Anda di halaman 1dari 9

Nama : Ajeng Triska Permata Sari

NIM : 131811133028
Kelas : A2-2018

Resume Perkuliahan

PROSES ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


DAN
STANDARD PRAKTEK ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Oleh Elida Ulfiana., S.Kep., Ns., M.Kep

A. PROSES ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Keperawatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang


ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam
upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan, dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan
evaluasi pelayanan keperawatan. (Pradley, 1985; Logan dan Dawkin, 1987).
Proses Keperawatan terdiri dari :
 Pengkajian
 Diagnosa Keperawatan
 Perencanaan/Intervensi
 Pelaksanaan/Implementasi
 Evaluasi
1. Pengkajian
Tujuan melakukan pengkajian adalah diperolehnya informasi dari individu,
keluarga, atau kelompok tentang kondisi kesehatan, dan berbagai hal yang dapat
memengaruhi proses pelaksanaan pendidikan kesehatan. Metode yang dilakukan bisa
berupa survey, observasi, wawancara, study dokumentasi, dan diskusi terfokus.
a. Metode Windshield Survey
Mengidentifikasi berbagai dimensi dari komunitas, lingkungan, serta gaya hidup
masyarakat. Komponen :
 Inti Komunitas, meliputi Sejarah, Demografi, Kelompok etnis, Nilai dan
Keyakinan
 Sub Sistem, meliputi Lingkungan Fisik, Pelayanan Kes & social,
Ekonomi, Keamanan & transportasi, Pemerintahan &politik, Komunikasi,
Pendidikan, Rekreasi
 Persepsi, meliputi persepsi penduduk dan persepsi diri

Survey Mawas Diri (SMD)


SMD merupakan Kegiatan pengenalan, pengumpulan, dan pengkajian masalah
kesehatan oleh tokoh masyarakat dan kader setempat di bawah bimbingan petugas
kesehatan. Masyarakat mengenal, mengumpulkan data dan mengkaji masalah kesehatan
di lingkungannya. Timbulnya minat & kesadaran untuk mengetahui masalah kesehatan
dan pentingnya permasalahan tsb diatasi

b. Data Pengkajian (IPKKI, 2014)


Data Inti
 Data Umum : Sejarah Komunitas, Luas Wilayah, Batas Wilayah
 Demografi : No, Nama Anggota Klg (Inisial), No. KK, Jenis Kelamin,
Umur (Th), Hub dlm KK, Status Kawin, Agama, Suku, Pendidikan,
Pekerjaan, Pendapatan, Pengeluaran
 Status Kesehatan :
Penyakit 6 bulan terakhir (setiap anggota keluarga) seperti ISPA,
TBC, HT, Jantung, Ginjal, Stroke, DM, DHF, Diare, Gatal, Gangguan
Jiwa, Lain-lain
Pasangan usia subur, seperti IUD, Pil, Suntik, Implan, MOW, MOP,
Keluhan, Alasan tidak KB, Penyakit
Ibu hamil, seperti ANC, Imunisasi TT, Buku KIA, Pil FE, Keluhan, Gizi,
Renc. Lahir, Penolong
Ibu Nifas dan Ibu meneteki, seperti Asi dan Keluhan
Balita, seperti BB di KMS, ASI Eksklusif, Imunisasi Dasar, Posyandu ,
Vit A, MP ASI
Anak sekolah, seperti Gizi, Imunisasi, Gosok Gigi, Sakit Gigi, Tidak
Naik Kelas
Remaja, seperti Gizi, Imunisasi, Gosok Gigi, Sakit Gigi, Tidak Naik
Kelas
Lansia, seperti posyandu, pemeriksaan kesehatan, dan Kegiatan Sosial

Data Subsistem
 Lingkungan Fisik, meliputi Status rumah, Jenis rumah, Lantai, Ventilasi,
Luas/org, Sumber air bersih, Sumber air minum, Jenis jamban, Tempat
BAB, Jentik, Tempat sampah, Sal limbah, Binatang, dan Kandang ternak
 Perilaku Kesehatan, meliputi Pemanfaatan Yankes, Jaminan kesehatan ,
Kebiasaan CTPS, Konsumsi lauk/hr, Makan sayur & buah, Tidak
merokok, dan Olah raga
 Fasilitas Umum, meliputi Pendidikan Kesehatan, Sarana kegiatan
kelompok, Sarana ibadah, Sarana olah raga, Tempat pertemuan, Pusat
kegiatan ekonomi, dan industri
 Keamanan dan Transporttasi, meliputi Kebakaran, Polisi, Pos kamling,
Angkutan umum, dll
 Politik, meliputi Kebakaran, Polisi, Pos kamling, Angkutan umum, dll
 Komunikasi, radio, relevisi, telepon, internet, Koran/majalah
 Rekreasi, meliputi tempat wisata, taman, bioskop

Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)


MMD merupakan Pertemuan seluruh warga untuk membahas hasil SMD dan
merencanakan penaggulangan masalah kesehatan. Meliputi Masyarakat mengenal
masalah kesehatan, Masyarakat sepakat menanggulangi masalah, Masyarakat menyusun
rencana.

2. Diagnosa Keperawatan
Merupakan “Clinical Judgment” yang berfokus pada respon manusia terhadap
kondisi kesehatan atau proses kehidupan atau kerentanan (vulnerability) terhadap
respon dari individu, keluarga, kelompok, atau komunitas (NANDA). Formulasi
diagnosa keperawatan komunitas digunakan TANPA menuliskan Etiologi.
Label Diagnosis Keperawatan :
a. Aktual: Clinical Judgement yang menggambarkan respon yang tidak diinginkan
klien thd kondisi kesehatan/proses kehidupan pada individu, keluarga, kelompok
atau komunitas. Contoh definisi kesehatan komunitas, ketidakefektifan
manajemen kesehatan.
b. Risiko : Clinical Judgement yang menggambarkan kerentanan individu,
keluarga, kelompok atau komunitas yg memungkinkan berkembangnya suatu
respon yg tidak diinginkan thd kondisi kesehatan/proses kehidupan. Contoh
risiko penyimpangan perilaku kesehatan, risiko ketidakmampuan menjadi orang
tua
Cara Menentukan Diagnosa
 Mengidentifikasi data klien (sesuai hasil pengkajian)
 Masukkan domain
 Masukkan kelas
 Lihat definisi diagnosis
 Lihat batasan karakteristik
 Tentukan diagnosis
Contoh
Data pendukung masalah kesehatan : Gizi Kurang pada balita
Studi Dokumentasi : Kode 00188
o Data SKDN posyandu Kelurahan X: Naik timbang < 70% (N), D/S < 70% Perilaku kesehatan
o 47% balita d bawah garis kuning cenderung beresiko
Hasil angket :
o 40% ibu memiliki balita kurang pengetahuan ttg gizi seimbang balita
o 30% balita memiliki kebiasaan jajanan kurang sehat
o 10% data kunjungan balita dengan ISPA, diare
Hasil Winshield survey :
o Sebagian balita memiliki ukuran tubuh kecil dari usianya
o Sebagian anak memiliki kebiasaan jajan di warung
Hail Wawancara :
o Sebagian besar ibu tdk tahu cara mengolah makanan seimbang
o Ibu tdk tahu tanda anak kurang gizi
3. Perencanaan Keperawatan Komunitas (Intervensi)
Perencanaan Keperawatan Komunitas berorientasi pada promosi kesehatan,
pencegahan penyakit, pemeliharaan kesehatan, dan manajemen krisis. Dalam
penyusunan perencanaan melalui langkah-langkah :

Menetapkan Menetapkan Tujuan Menetapkan Rencana


Prioritas dan sasaran intervensi
a. Menetapkan Prioritas : Penetapan prioritas masalah perlu melibatkan
masyarakat. Perawat membimbing dan memberikan arahan dalam menyusun
prioritas
6 kriteria dalam menentukan prioritas :
 Kesadaran masyarakat akan masalah
 Motivasi masyarakat untuk menyelesaikan masalah
 Kemampuan perawat dalam memengaruhi penyelesaian masalah
 Ketersediaan ahli/ pihak terkait terhadap solusi masalah
 Beratnya konsekuensi jika masalah tidak terselesaikan
 Mempercepat penyelesaian masalah dengan resolusi yang dapat dicapai
(Stanhope & Lancaster, 2016)
b. Menetapkan Tujuan dan Sasaran : Sasaran merupakan hasil yang
diharapkan. Contoh : meningkatkan cakupan imunisasi pada bayi,
menurunkan kejadian penyakit kardiovaskuler, menurunkan kejadian Demam
berdarah, dll.
Tujuan merupakan hasil yang diharapkan dan dapat diukur, dibatasi waktu
berorientasi pada kegiatan. Karakteristik tujuan :
a. Menggunakan kata kerja
b. Menggambarkan tingkah laku akhir, kualitas penampilan, kuantitas
penampilan, bagaimana penampilan diukur
c. berhubungan dengan sasaran
d. Adanya batasan waktu
c. Menetapkan Rencana Intervensi
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat menetapkan rencana intervensi meliputi :
 Program pemerintah terkait dengan masalah kesehatanyang ada
 Kondisi atau situasi yang ada
 Sumber daya yang ada di dalam dan diluar komunitas yang dapat
dimanfaatkan
 Program yang lalu yang pernah dijalankan
 menekankan pada pemberdayaan
 penggunaan teknologi tepat guna
 mengedepankan upaya promotif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan
rehabilitatif
Strategi Intervensi Keperawatan Komunitas
a. Proses Kelompok
Intervensi keperawatan dengan melibatkan peran serta aktif masyarakat (melalui
pembentukan peer atau social support). Dapat membentuk kelompok baru atau
kerjasama dengan kelompok yang telah ada.
 Fase Awal ( initiative phase) : Tingkat kepercayaan kelompok masih
rendah. tentukan tujuan yang spesifik dan ketua kelompok. Ketua perlu
meyakinkan kelompok tentang peran, norma, dan tujuan kelompok.
Ditentukan batasa, pengertian, strategi dan waktu.
 Fase Kerja ( work phase ) : Kelompok mengembangkan keeratan untuk
berfungsi sebagai tim. Menyelesaikan konflik yang timbul akibat perbedaan
pendapat. Pembuatan perubahan dan membuat keputusan kelompok bisa
melalui keputusan kelompok, voting dan konsensus.
 Fase Akhir ( termination phase ) : Terminasi dilakukan bila tujuan sudah
tercapai atau sesuai dengan target waktu yang ditentukan. Kelompok mulai
mengevaluasi tercapainya tujuan dan rencana tindak lanjut. Lakukan
Express feeling.
b. Promosi Kesehatan
Meliputi Desiminasai Informasi, pengkajian dan penilaian, modifikasi gaya hidup,
penataan lingkungan.
c. Pemberdayaan
Kegiatan keperawatan dengan melibatkan masyarakat secara aktif untuk
menyelesaikan masalah yang ada di komunitas, masyarakat sebagai subyek dalam
menyelesaikan masalah
d. Kemitraan (partnership)
Suatu bentuk kerjasama aktif antara perawat komunitas, masyarakat, maupun
lintas program dan lintas sektor. Bentuk kegiatannya kolaborasi, negosiasi, dan sharing
dilakukan untuk saling menguntungkan.

Tingkat Pencegahan Intervensi Keperawatan


◦ Prevensi primer ditujukan bagi orang-orang yang termasuk kelompok risiko
tinggi
◦ Prevensi sekunder bertujuan untuk mencegah atau menghambat timbulnya
penyulit dengan tindakan deteksi dini dan memberikan intervensi keperawatan
sejak awal penyakit
◦ Prevensi tersier; berusaha mencegah terjadinya kecacatan/komplikasi lebih lanjut
dan merehabilitasi sedini mungkin, sebelum kecacatan tersebut menetap

Data Diagnosis NOC NIC


sda Kep Prevensi Primer Prevensi primer
sda 184103 ; strategi pencapaian BB optimal (1-3) 5510 ; Pendidikan kesehatan
184109; praktek penyediaan makanan (1-3) 5604; teaching; group
184111; strategi modifikasi intake makanan (1-3)
270112; Status kesehatan anak (2-3)
4. Implementasi

5. Evaluasi
B. STANDARD PRAKTEK ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Standard adalah Komitmen profesi keperawatan dalam melindungi masyarakat


terhadap praktik yang dilakukan oleh anggota profesi. Penegasan tentang mutu
pekerjaan seorang perawat yang dianggap baik, tepat dan benar yang dirumuskan dan
digunakan sebagai pedoman dalam pemberian pelayanan keperawatan serta tolok ukur
dalam penilaian penampilan kerja seseorang.

Tujuan :
1. Meningkatkan mutu asuhan keperawatan dengan memusatkan upaya dan
meningkatkan motivasi perawat terhadap pencapaian tujuan
2. Mengurangi biaya asuhan keperawatan dengan mengurangi kegiatan keperawatan
yang tidak penting
3. Memberikan landasan untuk menentukan kelalaian keperawatan dengan
mengantisipasi suatu hasil yang tidak memenuhi standar askep yang relevan, serta
menentukan kegagalan perawat untuk memenuhi standar dpt membahayakan
klien.

Ciri-ciri Standar Praktik Keperawatan


1. Jelas dan mudah dimengerti
2. Absah berdasarkan keyakinan dan fakta
3. Memenuhi harapan masyarakat sebagai penerima pelayanan
4. Memenuhi harapan profesi sesuai dengan prinsip dan falsafah profesi
5. Realistis dan dapat diimplementasikan
6. Dapat diukur sebagai evaluasi

STANDART OF CARE
Standards Of Public Health Nursing Practice (ANA, 1999)
Standard I (Pengkajian) : Perawat kesehatan masyarakat menilai status kesehatan
populasi menggunakan data, identifikasi sumber daya masyarakat, masukan dari
populasi, dan penilaian professional
Standard II (Diagnosa) : Perawat kesehatan masyarakat menganalisis data penilaian
yang dikumpulkan dan bermitra dengan orang-orang untuk melampirkan makna pada
data tersebut dan menentukan peluang dan kebutuhan
Standard III (Outcome) : Perawat kesehatan masyarakat berpartisipasi dengan mitra
masyarakat lainnya untuk mengidentifikasi hasil yang diharapkan dalam populasi dan
status kesehatan mereka
Standard IV (Planning) : Perawat kesehatan masyarakat mempromosikan dan
mendukung pengembangan program, kebijakan, dan layanan yang memberikan
intervensi yang meningkatkan status kesehatan populasi.
Standard V (Jaminan) : Perawat kesehatan masyarakat mengakses dan ketersediaan
program, kebijakan, sumber daya, dan layanan kepada populasi.
Standard VI (Evaluasi) : Perawat kesehatan masyarakat mengevaluasi status kesehatan
populasi

Standards Of Public Health Nursing Practice (ANA, 2004)


1. Pengkajian
2. Prioritas dan Diagnosisi Komunitas
3. Identifikasi Hasil
4. Perencanaan
5. Implementasi
6. Evaluasi
7. Kualitas Praktik
8. Pendidikan
9. Evaluasi Praktik Profesional
10. Hubungan sejawat dan profesi lain.

Anda mungkin juga menyukai