Anda di halaman 1dari 8

KOMUNIKASI PADA AUTISME

DAN DOWN SYNDROME

KELOMPOK IV
Damayanti Jamlean
Diawati
Ertiningsih
Muthiah Azizi
Novita Sari
Sujaswati
Utami Karolina
Zulkifli

BAB I
PENDAHULUAN
Komunikasi
adalah
proses
pengiriman
dan
penerimaan informasi atau pesan antara dua orang
atau lebih dengan cara yang efektif, sehingga
pesan yang dimaksud dapat dimengerti. Menurut
Lasswell, Effendy (1994:11-19) membedakan proses
komunikasi menjadi dua tahap preimer dan
skunder.

BAB II
TINJAUAN TEORI
Asertivitas merupakan suatu kemampuan untuk
mengkomunikasikan
apa
yang
dinginkan,
dirasakan dan dipikirkan pada orang lain namun
tetap menjaga dan menghargai hak-hak serta
perasaan orang lain.
Tujuan sikap asertif adalah untuk menyenangkan
orang lain dan menghindari konflik dengan segala
akibatnya.

Menurut ginanjar (2001), autisme adalah ganguan


perkembangan yang kompleks yang di sebabkan
oleh adanya kerusakan pada otak, sehingga
mengakibatkan
ganguan
pada
perkembangan
komunikasi
perilaku,
kemampuan
sosialisasi,
sensoris, dan belajar, biasanya sudah mulai tampak
pada anak berusia di bawah tiga tahun.
Down
syndrome
adalah
suatu
kondisi
keterbelakangan perkembangan fisik dan mental
anak yang diakibatkan adanya abnormalitas
perkembangan kromosom. Kromosom ini terbentuk
akibat kegagalan sepasang kromosom untuk saling
memisahkan diri saat terjadi pembelahan. Menurut
bukuhuman developmentedisi ke-9 karangan
diane e.papalia, Sally Wendkos Old, Ruth Duskin
Feldman. Bahwa terjadi ke-abnormalan pada
kromosom 21 ekstra atau translokasi kromosom 21.

KOMUNIKASI PADA AUTISME


Di dalam terapi Lovaas salah satu pelatihannya
adalah pelatihan komunikasi melalui gambargambar, tujuannya selain untuk melatih daya ingat
juga untuk mengenal benda-benda sekitar. Ini
dikarenakan anak autis secara umum memiliki
kemampuan yang menonjol di bidang visual.
Mereka lebih mudah untuk mengingat dan belajar,
bila diperlihatkan gambar atau tulisan dari bendabenda, kejadian, tingkah laku maupun konsepkonsep abstrak

Siegel (1996:44) secara umum menggambarkan perkembangan


komunikasi anak autis terbagi dalam dua bagian, yaitu:
Perkembangan komunikasi verbal, meliputi keterlambatan
berbahasa bahkan ada diantara mereka yang kemampuan
Perkembangan komunikasi non verbal, meliputi menggunakan
gestur, gerak tubuh, mengungkapkan keinginan dengan
ekspresi emosi (menjerit, marah-marah, menangis).
Peningkatan Keterampilan Komunikasi Bagi Anak Autis
dengan Media PECS
Pengertian PECS
PECS (Picture Exchange Communication System) adalah suatu
pendekatan untuk melatih komunikasi dengan menggunakan
simbol-simbol verbal (Bondy dan Frost, 1994:2). PECS
dirancang oleh Andrew Bondy dan Lori Frost pada tahun 1985
dan mulai dipublikasikan pada tahun 1994 di Amerika Serikat.
Awalnya PECS ini digunakan untuk siswa-siswa pra sekolah
yang mengalami autisme dan kelainan lainnya yang berkaitan
dengan gangguan komunikasi.

KOMUNIKASI PADA DOWN SYNDROME


Berikut beberapa teknik yang dapat diterapkan.
Perjelas kata-kata yang diucapkan klien dengan
mengulang kembali, biasanya orang yang terkena
retardasi mental berbicara kurang jelas
Melakukan interaksi secara verbal sehingga disini
akan menumbuhkan rasa percaya diri
Batasi topik dan buat topik tentang hal yang
disukainya
Ciptakan lingkungan yang respondif dan kaya akan
bahasa sehingga memungkinkan anak untuk
berkomunikasi
Jangan menyinggung kata-kata yang klien ucapkan
Berikan klien kesempatan jika ingin berbicara
sesuatu

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai