Anda di halaman 1dari 20

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Informasi Klinik

2.1.1 Sistem Informasi

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk

tunggal datum. Data sering disebut sebagai bahan mentah informasi. Tapi menurut

Kumorotomo dan Margono (2010), data adalah fakta yang tidak sedang

digunakan pada proses keputusan, biasanya dicatat dan diarsipkan tanpa maksud

untuk segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan. Menurut Al-Bahra

(2005) data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian yang nyata

berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang benar-benar ada

dan terjadi. Sedangkan menurut Kadir (2003), data adalah suatu bahan mentah

yang dapat diolah lebih lanjut untuk menjadi sesuatu yang lebih bermakna. Data

inilah yang nantinya akan disimpan di dalam database.

Dapat disimpulkan bahwa data dapat berupa apa saja dan dapat ditemui di

mana saja, seperti simbol, gambar, kata, angka, huruf atau simbol yang

menunjukkan ide, objek, kondisi ataupun situasi. Kegunaan data adalah sebagai

bahan dasar yang objektif dalam proses penyusunan kebijakan dan keputusan.

Dalam kaitannya dengan pengolahan data dengan komputer, pengertian data dapat

dibatasi pada fakta-fakta yang dapat direkam. Dalam setiap pengolahan data, data

merupakan sumber informasi yang dapat dihasilkan.

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan

lebih berarti bagi penerimanya (Jogiyanto, 2001). Secara rinci menurut Raymond

Universitas Sumatera Utara


McLeod (1999) yang dikutip oleh Al-bahra (2005), informasi diartikan sebagai

data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi penerimanya. Alat

pengolah informasi dapat meliputi elemen komputer, elemen non-komputer atau

kombinasinya.

Informasi dapat berguna bagi pemakainya atau bisa juga tidak berguna

sama sekali. Hal ini tergantung pada kualitas informasi yang dihasilkan, informasi

akan berguna apabila kualitasnya baik. Baik buruknya kualitas informasi

tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate), tepat pada

waktunya (timeliness) dan relevan (relevant). (Jogiyanto, 1999)

1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak

bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas

mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber

informasi sampai penerima informasi kemungkinan banyak terjadi

gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak

boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai

lagi. Karena informasi merupakan landasan di dalam pengambilan

keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat

fatal untuk organisasi.

3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya

berbeda.

Universitas Sumatera Utara


Sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan,

mengumpulkan, dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan

keputusan dan pengawasan dalam organisasi (Loudon , 2007). Suatu sistem yang

baik harus mempunyai tujuan dan sasaran yang tepat karena hal ini akan sangat

menentukan dalam mendefinisikan masukan yang dibutuhkan sistem dan juga

keluaran yang dihasilkan.

Menurut Sabarguna (2007), sistem informasi adalah suatu cara yang sudah

ditentukan untuk mengolah data dan informasi yang dibutuhkan agar dapat

mencapai suatu tujuan. Defnisi lain dari sistem informasi adalah kumpulan

elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan

untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan

informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam

organisasi.

Secara umum, sistem informasi merupakan kombinasi dari 5 (lima)

komponen. Kelima komponen tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

a. Hardware dan software yang berfungsi sebagai mesin.

b. People dan prosedur yang merupakan manusia dan tatacara menggunakan

mesin.

c. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar

terjadi suatu proses pengolahan data.

Universitas Sumatera Utara


Hardware Software Procedures People
(Perangkat (Perangkat DATA (Prosedur) (Manusia)
Keras) Lunak)

Mesin Manusia

Gambar 2.1 Lima Komponen Sistem Informasi

Semua komponen tersebut di atas saling terkait, bila data (input) salah

maka hasilnya berupa informasi yang salah juga. Suatu informasi menjadi tidak

ada gunanya apabila penggunanya tidak dapat mengerti, maka komponen ini

harus dipertimbangkan secara keseluruhan. Jadi, sistem informasi merupakan

kombinasi dari orang (people), perangkat keras (hardware), perangkat lunak

(software), prosedur (procedures) dan sumber data yang dihimpun, ditransformasi

dan mengalami proses pengaliran dalam suatu organisasi (Kristanto, 2003).

2.1.2 Klinik

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

9/MENKES/PER/I/2014 tentang Klinik, klinik adalah fasilitas pelayanan

kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar dan/atau

spesialistik, diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan

dipimpin oleh seorang tenaga medis. Tenaga medis yang dimaksud adalah dokter,

dokter spesialis, dokter gigi atau dokter gigi spesialis. Sedangkan tenaga

kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan

serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang

kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan

upaya kesehatan.

10

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan jenis pelayanannya, klinik dibagi menjadi Klinik Pratama dan

Klinik Utama. Klinik Pratama merupakan klinik yang menyelenggarakan

pelayanan medik dasar baik umum maupun khusus. Sedangkan Klinik Utama

merupakan klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik spesialistik atau

pelayanan medik dasar dan spesialistik. Kedua jenis klinik tersebut dapat

mengkhususkan pelayanan pada satu bidang tertentu berdasarkan disiplin ilmu ,

golongan umur, organ atau jenis penyakit tertentu. Klinik dapat diselenggarakan

oleh pemerintah, pemerintah daerah atau masyarakat. Dalam penyelenggaraannya

sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan, pelayanan kesehatan klinik bersifat

promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Pelayanan kesehatan yang dimaksud

sebelumnya dilaksanakan dalam bentuk rawat jalan, one day care, rawat inap

dan/atau home care. Klinik yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan 24 jam

harus menyediakan dokter serta tenaga kesehatan lain sesuai kebutuhan yang

setiap saat berada di tempat.

Klinik sebagai salah satu institusi pelayanan kesehatan umum

membutuhkan keberadaan sistem informasi yang akurat dan handal, serta cukup

memadai untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada para pasien serta

lingkungan yang terkait lainnya. Pengelolaan data di institusi pelayanan kesehatan

merupakan salah satu komponen yang penting dalam mewujudkan sistem

informasi klinik.

Sistem informasi klinik merupakan salah satu sistem informasi yang di

dalamnya meliputi proses penyimpanan dan pengambilan informasi dalam

membantu kegiatan pelayanan langsung kepada pasien yang bertujuan untuk

11

Universitas Sumatera Utara


memperoleh hasil akurat, mempercepat pelayanan dan menghemat tenaga.

Pelayanan langsung itu meliputi : membantu dalam mendiagnosa suatu penyakit,

membantu dalam monitoring perkembangan pasien dan membantu dalam

penyesuaian terapi.

Adapun tujuan sistem informasi klinik, antara lain :

1. Memperoleh informasi yang akurat,

Dengan adanya sistem informasi klinik maka klinik dapat memperoleh

data yang akurat dan tepat sesuai dengan kebutuhan klinik.

2. Mempercepat pelayanan,

Dengan adanya sistem informasi klinik dapat mempermudah dalam

memberikan pelayanan sehingga pelayanan yang diberikan lebih efektif

dan efisien.

3. Menghemat tenaga,

Karena adanya sistem informasi klinik dapat membantu mempermudah

dalam memberikan pelayanan maka dapat menghemat tenaga petugas

klinik.

2.1.2.1 Rekam Medis

Rekam medis merupakan berkas/dokumen penting bagi setiap sarana

pelayanan kesehatan, termasuk klinik. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor 269 tahun 2008, rekam medis adalah berkas yang

berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,

tindakan, diagnosa dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam

medis harus dibuat secara tertulis, lengkap dan jelas, atau secara elektronik.

12

Universitas Sumatera Utara


Kegiatan pencatatan sendiri hanya merupakan salah satu kegiatan dari

pada penyelenggaraan rekam medis. Penyelenggaraan rekam medis merupakan

proses kegiatan yang dimulai pada saat diterimanya pasien, diteruskan kegiatan

pencatatan data medis pasien selama pasien itu mendapat pelayanan medis di

fasilitas pelayanan kesehatan. Dilanjutkan dengan penanganan berkas rekam

medis hingga pembuatan laporan.

Isi rekam medis dapat dikelompokan menjadi dua yaitu:

1. Data Medis atau data klinis: yang termasuk data medis adalah segala data

tentang riwayat penyakit, hasil pemeriksaan fisik, diagnosis, pengobatan

serta hasilnya.

2. Data Sosiologi atau data Non Medis yang termasuk data ini adalah segala

data yang tidak berkaitan langsung dengan data medis, seperti data identitas,

data sosial ekonomi alamat dan sebagainya.

Menurut Direktorat Jendral Pelayanan Medik tahun 1997, salah satu

kegunaan rekam medis dapat dilihat dari aspek dokumentasi. Rekam medis

memiliki nilai dokumentasi karena menyangkut sumber ingatan yang harus

didokumentasikan dan dipakai sebagai bahan pertanggungjawaban dan laporan.

Berkas rekam medis dapat digunakan sebagai acuan dan pedoman dalam

pembuatan laporan klinik. Laporan adalah catatan yang memberikan informasi

tentang kegiatan tertentu dan hasilnya yang disampaikan ke pihak yang

berwenang atau berkaitan dengan kegiatan tersebut. Pelaporan merupakan cara

komunikasi petugas kesehatan yang dapat dilakukan baik secara tertulis maupun

lisan tentang hasil dari suatu kegiatan atau intervensi yang telah dilaksanakan.

13

Universitas Sumatera Utara


Pada klinik, pembuatan laporan bulanan didasarkan pada berkas rekam

medis pasien. Pelaporan data pada klinik berisi tentang laporan data medis yang

dilaksanakan setiap bulannya, laporan kunjungan pasien, dan laporan penggunaan

obat yang ditujukan kepada Dinas Kesehatan (dinkes) dengan menggunakan

formulir pelaporan yang telah ditetapkan oleh dinkes terkait. Pelaporan data

penting adanya dalam membantu pengambilan keputusan yang baik sehingga

diperlukan data yang bernilai, yaitu data atau informasi harus lengkap dan data

tersebut harus diterima tepat waktu oleh dinkes, sehingga dapat dianalisis dan

diinformasikan (Santoso, 2008).

2.2 Microsoft Excel

Excel merupakan aplikasi spreadsheet yang dapat membantu membuat

lembar kerja dan faktur baik yang sederhana maupun yang rumit. Excel dirancang

untuk membantu menghitung hasil perhitungan dari sebuah rumus dan membantu

menganalisi data numerik. Excel juga memudahkan untuk mendapatkan informasi

numerik dan menampilkan data tersebut dalam berbagai jenis bagan, bahkan dapat

ditambahkan grafik dan objek lainnya pada lembar kerja untuk membuat hasil

cetakan dan laporan terlihat professional ( Santoso, 2003).

Microsoft Excel adalah sebuah aplikasi spreadsheet, yaitu aplikasi yang

digunakan untuk melakukan pengolahan data pada sebuah kertas kerja elektronik

(electronic spreadsheet). Hal ini berarti Excel berguna pada pengolahan data

numerikal (berhubungan dengan angka) yang kompleks dan bisa diterapkan dalam

berbagai bidang (Santoso, 2003).

14

Universitas Sumatera Utara


Microsoft Excel adalah aplikasi spreadsheet yang cukup populer di

Indonesia. Aplikasi ini merupakan salah satu aplikasi aplikasi yang berada di

dalam Microsot Office, saat ini cukup banyak pengguna Microsoft Excel yang

hanya menggunakan aplikasi ini untuk mengetik tabel, padahal di dalam

Microsoft Excel terdapat banyak fasilitas yang bisa digunakan untuk

memaksimalkan pembuatan laporan yang dibuat dalam bentuk format kolom dan

baris. Salah satu fasilitas yang disediakan oleh Microsoft Excel adalah macro

(Wicaksono, 2012).

2.2.1 Mengenal Macro (Visual Basic for Application – VBA)

Macro atau biasa dikenal dengan istilah Visual Basic for Application

(VBA) merupakan pengembangan bahasa pemrograman Visual Basic yang

digunakan dalam aplikasi Microsoft Office, termasuk Microsoft Excel. Berbeda

dengan aplikasi pengembang Visual Basic, pemrograman dibuat menggunakan

Macro hanya dapat dibangun dan digunakan pada aplikasi Microsoft Excel.

Aplikasi yang dibuat menggunakan Macro tidak dapat dijalankan sebelum

menjalankan Excel terlebih dahulu. Untuk menyimpan workbook excel yang

mengandung macro, harus menggunakan format *.xlsm (Excel Macro-Enable

Workbook). Pemograman Macro Excel mempunyai beberapa keuntungan sebagai

berikut.

a. Menghemat waktu,

Penyelesaian suatu pekerjaan menggunakan Macro lebih cepat

dibandingkan dengan cara manual.

15

Universitas Sumatera Utara


b. Menghemat tenaga,

Selain menghemat waktu, penyelesaian pekerjaan menggunakan Macro

juga dapat menghemat tenaga karena prosesnya dikerjakan secara

otomatis.

c. Mengurangi tingkat kesalahan,

Kemungkinan adanya kesalahan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan

secara manual dapat saja terjadi. Dengan menggunakan Macro secara

konsisten akan menyelesaikan suatu pekerjaan berdasarkan perintah yang

tertulis dalam kode Macro sehingga tingkat kesalahan yang timbul sangat

kecil. Kesalahan hanya dapat terjadi apabila ada kesalahan perintah pada

kode Macro.

Visual Basic Editor merupakan lingkungan kerja tempat di mana Macro

Excel dibuat. Tampilan Visual Basic Editor sangat berbeda dengan tampilan

utama Microsoft Excel. Fitur pada Visual Basic Editor, antara lain :

1. Project Explorer, digunakan untuk melakukan navigasi terhadap seluruh

objek yang ada dalam proyek VBA sebuah workbook. Dengan Project

Explorer, dapat ditampilkan kode Macro, menampilkan objek, mengatur

properti VBA, menambahkan objek dan kode yang terdapat di dalamnya

serta melakukan impor dan ekspor objek.

2. Window Properties, digunakan untuk menampilkan properti yang dimiliki

sebuah objek. Properti objek dapat dilihat berdasarkan abjad (Alphabetic)

ataupun berdasarkan kategori (Categorized).

16

Universitas Sumatera Utara


3. Window Code, digunakan untuk melihat, membuat atau melakukan

modifikasi kode Macro.

4. Window Object merupakan tempat untuk menampilkan, membuat dan

mengatur objek UserForm serta objek kontrol dalam UserForm secara

visual.

5. Object Browser, digunakan untuk menampilkan atau melakukan pencarian

terhadap semua objek, properties, method atau event yang terdapat dalam

VBA.

2.2.2 Komponen Microsoft Excel

Di dalam Microsoft Excel terdapat beberapa komponen penting yang

menjalankan aplikasi ini antara lain :

1. Bar

Bar atau batang di dalam Microsoft Excel dapat berupa :

a. Tittle Bar, berada pada bagian atas jendela utama yang menampilkan nama

workbook yang sedang aktif.

b. Menu Bar, berisi perintah-perintah pada excel, terdiri dari sembilan menu

yang mencakup semua aktivitas operasional excel, seperti menginput data,

mengolah data, menyajikan hasil pengolahan, mengatur meu itu sendiri

dan sebagainya.

c. Toolbar, berfungsi untuk mempersingkat operasi-operasi yang bersifat

rutin (seperti mengcopy, menghapus dan lainnya).

d. Formula Bar, berfungsi untuk menunjukkan isi sel atau formula (rumus)

yang diinput ke sel tertentu.

17

Universitas Sumatera Utara


e. Status Bar, berada pada paling bawah dari tampilan excel yang berfungsi

untuk menunjukkan status dari sebuah sel, apakah ready (siap untuk di

input suatu data), edit (sedang ada pemasukan suatu formula) dan lain

sebagainya.

2. Worksheet

Worksheet berfungsi sebagai tempat input dan pengolahan data menjadi

informasi, serta penayangan hasil informasi tersebut. Tiap Worksheet terdiri dari

256 kolom dan 65.536 baris (Santoso, 2003). Worksheet atau lembar kerja

merupakan komponen yang menempati sebagian besar tempat di layar. Worksheet

terdapat beberapa bagian yaitu :

a. Column header atau petunjuk kolom, berfungsi untuk menunjukkan di

kolom mana pointer berada.

b. Row header atau petunjuk baris, berfungsi untuk menunjukkan di baris

mana pointer berada.

c. Sel, adalah hasil interaksi (pertemuan antara baris dan kolom). Sebuah sel

mewakili pertemuan sebuah kolom dan baris tertentu.

3. Workspace

Sebuah workspace terdiri dari menu bar, dua (standar toolbar dan

formatting toolbar) atau lebih toolbar, formula bar, status bar, workbook (terdiri

dari satu atau lebih worksheet). Workspace berfungsi untuk menyimpan satu atau

lebih workbook dengan kriteria-kriteria yang diinginkan user, seperti ukuran

Window, lokasi workbook dan sebagainya.

18

Universitas Sumatera Utara


2.3 Model Proses Pembuatan Aplikasi

Proses pembuatan aplikasi merupakan serangkaian kegiatan dan hasil yang

berhubungan dengannya, yang menuju pada dihasilkannya produk perangkat

lunak. Kegiatan ini bisa mencakup pengembangan perangkat lunak mulai dari

awal, walaupun kenyataannya makin sering terjadi bahwa perangkat lunak yang

baru dikembangkan dengan memperluas dan memodifikasi sistem yang telah ada.

Model proses perangkat lunak merupakan representasi abstrak dari proses

perangkat lunak. Setiap model proses mempresentasikan suatu proses dari sudut

padang tertentu sehingga hanya memberikan informasi parsial mengenai proses

tersebut.

2.3.1 Waterfall Model / Linear Sequential Model

Pertama kali diperkenalkan oleh Winston Royce pada tahun 1970. Model

ini merupakan model klasik yang sederhana dengan aliran sistem yang linear.

Output dari setiap tahap menjadi input bagi tahap berikutnya. Model ini

melibatkan SQA (Software Quality Assurance) dengan tahapan yang setiap

tahapannya dilakukan verifikasi dan testing. Waterfall model juga dikenal sebagai

model yang melakukan pendekatan pada perkembangan perangkat lunak secara

sistematik dan sekuensial. Yang artinya kegiatan pada model dilakukan secara

terurut berdasarkan panduan proses mulai dari komunikasi kepada pelanggan

sampai dengan pengorderan setelah masalah dipahami secara lengkap dan berjalan

stabil sampai selesai.

Waterfall model memiliki beberapa kelebihan, antara lain: mudah

diaplikasikan, memberikan template tentang metode analisis, desain, pengkodean,

19

Universitas Sumatera Utara


pengujian, dan pemeliharaan serta cocok digunakan pada software yang sudah

jelas kebutuhannya di awal, sehingga kecil kesalahannya. Selain itu, juga

memiliki kekurangan, antara lain:

1. Waterfall model bersifat kaku sehingga penanganan perubahan pada saat

proses sedang berlangsung menjadi lebih sulit.

2. Terjadinya pembagian proyek menjadi tahap-tahap yang tidak fleksibel,

karena komitmen harus dilakukan pada tahap awal proses.

3. Pelanggan harus sabar untuk menanti produk selesai, karena dikerjakan

tahap per tahap,menyelesaikan tahap awal baru bisa ke tahap selanjutnya.

4. Perubahan ditengah-tengah penyelesaian produk akan membuat bingung tim

yang sedang membuat produk.

5. Adanya waktu menganggur bagi pengembang, karena harus menunggu

anggota tim proyek lainnya menuntaskan pekerjaannya.

6. Semua kebutuhan sudah terdefenisi sejak awal dan software yang diberikan

adalah versi terakhir dari setiap tahap.

2.3.2 Model V / V-Model

Model V merupakan perluasan dari model waterfall. Disebut sebagai

perluasan tahapannya mirip dengan yang terdapat dalam model waterfall. Jika

dalam model waterfall proses dijalankan secara linear, maka dalam model V

proses dilakukan bercabang.

Model ini memiliki kelebihan, antara lain: (1) model ini sangat fleksibel.

Model V mendukung project tailoring dan penambahan dan pengurangan method

dan tool secara dinamik. Akibatnya sangat mudah untuk melakukan tailoring pada

20

Universitas Sumatera Utara


model V agar sesuai dengan suatu proyek tertentu dan sangat mudah untuk

menambahkan method dan tool baru atau menghilangkan method dan tool yang

dianggap sudah obsolete. (2) Model V dikembangkan dan di-maintain oleh

publik. Pengguna dari model V berpartisipasi dalam change control board yang

memproses semua change request terhadap model V.

Model ini juga memiliki kekurangan, antara lain: (1) model V adalah

model yang project oriented sehingga hanya bisa digunakan sekali dalam suatu

proyek. (2) model V terlalu fleksibel dalam arti ada beberapa aktivitas dalam

model V yang digambarkan terlalu abstrak sehingga tidak bisa diketahui dengan

jelas apa yang termasuk dalam aktivitas tersebut dan apa yang tidak.

2.3.3 Incremental Model

Proses pengerjaan perangkat lunak pada incremental model akan

dilakukan per bagian sehingga bagian selanjutnya akan dikerjakan setelah bagian

awal telah selesai dan selanjutnya sampai menghasilkan perangkat lunak yang

lengkap dengan semua fungsi yang diperlukan dan pengerjaan perangkat lunak

berakhir. Sebelum pengerjaan perangkat lunak akan dilakukan perancangan

arsitektur software sebagai kerangka dalam pengerjaan perbagian.

Kelebihan menggunakan model ini, antara lain: risiko yang rendah pada

pengembangan sistem, mengutamakan fungsi-fungsi pada sistem perangkat lunak

sehingga kemudahan pemakaian sistem yang paling di utamakan, tahap awal

adalah dasar dari pembuatan tahap berikutnya (dikerjakan secara terurut), cocok

digunakan bila pembuat software sedikit, mampu mengakomodasi perubahan

kebutuhan pelanggan, mengurangi trauma karena perubahan sistem. Klien

21

Universitas Sumatera Utara


dibiasakan perlahan-lahan menggunakan produknya bagian per bagian, dan

memaksimalkan pengembalian modal investasi konsumen. Sedangkan

kekurangan model ini, yaitu hanya akan berhasil jika tidak ada staffing untuk

penerapan secara menyeluruh, penambahan petugas dilakukan jika hasil

incremental akan dikembangkan lebih lanjut, hanya cocok untuk proyek dengan

skala kecil, dan kemungkinan tiap bagian tidak dapat diintegrasikan.

2.3.4 Model Spiral

Model spiral diusulkan oleh Boehm pada tahun 1988 sebagai pendekatan

alternatif dari model waterfall. Model ini menggunakan fitur yang ada pada model

waterfall dan prototype. Setiap tahapan model ini selalu dilakukan risk analisys

dan verifikasi atau testing. Spiral model merupakan proses yang pendekatannya

bersifat realistis pada software besar karena proses dari awal sampai proses

pengiriman dan perbaikan dapat dipahami dengan baik oleh pelanggan dan

pengembang. Model ini mempunyai rangkaian kerja yang iterasi (peningkatan

pada model) awal yang berbentuk prototype dan kemudian iterasi selanjutnya

akan menjadi perkembangan dari model sebelumnya. Model ini dapat terus

digunakan meskipun software sudah dikirimkan karena proses (siklus) dapat

berputar lagi jika ada perubahan pada software sampai tidak ada permintaan

perubahan pada software oleh pelanggan.

Kelebihan dari model spiral, antara lain:

1. Setiap tahap pengerjaan dibuat prototyping sehingga kekurangan dan apa

yang diharapkan oleh pelanggan dapat diperjelas dan juga dapat menjadi

acuan untuk pelanggan dalam mencari kekurangan kebutuhan.

22

Universitas Sumatera Utara


2. Lebih cocok untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar.

Dapat disesuaikan agar perangkat lunak bisa dipakai selama hidup

perangkat lunak komputer.

3. Pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan bereaksi

terhadap resiko setiap tingkat evolusi karena perangkat lunak terus bekerja

selama proses.

4. Menggunakan prototipe sebagai mekanisme pengurangan resiko dan pada

setiap keadaan di dalam evolusi produk.

5. Tetap mengikuti langkah-langkah dalam siklus kehidupan klasik dan

memasukkannya ke dalam kerangka kerja iteratif.

6. Membutuhkan pertimbangan langsung terhadp resiko teknis sehingga

mengurangi resiko sebelum menjadi permaslahan yang serius.

Disamping itu, kekurangan dari model ini adalah :

1. Banyak pelanggan tidak percaya bahwa pendekatan secara evolusioner

dapat dikontrol oleh kedua pihak. Model spiral mempunyai resiko yang

harus dipertimbangkan ulang oleh pelanggan dan pengembang

2. Memerlukan tenaga ahli untuk memperkirakan resiko, dan harus

mengandalkannya supaya sukses.

3. Belum terbukti apakah metode ini cukup efisien karena usianya yang relatif

baru.

4. Memerlukan penaksiran resiko yang masuk akal dan akan menjadi masalah

yang serius jika resiko mayor tidak ditemukan dan diatur.

23

Universitas Sumatera Utara


5. Butuh waktu lama untuk menerapkan paradigma ini menuju kepastian yang

absolut.

2.4 Bagan Alir (Flowchart)

Bagan alir (flowchart) adalah bagan yang menggambarkan urutan instruksi

proses dan hubungan satu proses dengan proses lainnya menggunakan simbol-

simbol tertentu. Bagan alir digunakan sebagai alat bantu komunikasi dan

dokumentasi (Yakub, 2012).

Tabel 2.1 Simbol flowchart

No. Simbol Keterangan

1 Proses, digunakan untuk pengolahan

aritmatika dan pemindahan data

2 Terminal, digunakan untuk menunjukkan

awal dan akhir dari aplikasi

3 Preparation, digunakan untuk memberikan

nilai awal pada suatu variabel

4 Keputusan, digunakan untuk mewakili

operasi perbandingan logika

5 Proses terdefinisi, digunakan untuk proses

yang detailnya dijelaskan terpisah

6 Penghubung, digunakan untuk menunjukkan

hubungan arus proses yang terputus masih

dalam halaman yang sama.

24

Universitas Sumatera Utara


2.1 Lanjutan

7 Penghubung halaman lain, digunakan untuk

menunjukkan hubungan arus proses yang

terputus masih dalam halaman yang sama

8 Manual, untuk menyatakan suatu tindakan

(proses) yang tidak dilakukan oleh komputer

(manual)

9 Manual, untuk menyatakan suatu tindakan

(proses) yang tidak dilakukan oleh komputer

(manual)

9 Terminal, untuk menyatakan permulaan atau

akhir suatu aplikasi

10 Off-line storage, untuk menunjukkan bahwa

data dalam simbol ini akan disimpan ke suatu

media tertentu

11 Manual input, memasukkan data secara


manual dengan menggunakan onlinekeyboard

12 Input-Output, untuk menyatakan proses input


dan output tergantung dengan jenis
peralatannya
13 Punched Card, untuk menyatakan input
berasal dari kartu atau output ditulis ke kartu

25

Universitas Sumatera Utara


2.1 Lanjutan

14 Disk storage, untuk menyatakan input berasal


dari disk atau output disimpan ke disk

15 Document, untuk mencetak laporan ke


printer

16 Display, untuk menyatakan peralatan output


yang digunakan berupa layar

17 Arus/Flow, untuk menyatakan jalannya arus


suatu proses

Sumber : Yakub, 2012; Ladjamudin, 2005

26

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai