A. PENGKAJIAN
5. Sirkulasi
Tanda :
Takikardia (respon terhadap demam, dehidrasi, proses inflamasi dan nyeri).
Kemerahan, area ekimosis (kekurangan vitamin K). Tekanan darah hipotensi, termasuk
postural. Kulit/membran mukosa : turgor buruk, kering, bibir pecah-pecah
(dehidrasi/malnutrisi).
6. Integritas ego
a. Gejala :
Ansietas, ketakutan misalnya : perasaan tak berdaya/tak ada harapan. Faktor stress
akut/kronis misalnya: hubungan dengan keluarga dan pekerjan, pengobatan yang
mahal.
b. Tanda :
Menolak, perhatian menyempit, depresi.
7. Neurosensori
a. Gejala :
gangguan pendengaran dan penghidu, adanya pusing, sinkope
8. Pernapasan:
a. Gejala:
b. Pada pemeriksaan penunjang dapat terlihat adanya sumbatan seperti massa.
9. Makanan dan cairan
a. Gejala :
Penurunan lemak, tonus otot dan turgor kulit buruk. Membran mukosa bibir pucat;
luka, inflamasi rongga mulut.
b. Tanda :
Penurunan berat badan, tidak toleran terhadap diit/sensitive; buah segar/sayur,
produk susu, makanan berlemak.
10. Hygiene
a. Tanda :
Ketidakmampuan mempertahankan perawatan diri. Stomatitis menunjukan
kekurangan vitamin. Bau badan.
12. Keamanan
a. Gejala ;
Peningkatan suhu 39-40°Celcius (eksaserbasi akut). Penglihatan kabur, alergi
terhadap makanan/produk susu (mengeluarkan histamine kedalam usus dan
mempunyai efek inflamasi).
c. Tanda :
Lesi kulit mungkin ada misalnya : eritema nodusum (meningkat, nyeri tekan,
kemerahan dan membengkak) pada tangan, muka; pioderma ganggrenosa (lesi
tekan purulen/lepuh dengan batas keunguan) pada paha, kaki dan mata kaki.
13. Seksualitas
a. Gejala :
Frekuensi menurun/menghindari aktivitas seksual.
15. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi : Pada bagian leher terdapat benjolan, terlihat pada benjolan warna kulit
mengkilat.
b. Palpasi : Pasien saat dipalpasi adanya massa yang besar, selain itu terasa nyeri
apabila ditekan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
PERENCANAAN/INTERVENSI
Intervensi:
1) Kaji pola tidur klien
2) Beri posisi tidur yang nyaman pada klien.
3) Batasi jumlah pengunjung pada jam istirahat.
4) Anjurkan pada keluarga klien untuk menciptakan suasana tenang dan nyaman
terutama bila klien sedang tidur.
Rasional:
1) Mengetahui apakah kebutuhan istirahat tidur klien terpenuhi
2) Untuk memberikan rasa nyaman pada klien saat tidur.
3) Memberikan kesempatan bagi klien dan pasien lain untuk beristirahat.
4) Mengurangi rangsangan yang mengganggu tidur klien.
Tujuan : klien mampu mengetahui tentang penyakit atau kondisi yang dialaminya
Hasil: pemgetahuan dan informasi tentang penyakit klien dapat bertambah
Intervensi :
1) kaji tingkat pengetahuan pasien saat ini dan pemahaman terhadap materi.
2) Beri penjelasan pada klien tentang kondisi yang dialaminya
3) Berikan health education bagi klien dan keluarga.
Rasional:
1) Untuk menunjukkan respon klien terhadap pengetahuan tentang penyakitnya.
2) Agar klien memahami informasi penyakit yang dialami klien.
3) Klien dan keluarga mampu mengetahui hal apa yang mampu merangsang penyakit
klien.
Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses perawatan untuk mengukur keberhasilan
dari rencana perawatan dalam memenuhi kebutuhan klien Bila masalah tidak dipecahkan atau
timbul masalah baru, maka perawat harus berusaha untuk mengurangi atau mengatasi beban
masalah dengan meninjau kembali rencana perawatan dengan menyesuaikan kembali
terhadap keadaan masalah yang ada. (Basford, 2006).