Di Susun Oleh
Meldy Wairisal
Tingkat : III A
PEMBAHASAN
I. Konsep Keria Tim dalam Keperawatn
A. Definisi konsep kerja tim.
1. Definisi
Tim ialah kelompok dengan keterampilan yang saling melengkapi dan berkomitmen untuk
mecapai tujuan bersama secara efektif dan efisien (Hunsaker,2001). Kerja tim ialah kerja
berkelompok denganketerampilan yang saling melengkapi untuk mencapai tujuan bersama
secara efektif dan efisien.
2. Manfaat Kerja Tim
a. Kerja tim dapat memberikan manfaat, antara lain:Pekerjaan menjadi lebih ringan karena
dilakukan bersama
b. Dapat menimbulkan semangat kebersamaan.
c. Lebih efektif dan efisien dibandingkan dikerjakan sendiri
d. Kinerja organisasi lebih meningkat.
3. Tahapan Pembentukan Tim
Proses pembentukan tim dapat meliputi serangkaian langkah berikut:
a. Forming: kesadaran akan komitmen bersama untukmembentuk tim dan penerimaan
menjadi anggota tim.
b. Stoming : Muncul badai berupa konflik tentang klarifikasi dan kepemilikan.
c. Norming : Ada usaha untuk bekerja sama berupa keterlibatan dan dukungan membuat
dan mematuhi norma-norma baru.
d. Performing: Meningkatkan produktivitas kerja berupa target pencapaian kinerja dan rasa
bangga.
e. Andjouring: Berpisah memberikan pengakuan dan kepuasan(Hunsaker, 2001)
4. Karakteristik Kerja Tim Efektif
Kerja tim efektif memiliki sejumlah ciri berikut:
a. Misi tim jelas
b. Suasana informal
c. Banyak berdiskusi
d. Banyak mendengar (Pendengan yang aktif)
e. Kepercayaan dan keterbukaan
f. Menerima perbedaan pendapat (saling menghargai)
g. Kritis terhadap isu-isu tim TAS, dan tidak bersifat pribadi
h. Konsensus adalah salah satu norma tim TAS
i. Kepemimpinan efektif
j. Jelas dalam penilaian
k. Mengabungkan nilai dan norma
l. Komitmen (Manning& Curtis, 2003).
B. Prinsip kerja tim.
Guna mendukung hal tersebut diperlukan beberapa prinsip untuk kenyamanan tim yang
efektif yaitu : memperoleh bakat terbaik dari masing-masing individu, mendemonstrasi dan
mengembangkan kepemimpinan, merangsang komitmen tim, memberi inspirasi keamanan dan
antusiasme tim, membangun sikap tim yang kuat, memberdayakan individu, supaya menonjol
dilingkungan tim, menciptakan lingkungan tim atas dasar saling percaya dan saling
menghormati, membangun suatu pondasi karakter tim dan individual, prilaku yang tidak egois
dan rela berkorban, berpikiran terbuka.
Seperti tentara diajari cara untuk beroperasi dan bekerja sebagai sebuah tim dan cara
untuk menyesuaikan diri. Perilaku yang tepat dihargai, sementara perilaku tidak tepat akan
dihukum berat. Jadi dengan mengkondisikan mereka agar bergerak, bertindak, dan berperilaku
sebagai sebuah tim selama pelatihan, mereka mampu bertindak seperti juga saat sedang
berperang. Pelatihan, disiplin, komunikasi, dan umpan balik yang jelas serta pembatasan, peran
yang jelas adalah faktor penting dan diperlukan untuk mencapain sinergi.
C. Cara kerja secara tim / kolaborasi.
Agar dapat membangun sebuah tim yang bagus dan baik, diperlukan lebih dari sekadar
mengumpulkan orang-orang yang tepat. Sebab, ujian utama darileadership sebenarnya adalah
menciptakan lingkungan dimana setiap individu mau bekerja secara kooperatif dan kolaboratif.
Tips berikut mungkin bisa membantu kita dalam membangun kerja sama tim yang lebih baik.
1. Focus
Jelaskan rencana jangka panjang organisasi dan lakukan follow-up dengan teratur. Orang-
orang sering kali terlalu fokus pada masalah hari ini dan pekerjaan rutinnya, sehingga
kehilangan gambaran dari tujuan utama secara keseluruhan. Jadi, sewaktu anggota
lainnya sedang berkonsentrasi menyelesaikan masalah, anggota lain dapat
mendedikasikan lebih banyak waktunya untuk me-reviewproses dan mengeliminasi
masalah-masalah yang mungkin muncul di masa depan.
2. Defenisikan peran
Garis bawahi dengan jelas tanggung jawab dan peran setiap individu dalam suatu tim. Hal
ini sangat penting untuk menjamin kesuksesan tim. Pemahaman tim terhadap tugas dan
tanggung jawab masing-masing akan sangat membantu dalam pelaksanaan kerja sama
tim secara kolaboratif. Dukunglah tim Anda untuk mendefinisikan fungsi mereka. Para
anggota tim akan mampu mengambil lebih banyak tanggung jawab apabila mereka berada
dalam posisi yang cocok, dan salah satu dari mereka mungkin akan dapat mengeluarkan
bakat baru yang tidak disadari sebelumnya.
3. Tetapkan tujuan
Anggota tim perlu memperhatikan tujuan individu maupun tujuan tim. Dukunglah mereka
untuk menentukan tujuan jangka pendek yang dapat diraih dan dapat diukur, serta tujuan
jangka panjang. Dengan tujuan yang jelas dan kode etik atau aturan tertentu, tim akan
mulai bisa mengatur dirinya sendiri untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Pantauan dari
senior sangat dibutuhkan untuk menghilangkan sifat-sifat negatif seperti kemalasan,
keterlambatan, serta suka menunda-nunda pekerjaan. Komunikasikan selalu setiap tujuan
dengan jelas, dan pastikan setiap anggota tim benar-benar memahaminya.
4. Bagikan informasi
Informasi yang disembunyikan akan dianggap sebagai gosip atau rumor. Produktivitas
dan moral tim akan menurun bila mereka menemukan banyak informasi yang tidak jelas
berkeliaran, terutama di masa-masa sulit atau peralihan. Bagikan dan sebarkanlah semua
informasi yang memang perlu dikomunikasikan ke semua anggota tim, dan jangan lupa
untuk terus meng-update informasi tersebut sesering mungkin.
5. Kepercayaan
Jadilah orang yang dapat dipercaya dan diandalkan. Hargailah kata-kata Anda sendiri. Bila
Anda seorang pemimpin dan Anda sudah berjanji untuk memberikan sesuatu kepada anak
buah, maka pastikan Anda menepati janji tersebut. Bila Anda salah satu anggota tim dan
pernah berjanji untuk melakukan sesuatu kepada tim atau pemimpin Anda, maka pastikan
juga Anda menepati janji tersebut. Perlakukan setiap anggota tim dengan perlakuan yang
sama. Jangan ada 'anak emas' dan 'orang istimewa'.
6. Dengarkan
Bersikaplah terbuka terhadap ide-ide dari anggota tim lain. Berikan mereka kesempatan
untuk menyampaikan pendapat dalam rapat atau saat brainstorming. Pertimbangkan
setiap saran mereka. Kita tidak akan pernah benar-benar tahu saran dan pendapat mana
yang terbaik sampai kita sendiri membuktikannya. Banyak organisasi menghabiskan dana
besar untuk menyewa konsultan dari luar, tanpa terlebih dahulu menanyakan pendapat
pegawai dan anak buahnya sendiri. Padahal, seringkali merekalah yang paling tahu
problem apa yang terjadi di dalam. Berikan pujian kepada anggota tim kita dan jadilah
seorang pemimpin dan pendengar yang baik.
7. Bersabar
Bila tim Anda terlihat bermasalah dan tidak menunjukkan hasil apa pun, bersabarlah. Beri
waktu dan amati perkembangannya. Sering kali mereka bisa mengatasi masalahnya
sendiri, dan Anda perlu mengawasi dan mengamati saja. Bila hal ini tidak terjadi, maka
beraksilah. Pecat dan hire orang lain bila memang diperlukan. Tidak ada gunanya
menyimpan 'benalu' di dalam tim.
8. Dukungans
Setiap anggota tim harus ditantang untuk berkontribusi dalam segala hal. Dorong mereka
untuk ikut training bila memang diperlukan dan beri kesempatan untuk keluar dan
melakukan sendiri tugas-tugasnya. Mereka perlu merasa nyaman dalam melakukan tugas
supaya dapat menemukan potensi unik dalam diri mereka sendiri. Ubahlah tanggung
jawab setiap anggota tim bila memang dianggap perlu. Ketahuilah kekuatan dan
kelemahan dari setiap anggota tim dan berikan dukungan positif terhadap kedua hal itu.
1. Pengertian Perubahan
Banyak definisi pakar tentang berubah, dua diantaranya yaitu Atkinson (1987),
mendefinisikan berubah merupakan kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau
seseorang berbeda dengan keadaan sebelumnya. Brooten (1978), mendefinisikan
berubah merupakan proses yang menyebabkan perubahan pola perilaku individu atau
institusi. Berubah adalah bagian dari kehidupan setiap orang; berubah adalah cara
seseorang bertumbuh, berkembang, dan beradaptasi.
Jadi Perubahan adalah suatu proses dimana terjadinya peralihan atau
perpindahan dari status tetap (statis) menjadi status yang bersifat dinamis, artinya
dapat menyesuaikan diri dari lingkungan yang ada. Perubahan dapat mencakup
keseimbangan personal, sosial maupun organisasi untuk dapat menjadikan perbaikan
atau penyempurnaan serta dapat menerapkan ide atau konsep terbaru dalam mencapai
tujuan tertentu.
2. Teori – Teori Perubahan
3) Tahap Refreezing
Pembekuan (refreezing), motivasi telah mencapai tingkat atau tahap baru, atau
mencapai keseimbangan baru. Tingkat baru yang telah dicapai harus dijaga agar
tidak mengalami kemunduran atau bergerak mundur pada tingkat atau tahap
perkembangan semula. Oleh karena itu, perlu selalu ada upaya untuk
mendapatkan umpan balik, kritik yang konstruktif dalam upaya pembinaan
(reinforcement) yang terus-menerus, dan berkelanjutan. Setelah memiliki
dukungan dan alternatif pemecahan masalah perubahan diintegrasikan dan
distabilkan sebagai bagian dari sistem nilai yang dianut. Tugas perawat sebagai
agen berubah berusaha mengatasi orang-orang yang masih menghambat
perubahan
d. Teori Havelock
Teori ini merupakan modifikasi dari teori Lewin dengan menekankan
perencanaan yang akan mempengaruhi perubahan. Enam tahap sebagai perubahan
menurut Havelock.
a) Membangun suatu hubungan
b) Mendiagnosis masalah
c) Mendapatkan sumber-sumber yang berhubungan
d) Memilih jalan keluar
e) Meningkatkan penerimaan
f) Stabilisasi dan perbaikan diri sendiri
e. Teori Spradley
Spradley menegaskan bahwa perubahan terencana harus secara konstan
dipantau untuk mengembangkan hubungan yang bermanfaat antara agen berubah dan
sistem berubah. Berikut adalah langkah dasar dari model Spradley.
a) Mengenali gejala
b) Mendiagnosis masalah
c) Menganalisa jalan keluar
d) Memilih perubahan
e) Merencanakan perubahan
f) Melaksanakan perbahan
g) Mengevaluasi perubahan
h) Menstabilkan perubahan
3. Alasan Perubahan
Lewin juga (1951) mengidentifikasi beberapa hal dan alasan yang harus
dilaksanakan oleh seorang manajer dalam merencanakan suatu perubahan, yaitu:
a) Perubahan hanya boleh dilaksanakan untuk alasan yang baik.
b) Perubahan harus secara bertahap.
c) Semua perubahan harus direncanakan dan tidak secara drastis atau mendadak.
d) Semua individu yang terkena perubahan harus dilibatkan dalam perencanaan
perubahan.