Anda di halaman 1dari 20

KESEHATAN

REPRODUKSI LANJUT
USIA

Dr.Asfriyati SKM MKes


Komponen Kespro (msh
pokok di Indonesia )
 Kesehatan ibu dan bayi baru lahir
 Keluarga Berencana
 Kesehatan Reproduksi Remaja
 Pencegahan dan penanganan PMS termasuk
HIV/AIDS
PKRE ( Pelayanan Kesehatan Reproduksi
Esensial )
(+) Kespro LansiaPelayanan Kesehatan
Reproduksi Komprehensif ( PKRK )
Pendekatan siklus hidup

Konsepsi

Usia lanjut
Bayi dan Anak

Usia Subur
Remaja
Batasan Lansia
WHO :
- USIA PERTENGAHAN ( MIDDLE AGE ): 45-59 TAHUN
- USIA LANJUT ( ELDERLY ) : 60-74 TAHUN
- TUA ( OLD ): 75 – 90 TAHUN
- SANGAT TUA ( VERY OLD ): > 90 TAHUN

UU RI NO 13 /1998 TENTANG KESEJAHTERAAN LANSIA : 60


TAHUN KEATAS
Umur penduduk terbaru (WHO) :
0-17 tahun : anak-anak dibawah umur
18-65 tahun : pemuda
66-79 tahun : setengah baya
80-99 tahun : orangtua
100 tahun keatas : orangtua berusia
panjang
Masalah Lanjut Usia Akan Dihadapi Oleh
Setiap insan dan akan berkembang menjadi
masalah yang lebih kompleks karena :
Umur Harapan Hidup (Life Expectancy).
Sistem pensiun/tunjangan hari tua ataupun
tunjangan kesehatan.
Setiap keluarga pada saat itu rata-rata
hanya mempunyai dua anak.
Masalah globalisasi
Masalah gender
GERONTOLOGI
Ilmu yang mempelajari masalah
Lanjut Usia.
ASPEK DEMOGRAFI
Jumlah dan Persentasi Penduduk

Tahun Jumlah (juta) %

1980 7,99 5,5 dari jlh Penduduk

1985 9,44 5,8 dari jlh penduduk

1990 11,28 6,3 dari jlh penduduk

1995 13,60 6,9 dari jlh penduduk

2000 15,88 7,6 dari jlh penduduk


Tahun 2010 sebesar 23,9 juta (9,77%),
usia harapan hidupnya 67,4 tahun
Tahun 2020 diperkirakan sebesar 28,8 juta
(11,34%), dengan usia harapan hidup 71,1
tahun
Jenis Kelamin

Negara/ 1970 1995 2025 2050


Kawasan
Wanita Pria Wanita Pria Wanita Pria Wanita Pria

Asia 5,7 4,9 7,2 6,0 13,3 10,9 21,7 18,3


Tenggara

5,5 4,9 7,2 6,3 13,8 11,6 23,1 20,0


Indonesia
Konsep Menua Sehat

Healthy Aging dipengaruhi Endogenic aging


dan exogenic aging

Endogenic aging ( celluar-> tissue anatomical-


> organ)
Health aging Health aging Health aging

Exogenic factor ( envoronment <--> life style )


Konsep kesehatan penduduk lansia berbeda dengan penduduk lainnya, ada tiga hal yang
menyangkut kesehatan lansia yaitu status fungsional, masalah kesehatan utama dan penyakit. Status
fungsional merupakan interaksi dari gangguan fisik, psikis dan sosial ekonomi (Darmojo, 2009).
Perbedaan status fungsional lansia dan populasi lain dapat terlihat pada Gambar
Status fungsional pada lansia :

Populasi lansia

Pada populasi lain :


UMUR HARAPAN HIDUP
Penduduk Lanjut Usia yang hidup di desa
sebanyak 74% dari seluruh penduduk Lansia.
Penduduk Lanjut Usia yang hidup di Kota
sebanyak 26% dari seluruh penduduk lansia.
Penduduk Lanjut Usia 75+ yang hidup didesa
dan menjadi kepala keluarga 45,3%.
Penduduk Lanjut Usia 75+ yang hidup di Kota
dan menjadi kepala keluarga 42,9%.
Penduduk Lanjut Usia yang hidup di desa/kota
yang menjadi kepala keluarga 55,7%.
. jumlah penduduk Lansia yang tinggal di
perkotaan sebesar 12.380.321 (9,58%) dan
yang tinggal di perdesaan sebesar
15.612.232 (9,97%)
• Jenis pekerjaan yang dipilih penduduk
Lanjut Usia di Perkotaan berbeda dengan
perdesaan
• Jumlah penduduk Lansia wanita yang
berstatus menikah lebih kecil (20%)
dibandingkan dengan penduduk Lansia pria
(80%)
Hasil Susenas tahun 2012
memperlihatkan pendidikan penduduk
lansia yang relatif masih rendah karena
persentase tidak/belum pernah sekolah
dan tidak tamat SD lebih dari separuh
penduduk lansia (tidak/belum pernah
sekolah 26,84%; tidak tamat SD 32,32%).
GAYA HIDUP
a) Perubahan karena penghasilan dan pendapatan
yang menurun.
b) Terpaksa terus bekerja, karena beban ekonomi.
c) Perubahan gaya hidup karena kemampuan
menurun akibat cacat tubuh dan penyakit.
d) Perubahan gaya hidup dikenal sebagai meals
on wheels serta pelayanan terminal disaat
lansia menghadapi ajalnya.
e) Ketergantungan pada keluarga, akibat cacat
dan penyakit degeneratif yang diderita.
f) Ketergantungan pada Negara
g) Mempunyai waktu luang untuk rekreasi, olah
raga, kesenian, mengembangkan hobi yang
bermanfaat serta melakukan kegiatan seni dan
budaya.
h) Mempunyai kesempatan untuk menempuh
pelajaran lagi.
i) Lebih bertaqwa.
j) Bergabung dengan perkumpulan lansia
k) Berkiprah dalam kegiatan sosial.
l) Perubahan peran dalam keluarga
m) Terpaksa hidup sendiri dalam panti sosial
Tresna Werdha atau Tresna Wredha.
INDIKATOR DEMOGRAFIS
a) Besar dan Proporsi Penduduk Lanjut Usia (The Relative of Elderly),
angka 10% merupakan tanda transisi struktur penduduk muda
kearah tua.
b) Usia median (Median Age) Membagi sama penduduk muda dan
tua.
c) Penuaan penduduk tua (The Ageing of the Elderly Population),
proporsi penduduk Lanjut Usia diatas 75 tahun dibanding Lanjut
Usia > 60 tahun.
d) Komposisi Penduduk Lanjut usia Pria-Wanita (The Sex
Composition of the Elderly Population), ratio penduduk lanjut Usia
Pria-Wanita.
e) Indeks Penuaan (The Ageing Indeks), ratia penduduk Lanjut usia
terhadap 100 penduduk usia < 15 tahun.
f) Angka Ketergantungn Penduduk Lanjut Usia (The Aged Dependency
Ratio) Jumlah penduduk Lanjut Usia terhadap 100 penduduk usia
kerja yang berusia 15 – 59 tahun.
Kebijakan Negara yg Telah Memasuki Penduduk Tua

JEPANG : Kesehatan, Kesejahteraan, Asuransi keperawatan,


Universitas,sistem pensiun.

CINA Pengobatan gratis, fasilitas umum

MALAYSIA Keuangan, day care centre, kesehatan, transportasi,


pensiun non iuran, fasilitas umum

INGGRIS Pemberdayaan daerah, pelayanan


relawan, kesehatan dan keuangan, tempat tinggal

AMERIKA : Manajemen perlindungan (kesehatan,ekonomi),


asuransi, pemberdayaan daerah dan pelayanan
relawan, keuangan, tempat tinggal.

19
 PERHIMPUNAN GERONTOLOGI TAHUN 1984
 UU RI NOMOR 13 TAHUN 1998 (KESEJAHTERAAN LANSIA),
 PP NOMOR 43 TAHUN 2004 (PELAKSANAAN UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN
LANSIA)
 JAMINAN SOSIAL BAGI LANJUT USIA, POSYANDU LANSIA, BINA KELUARGA LANSIA

BELUM TERLAKSANA SECARA MAKSIMUM

20

Anda mungkin juga menyukai