Anda di halaman 1dari 4

Analisis Data

Analisis data pada penelitian ini yaitu menggunakan uji parametrik yaitu uji oneway –
ANOVA, dikarenakan terpenuhinya syarat uji parametrik oneway-ANOVA yaitu data
terdistribusi normal dan data homogen. Selain dilakukan uji oneway – ANOVA akan dilakukan
uji paired T-test untuk melihat apakah terdapat perubahan yang bermakna antara nilai kadar
glukosa darah pretest ( sebelum diinduksi aloksan ) dengan nilai kadar glukosa darah
postaloksan (setelah 3 hari diinduksi aloksan) dan antara nilai kadar glukosa darah postaloksan
dengan nilai kadar glukosa darah posttest (setelah 7 hari pemberian perlakuan ) .

Tabel 4.3 Hasil uji paired T-test perbedaan kenaikan kadar glukosa darah antara kadar glukosa
pre test dan post aloksan

Kelompok Rata- rata Kadar Glukosa dara Signifikansi Keterangan


(mg/dl) ( r value )
Pre test Postaloksan
Kelompok Basal 90.75 88.75 0.538 Tidak Ada
Perbedaan
Kelompok Negatif 103.75 556.00 0.001 Ada Perbedaan
Kelompok Postif 78.50 435.75 0.032 Ada Perbedaan
Perlakuan I 82.25 350.75 0.000 Ada Perbedaan
Perlakuan II 83.75 387.50 0.005 Ada Perbedaan
Perlakuan III 87.00 428.00 0.013 Ada Perbedaan

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kenaikan kadar glukosa darah
yang bermakna antara kadar glukosa darah sebelum diinduksi aloksan dengan kadar glukosa
darah 3 hari setelah diinduksi aloksan pada kelompok negatif , kelompok positif , kelompok
perlakuan I , perlakuan II dan perlakuan III. Sedangkan pada kelompok basal menunjukan tidak
ada perbedaan yang bermakna antara kadar glukosa darah sebelum diinduksi aloksan dengan
kadar glukosa darah 3 hari setelah diinduksi aloksan.

Tabel 4.4 Hasil uji paired T-test antara nilai kadar glukosa dara pretest dan kadar glukosa darah
post aloksan
Paired Samples Test

Sig. (2-
Paired Differences T df tailed)

95% Confidence Interval of


the Difference
Std. Std. Error
Mean Deviation Mean Lower Upper

Pair 1 pretest -
-286.792 170.278 34.758 -358.694 -214.890 -8.251 23 .000
postaloksan

Dari tabel tersebut, dapat diketahui bahwa nilai p = 0.000 (p < 0.05 ) yang berarti bahwa
terdapat perbedaan rerata kadar glukosa darah yang bermakna pada masa dipuasakan sebelum
perlakuan ( pretest ) dan sesudah penginduksian aloksan ( post aloksan ). Dengan kata lain
terdapat peningkataan kadar glukosa darah yang bermakna antara rerata kadar glukosa darah
pretest dengan kadar glukosa darah postaloksan.

Tabel 4.5 Hasil uji paired T-test perbedaan penurunan kadar glukosa dara post aloksan dan
kadar glukosa darah post test

Kelompok Rata- rata Kadar Glukosa dara Signifikansi Keterangan


(mg/dl) ( r value )
Post aloksan Post test
Kelompok Basal 88.75 100.00 0.122 Tidak Ada Perbedaan
Kelompok Negatif 556.00 555.50 0.703 Tidak Ada Perbedaan
Kelompok Postif 435.75 262.50 0.024 Ada Perbedaan
Perlakuan I 350.75 260.75 0.077 Tidak Ada Perbedaan
Perlakuan II 387.50 250.25 0.019 Ada Perbedaan
Perlakuan III 428.00 215.00 0.009 Ada Perbedaan

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa terdapat perbedaan penurunan kadar glukosa darah
yang bermakna antara kadar glukosa darah 3 hari setelah diinduksi aloksan dengan kadar glukosa
darah setelah 7 hari perlakuan pada kelompok positif , perlakuan II dan perlakuan III. Sedangkan
pada kelompok basal, kelompok negatif dan kelompok perlakuan I menunjukan tidak ada
perbedaan yang bermakna antara kadar glukosa darah 3 hari setelah diinduksi aloksan dengan
kadar glukosa darah setelah 7 hari perlakuan.

Tabel 4.6 Hasil uji paired T-test antara nilai kadar glukosa dara post aloksan dan kadar glukosa
darah post test
Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-tailed)

95% Confidence Interval of


the Difference
Std. Error
Mean Std. Deviation Mean Lower Upper

Pair 1 postaloksan –
100.458 99.454 20.301 58.463 142.454 4.948 23 .000
posttest

Dari tabel tersebut, dapat diketahui bahwa nilai p = 0.000 (p < 0.05 ) yang berarti bahwa
terdapat perbedaan rerata kadar glukosa darah yang bermakna antara kadar glukosa darah
sesudah penginduksian aloksan ( post aloksan ) dengan kadar glukosa darah setelah tujuh hari
perlakuan (pos test) . Dengan kata lain terdapat penurunan kadar glukosa darah yang bermakna
antara rerata kadar glukosa darah postaloksan dengan kadar glukosa darah posttest.

Hasil uji oneway- ANOVA dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.7 Hasil uji Oneway-ANOVA

ANOVA

glucose level

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Between Groups .050 17 .003 38.063 .000

Within Groups .004 54 .000

Total .054 71
Berdasarkan uji Oneway-ANOVA didapatkan bahwa kadar glukosa darah antar tiap
perlakuan diperoleh nilai p = 0.000 oleh karena nilai p < 0.05 maka dapat diambil kesimpulan
bahwa terdapat perbedaan penurunan kadar glukosa darah antar kelompok perlakuan. Hal ini
berarti terdapat pengaruh ekstrak daun Psychotria Malayana terhadap penurunan kadarglukosa
darah pada tikus putih ( Rattus norvegicus ) jantan galur Srague Dawley.Berdasarkan uji tersebut
maka uji lanjutan ( analisis Post Hoc ) dapat digunakan.

Anda mungkin juga menyukai