mata
cekung.
2.        TingkatnII
Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lemah mengurang, lidah mengering
dan nampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit ikteris, berat
badan turun dan mata menjadi cekung, tensi turun, hemokonsentrasi, oliguria dan konstipasi.
Aseton tercium dalam hawa pernafasan karena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula
ditemukan dalam kencing.
3.        Tingkat III
Keadaan umum lebih parah, muntah keadaan umum lebih parah, muntah henti, kesadaran
menurun dari somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat tensi menurun,
komplikasi fatal terjadi pada susunan syaraf yang dikenal sebagai ensefalopati werniele, dengan
gejala : nistagmus, dipolpia dan perubahan mental, keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan
zat makanan, termasuk vitamin B kompleks, timbulnya ikterus menunjukkan adanya payah hati.
Perbedaan Morning Sickness dan Hiperemesis Gravidarum
1. Morning Sickness
         Mual kadang disertai muntah
         Mual berkurang pada 12 minggu kehamilan
         Muntah tidak menyebabkan dehidrasi
         Masih toleran terhadap makanan tertentu
2. Hiperemesis gravidarum
         Mual berat disertai muntah
         Mual tidak berkurang setelah 12 minggu kehamilan
         Muntah dapat menyebabkan dehidrasi berat
         Tidak toleran terhadap makanan
Pengobatan Pada Hiperemesis Gravidarum :
         Bed rest : membuat ibu hamil lebih nyaman, namun harus berhati-hati karena istirahat terlalu
banyak menyebabkan kehilangan berat badan.
         Akupresur : penekanan pada titik anti mual dan muntah yang terletak pada 3 jari diatas
pergelangan diantara dua tendon. Lakukan penekanan secara lembut selama 3 menit untuk
masing-masing lengan.
         Hypnosis
         Herbal : jahe dan peppermint

3)        Nyeri perut bagian bawah


Nyeri perut pada wanita hamil merupakan salah satu keluhan terbanyak saat melakukan
ANC. Sebetulnya tidak semua rasa sakit tersebut merupakan kelainan yang  serius. Namun tidak
tertutup kemungkinan rasa nyeri tersebut disebabkan oleh suatu kelainan yang serius.
Beberapa Penyebab Nyeri Perut Yang Serius
         Hamil tidak pada tempatnya ( hamil ektopik ) : hamil yang menanamkan diri diluar rongga
rahim. Lokasi  yang tersering adalah saluran telur (tuba). Kelainan ini biasanya terjadi pada
kehamilan trimester I.  Hamil  diluar rongga rahim ini akan menimbulkan nyeri hebat akibat
adanya perdarahan di dalam rongga perut akibat “ pecahnya “ kehamilan ektopik.
         Keguguran : gejala pertama keguguran adalah perdarahan yang kemudian diikuti dengan
nyeri perut akibat kontraksi rahim. Nyeri bersifat ritmik,menjalar dari pinggang kearah bagian
atas kemaluan.
         Persalinan kurang bulan : nyeri berasal dari kontraksi rahim. Pada persalinan kurang bulan
sering diikuti keluarnya darh yang banyak, sehingga sering disalah artikan sebagai perdarahan
pra-persalinan akibat plasenta previa ( plasenta tidak pada tempatnya ).
         Solusio plasenta : adalah lepasnya plasenta sebelum waktunya. Waktu yang tepat bagi
plasenta lepas adalah setelah bayi lahir. Solusio terjadi sebelum bayi lahir bisa akibat trauma
misalnya diurut, atau karena penyakit ibu misalnya tensi tinggi. Nyeri terjadi akibat darah
terkumpul di dalam rahim.
         Preeklamsia : nyeri dirasakan pada perut bagian atas ( ulu hati ) dan diikuti oleh sakit kepala
serta gangguan pandangan berupa mata kabur. Kelainan pada preeklamsia adalah naiknya tensi
yang disertai bengkak terutama pada kaki serta bocornya protein dari ginjal. Preeklamsi belum
menimbulkan kejang.
         Infeksi saluran kencing : wanita hamil serring mengalami infeksi saluran kemih. Infeksi
pada kandung kemih dapat menimbulkan rasa nyeri dan sensasi terbakar saat BAK. Rasa nyeri
dirasakan pada perut bagian bawah.

Anda mungkin juga menyukai