Anda di halaman 1dari 6

PAPER FISIOLOGI

“ SISTEM RESPIRASI PADA IKAN LELE”

Ikan lele mempunyai ciri-ciri morfologi, antara lain: jumlah sirip


punggung D.68-79, sirip dada P.9-10, sirip perut V.5-6, sirip anal A.50-0 dan
jumlah sungut sebanyak 4 pasang, 1 pasang diantaranya lebih panjang dan besar.
Panjang baku 5-6 kali tinggi badan dan perbandingan antara panjang baku
terhadap panjang kepala adalah 1: 3-4 (Anonimous, 2000). Kepala pipih, simetris
dan dari kepala sampai punggung berwarna coklat kehitaman, mulut lebar dan
tidak bergerigi, bagian badan bulat dan memipih ke arah ekor, memiliki patil
(Suyanto, 1999) serta memiliki alat pernapasan tambahan (arborescent organ)
berupa kulit tipis menyerupai spons, yang dengan alat pernapasan tambahan ini
ikan lele dapat hidup pada air dengan kadar oksigen rendah (Aninomous, 2000).
Ikan ini memiliki kulit berlendir dan tidak bersisik (mempunyai pigmen hitam
yang berubah menjadi pucat bila terkena cahaya matahari, dua buah lubang
penciuman yang terletak dibelakang bibir atas, sirip punggung dan dubur
memanjang sampai ke pangkal ekor namun tidak menyatu dengan sirip ekor,
mempunyai senjata berupa patil atau taji untuk melindungi dirinya terhadap
serangan atau ancaman dari luar yang membahayakan, panjang maksimum
mencapai 400 mm.
Respirasi adalah Proses dimana organisme melakukan pertukaran gas
dengan lingkungannya disebut respirasi. Respirasi dalam biologi adalah proses
mobilisasi energi yang dilakukan jasad hidup melalui pemecahan senyawa
berenergi tinggi (SET) untuk digunakan dalam menjalankan fungsi hidup. Dalam
pengertian kegiatan kehidupan sehari-hari, respirasi dapat disamakan dengan
pernafasan. Namun demikian, istilah respirasi mencakup proses-proses yang juga
tidak tercakup pada istilah pernafasan. Respirasi terjadi pada semua tingkatan
organisme hidup, mulai dari individu hingga satuan terkecil, sel. Apabila
pernafasan biasanya diasosiasikan dengan penggunaan oksigen sebagai senyawa
pemecah, respirasi tidak melulu melibatkan
oksigen(2009,http://id.wikipedia.org/).
Pada dasarnya, respirasi adalah proses oksidasi yang dialami SET sebagai unit
penyimpan energi kimia pada organisme hidup. SET, seperti molekul gula atau
asam-asam lemak, dapat dipecah dengan bantuan enzim dan beberapa molekul
sederhana. Karena proses ini adalah reaksi eksoterm (melepaskan energi), energi
yang dilepas ditangkap oleh ADP atau NADP membentuk ATP atau NADPH.
Pada gilirannya, berbagai reaksi biokimia endotermik (memerlukan energi)
dipasok kebutuhan energinya dari kedua kelompok senyawa terakhir ini. (2009,
http://id.wikipedia.org/)
Alat Pernapasan pada Ikan

Insang dimiliki oleh jenis ikan (pisces). Setiap insang terdiri daripada satu
lengkung insang yang bertulang, sebaris sisir insang dan dua baris filamen insang
yang lembut. Sisir insang mencegah sebarang objek keras daripada memasuki
insang dan merosakkan filamen insang. Setiap filamen insang dibekalkan dengan
banyak kapilari darah. Filamen insang memberikan satu ruang permukaan yang
besar untuk pertukaran gas. Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis berwarna
merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dare insang berhubungan dengan
air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap
lembaran insang terdiri dare sepasang filamen, dan tiap filamen mengandung
banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat pembuluh darah yang
memiliki banyak kapiler sehingga memungkinkan OZ berdifusi masuk dan CO2
berdifusi keluar. Insang pada ikan bertulang sejati ditutupi oleh tutup insang yang
disebut operkulum, sedangkan insang pada ikan bertulang rawan tidak ditutupi
oleh operkulum.
Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi
sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan
osmoregulator. Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan perluasan
ke atas dari insang dan membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-
rongga tidak teratur. Labirin ini berfungsi menyimpan cadangan 02 sehingga ikan
tahan pada kondisi yang kekurangan 02. Contoh ikan yang mempunyai labirin
adalah: ikan gabus dan ikan lele. Untuk menyimpan cadangan 02, selain dengan
labirin, ikan mempunyai gelembung renang yang terletak di dekat punggung.
(2009,http://free.vlsm.org/)
Mekanisme pernapasan pada ikan melalui 2 tahap, yakni inspirasi dan ekspirasi.
 Inspirasi : O2 dari air masuk ke dalam insang yang kemudian diikat oleh
kapiler darah untuk dibawa ke jaringan tubuh.
 Ekspirasi : CO2 dari jaringan bersama darah menuju ke insang dan
selanjutnya dikeluarkan dari tubuh.

Ikan yang hidup di tempat berlumpur mempunyai labirin yang merupakan


perluasan insang berbentuk lipatan berongga tidak teratur. Labirin berfungsi untuk
menyimpan cadangan oksigen sehingga ikan tahan pada kondisi kekurangan
oksigen. Misal pada ikan
Insang dimiliki oleh jenis ikan (pisces). Insang berbentuk lembaran-lembaran
tipis berwarna merah muda dan selalu lembap. Bagian terluar dare insang
berhubungan dengan air, sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan
kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang terdiri dare sepasang filamen, dan tiap
filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada filamen terdapat
pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler sehingga memungkinkan OZ
berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar. Insang pada ikan bertulang sejati
ditutupi oleh tutup insang yang disebut operkulum, sedangkan insang pada ikan
bertulang rawan tidak ditutupi oleh operkulum.
Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula
berfungsi sebagai alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran
ion, dan osmoregulator. Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan
perluasan ke atas dari insang dan membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan
rongga-rongga tidak teratur. Labirin ini berfungsi menyimpan cadangan 02
sehingga ikan tahan pada kondisi yang kekurangan 02. Contoh ikan yang
mempunyai labirin adalah: ikan gabus dan ikan lele. Untuk menyimpan cadangan
02, selain dengan labirin, ikan mempunyai gelembung renang yang terletak di
dekat punggung.
Mekanisme pernapasan pada ikan melalui 2 tahap, yakni inspirasi dan
ekspirasi. Pada fase inspirasi, 02 dari air masuk ke dalam insang kemudian 02
diikat oleh kapiler darah untuk dibawa ke jaringan-jaringan yang membutuhkan.
Sebaliknya pada fase ekspirasi, C02 yang dibawa oleh darah dari jaringan akan
bermuara ke insang dan dari insang diekskresikan keluar tubuh.

KLASIFIKASI IKAN LELE :

Kingdom : Animalia

Sub-kingdom : Metazoa

Phyllum : Chordata

Sub-phyllum : Vertebrata

Kelas : Pisces (ikan yang punya insang untuk bernapas)

Sub-klas : Teleostei ( ikan bertulang keras )

Ordo : Ostariophysi ( ikan yang dirongga perutnya sebelah


atas ada tulang sebagai alat keseimbangan /
sebagai tulang weber )
Sub-ordo : Siluroidea ( berkulit licin, tidak bersisik)

Familia : Clariidae ( kepala gepeng dan mempunyai alat


pernapasan tambahan)

Genus : Clarias

Species : Clarias batrachus

Pada lele (Clarias batratus) di bagian atas lengkung insang


ke-2 dan ke-3 terdapat kantung insang tambahan yang
berbentuk seperti pohon/ arborescent organ. Fungsi arborescent
untuk pernapasan udara, karena itu ikan ini selalu mengambil
udara di atas permukaan air.
Tidak seperti ikan lainya, agak sulit untuk mengatakan
bentuk badan lele secara tepat. Tengah badanya mempunyai
potongan membulat, dengan kepala pipih kebawah (depressed),
sedangkan bagian belakang tubuhnya berbentuk pipih
kesamping (compressed), jadi pada lele ditemukan tiga bentuk
potongan melintang ( pipih kebawah, bulat dan pipih
kesamping).
Kepala bagian atas dan bawah tertutup oleh pelat tulang.
Pelat ini membentuk ruangan rongga diatas insang. Disinilah
terdapat alat pernapasan tambahan yang tergabung dengan
busur insang kedua dan keempat. Mulut berada diujung moncng
(terminal), dengan dihiasi 4 pasang sungut. Lubang hidung yang
depan merupakan tabung pendek berada dibelakang bibir atas,
lubang hidung sebelah belakang merupakan celah yang kurang
lebih bundar berada di belakang sungut nasal. Mata berbentuk
kecil dengan tepi orbitalyang bebas.
Sirip ekor membulat, tidak bergabung dengan sirip punggung
maupun sirip anal. Sirip perut berbentuk membulat dan
panjangnya mencapai sirip anal. Sirip dada dilengkapi sepasang
duri tajam / patil yang memiliki panjang maksimum mencapai 400 mm.
Patil ini beracun terutama pada ikan ikan remaja, sedangkan
padaikan yang tua sudah agak berkurang racunya.
Ikan ini memiliki kulit berlendir dan tidak bersisik (mempunyai pigmen
hitam yang berubah menjadi pucat bila terkena cahaya matahari, dua buah lubang
penciuman yang terletak dibelakang bibir atas, sirip punggung dan dubur
memanjang sampai ke pangkal ekor namun tidak menyatu dengan sirip ekor,
panjang maksimum mencapai 400 mm.
Ikan lele memiliki alat pernapasan tambahan yang disebut Aborescen
organ yang merupakan menbran yang berlipat-lipat penuh dengan kapiler darah.
Alat ini terletak didalam ruangan sebelah atas insang. Dalam sejarah hidupnya lele
lele harus mengambil oksigen dari udara langsung, untuk itu ia akan menyembul
kepermukaan air. Oleh karena itu jika pada kolam banyak terdapat eceng gondok
ikan ini tidak berdaya.

Anda mungkin juga menyukai