Kelompok 5 Tak
Kelompok 5 Tak
Kelompok 5
Dosen Pembimbing :
Renidayati,SKp.M.Kep Sp.Jiwa
Puji syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT yang telah memberikan anugerah kepada
penulis untuk dapat menulis makalah yang berjudul “ Terapi Aktivitas Kelompok ”.
Makalah ini disusun berdasarkan hasil data-data dari media cetak media elektronik berupa
internet. Ucapan terimakasih kepada penulis yang telah menyusun makalah ini.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dalam menambah
pengetahuan dan wawasan. Penulis sadar makalah ini belum sempurna, maka dari itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini menjadi sempurna.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................
DAFTAR ISI…………………………………………………...
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................
I.2 Rumusan Masalah................................................................
I.3 Tujuan .................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Teraoi Aktivitas Kelompok .................................................
2.2 Tujuan Terapi Aktivitas Kelompok............................................
2.3 Manfaat Terapi Aktivitas Kelompok........................................
2.4 Faktor yang mempengaruhi Terapi aktivitas Kelompok........
2.5 Dampak Teraupetik Dari Kelompok.......................................
2.6 Indikasi Dan Kontraindikasi TAK.........................................
2.7 Komponen Kelompok...................................................................
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Definisi dari Terapi Aktivitas Kelompok
2. Untuk Mengetahui Tujuan Terapi Aktivitas Kelompok
3. Untuk Mengetahui Manfaat Terapi Aktivitas Kelompok
4. Untuk Mengetahui Faktor yang mempengaruhi Terapi aktivitas Kelompok
5. Untuk Mengetahui Dampak Teraupetik Dari Kelompok
6. Untuk Mengetahui Indikasi Dan Kontraindikasi TAK ?
TINJAUAN TEORI
2. Keluarga
Dukungan dari keluarga bagi anggota keluarganya yang sedang dirawat sangat
diperlukan agar pasien merasa dirinya dihargai dan dibutuhkan. Dan dukungan dari
keluarga ini juga dapat membantu klien untuk mau mengikuti TAK
3. Lingkungan
4. Anggota Kelompok
Hubungan antara anggota kelompok yang satu dengan anggota yang lain perlu
dijalin secara akrab. Perawat perlu memfasilitasi agar keakraban antar anggota
kelompok dapat terjalin dengan baik.
5. Obat
Setiap pasien gangguan jiwa membutuhkan pengobatan yang teratur agar pasien
berada dalam keadaan tenang dan dapat diarahkan dalam jadwal kegiatan harian.
d. Mungkin terdapat rekapitulasi korektif dari keluarga primer yang untuk kebanyakan
klien merupakan suatu masalah atau persoalan. Baik terapis maupun anggota
lainnya dapat jadi resepien reaksi tranferensi yang kemudian dapat dilakukan.
g. Identifikasi, prilaku tiruan (imitative) dan modeling dapat dihasilkan dari terapis
atau anggota lainnya memberikan model peran yang baik.
j. Atarsis dan pembagian emosi yang kuat tidak hanya membantu mengurangi
ketegangan emosi tetapi juga menguatkan perasaan kedekatan dalam kelompok
Adapun indikasi dan kontra indikasi terapi aktivitas kelompok (Depkes RI (1997)
adalah :
b. Ada berbagai persyaratan bagi klien untuk bisa mengikuti terapi aktifitas
kelompok antara lain : sudah ada observasi dan diagnosis yang jelas, sudah tidak
terlalu gelisah, agresif dan inkoheren dan wahamnya tidak terlalu berat, sehingga
bisa kooperatif dan tidak mengganggu terapi aktifitas kelompok.
G. Komponen Kelompok
a. Struktur kelompok.
Struktur kelompok menjelaskan batasan, komunikasi, proses pengambilan
keputusan an hubungan otoritas dalam kelompok. Struktur kelompok menjaga
stabilitas dan membantu pengaturan pola perilaku dan interaksi. Struktur dalam
kelompok diatur dengan adanya pemimpin dan anggota, arah komunikasi dipandu
oleh pemimpin, sedangkan keputusan diambil secara bersama.
b. Besar kelompok.
Jumlah anggota kelompok yang nyaman adalah kelompok kecil yang anggotanya
berkisar antara 5-12 orang. Jika angota kelompok terlalu besar akibatnya tidak semua
anggota mendapat kesempatan mengungkapkan perasaan, pendapat, dan
pengalamannya. Jika terlalu kecil, tidak cukup variasi informasi dan interaksi yang
terjadi (Kelliat, 2005).
c. Lamanya sesi.
Waktu optimal untuk satu sesi adalah 20-40 menit bagi fungsi kelompok yang rendah
dan 60-120 menit bagi fungsi kelompok yang tinggi. Banyaknya sesi bergantung pada
tujuan kelompok, dapat satu kali/dua kali perminggu, atau dapat direncanakan sesuai
dengan kebutuhan (Kelliat, 2005).
Proses terapi aktifitas kelompok pada dasarnya lebih kompleks dari pada terapi
individual, oleh karena itu untuk memimpinnya memerlukan pengalaman dalam
psikoterapi individual. Dalam kelompok terapis akan kehilangan sebagian otoritasnya dan
menyerahkan kepada kelompok.