Anda di halaman 1dari 3

Dear Tomorrow

Dedaunan itu masih sama dan selalu sama, selalu bergerak saat tertiup angin. Masih sama juga,
masih dedaunan itu yang ada di sekeliling kampus, kampus yang sama pula. Warna hijau yang
membuatnya selalu menciptakan nuansa sejuk bagi yang memandang dan merasakannya. Dia
pun masih dalam keadaan yang sama, sama seperti sebelumnya. Dia adalah seorang gadis yang
ingin sekali aku ceritakan kepadamu. Aku telah bersamanya begitu lama, menemani setiap detik
hembus nafasnya. Namun, sampai detik ini pun aku belum mampu mengenalnya dengan baik.
Setahuku dia sngat senang menulis, tapi sudah lama sekali Ia tidak lagi menulis semenjak lulus
dari sekolahnya. Adakah sahabat sesetiaku kawan? yang selalu menemanimu, memelukmu
dalam tangismu, dan selalu membawamu kemanapun kamu ingin pergi. Itulah ungkapan yang
ingin sekali aku ucapkan kepadanya karena aku sangat menyayanginya. 

Waktu, suatu masa dimana setiap menusia berjalan didalamnya untuk mencapai tujuan mereka
masing - masing. Bagaimana dengan sesuatu yang masih selalu sama? Dedaunan itu memang
selalu sama bergerak saat tersentuh atau tertiup anging. Tapi bukankah dedaunan itu selalu
tumbuh menua sampai kering dan berganti dengan dedaunan yang baru? Itu semua sudah
menjadi ketentuan dari Sang Maha Kuasa. Lalu bagaimana dengan dia yang masih sama,
sedangkan dedaunan, pepohonan, bahkan dirinya sendiri yang selalu mtumbuh menua dari waktu
ke waktu. Kagumi semangatnya, tapi tidak dengan tindaknya. Aku sudah terlalu sering bilang
kepadanya bahwa apa yang dilakukan detik ini sangat berpengaruh untuk besok. Aku pikir
mimpinya terlalu tinggi dan tidak sebanding dengan apa yang ia lakukan dari waktu ke waktu. 

Aku selalu ingat perkataannya yang selalu membuatku bersedih saat mengingatnya, " Rasanya
aku seperti induk kucing yang yang lemas dan kelaparan karena harus menyusui anak - anaknya
juga. Ia tak mampu melakukan apapun yang dapat menghasilkan makanan selain hanya
menunggu belas kasihan orang yang melihatnya. Aku, bingung bagaimana memulai cerita indah
ini. aku selalu mendambakan ending cerita yang indah, namun aku belum bisa memulainya juga.
Waktu itu sudah terlalu jauh meninggalkan masaku, masa seharusnya aku sudah seperti itu saat
ini, namun masih saja seperti ini. Kamu juga, tak pernh memberiku ide - ide cemerlang intuk
bisa masuk dalam cerita itu. Kamu bisa apa, cuma ngomomng semangat ayok jang mudah cape,
masih ada waktu, kamu belum terlambat gitu. Tolong beri aku jawaban gimana seekor induk
kucing bisa mendapat makanan yang cukup untuk dirinya dan anak - anaknya tanpa menunggu
dari belas kasihan pemberian orang!"

Temen - temen ada yang bisa bantu aku menjawab pertanyaannya?

"Saat kucing tak mampu untuk mendapatkan makanan yang cukup selain dari pemberian orang -
orang, burung - burung yang terbang bebas bisa dengan akal kreatifnya mendapatkan makanan
yang cukup untuk Ia dan anaknya dengan caranya yang kreatif tanpa bergantung pada manusia
disekitarnya.  Aku memang tak mampu melakukan apapun yang bisa membantumu, aku hanya
bisa selalu mendukungmu dan memupuk terus semangat mu". Itu jawaban yang aku berikan
kepadanya. 

Aku ingin cerita flashback tentang dia saat masih duduk di bangku sekolah. Dia seorang gadis
kecil yang rajin yang tidak pernah membiarkan waktu berjalan begitu saja. Kesehariannya, Ia
selalu bangun jam 3 pagi dan itu bisa konsisten. Tidak seperti sekarang yang bangun hanya
mengandalkan adzan subuh. Padahal posisinya sama, sama - sama di pesantren. Setelah bangun,
Ia langsung mandi dan pergi ke masjid untuk melaksanakan rutinitas qiyamullail dan berdzikir
sambil menunggu adzan subuh. Nah, mendekati waktu subuh ada pembacaan sura yasin dan
waqiah bersama - sama yng dipimpin oleh salah satu santri putra. Masuk waktu subuh, diantara
waktu adzan dan iqomah semua santri dianjurkan bersama - sama melakukan solat sunnah
qobliyah dan dilanjutkan dengan bacaan dzikir "subhanalloh wabihamdihi subhanallohil'adzim"
dan "ya hayyu ya qayyum" masing - masing 100 kali. Setelah selesai solat berjamaah subuh dan
dzikirannya, dimulailah ngaji pagi sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan di pesantren.
Ngaji pagi tersebut selesai sekitar pukul 6 pagi. Pada waktu itu Ia gunakan untuk sarapan, sholat
membaca al quran dan solat dluha kalu waktunya cukup, karena sebelum jam 7 semua santri
harus sudah berangkat semua ke sekolah. Tak bisa aku tutup - tutupin, kalo jam pelajaran kosong
emang Ia suka tidur, itu mungkin karena malemnya kurang tidur hihi. Tapi, tidak disetiap jam
pelajaran kosong Ia tidur. Kadang pergi ke perpustakaan, nonton film sama temen - temen yang
lain, beli jajan di kantin, atau...... ini nih yang paling aku suka, kalo lagi ada lomba, pasti Ia
menyicil mengerjakan tulisannya diruang guru atau di lab komputer, atau kadang kalau belum
sholat dluha di pondok, Ia melakukannya di sekolah pada jam kosong atau pada waktu istirahat.
Entah kenapa, rejekinya dia waktu sekolah ada aja. Dia jarang banget nganggur, pasti selalu aja
ada lomba yang dia ikuti, baik lomba olimpiade, karya tulis, cerdas cermat dan lain sebagainya.
Jadi setelah pulang sekolah kurang lebih puku 2 siang, Ia tidak langsung pulang, Ia mengikuti les
tambahan untuk persiapan mengikuti lomba. Dan alangkah menggembirakan sekali, Ia mengikuti
lomba bukan karena Ia mencari - cari lomba seperti itu, tapi para guru yang mencari - carinya
untuk mengikuti lomba - lomba tersebut. Dia menyelesaikan semua aktifitas disekolahnya paling
gasik pukul 4 sore, paling sering pulang pukul 5 sore, tapi pernah juga pulang sampai magrib dan
kepergok abah umi. Waktu itu batas keluar pondok itu jam 4 sore, tapi dia udah ijin ke umi untuk
pulang telat karena ada les tambahan. Setelah sampai dipondok, Ia langsung ganti baju dan ke
masjid untuk pembacaan yasin waqiah bersama - sama. diantara waktu setelah pembacaan surah
yasin waqiah dan magrib, kadang Ia gunakan untuk mandi atau tadarus sendiri. Masuk waktu
magrib, seperti biasa semua santri wajib berjamaah kecuali yang sedang udzur. Setelah selesai
beserta serangkaian pembacaan rotibul hadad, kadang kalau Ia belum sempat mandi sore tadi, Ia
mandi di waktu itu lalu makan malam, terus tadarus lagi sambil menunggu Isya atau kalu lagi
capek biasanya ketiduran sampai Isya. Kegiatan selanjutnya adalah sholat Isya berjamaah dan
dilanjutkan langsung dengan mengaji malam sampai sekitar pukul 9 malam atau lebih. Jeng ..
jeng.. jeng... Setelah selesai mengaji, Ia mulai bersiap - siap menata buku pelajaran untuk esok,
menengok apakah ada PR atau tidak. Sebenernya Ia agak males si kalo belajar, baca, ngerjain
yang belum jadi tugasnya gitu. Biasanya kalau sedang tidak banyak tugas, Ia suka menulis
dibuku khusus menulisnya sehari - hari. Kadang cerita hari ini, membuat kata - kata seperti puisi,
dan kadang menulis untk merangkai sebuah cerita. Ia sudah menulis satu cerpen yang judulnya
"Manisnya Sebuah Ikatan" yang Ia upload sendiri di blognya, dan beberapa puisi yang belum
sempat Ia publikasikan dan masih tersimpan rapi dalam buku pribadinya. Ia senang melakukan
itu di lorong pesantren, suatu lorong memanjang dibelakang kamarnya di lantai dua, dimana
diatasnya Ia bisa melihat langit seisinya dan dibawahnya terdengar suara gemericik sungai yang
mengalir. Indah bukan! Di tempat seperti itulah Ia bisa fokus dan merasa tenang. Tak jarang Ia
sakit karena terlalu lama disitu kadang tertidur sampai pagi. Tapi ya sudahlah semua sudah
berlalu. Setelah selesai dengan semua tugasnya atau menulisnya itu, kadan kalau lagi ada lomba
Ia teruskan dengan belajar materi olympiade atau menyicil mengerjakan karya tulis ilmiyah.
Kegiatan malam pondok dimulai, dari pukul 10 malem sampe pukul 4 pagi, semua santri yang
tidak sedang berhalangan diharuskan mengkhatamkan Al quran dimana santri dibagi menjadi
beberapa kelompok untuk pembagian juznya. Jatah waktu yang diberikan untuk setiap kelompok
atau santri adalah satu jam. Jadi setelah itu Ia bisa mencuci baju. Nah bingung kan tidurnya
kapan. Ya kali cuci baju gak setiap hari, paling dua kali dalam seminggu. Setelah semua beres,
baru lah Ia pergi tidur. Paling lama Ia tidur 3 - 4 jam per malam dan seringnya cuma 2 - 3 jam
saja. Begitu indah bukan diberi rezeki seperti itu. 

Hey kamu yang masih selalu saja sama sampai detik ini, cobalah kurangi tidurmu, perbanyaklah
aktivitas yang bermanfaat. Kamu pasti bisa seperti mereka - mereka yang selalu saja kamu
damba - dambakan. Buktinya waktu sekolah aja kamu bisa menjadi lulusan terbaik. Kenapa
semangatmu menghilang seiring berjalannya waktu. Lihatlah esok itu indah jika saat ini kau mau
susah. Bahkan  waktu itu sendiri bilang ke kamu, "Use me well!", dan jangan lupa bahwa Sang
pencipta lah yang memutuskan semuanya, kamu hanya bisa berusaha dan berdoa, jadi Dia
mengatakan dalam kitabnya yang intinya, "Remember me, I will remember you".

Sebenernya aku bukan siapa - siapanya dia juga si temen -temen, cuma sekedar tahu karena
kebetulan aku ditakdirkan selalu bersamanya kemanapun dan kapanpun Ia berada dan aku tuh
gemes aja sama dia yang masih aja selalu sama. Dear tomorrow... aku tunggu kamu besok di
puncak mimpimu tertinggi.

Anda mungkin juga menyukai