Anda di halaman 1dari 9

BAHAN-BAHAN

YANG MUDAH
TERBAKAR DAN
MELEDAK
KELOMPOK 6
Azzura 181000153
Laila Fajri S. N. 181000163
Namira Sapriani L. 181000180
Indah N. Simanjuntak 181000199
Bahan-Bahan yang Mudah Terbakar
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI :
• Titik Nyala Api (flash point) : temperatur terendah dari suatu bahan
untuk dapat diubah bentuk menjadi uap dan akan menyala bila
tersentuh api (menyala sekejap). Makin rendah titik nyala suatu
bahan maka akan semakin mudah terbaka

• Suhu Menyala Sendiri : suhu terendah zat padat, cair, gas yang
mampu menyala sendiri tanpa adanya bunga api atau nyala api;
dipengaruhi keadaan fisik zat tersebut.

• Sifat terbakar karena proses pemanasan sendiri : zat tertentu (minyak


biji-bijian, arang, dan logam bentuk bubuk halus), terbakar karena
fermentasi dan oksidasi (jerami, biji-bijian)
• Berat jenis dan Perbandingan Berat Uap terhadap Udara :
Mempengaruhi pemilihan bahan pemadam kebakaran.

• Sifat bercampur dengan air : karena titik nyala api akan naik
jika mampu bercampur dengan air dengan baik.

• Keadaan fisik dari suatu zat padat tidak berhubungan


dengan kondisi komposisi kimiawi zat padat tersebut.
Contoh : Magnesium, jika berbentuk percikan mungkin bisa
menimbulkan terbakar pada debunya, tetapi jika magnesium
berukuran besar, tidak mudah terbakar.
Klasifikasi Bahan yang Dapat
Terbakar dan Meledak
A. Bahan mudah terbakar (Flammable)
→ Bahan kimia yang mudah bereaksi dengan oksigen dan dapat menimbulkan
kebakaran. Reaksi kebakaran yang amat cepat dapat juga menimbulkan
ledakan.
1. Zat padat mudah terbakar, seperti ; kayu, kertas, kain, atau sampah
kering.
2. Zat cair yang mudah terbakar, seperti ; bensin, minyak, oli cat, thinner,
alkohol, dan zat cair lainnya.
3. Elektrikal atau listrik, berpotensi pada ; kendaraan, instalasi kabel,
peralatan elektronik, ruang server, dan benda berdaya listrik lainnya.
4. Zat logam yang mudah terbakar, seperti ; magnesium, titanium, lithium,
kalium, pottasium, sodium, dan zat logam lainnya.
B. Bahan Kimia Mudah Meledak (Explosive)

→ Suatu zat padat atau cair atau campuran


keduanya yang karena suatu reaksi kimia dapat
menghasilkan gas dalam jumlah dan tekanan
yang besar serta suhu yang tinggi,sehingga
menimbulkan kerusakan disekelilingnya.
Misalnya ; TNT, ammonium nitrat, dan
nitroselulosa.
TIPE DAN KARAKTERISTIK KERUSAKAN PELEDAKAN
Tipe kerusakan peledakan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :

A. LEDAKAN B. LEDAKAN YANG


TIDAK TERLOKALISIR
TERLOKALISIR
Mempunyai uap konsentrasi
yang lebih tingi dari batasan
Mempunyai konsentrasi uap
ledakan atas. Pembakaran akan
lebih rendah dari pada batasan
terjadi karena campuran uap
ledakan/kebakaran   tidak
yang mudah terbakar di udara
akan terjadi disebut dengan
dan akan menjadi konsentrasi
lower exclusive limit (LEL).
yang lebih tinggi disebut dengan
upper exclusive limit (UEL).
KARAKTERISTIK KERUSAKAN
PELEDAKAN, ANTARA LAIN :

1. Perubahan sangat cepat


2. Menghasilkan panas tinggi
3. Menghasilkan asap, debu dan uap yang tebal
4. Sulit diatasi atau dipadamkan sebelum bahan-
bahan yang terbakarnya habis

 Ledakan dapat terjadi sebelum terjadinya


kebakaran atau sebaliknya, dimana akan
dipengaruhi oleh sifat bahan yang terdapat
dalam kejadian tersebut
POTENSI BAHAYA DAN PENCEGAHAN
KEBAKARAN
Menurut Ridley (2008)

1. KEBERSIHAN TIDAK TERJAGA


Tindakan pencegahan : Pembersihan teratur perlu dilakukan dengan membuang sampah ke tempat yang
sesuai
2. KELISTRIKAN Tindakan pencegahan : Jangan membebani
sirkuit melebihi batas, pastikan sekering beroperasi pada arus yang tepat, menyediakan sistem pendingin yang
memadai, jangan biarkan debu menumpuk pada perlengkapan listrik, pastikan kontak listrik terjaga
kebersihannya.
3. PIPA PEMANAS Tindakan pencegahan : pastikan seluruh
material yang mudah terbatas disimpan jauh dari pipa
4. PENGELASAN DAN PEMOTONGAN DENGAN GAS Tindakan pencegahan :
Pindahkan material yang mudah terbakar dari area kerja, memiliki alat pemadam api yang sesuai di dekatnya,
menempatkan petugas pemadam kebakaran selama jam kerja dan setengah jam sesudahnya.
5. MEROKOK Tindakan pencegahan : Melarang atau menyediakan
ruang khusus merokok dengan asbak dan alat pemadam api di dekatnya.
6. MINYAK DAN ZAT PELARUT
Tindakan pencegahan : Di simpan di luar ruang, digunakan secukupnya untuk keperluan sehari atau satu giliran kerja,
menggunakan wadah anti tumpah pada waktu pemindahannya.
DAFTAR PUSTAKA

● Zaini, Muchamad, 1998. Panduan Pencegahan dan Pemadaman


Kebakaran. Jakarta: Abdi Tandur.
● Ridley, John. 2008. Ikhtisar Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Edisi Ketiga. Alih Bahasa: Soni Astranto, Jakarta : Penerbit
Erlangga
● Suma’mur, 1985. Kesehatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan.
Edisi Kedua. Jakarta : Gunung Agung.
● Kelvin, Pram EY, dan Sri Rahayu. 2015. Pemetaan Lokasi
Kebakaran Berdasarkan Prinsip Segitiga Api Pada Industri
Textile. IDeaTech2015. Hal : 1-8.
● Utomo S. 2012. Bahan Berbahaya Dan Beracun (B-3) Dan
Keberadaannya Di Dalam Limbah. KONVERSI, 1(1): 37-46.

Anda mungkin juga menyukai