Contoh :
1. apabila seseorang kesulitan berdiri dalam sholat fardhu maka dibolehkan sholat dengan
duduk, seperti itu juga kesulitan duduk maka dapat dengan berbaring.
2. Apabila seseorang kesulitan menggunakan air, maka dibolehkan dengan tayamum.
3. Apabila seseorang kesulitan dalam menghilangkan najis, maka najis itu diampuni, seperti
darah luka, bisul, kototan dijalan, dan bekas najis yang sulit dihilangkan.
4. Imam Syafi’I berkata “apabila wanita tidak memiliki wali dalam perjalanan, maka dia
dapat menyerahkan kepada orang yang dipercaya.
5. Imam Syafi’I berkata juga, tentang wadah yang dibuat dari tanah yang dipanaskan
dengan kotoran maka boleh digunakan untuk wadah tempat wudhu.
“suatu perkara ketika dalam kondisi sempit, maka hukum akan menjadi longgar”
“Setiap sesuatu itu jika dalam kondisi sempit akai a akan menjadi longgar”
FAIDAH
يزالDالضرر
Contoh :
1. Diperbolehkan bagi pembeli untuk melakukan khiyar karena jelas terdapat cacat pada
barang yang akan dibeli
2. Diperbolehkan bagi suami dan istri untuk fasakh (pisah) nikah karena disebabkan cacat.
3. Diperbolehkan bagi istri meminta fasakh nikah karena susahnya suami
Kaidah 14
Contoh
1. seseorang tidak boleh makan makanan orang lain yang terdapat madharatnya juga, dan
tidak boleh membunuh anaknya atau hamba sahayanya
2. jika seseorang jatuh diatas orang yang luka sehingga orang tersebut meninggal maka
hukumnya adalah membunuh, dan apabila orang itu pindah maka yang membunuh bukan
orang tersebut.
3. Jika dinar terjatuh didalam tempat tinta dan tidak bisa dikeluarkan kecuali dengan
merusaknya,maka orang tersebut harus mengganti tempat tinta tersebut kepada yang
memilikinya, dan jika yang merusaknya adalah pemiliknya maka orang tersebut tidak
harus menggantinya.
Kaidah 15
1. Diperbolehkan makan bangkai dan daging babi bagi orang yang sangat kelaparan dan
yang kehausan diperbolehkan minum khamr.
2. Diperbolehkan mengucapkan kalimat kufur karena dipaksa.
3. Diperbolehkan mengambil harta orang yang menolak bayar hutang tanpa ijin darinya.
Kaidah 16
“Yang diperbolehkan dalam kemadharatan itu hanya pada ukuran perkiraan madharatnya”
Contoh:
1. tidak diperbolehkan bagi seseorang memakan sesuatu yang haram kecuali memakan
untuk menyambung hidup.
2. Tidak diperbolehkan menikahkan orang gila lebih dari satu (poligami) karena menolak
kebutuhan baginya.
3. Diperbolehkan menambah sholat Jumat karena sulitnya berkumpul pada satu tempat,
dengan adanya perkiraan dapat menghilangkan sulit berkumpul, dan jika dua tempat
sholat penuh maka tidak diperbolehkan dengan tempat yang ketiga.
Kaidah 17
Contoh :
Kaidah 18
Contoh :
1. diperbolehkan membelah perut orang meninggal jika diperkirakan terdapat anak yang
masih hidup.
2. Tidak diperbolehkan minum khamr dan judi karena keduanya memiliki madharat kebih
besar daripada manfaatnya.
3. Hukum dalam agama terdapat qisash, hudud,dan membunuh begal.
4. Diperbolehkan orang yang memiliki madharat mengambil makanan dengan paksaan.
Kaidah 19
Contoh :