Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN TUTORIAL BLOK IV

SKENARIO B

KELOMPOK 11
Dosen Pembimbing : drg. Putri Erlyn, M.Kes.
Anggota :
Permata Puspasyari 702017010
Tania Evita Salsabila 702017068
Prestique Fida Puri 702019006
M. Roihan Razaky 702019034
Rayyantika 702019035
Muhammad Ari Pranata 702019062
Lidya Zalfa Nabila 702019063
Nefa Hulwa Meisananda 702019079
Tri Kurni 702019083
Destya kurnia Putri 702019086

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2019/2020
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahim.
Assalamu’alaikum wr. wb.
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas ridho,
rahmat, dan karunia-Nya lah kami dapat membuat Laporan Tutorial Kelompok 11
Skenario B, shalawat serta salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada drg. Putri Erlyn, M.Kes. karena
atas bimbingan Beliau Alhamdulillah akhirnya kami dapat menyelesaikan laporan
tutorial ini dengan baik dan benar. Dan kami juga mengucapkan banyak terima
kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan
proposal ini karena atas kerja sama yang terjalin dengan baik inilah kami dapat
menyelesaikan laporan ini.
Laporan ini kami buat dengan tujuan agar setiap orang yang melihat dan
membacanya dapat mengerti akan maksud dan tujuan dalam kegiatan tutorial
karena proses pembelajaran tutorial ini sangat diperlukan dalam sistem
pembelajaran di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.
Akhir kata kami berharap proposal yang telah kami buat ini dapat berguna
nantinya bagi setiap orang yang membacanya, Aamiin Ya Rabbal’alamiin.
Wassalamu’alaikum wr. wb.

Palembang, Januari 2020

Penulis
ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan.....................................................................................1
1.3 Manfaat.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Data Tutorial...............................................................................................3
2.2 Skenario......................................................................................................3
2.3 Klarifikasi Istilah........................................................................................4
2.4 Identifikasi Masalah....................................................................................4
2.5 Prioritas Masalah........................................................................................5
2.6 Analisis Masalah.........................................................................................5
2.7 Kesimpulan.................................................................................................17
2.8 Kerangka Konsep........................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................19

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Blok keempat pada semester 1 dari Kurikulum Berbasis
Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Palembang adalah blok tentang Sistem Tubuh Manusia.
Pada blok ini diajarkan tentang organ-organ dan sistem yang ada di tubuh
manusia. Sebagaimana kita ketahui bahwa program pembelajaran di FK
UMP ini menggunakan sistem pembelajaran KBK sehingga diharapkan
lulusan dokter dari FK UMP menjadi dokter yang mampu berkomunikasi
yang efektif sebagai pemenuhan standar kompetensi dokter yang unggul
dan Islami, tidak hanya kepada pasiennya, tetapi juga kepada lingkungan
kerjanya sebagai seorang dokter yang unggul, dan hubungan kepada Sang
Pencipta sebagaimana yang diajarkan di Fakultas Kedokteran
Muhammadiyah Palembang.
Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial dengan judul “Peredam
Amarah” dengan studi kasus Skenario B yang memaparkan kasus Budi, 30
tahun, datang ke Puskesmas sambil marah-marah karena keluhannya
belum berkurang setelah 3 hari mengonsumsi obat dari dokter sehingga
saat marah muka Budi tampak merah, jantung berdetak kencang, dan
napas cepat. Setelah disarankan untuk berdzikir, Budi merasa lebih tenang.
Tiga hari yang lalu, Budi merasa takut karena batuk berdahak bercampur
darah sehingga ia tampak pucat dan mengeluarkan banyak keringat.

1.2 Maksud dan tujuan


Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial kasus skenario B, yaitu :
1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari
sistem pembelajaran
1 KBK di Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Palembang.
2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario B dengan
metode analisis dan pembelajaran diskusi kelompok.
3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.

1.3 Manfaat
1. Agar dapat berlatih menganalisis suatu masalah.
2. Agar dapat mengetahui proses dalam tutorial.
3. Agar bisa mengaplikasikan metode Program Based Learning dalam
suatu kasus.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Data Tutorial


Tutor : drg. Putri Erlyn, M.Kes.
Moderator : Permata Puspasyari
Sekretaris Meja : Prestique Fida Puri
Sekretaris Papan : Rayyantika
Waktu : Selasa, 07 Januari 2020
Pukul 08.00 – 10.00 WIB
Kamis, 09Januari 2020
Pukul 08.00 – 10.00 WIB
Peraturan Tutorial:
1. Saling menghormati antar sesama peserta tutorial.
2. Menggunakan komunikasi yang baik dan tepat.
3. Mengacungkan tangan saat akan mengajukan pendapat.
4. Tidak mengaktifkan alat komunikasi selama proses tutorial berlangsung.
5. Tidak makan dan minum selama proses tutorial berlangsung.
6. Izin kepada tutor saat akan keluar ruangan.
7. Datang tepat waktu.

2.2 Skenario
“Peredam Amarah”
Budi, 30 tahun, datang ke Puskesmas sambil marah-marah karena
keluhannya belum berkurang setelah 3 hari mengonsumsi obat dari dokter.
Saat marah, muka Budi tampak merah, jantung berdetak kencang, dan napas
cepat. Petugas Puskesmas meminta Budi untuk berdzikir agar menjadi lebih
tenang. Budi merasa detak jantung dan napas kembali normal setelah
berdzikir.
Tiga hari yang lalu, Budi merasa takut karena batuk berdahak yang
bercampur dengan darah. Saat takut, Budi tampak pucat dan mengeluarkan
banyak keringat.

2.3 Klarifikasi Istilah


1. Pucat : putih pudar, agak putih lesu (KBBI)
2. Jantung berdetak kencang : jantung memompa diatas nilai normal
3. Berdahak : lendir yang keluar dari kerongkongan atau dari
jalannya pernapasan (KBBI)
4. Keringat : air yang keluar melalui pori-pori tubuh (karena panas
dsb) (KBBI)
5. Batuk : ekspulsi udara air dari dalam paru yang tiba-tiba
mengeluarkan suara berisik (Dorland)
6. Napas cepat : udara yang keluar masuk lewat hidung dalam waktu
singkat (KBBI)
7. Ekspulsi : lepasnya atau pengeluaran

2.4 Identifikasi Masalah


1. Budi, 30 tahun, datang ke Puskesmas sambil marah-marah karena
keluhannya belum berkurang setelah 3 hari mengonsumsi obat dari dokter.
Saat marah, muka Budi tampak merah, jantung berdetak kencang, dan
napas cepat.
2. Petugas Puskesmas meminta Budi untuk berdzikir agar menjadi lebih
tenang. Budi merasa detak jantung dan napas kembali normal setelah
berdzikir.
3. Tiga hari yang lalu, Budi merasa takut karena batuk berdahak yang
bercampur dengan darah. Saat takut, Budi tampak pucat dan mengeluarkan
banyak keringat.

2.5 Prioritas Masalah


Nomor 1 : Budi, 30 tahun, datang ke Puskesmas sambil marah-marah karena
keluhannya belum berkurang setelah 3 hari mengonsumsi obat dari dokter.
Saat marah, muka Budi tampak merah, jantung berdetak kencang, dan napas
cepat.
Alasan : Karena dengan Budi marah-marah maka akan terjadi
ketidakseimbangan pada sistem-sistem di tubuhnya.

2.6 Analisis Masalah


1. Budi, 30 tahun, datang ke Puskesmas sambil marah-marah karena
keluhannya belum berkurang setelah 3 hari mengonsumsi obat dari
dokter. Saat marah, muka Budi tampak merah, jantung berdetak
kencang, dan napas cepat.
a. Apa makna saat marah, muka Budi tampak merah, jantung berdetak
kencang, dan napas cepat?
Jawab :
Maknanya adalah jika muka Budi tampak merah maka itu
dikarenakan terjadinya vaso dilatasi pembuluh darah perifer di
wajah, jika jantung berdetak kencang (takikardi) maka itu
disebabkan oleh pelepasan hormon adrenalin atau epinephrine oleh
hipotalamus, dan napas cepat (takipnea) disebabkan oleh
meningkatnya ventilasi di paru-paru. Ketika seseorang dalam
keadaan stress dan tegang secara fisiologis akan mengaktifkan
Limbic Hipotalamus Puitutary Adrenal Axis (LHPA), kemudian
merangsang hipotalamus dan menyebabkan disekresinya hormon
corticotrophin relesing hormone (CRH). Hal tersebut akan
menyebabkan peningkatan produksi Sympathetic Adrenal Medular
axis (SAM), dengan adanya respon tersebut menyebabkan stimuli
pada alur Limbic Hipotalamus Puitutary Adrenal Axis (LHPA),
kemudian merangsang hipotalamus dan menyebabkan disekresinya
hormon Corticotrophin Relesing Hormone (CRH). Hal tersebut
menyebabkan teraktivasinya Adeno Cortico Trophin Hormone
(ACTH) yang akan menstimuli produksi hormon kortisol dari
korteks adrenal, selain itu akan menyebabkan teraktivasinya neuron
andrenergik dari Locus Ceruleus (LC), dimana LC merupakan
tempat diproduksinya NE yang kemudian akan mensekresikan
epinephrine (Sugiharto, 2012). Sistem LC bertanggungjawab untuk
merespon langsung terhadap stressor dengan “melawan atau lari /
fight or flight”. (Sugiharto, 2012)

b. Bagaimana mekanisme marah?


Jawab :
Secara klinis marah digerakkan oleh sistem saraf simpatis dan
sistem endokrin dalam tubuh. Sistem saraf simpatis menstimulasi
kelenjar adrenal dari sistem endokrin yang kemudian melepaskan
epinefrin, dalam respon fisiologi seperti sistem adrenomedulli
simpatis dan kelenjar hipotalamus-pituitari-adrenokof-tikol (HPA).
Kelenjar hipotalamus mengaktifkan pituitari yang menstimulasi
kelenjar adrenal yang akan dikeluarkan, yaitu epinefrin. Hormon-
hormon tersebut bergerak cepat ke pembuluh darah, disebabakan
kerja jantung meningkat sehingga tekanan darah meningkat.
Meningkatnya kerja jantung dan naiknya tekanan darah disebabkan
adanya aktivitas pada sistem saraf simpatis. (Taylor, 2006)

c. Apa saja hormon pada saat marah?


Jawab :
Pada saat marah adanya hormon adrenaline, diawali
dari tubuh mengirimkan sinyal dari lingkungan ke
sistem saraf pusat melalui saraf sensorik kemudian
ketika sinyal sampai ke saraf pusat tepatnya pada
bagian hipotalamus dan medulla oblongata d an akan
merangsang sistem endokrin dalam tubuh yaitu
kelenjar adrenal untuk mensekresi hormone
adrenalin dan noradrenalin. Ketika hormone adrenali
n aktif maka tubuh akan melepaskan glukosa ke dal
am darah seiring dengan hal itu terjadi hormone adre
nalin merangsang saraf simpatis bekerja sehingga ti
mbulnya kompensasi seperti jantung bedebar cepat,
n a f a s c e p a t , w a j a h m e m e r a h d a n t a n g a n g e m e t a r.
( Ta y l o r , 2 0 0 6 )

d. Bagaimana kerja sistem endokrin dan saraf pada saat marah?


Jawab :
Sistem endokrin merupakan sistem kelenjar yang memproduksi
substans untuk digunanakn di dalam tubuh. Kelenjar endokrin
mengeluarkan substansi yang tetap beredar dan bekerja didalam
tubuh.
Hormon merupakan senyawa kimia khsus diproduksi oleh kelenjar
endokrin tertentu. terdapat hormon setempat dan hormon umum.
contoh dari hormon setempat adalah: Asetilkolin yang dilepaskan
oleh bagian ujung-ujung syaraf parasimpatis dan syaraf rangka.
Sekretin yang dilepaskan oleh dinding duedenum dan diangkut
dalam darah menuju pankreas untuk menimbulkan sekresi pankreas
dan kolesistokinin yang dilepaskan diusus halus, diangkut
kekandung empedu sehingga timbul kontraksi kandung empedu dan
pankreas sehingga timbul sekresi enzim.
Stimulus yang mencekam menyebabkan hipotalamus mengaktifkan
medula adrenal melalui impuls saraf dan korteks adrenal melalui
sinyal hormonal. Medulla adrenal memperantarai respons jangka
pendek terhadap stress dengan cara mensekresikan hormon
katekolamin yaitu epinefrin dan norefinefrin. Korteks adrenal
mengontrol respon yang berlangsung lebih lama dengan cara
mensekresikan hormone steroid. (Campbell, 2012).

e. Bagaimana anatomi otak pada kasus?


Jawab :

(F. Paulsen & J. Waschke, 2017)

f. Bagaimana mekanisme jantung berdetak cepat dan napas cepat?


Jawab :
Terjadinya pengaktifan hormone adrenalin yang dirangsang oleh
hipotalamus. Hormon adrenalin tersebut memicu pengeluaran
glukosa ke dalam darah sehingga itu memicu kerja jantung untuk
lebih bekerja cepat untuk menghasilkan oksigen, yang sangat
penting untuk proses metabolisme glukosa, seiring hal itu terjadi
pernapasan juga meningkat begitu pula jantung yang berdetak
dengan cepat. (Guyton dan Hall, 2014)

g. Apa dampak dari saat marah, muka Budi tampak merah, jantung
berdetak kencang, dan napas cepat yang dapat terjadi pada Budi?
Jawab :
Secara fisik, perilaku marah dan mudah tersinggung dapat
menyebabkan masalah kesehatan diantaranya insomnia,
melemahnya sistem imun, diabetes, hipertensi, serta jantung. Marah
pada kasus yang lebih parah terutama pada penderita hipertensi,
dapat mengakibatkan pecahnya pembuluh darah hingga kematian
mendadak. (Aditya, 2013)

h. Berapa frekuensi pernapasan yang normal bagi tubuh?


Jawab :
Menurut Sheerwood (2016), frekuensi pernapasan normal adalah :
a. 2-6 tahun : 21-30 kali/menit
b. 6-10 tahun : 20-26 kali/menit
c. 12-14 tahun : 18-22 kali/menit
d. Dewasa dan lanjut usia : 12-20 kali/menit

i. Berapa frekuensi detak jantung yang normal bagi tubuh?


Jawab :
Frekuensi denyut jantung normal sebesar 72 denyut/menit (Guyton
dan Hall, 2016)

2. Petugas Puskesmas meminta Budi untuk berdzikir agar menjadi lebih


tenang. Budi merasa detak jantung dan napas kembali normal setelah
berdzikir.
a. Apa hubungan detak jantung dan napas kembali normal setelah
berdzikir?
Jawab :
Ketika marah, maka sistem saraf simpatis akan bekerja yang akan
meningkatkan denyut jantung, nafas menjadi cepat, dan glukosa
meningkat. Ketika seseorang berdzikir maka tubuh menjadi tenang,
sehingga sistem saraf parasimpatis bekerja yang kerjanya
berlawanan dengan sistem saraf simpatis sehingga denyut jantung
dan nafas kembali normal.
Hal ini menurut Witmer dan Sweeny (Burke, dkk, 2005)
menyatakan bahwa elemen spiritual dalam diri manusia,
mengintegrasikan dan mempersatukan elemen kebutuhan fisik,
emosi, dan intelektual di dalam tubuh manusia dalam pertumbuhan
dan perkembangannya. Salah satu usaha untuk mendekatkan diri
kepada sang pencipta adalah melalui zikir. Zikir memiliki daya
relaksasi yang dapat mengurangi emosi dan mendatangkan
ketenangan jiwa. Setiap bacaan zikir mengandung makna yang
sangat dalam yang dapat mencegah timbulnya emosi. Karena saat
beristighfar terdapat huruf Jahr yang saat melafalkannya
memudahkan sirkulasi pernapasan di dalam tubuh sehingga tidak
terjadinya penyumbatan CO2 di otak, sirkulasi jantung berjalan
lancar sehingga pernapasan kembali berjalan dengan normal.

b. Apa manfaat berdzikir?


Jawab :
Zikir berfungsi sebagai obat beta blocker ( penghambat reseptor
beta) dalam kerja sistem saraf simpatis. Zikir disisi lain dapat
membuat alur gelombang otak berada pada gelombang alfa ketika
seseorang menjadi sangat berdaya relung tingg. Perubahan
gelombang otak ini terjadi ketika seseorang tafakur. Frasa focus
zikir jika di kombinasikan dengan respon relaksasi dapat
menghambat kerja sistem saraf simpatis yang mengatur kecepatan
denyut jantung, nadi, pernapasan, dan metaboloisme (Pasiak, 2013).
Adapun menurut Yurisaldi (2010) bahwa proses zikir dengan
mengucapkan kalimat yang mengandung huruf jahr, seperti kalimat
tauhid dan istighfar, akan meningkatkan pembuangan CO2 dalam
paru-paru. Penelitian lainnya dilakukan oleh Lulu (2002)
menyebutkan saat zikir telah menembus seluruh bagian tubuh
bahkan ke setiap sel-sel dari tubuh itu sendiri . Hal ini akan
berpengaruh terhadap tubuh (fisik) dengan merasakan getaran rasa
yang lemas dan menembus serta menelusupnya zikir ke seluruh
tubuh. Pada aaat inilah tubuh manusia merasakan relaksasi atau
pengendoran saraf sehingga ketegangan-ketegangan jiwa (stress)
akibat dari tidak terpenuhinya kebutuhan baik kebutuhan jasmani
maupun kebutuhan rohani akan terkurang bahkan bisa saja hilang
sama sekali.

c. Apa saja yang menyebabkan detak jantung dan napas kembali


normal?
Jawab :
Suatu hadits yang berbunnyi : “Apabila salah seorang diantara
kalian marah sedangkan dia berdiri maka hendaklah dia duduk, agar
kemarahannya hilang, apabila masih belum mereda maka hendaklah
dia berbaringlah." (HR. Abu Daud)

d. Bagaimana mekanisme detak jantung dan napas kembali normal?


Jawab :
Tubuh akan merespon stimulus dari lingkungan yaitu dengan berdzi
kir maka saraf sensorik akan memberikan sinyal ke sistem saraf pus
at tepatnya pada hipotalamus dan medulla oblongata kemudian hipot
alamus akan merangsang kelenjar adrenal tepatnya bagian medulla a
drenal untuk mensekresi hormonnoradrenalin sehingga saat tubuh m
endapatkan respon baik dari lingkungan maka homon noradrenalin y
ang disekresi oleh medulla adrenal akan teraktivasi oleh sistem sara
f simpatis sehingga otak akan merespon untuk menenangkan seluruh
aktivitas kerja sistem di dalam tubuh yang sebelumnya menegangse
perti keadaan jantung berdebar cepat, nafas cepat, wajah tampak mer
ah kembali normal. Disisi lain ketika seseorang mengucapkan berdzi
kir maka otomatis sistem pernapasan dalam tubuh menjadi normal,y
ang sebelumnya nafas cepat akibat mengucap berdzikir maka mekan
isme pernapasan akan teratur dan kembali normal dengan menarik d
an menghembuskan nafas melalui pernapasan perut. (Yurisaldi,
2010)
e. Nni terkait kasus?
Jawab :
Al baqarah 45
َ‫صاَل ِة ۚ َوإِنَّهَا لَ َكبِي َرةٌ إِاَّل َعلَى ْالخَا ِش ِعين‬ َّ ‫َوا ْستَ ِعينُوا بِال‬
َّ ‫صب ِْر َوال‬
Terjemah Arti: Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu.
Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi
orang-orang yang khusyu',
Al baqarah 153
َ‫صاَل ِة ۚ إِ َّن هَّللا َ َم َع الصَّابِ ِرين‬ َّ ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ا ْست َِعينُوا بِال‬
َّ ‫صب ِْر َوال‬
Terjemah Arti: Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan
shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-
orang yang sabar.
Al baqarah 249

Terjemah Arti: Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia


berkata: "Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu
sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya; bukanlah ia
pengikutku. Dan barangsiapa tiada meminumnya, kecuali menceduk
seceduk tangan, maka dia adalah pengikutku". Kemudian mereka
meminumnya kecuali beberapa orang di antara mereka. Maka
tatkala Thalut dan orang-orang yang beriman bersama dia telah
menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum berkata:
"Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan
tentaranya". Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan
menemui Allah, berkata: "Berapa banyak terjadi golongan yang
sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin
Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar".
Al imran 146

Terjemah Arti: Dan berapa banyaknya nabi yang berperang


bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut(nya) yang
bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang
menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula)
menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar.
Al an’am 34

Terjemah Arti: Dan sesungguhnya telah didustakan (pula) rasul-


rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan
dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang
pertolongan Allah kepada mereka. Tak ada seorangpun yang dapat
merubah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Dan sesungguhnya
telah datang kepadamu sebahagian dari berita rasul-rasul itu.

An nahl 126
Terjemah Arti: Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah
dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan
kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah
yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar.

Interpretasinya terhadap kasus adalah sebagai hamba Allah yang


beriman, hendaknya Budi lebih sabar dan tidak marah-marah karena
Allah menyukai orang-orang yang bersabar.

3. Tiga hari yang lalu, Budi merasa takut karena batuk berdahak yang
bercampur dengan darah. Saat takut, Budi tampak pucat dan
mengeluarkan banyak keringat.
a. Apa saja organ yang terkait pada saat batuk berdahak?
Jawab :
Hidung, laring, trakea, dan pulmo. (Sherwood, 2014)

b. Apa saja jenis-jenis batuk berdahak?


Jawab :
Warna sputum juga penting karena dapat digunakan sebagai
diagnosa penyakit. Sputum yang berwarna kekuning-kuningan
menunjukkan adanya suatu infeksi. Sputum yang berwarna hijau
merupakan petunjuk adanya penimbunan nanah. Warna hijau timbul
karena adanya verdoperoksidase yang dihasilkan oleh leukosit
polimorfonuklear (PMN) dalam sputum. Sputum yang berwarna
hijau sering ditemukan pada bronkiektasis karena penimbunan
sputum dalam bronkiolus yang melebar dan terinfeksi. Banyak
penderita infeksi pada saluran napas bagian bawah mengeluarkan
sputum berwarna hijau pada pagi hari, tetapi makin siang menjadi
kuning. Fenomena ini mungkin disebabkan karena penimbunan
sputum yang purulen di malam hari, disertai pengeluaran
verdoperoksidase.
Sifat dan konsistensi sputum juga dapat memberikan informasi yang
berguna. Sputum yang berwarna merah muda dan berbusa
merupakan tanda edema paru akut. Sputum yang berlendir, lekat dan
berwarna abu-abu atau putih merupakan tanda bronkitis kronik.
Sedangkan sputum yang berbau busuk merupakan tanda abses paru
bronkiektasis (Price dan Wilson, 2005).

c. Bagaimana mekanisme takut?


Jawab :
Rasa takut digerakkan oleh sistem saraf simpatis dan sistem
endokrin dalam tubuh. Sistem saraf simpatis menstimulasi kelenjar
adrenal dari sistem endokrin yang kemudian melepaskan epinefrin.
Kelenjar hipotalamus mengaktifkan pituitari yang menstimulasi
kelenjar adrenal yang akan dikeluarkan, yaitu epinefrin, ke dalam
aliran darah. Epinefrin akan mengakibatkan denyut jantung
meningkat, napas dangkal, dan glukose dalam darah meningkat.
Selanjutnya glukose didistribusi ke bagian tubuh yang akan
memerlukan energi ekstra. Contohnya disaat kita merasa takut dan
timbul keinginan kuat untuk melawan, siap memukul atau mencakar
dengan tangan maka sebagian besar glukose dalam darah sebagai
sumber energi akan terpusat di sekitar telapak tangan. Akibat
reditribusi ini bisa menyebabkan wajah tampak pucat, telapak
tangan dan telapak kaki menjadi lebih dingin. Bersamaan dengan ini
hormon ACTH (Adreno Corticotrophic Hormone) dilepas.
(Pudjono, 1995)

d. Apa peran amigdala?


Jawab :
Dapat menimbulkan pola marah, melarikan diri, rasa terhukum,
nyeri yang sangat, dan rasa takut seperti pola marah yang dicetuskan
oleh hipotalamus. (Guyton dan Hall, 2019)

e. Apa peran hipotalamus?


Jawab :
a. Mengontrol suhu tubuh
b. Mengontrol rasa haus dan pengeluaran urine
c. Mengontrol asupan makanan
d. Mengontrol sekresi hormon hipofisis anterior
e. Menghasilkan hormon-hormon hipofisis posterior
f. Mengontrol kontraksi uterus dan ejeksi usus
g. Berfungsi sebagai pusat koordinasi sistem saraf otonom utama,
yang pada gilirannya memengaruhi semua otot polos, otot jantung,
dan kelenjar eksokrin
h. Berperan dalam pola emosi dan perilaku
i. Ikut serta dalam siklus tidur-bangun
(Sherwood, 2014)

f. Apa itu sistem saraf otonom?


Jawab :
Saraf otonom adalah bagian sistem saraf tepi yang mengatur fungsi
viseral tubuh. Sistem saraf otonom terutama diaktifkan oleh pusat-
pusat yang terletak di medula spinalis, batang otak, dan hipotalamus.
Juga, bagian korteks serebri khususnyakorteks limbik, dapat
menghantarkan impuls ke pusat-pusat yang lebih rendah sehingga
demikian mempengaruhi pengaturan otonomik. Sistem ini
membantu mengatur tekanan arteri, motilitas dan sekresi gastro-
intestinal pengosongan kandung kemih, berkeringat suhu tubuh dan
banyak aktivitas lainnya.
Sistem saraf otonom terdiri dari dua subsistem yaitu sistem saraf
simpatis dan sistem saraf parasimpatis yang kerjanya saling
berlawanan. Sistem saraf simpatis, yang berasal dari regio
torakolumbal medula spinalis, memiliki praganglion kolinergik
(mengeluarkan asetilkolin) yang pendek dan serat pascaganglion
adrenergik (mengeluarkan norepinefrin) yang panjang. Sistem saraf
parasimpatis, yang berasal dari otak dan regio sakrum medula
spinalis, memiliki serat praganglion kolinergik yang panjang dan
serat pascaganglion kolinergik yang pendek. (Sherwood, 2014)

2.7 Kesimpulan
Budi, 30 tahun, marah dan takut sehinggamuka tampak merah, takikardi,
takipnea, pucat, dan mengeluarkan banyak keringat yang disebabkan karena
adanya peran sistem saraf (simpatik) dan sitem endokrin (hormon
adrenaline).
2.8 Kerangka Konsep

Takut Marah

Adanya peran sistem kontrol


tubuh yang tidak seimbang

(sistem saraf dan sistem


endokrim)

Menstimulasi sistem saraf


simpatik dan terjadi pelepasan
hormon adrenaline

Banyak
Banyak Muka Takipnea
Pucat keringat tampak Takikardi Takipnea
keringat
merah
(vaso
dilatasi)
DAFTAR PUSTAKA

Aditya, C. 2013. Terapi beragam masalah emosi harian. Yogyakarta : Sabil.

Al quran dan Hadits.

Burke, M.T., Chauvin, J. C., dan Miranti, J. G. 2005. Religious and Spiritual
Issues in Conseling: Application Across Diverse populations. New York:
Brunner-Routledge.

Campbell, N.A., Reece, J.B., Urry, L.A., Cain, M.L., Wasserman, S.A., Minorsky,
P.V., Jackson, R.B. 2012. Biologi Jilid 2. Edisi 8. Terjemahan D.T
Wulandari. Jakarta: Erlangga.

Guyton, A. C. dan Hall, J. E. 2014. Buku Ajar Fisiologi KedokteranEdisi 12.


Jakarta: EGC.

Guyton, A. C. dan Hall, J. E. 2019.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 13.


Jakarta : EGC.

Price, S.A., dan Wilson, L. M. 2005.Patofisiologi: Konsep Klinis Prosesproses


Penyakit Edisi 6, Vol. 2, diterjemahkan oleh Pendit, B. U., Hartanto, H.,
Wulansari, p., Mahanani, D. A. Jakarta : EGC.

Pasiak ,T. 2013. Resolusi IQ/EQ/SQ antara neurosains dan Al-Qur’an.


Bandung :PT Mizan Pustaka.

Pudjono, M. 1995. Dasar-dasar Fisiologi Emosi. Buletin Psikologi, Tahun III,


Nomor 2. Yogyakarta : Uneversitas Gadjah Mada.

Sherwood, L. 2014. Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem. Edisi 8. Jakarta : EGC.
Sugiharto. 2012. Fisioneurohormonal pada Stresor Olahraga. Jurnal Sains
Psikologi, Jilid 2, Nomor 2, hlm 54-66. Malang : Universitas Negeri
Malang.

Taylor, S.E. 2006. Psikologi Sosial. Triwibowo (terjemahan). Jakarta: Erlangga.

Yurisaldi. 2010. Melatih Otak Anti Lupa : Metode Dahsyar Brain Gym Dengan
Hanacaraka. Jakarta : Pustaka Widyatama.

Anda mungkin juga menyukai