Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PENGANTAR MANAJEMEN

PERENCANAAN STRATEGIK DAN KEWIRAUSAHAAN

Dosen Pembimbing : Dr. Syahrizal, SE, M.Si

KELOMPOK 5 ;
DEWI SARTIKA (18043085)
HARVINNA DWI PUTRI (18043101)
RAHAYU SURYA BAKAR (18043140)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2019
PERENCANAAN STRATEGIK DAN KEWIRAUSAHAAN

A. Manajemen strategik
Manajemen strategik adalah apa yang dilakukan manajer untuk mengembangkan
strategi organisasi. Ini merupakan tugas penting yang melibatkan semua fungsi
manajemen dasar- perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian.
Manajemen strategis ( strategic management ) adalah seperangkat keputusan dan
tindakan yang digunakan untuk memformulasikan dan mengimplementasikan strategi-
strategi yang berdaya saing tinggi serta sesuai bagi perusahaan dan lingkungannya untuk
meraih sasaran organisasi.
Strategi adalah rencana mengenai bagaimana sebuah organisasi akan melakukan apa
yang perlu dikerjakan dalam bisnis, bagaimana perusahaan menarik serta memuaskan
pelanggan agar dapat mencapai tujuannya.
Salah satu istilah yang sering digunakan dalam manajemen strategik adalah model
bisnis. Model bisnis adalah bagaimana perusahaan akan menghasilkan uang. Model bisnis
berfokus pada dua faktor: (1) apakah pelanggan menghargai apa yang disediakan
perusahaan, (2) apakah perusahaan dapat menghasilkan uang dengan melakukan hal
tersebut.

B. Proses manajemen strategic


1. Penyusunan Strategi vs Implementasi
Penyusunan strategi (strategy formulation) meliputi perencanaan dan pengambilan
keputusan yang membawa pada pembuatantujuan perusahaan dan pengembangan
rencana strategis tertentu.
Implementasi strategi (strategy implemetation) meliputi penggunaan alat manajerial
dan organisasi dalam tujuannya untuk mengarahkan sumber daya ke arah pencapaian
hasil strategis.
2. Analisis Situasi
Penyusunan strategi sering diawali dengan anlisis faktor internal dan eksternal yang
dapat memengaruhi situasi kompetitif perusahaan. Analisis situasi (situation analysis)
adalah analisis kekuatan (strenght), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan
ancaman (threats) yang dapat disingkat SWOT.
3. Kekuatan dan Kelemahan Internal
Kekuatan (strengths) Merupakan karakteristik internal positif yang dapat digunakan
perusahaan untuk mencapai tujuan kinerja strategisnya.
Kelemahan (weakness) Merupakan karakteristik internal yang dapat memperlambat
atau menghambat kinerja organisasi.
4. Peluang dan Ancaman Eksternal
Ancaman (threats) Merupakan ciri-ciri dari lingkungan eksternal yangdapat
menghambat perusahaan dalam mencapai tujuan strategisnya.
Peluang (opportunities) Merupakan karakteristik dari lingkunganeksternal yang
memiliki potensi untuk membantu organisasi dalam mencapai atau melampaui tujuan
strategisnya proses manajemen strategi.

C. Membangun Keunggulan Kompetitif


Keunggulan kompetitif adalah sekumpulan faktor yang membedakan perusahaan kecil
dari para pesaingnya dan memberikan posisi yang unik di pasar sehingga lebih unggul dari
para pesaingnya. Dalam membangun keunggulan kompetitif yang berkelanjutan
diperlukan strategi yang matang, memetakan berbagai kompetensi dari perusahaan
tersebut sehingga mampu mengembangkan kompetensi inti yang unggul. Kompetensi inti
ini adalah serangkaian kemampuan yang unik yang dikembangkan oleh perusahaan dalam
bidang-bidang utama seperti: kualitas, layanan, inovasi, fleksibilitas, kecepatan, dan lain
sebagainya yang lebih dari para pesaingnya.
Kompetensi inti akan timbul bergantung dengan keahlian, kemampuan dari setiap
individu di dalam perusahaannya, dan jika kemampuan dan keahlian belum mencukupi
untuk memperoleh kompetensi inti yang diharapkan maka perlu ditambahkan beberapa
hal yang harus dipelajari. Dari kompetensi ini akan melahirkan keunggulan kompetitif yang
akan memberikan nilai tambah bagi pelanggan. Bagi sebuah perusahaan kecil, keunggulan
kompetitif dapat menjadi sebuah metode untuk bersaing dengan perusahaan besar,
karena perusahaan kecil lebih memiliki jenis produk yang sedikit, basis pelanggan yang
jelas, hubungan khusus dengan pelanggannya, dan pasar geografis yang lebih spesifik.

D. Pengertian kewirausahaan
Kewirausahaan adalah proses memulai bisnis baru, umumnya muncul sebagai respons
terhadap peluang. Bisnis kewirausaha adalah organisasi yang mengejar peluang, memiliki
karakteristik praktik inovatif dan tujuan utamanya adalah pertumbuhan dan profitabilitas.

E. Tantangan stratergi wirausaha


            Perencanaan mencakup pedefinisian misi perusahaan, tujuan yag ingin dicapai,
pemilihan dan pengembangan stratergi dan penentuan pedoman kebijakan. Proses
perencanaan strategis ini adalah suatu strategic thingkingdari para pemilik usaha.
            Semua perusahaan membutuhkan statergi untuk membantu memenangkan
persaingan. Dibutuhkan perencanaan yang sistematis memang bervariasi, tergantung
pada corak, ukuran, dan struktur bisnisnya. Usaha yang sedang berkembang pesat dengan
pertumbuhan jumlah personel dan operasi pasarnya, perlu memformalkan
perencanaannya. Perencanaan formal biasanya dibagi menjadi dua: perencanaan strategis
dan operasional.

F. Pentingnya Manajemen Strategi bagi Perusahaan


Beberapa alasan utama tentang pentingnya peranan strategi manajemen bagi
perusahaan atau organisasi, yaitu :
1. Memberi arah jangka panjang yang akan dituju.
2. Membantu perusahaan atau organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan
yang terjadi.
3. Membuat suatu perusahaan atau organisasi menjadi lebih aktif.
4. Mengidentifikasi keunggulan komparatif suatu perusahaan atau organisasi dalam
lingkungan yang semakin beresiko.
5. Aktivitas yang tumpang tindih akan dikurangi.
6. Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi.
7. Keterlibatan karyawan dalam perubahan strategi akan lebih memotivasi mereka
pada tahap pelaksanaannya.
8. Kegiatan pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan atau
organisasi tersebut untuk mencegah munculnya masalah di masa mendatang.

G. Dimensi utama yang memengaruhi kegiatan perencanaan strategi perusahaan


Lima faktor yang mendorong kegiatan manajemen strategis suatu perusahaan:
1.      Permintaan akan waktu manajemen strategis.
2.      Kecepatan pengambilan keputusan.
3.      Problem politis internal.
4.      Ketidakpastian lingkungan.
5.      Visi wirausaha.

H. Kurangnya perencanaan strategis


Robinson dan Perce II menemukan lima alasan mengapa perusahaan enggan membuat
perencanaan strategis:
1.      Keterbatasan waktu.
2.      Kurangnya pengetahuan.
3.      Kurangnya keahlian/keterampilan.
4.      Kurangnya kepercayaan dan keterbukaan.
5.      Adanya persepsi yang mengatakan bahwa perencanaan itu tinggi biayanya.
I. Perbedaan perencanaan strategis antara wirausaha dan manajemen
Pendekatan strategis seorang wirausahaan cenderung berbeda daripada cara
biroktrasi seperti yang kebanyakan para manajer lakukan. Tipikal manajer birokratis
cenderung membuat pertanyaan strategis sebagai berikut: sumber daya apa yang saya
kendalikan? Struktur apa yang menentukan hubungan organisasi kami di pasar?
Tipikal wirausaha akan bertanya: di mana ada peluang? Bagaimana saya
memanfaatkannya? Tampak bahwa wirausaha memiliki penekanan strategis kepada
persepsi terhadap peluang daripada ketersediaan sumber daya.
J. Kaitan perencanaan strategis dan kinerja perusahaan
Perusahaan yang menggunakan perencanaan strategis akan lebuh efektif, dibandingkan
yang tidak menggunakannya. Dan yang terpenting adalah prroses perencanaan itu sendiri
sebagai kunci kinerja yang berhasil, bukan rencananya.

K. Beberapa Kesalahan perencanaan strategis


Michael E. Porter mencatat lima kesalahan wirausaha pada tahap pengimplementasi
strategi:
1.      Salah memahami daya tarik suatu industri.
2.      Tidak ada keunggulan kompetitif yang nyata.
3.      Mengejar posisi kompetitif yang tidak terjangkau.
4.      Mengompromikan strategis pertumbuhan.
5.      Kegagalan dalam mengomunikasikan strategis perusahaan secara terbuka kepada
karyawannya.

L. Karakteristik perencanaan startegi


1. Perencanaan  sebaiknya  fleksibel  sehingga  mudah  beradaptasi  dengan
perubahan  yang  disebabkan  oleh  permintaan  pasar  dan  pengaruh lingkungan 
masyarakat.
2. Perencanaan  sebaiknya  bersifat  responsif  atas  lingkungan  dan  kondisi  pasar.
3. Perencanaan  sebaiknya  cukup  kreatif  untuk  menginspirasi  komitmen dan 
membuat  perencanaan  yang  dapat  menonjolkan  perusahaan atau  organisasi  di 
dunia  bisnis.
4. Perencanaan  sebaiknya  menantang,  tetapi  Anda  harus  membuat  perencanaan 
yang  realistis  sehingga  orang  dapat  menerima  dan  mau bergabung  dalam  usaha 
Anda.
5. Perencanaan  harus  fokus  secara  jelas,  terdefinisi  dengan  baik,  dan tidak 
ambigu.

M. Tujuan  perencanaan  strategis.


1. Memberikan  pemahaman  pada  organisasi/perusahaan  mengenai posisi 
organisasi/perusahaan  dalam  pasar.
2. Memberikan  arahan  dan  tujuan  pergerakan  organisasi/perusahaan.
3. Meningkatkan  komunikasi  dan  motivasi  orang-orang  yang  terlibat dan 
mengetahui  prospek  bisnis  mereka  ke  depan  sehingga  dapat memotivasi  mereka 
untuk  bekerja  dengan  kepercayaan  diri  dan  kerja keras.
4. Kontrol  pada  masalah  utama  seperti  kualitas,  produksi,  dan  customer.
5. Membantu  organisasi  mencapai  hasil  yang  diinginkan  dan  menjadi target 
organisasi/perusahaan  selama  ini,  yang  telah  tersusun  dalam perencanaan  bisnis.
DAFTAR PUSTAKA

Referensi: Slamet, Franky. 2014. Dasar-dasar Kewirausahaan. Jakarta: Indeks


http://www.recalmaru.com/2017/04/perencanaan-strategis-dalam.html
http://rasyba.blogspot.com/2010/10/kewirausahaan-perencanaan-strategis.html
http://pengusahadahsyat.com/pentingnya-membuat-perencanaan-strategis-dalam-bisnis-
detail-11576.html

Anda mungkin juga menyukai