Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Topik : ISPA

Hari/tanggal : jum’at april 2015

Waktu : 10.00 – 10.45 WIB

Pertemuan :

Sasaran : Keluarga Tn.S khususnya Tn. S

Tempat : Rumah Tn.S

Penyuluh : Sofwatun Nida

A. Diagnosa Keperawatan : Hipertemi pada keluarga Bpk S khususnya

Pada Tn. S b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota

keluarga dengan ISPA

B. Tujuan

Tujuan umum : Setelah dilakukan kunjungan rumah selama 1x45 menit, keluarga

mampu mengenal masalah dan mampu mengambil keputusan

untuk merawat anggota keluarga dengan ISPA

Tujuan khusus : 1. Keluarga mampu menyebutkan pengertian ISPA

2. Keluarga mampu menyebutkan 2 dari 2 penyebab ISPA

3. Keluarga mampu menyebutkan 2 dari 4 faktor yang

memungkinkan terjadinya ISPA


4. Keluarga mampu mengidentifikasi penyebab ISPA yang

diderita oleh keluarga

5. Keluarga mampu menyebutkan 5 dari 7 tanda dan gejala

ISPA

6. Keluarga mampu mengidentifikasi tanda dan gejala ISPA

7. Keluarga mampu menyebutkan 3 dari 4 akibat lanjut dari


ISPA
8. Keluarga mampu memutuskan untuk merawat anggota keluarga
dengan ISPA

C. Metode Penyuluhan : Ceramah, diskusi dan tanya jawab

D. Media / alat : Flipchart dan Leaflet

E. Materi : terlampir

F. Strategi Pelaksanaan :

Fase Kegiatan Waktu Respon Peserta Didik


Orientasi a. Memberi salam 5 menit a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri b. Menyimak
c. Menjelaskan tujuan c. Memperhatikan
dilakukan pendidikan
kesehatan
d. Mengevaluasi pemahaman d. Menjawab
klien sejauh mana pertanyaan
mengetahui tentang ISPA
Kerja a. Menjelaskan pada klien 30 menit a. Memperhatikan
tentang pengertian, penjelasan
penyebab, tanda-tanda
gejala, dan komplikasi ISPA
pada keluarga
b. Memberikan reinforcement b. Tersenyum
positif
c. Memberikan kesempatan
keluarga untuk bertanya
c. Klien bertanya
Evaluasi a. Tanyakan terkait dengan 10 meni a. Menjawab setiap
tujuan khusus yang telah t pertanyaan
direncanakan
b. Jelaskan kembali tentang b. Menyimak
kesimpulan pendidikan
kesehatan
c. Jelaskan rencana yang akan c. Menyimak
datang
d. Memberikan salam d. Menjawab salam

Evaluasi :

1. Keluarga mampu menyebutkan pengertian ISPA

2. Keluarga mampu menyebutkan 2 dari 2 penyebab ISPA

3. Keluarga mampu menyebutkan 2 dari 4 faktor yang memungkinkan terjadinya ISPA

4. Keluarga mampu mengidentifikasi penyebab ISPA yang diderita oleh keluarga

5. Keluarga mampu menyebutkan 5 dari 7 tanda dan gejala ISPA

6. Keluarga mampu mengidentifikasi tanda dan gejala ISPA

7. Keluarga mampu menyebutkan 3 dari 4 akibat lanjut dari ISPA


8. Keluarga mampu memutuskan untuk merawat anggota keluarga dengan ISPA

INFEKSI SALURAN ATAS ( ISPA )


A. Definisi
Infeksi saluran pernafasan akut adalah proses inflamasi yang disebabkan oleh virus, bakteri,
atipikal (mikroplasma), atau aspiasi substansi asing, yang melibatkan suatu atau semua
bagian saluran pernafasan. (DonnaL, Wong, 2003, hlm. 458)

B. Etiologi
1. Bakteri : genus streptococcus , stafillococus , hemafilus , bordetella , hokinebacterium.
2. Virus : golongan ,mikro virus , adnovirus dan virus influenza .

Faktor yang memungkinkan terjadinya ISPA antara lain :


1. Tertular dari penderita ISPA
2. Daya tahan tubuh yang lemah
3. Mengkonsumsi makanan yang kurang bergizi
4. Tinggal lingkungan yang kurang sehat

C. Tanda/Gejala
Menurut Wong L Donna tanda gejala ISPA antara lain adalah :
a. Demam
Paling banyak terjadi pada usia 6 bulan sampai 3 tahun suhu dapat mencapai 39 0Csampai
40,5 0C sekalipun pada infeksi normal. Demam sering muncul sebagai tanda awal infeksi.
b. Tidak nafsu makan
Sering menjadi tanda awal adanya penyakit. Menurun atau meningkatnya selama demam
dari suatu penyakit.
c. Hidung Tersumbat
Hidung anak kecil mudah tersumbat oleh pembengkakan mukosa dan eksudasi. Dapat
mempengaruhi pernapasan dan pemberian makan pada bayi. Dapat menimbulkan otitis
media dan sinusitis.
d. Rabas Hidung
Dapat encer dan berair (rinorea) atau kental dan purulen bergantung pada jenis atau tahap
infeksi. Berkaitan dengan rasa gatal dan dapat mengiritasi bibir atas dan kulit sekitar
hidung.
e. Batuk
Dapat terlihat hanya selama fase akut. Dapat tetap ada selama beberapa bulan setelah
penyakit.
f. Bunyi Napas terdengar
Serak, mendengkur, stridor, mengi, ronkhi kasar dan batuk.
g. Sakit Tenggorokan
Sering dikeluhkan oleh anak-anak yang lebih besar, sedangakn anak-anak yang masih
kecil mungkin tidak mengeluh bahkan ketika sudah sangat terinfeksi. Anak sering
menolak untuk minum atau makan secara oral.

D. Komplikasi
Komplikasi dari ISPA yang tidak segera diobati dapat terjadi mudah terserang penyakit,
dapat menularkan pada anggota keluarga yang lain, peradangan pada telinga, sinusitis, Otitis
Media Akut (OMA), Otitis Media Perporata (OMP) dan Penyakit Paru Obstruksi Menahun
(PPOM) .

E. Cara pencegahan
1. Jauhkan anak dari penderita batuk
2. Berikan Imunisasi lengkap pada bayi dan balita
3. Berikan makanan bergizi setiap hari
a. Beri bayi makanan padat sesuai dengan umurnya
b. Pada bayi dan anak, makanan harus mengandung gizi cukup yaitu mengandung cukup
protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral
c. Makanan yang bergizi tidak berarti makanan yang mahal. Protein misalnya dapat
diperoleh dari tempe dan tahu, karbohidrat dari nasi/jagung, lemak dari
kelapa/minyak, sedangkan vitamin dan mineral dari sayuran dan buah-buahan

4. Jagalah kebersihan tubuh dan lingkungan


Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan modal utama bagi pencegahan penyakit ISPA.
Sebaliknya perilaku yang tidak mencerminkan hidup sehat akan menimbulkan berbagai
penyakit. Perilaku ini dapat dilakukan melalui upaya memperhatikan rumah sehat, desa
sehat, dan lingkungan sehat.

F. Cara perawatan
1. Mengatasi demam : untuk anak usia 2 bulan sampai 5 tahun demam di atasi dengan
memberikan parasetamol/dengan kompres, bayi di bawah 2 bulan dengan demam harus
segera dirujuk. Parasetamol diberikan 4x/6 jam untuk 2 hari. Cara pemberiannnya, tablet
dibagi sesuai dengan dosisnya, kemudian digerus dan diminumkan. Memberikan
kompres, dengan menggunakan kain bersih, celupkan pada air (tidak perlu air es).
2. Mengatasi batuk : dianjurkan memberi obat batuk yang aman yaitu ramuan tradisional
jeruk nipis 1 sendok teh dicampur dengan kecap/madu 1 sendok teh, diberikan 3x/hari.
3. Pemberian makanan : berikan makanan yang cukup gizi, sedikit tapi sering, lebih-lebih
jika muntah. Pemberian ASI pada bayi yang menyusu tetap diteruskan.
4. Pemberian minuman : usahakan pemberian cairan (air putih, air buah, dan sebagainya)
lebih banyak dari biasanya. Ini akan membantu mengencerkan dahak, kekurangan cairan
akan menambah parah sakit yang diderita.
5. Lain-lain : tidak dianjurkan mengenakan pakaian/selimut yang terlalu tebal dan rapat,
lebih-lebih pada anak dengan demam. Jika pilek, bersihkan hidung yang berguna untuk
mempercepat kesembuhan dan menghindari komplikasi yang lebih parah. Usahakan
lingkungan tempat tinggal yang sehat yaitu yang berventilasi cukup dan tidak berasap.
Apabila selama perawatan di rumah keadaan anak memburuk maka dianjurkan untuk
membawa ke dokter/petugas kesehatan.
6. Jika hidung mampet bisa diberikan ramuan obat tradisonal dengan cara kasih air setengah
gelas air hangat kuku lalu diberikan minyak kayu putih 3 tetes lalu di hirup.

G. Cara menurunkan suhu tubuh dengan kompres


Alat dan bahan :
1. Kain/ lap/handuk kecil bersih
2. Baskom/wadah
3. Air biasa (kran)

Cara mengompres :
1. Ambillah secarik kain yang bersih (saputangan atau handuk kecil).
2. Basahi atau rendam kain tersebut dalam air biasa (air langsung dari kran) rendam kain
tersebut dalam air biasa kemudian peras.
3. Letakkan kain di dareah dahi, seluruh lengan sampai ketiak, seluruh kaki sampai lipatan
paha.
4. Jika kain sudah tidak dingin lagi basahi lagi dengan air, kemudian peras lalu letakkan lagi
di atas dahi anak.
5. Demikian seterusnya sampai demam berkurang.

H. Cara membuat obat tradisional meringankan batuk


Alat/bahan :
1. Jeruk nipis 2
2. Kecap/madu 1 sendok teh
3. Sendok teh
Caranya :

1. Peras jeruk nipis dan ambil airnya sebanyak 1 sendok teh


2. Campur air jeruk nipis dengan kecap/madu, aduk hingga larut
3. Minum 3x/hari sampai batuk reda

I. Cara memodifikasi lingkungan


1. Rumah dan lingkungan bersih dari debu
2. Pencahayaan dalam rumah baik
3. Hindarkan anak dari debu/asap
4. Pertahankan suhu lingkungan 25°c
5. Hindari keberadaan perokok
6. Ventilasi Ruangan harus baik
J. Manfaat kunjungan ke fasilitas kesehatan
1. Mendapatkan pelayanan kesehatan :
2. Mendapatkan fasilitas kesehatan
- Posyandu :
- Puskesmas / Klinik
- Rumah Sakit
3. Pendkes
DAFTAR PUSTAKA

Nelson , waldoe .1992 . Iimu Kesehatan Anak . Jakarta :EGC

Setiawati, S. (2008) . Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta : TIM

Smeltzer,suzanne.2002.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisin 8 Volume 1 .


Jakarta : EGC

Wong , donna L , dkk. 2009. Buku Ajar Keperawatan pediatrik.


Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai