PROPOSAL PENELITIAN
KEGIATAN HUBUNGAN PUBLIK INTERNAL MELALUI
HUMAN RELATIONS
(STUDI KASUS PADA HUMAS PEMERINTAH SEKRETARIAT
SAEFUL RAHMAN1
1144060065
A. Konteks Peneltian
Human relations merupakan sebuah kegiatan proses komunikasi interaksi
dengan sesama manusia untuk memanusiakan manusia, dengan kata lain human
relations adalah bagian dari kegiatan public relations. Human relations atau
yang sering disebut hubungan manusiawi bertujuan untuk menjalin hubungan
yang harmonis dari atasan kepada pegawai juga sesama pegawai dengan
pegawai lainnya, maka sebuah perusahaan baik organisasi pemerintah – non
pemerintah, lembaga pemerintah – non pemerintah, juga instansi pemerintah –
non pemerintah akan menimbulkan semangat kerja serta memunculkan
motivasi kerja para pegawai demi mencapai kinerja yang maksimal dan
memuaskan.
Kegiatan hubungan publik internal bagi suatu instansi sangat penting untuk
dipelihara dan dijaga dengan sangat baik, hal ini tentu menimbulkan suasana
atau iklim sebuah instansi di dalam publik internalnya lebih nyaman dan
semangat bekerja. Hubungan publik internal merupakan suatu proses kegiatan
komunikasi yang memiliki arus komunikasi vertikal, komunikasi horizontal,
dan juga komunikasi diagonal melalui proses manejemen yang diterapkan pada
suatu instansi.
Human relations bagi sebuah instansi perlu dilakukan untuk mencapai
keberhasilan instansi meraih tujuannya, dengan demikian kegiatan hubungan
internal yang dilakukan melalui human relations memiliki peluang besar untuk
1
Saeful Rahman, (2014) Ilmu Komunikasi Hubungan Masyarakat, Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Universitas Islam
Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. (saeful_rahman95@rocketmail.com – 6287822182400)
2
mutu pegawai yang diselenggarakan setiap periode satu tahun satu sekali, serta
mengadakan darmawisata yang disesuaikan dengan rencana anggaran sesuai
dari pimpinan.
Human relations (hubungan antar manusia) merupakan syarat penting dan
utama untuk komunikasi baik komunikasi antar individu (intrapesonal
communications) maupun dalam komunikasi di suatu instansi atau perusahaan,
dengan demikian hal ini dapat membuat hubungan internal atau publik internal
merasakan kenyamanan bekerja, termotivasi untuk giat bekerja dalam
menghasilkan kinerja kerja yang maksimal.
Hasan (2010:53) menjelaskan dalam sistem pemerintahan hanya ada dua
macam motivasi yang berhubungan dengan aparatur pemerintahan, yaitu: (1)
motivasi menyadarkan para pegawai bahwa kegiatan yang dikehendaki badan
itu hasilnya akan memenuhi kebutuhan pegawai; (2) menyadarkan pegawai
untuk mengikuti segala kegiatan guna menghindari kemerosotan hasil yang
dapat membawa akibat buruk bagi para pegawai, yaitu tidak terpenuhinya
kebutuhan mereka.
Peneliti dalam melaksanakan pra penelitian menemukan bahwasannya
adanya bentuk kegiatan human relations pada suatu instansi pemerintahan yang
tidak umumnya dilaksanakan atau diterapkan pada suatu instansi pemerintahan,
dengan kata lain peneliti menjelaskan yakni jarangnya suatu instansi
pemerintahan yang memerhatikan hal ini seperti peningkatan mutu sumber daya
manusia (seminar, diklat, dll) serta diadakannya darmawisata yang disesuaikan
dengan anggaran atas dasar keputusan pimpinan yang bersangkutan.
Humas Pemerintah Sekretariat Daerah Kota Bandung dalam melakukan
kegiatan hubungan publik internal melalui human relations seperti peningkatan
mutu sumber daya manusia dan pengadaan darmawisata telah dilaksanakan
dengan cukup baik, hal ini mengingat yakni perlunya pemenuhunan kebutuhan
psikologis dan sosial untuk dapat tetap menjaga kinerja kerja pegawai. Peneliti
dalam melakukan pra penelitian ini berdasarkan konsep operasional four step
public relations, hal ini bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam
menemukan data/fakta, memetakan, serta mengamati dan menganalisis gejala-
gejala yang muncul di lokasi pra penelitian.
6
Perbedaan
Relevansi dengan
dengan
Metode Penelitian yang
No. Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian Penelitian yang
Penelitian akan
akan
dilaksanakan
dilaksanakan
1. Indhira Miryanti Penerapan Human Kualitatif 1. Penerapan human Penelitian ini Letak perbedaan
(Thesis, 2011). relations Dalam dengan relations yang berfokus kepada yang akan dilak-
Meningkatkan Motivasi pendekatan dilakukan oleh human relations sanakan oleh pe-
Kerja Karyawan di deskriptif serta pimpinan perusahaan yang bertujuan neliti yakni berada
Valentino Boutique menggunakan tersebut berupaya untuk meningkat- kepada hubungan
Hotel Makassar paradigma post dengan memberikan kan motivasi kar- internal yang ber-
positivistik. upah yang cukup, yawan dengan up- fokus dalam upaya
hubungan yang aya memberikan kegiatan human
harmonis melalui upah yang cukup relations dalam
komunikasi informal dan berlokasi di ruang lingkup ke-
yang dibangun, serta perusahaan Valen- giatan public rela-
jaminan kesehatan tino Boutique Hot- tions serta lokasi
untuk karyawan dan el Makassar. penelitian peneliti
keluarga karyawan, dan bertepatan di Bid-
melakukan family ang Humas Peme-
gathering internal setiap rintah Sekretariat
6 (enam) bulan untuk Daerah Kota Ban-
merancang strategi dung.
selanjutnya demi
keberlangsungan
produktivitas
perusahaan agar
meningkat dan stabil.
2. Kebutuhan akan
penghargaan belum
dapat terealisasi
mengingat Valantino
Boutique Hotel
Makassar merupakan
hotel yang tergolong
baru operasional,
sehingga perusahaan
belum sampai pada
tingkatan tersebut.
Pimpinan perusahaan
dalam memberikan
penghargaan kepada
karyawan untuk saat ini
hanya berupa upah
tambahan atau bonus
gaji yang diberikan
15
secara mendalam pada suatu gejala-gejala yang muncul pada badan instansi
Pemerintah Sekretariat Daerah Kota Bandung mengenai kegiatan hubungan
publik internal melalui human relations yang dijalankan.
Data penelitian kualitatif yang telah terkumpul berupa data deskriptif seperti
kalimat, pernyataan dari narasumber, informan, serta konsep sehingga tidak
membubuhkan berupa data numerik atau angka.
Metode kualitatif memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip umum
yang mendasari perwujudan sebuah makna dari gejala-gejala sosial di dalam
masyarakat. Gejala-gejala tersebut dari satuan yang berdiri sendiri dalam
kesatuan bulat dan menyeluruh, sehingga peneliti berusaha melakukan studi
gejala dalam keadaan alamiahnya dan berusaha membentuk pengertian
terhadap fenomena sesuai dengan makna yang lazim digunakan oleh subjek
penelitian.
3. Sumber Data
Penelitian ini memiliki dua sumber data yang penliti jadikan sebagai sumber
data bahan penelitian, sebagai berikut:
a) Data Primer, sumber data primer ini merujuk kepada kepala staf, staf
karyawan yang berada di Divisi Humas Pemerintah Sekretariat Daerah
Kota Bandung.
b) Data Sekunder, sumber data sekunder ini didapat dari hasil literatur
seperti kepustakaan buku, jurnal, dan berupa skripsi, thesis yang saling
melengkapi dan memiliki relevansi untuk kebutuhan data penelitian
yang peneliti lakukan.
4. Teknik Pemilihan Informan
Pemilihan informan dalam penelitian ini, peneliti melakukan penentuan
sampel dengan menggunakan relevansi yang berkaitan sebagai penunjang
penelitian, seperti dengan narasumber yang berkaitan langsung dengan
bidang atau divisi yang diduki oleh pegawai sesuai berdasarkan penempatan
kerja atau posisi jabatan pegawai yang dijadikan sebagai subjek penelitian.
Pemilihan informan dalam penelitian ini, sebagai berikut:
a) Informan Kepala Divisi Humas Pemerintah Sekretariat Daerah Kota
Bandung.
27
d) Reduksi Data
Reduksi data merupakan suatu proses pemilihan atau analisis data
yang memiliki relevansi dengan penelitian yang peneliti lakukan,
mereduksi data atau penyederhanaan data yang sesuai dengan
kebutuhan penelitian yang memfokuskan data tersebut kepada sesuatu
yang dianggap penting dan berkenaan sesuai fokus penelitian yang
dilakukan peneliti.
e) Penyajian Data
Peneliti dalam melakukan penyajian data yakni berdasarkan hasil
dari reduksi data sebelumnya yang telah peneliti rangkum sebagai inti
atau fokus penelitian, sehingga penyajian data dalam penelitian ini
disusun secara terorganisasi agar mudah dipahami dan dimengerti
seperti naskah atau bagan dan lain sebaginya.
f) Verifikasi Data
Verifikasi data menjelaskan suatu penelitian yang dilakukan adalah
kredibel dan terpercaya jika data yang sebelumnya telah dijadikan
kesimpulan dan mendukung bukti-bukti yang kuat maka data tersebut
dikategorikan kredibel dan terpercaya, namun apabila saat data tersebut
dilakukan verifikasi data tidak mendukung bukti-bukti yang kuat maka
kesimpulan awal dijadikan sebagai kesimpulan sementara dan data
tersebut harus dilengkapi kembali dan digali lebih jauh lagi untuk dapat
diverifikasi sebagai hasil penelitian yang kredibel dan terpercaya.
I. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian merupakan bagian yang tidak jauh pentingnya dengan
data yang peneliti lakukan, mengingat bahwasannya suatu penilitian pasti
memiliki runtutan waktu dalam pelaksanaannya. Adapun jadwal penelitian
yang peneliti sajikan dalam bentuk tabel, sebagai berikut:
Menghimpun
data proposal
penelitian.
Menyusun
proposal
penelitian.
Melakukan
bimbingan
proposal
penelitian
Menyelesaikan
perbaikan
proposal
penelitian.
2. Usulan
Penelitian
Melaksanakan
sidang usulan
penelitian.
Menyelesaikan
perbaikan
usulan
penelitian
3. Penyusunan
skripsi.
Melaksanakan
penelitian.
Menganalisa
dan mengolah
data.
Menyusun
laporan
penelitian.
Melaksanakan
bimbingan
skripsi.
4. Sidang skripsi
30
Melaksanakan
akhir
bimbingan
skripsi.
Melaksanakan
sidang skripsi.
Menyelesaikan
revisi skripsi.
DAFTAR PUSTAKA
Cultip, Scott M, Allen H. Center., 1994. Effective Public Relations, 7th edition
Prentice-Hall, Inc., Englewood Cliffs: New Jersey