Anda di halaman 1dari 32

1

PROPOSAL PENELITIAN
KEGIATAN HUBUNGAN PUBLIK INTERNAL MELALUI
HUMAN RELATIONS
(STUDI KASUS PADA HUMAS PEMERINTAH SEKRETARIAT

DAERAH KOTA BANDUNG)

SAEFUL RAHMAN1
1144060065

A. Konteks Peneltian
Human relations merupakan sebuah kegiatan proses komunikasi interaksi
dengan sesama manusia untuk memanusiakan manusia, dengan kata lain human
relations adalah bagian dari kegiatan public relations. Human relations atau
yang sering disebut hubungan manusiawi bertujuan untuk menjalin hubungan
yang harmonis dari atasan kepada pegawai juga sesama pegawai dengan
pegawai lainnya, maka sebuah perusahaan baik organisasi pemerintah – non
pemerintah, lembaga pemerintah – non pemerintah, juga instansi pemerintah –
non pemerintah akan menimbulkan semangat kerja serta memunculkan
motivasi kerja para pegawai demi mencapai kinerja yang maksimal dan
memuaskan.
Kegiatan hubungan publik internal bagi suatu instansi sangat penting untuk
dipelihara dan dijaga dengan sangat baik, hal ini tentu menimbulkan suasana
atau iklim sebuah instansi di dalam publik internalnya lebih nyaman dan
semangat bekerja. Hubungan publik internal merupakan suatu proses kegiatan
komunikasi yang memiliki arus komunikasi vertikal, komunikasi horizontal,
dan juga komunikasi diagonal melalui proses manejemen yang diterapkan pada
suatu instansi.
Human relations bagi sebuah instansi perlu dilakukan untuk mencapai
keberhasilan instansi meraih tujuannya, dengan demikian kegiatan hubungan
internal yang dilakukan melalui human relations memiliki peluang besar untuk

1
Saeful Rahman, (2014) Ilmu Komunikasi Hubungan Masyarakat, Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Universitas Islam
Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. (saeful_rahman95@rocketmail.com – 6287822182400)
2

mewujudkan keberhasilan atas tujuan dari sebuah instansi. Hubungan internal


akan terbentuk dengan baik jika komunikasi internal yang dijalankan dibangun
dengan sangat baik, banyak instansi baik pemerintah dan non pemerintah yang
tidak memikirkan hal ini dengan cermat, sehingga menimbulkan kejenuhan para
pegawainya dalam menjalankan pekerjaannya, dampak yang terjadi pastinya
akan membuat suatu instansi mengalami penurunan kinerja pegawai. Seorang
praktisi public relations tentunya harus menjaga hubungan internal sebuah
instansi untuk keberlangsungan instansi tersebut tetap memberikan hasil yang
maksimal dan memuaskan kepada khalayak.
Bungin (2006:276) menjelaskan ada beberapa anggapan dasar dari
pendekatan human relations (hubungan manusiawi) yaitu: (a) produktivitas
ditentukan oleh norma sosial, bukan faktor psikologis; (b) seluruh imbalan yang
bersifat non ekonomis, sangat penting dalam memotivasi karyawan; (c)
karyawan biasanya memberikan suatu reaksi suatu persoalan, lebih sebagai
anggota kelompok daripada individu; (d) kepemimpinan mememgang peranan
yang sangat penting dan mencakup aspek-aspek formal dan informal; (e)
penganut aliran human relations menganggap komunikasi sebagai fasilitator
penting dalam pembuatan proses pembuatan keputusan.
Hubungan manusiawi menurut Trisari (2008:3) menjelaskan bahwa dalam
organisasi pemerintah maupun swasta, sudah tentu mempunyai tujuan yang
dapat meningkatkan kemajuan suatu organisasi, untuk mencapai tujuan tersebut
diperlukan sumber daya manusia yang bermutu salah satu upaya meningkatkan
sumber daya manusia di dalam suatu organisasi yaitu dengan pembinaan
hubungan manusiawi, yang dalam hal ini antara pegawai dengan pimpinan
ataupun antara sesama pegawai terkait dengan masalah peningkatan semangat
kerja dan pendidikan orang-orang yang terlibat dalam suatu organisasi, kegiatan
inilah yang disebut dengan human relations atau hubungan manusiawi.
Peneliti mendeskripsikan bahwasannya pembinaan hubungan antara
pimpinan dengan pegawai baik pegawai dengan sesama pegawai lainnya perlu
dilakukan sebagai bentuk peningkatan mutu sumber daya manusia yang ada di
dalam suatu instansi, maka dengan begitu tujuan sebuah instansi secara tidak
langsung akan menjadi lebih mudah dalam mewujudkan tujuannya,
3

pemeliharaan hubungan antar sesama publik internal dalam memanusiakan


manusia itulah yang dimakusd dengan human relations.
Human relations merupakan bagian dari ruang lingkup kegiatan publik
relations yang salah satunya komunikasi internal yang dijalankan melalui
hubungan internal dalam suatu instansi, hal ini bertujuan selaku praktisi public
relations yang profesional perlunya sebuah perencanaan, program dan evaluasi
demi keberlangsungan suatu instansi tetap mendapatkan hasil maksimal dengan
efisien dan efektif saat dihadapkan dengan pimpinan dengan pegawai serta
antara sesama pegawai dengan pegawai lainnya. Kegiatan human relations
dalam hubungan internal memiliki banyak ragam untuk meningkatkan kinerja
pegawainya, selain bentuk pengakuan terhadap pegawai, upah yang cukup,
jaminan kesehatan dan tunjangan tentu melalui kegiatan yang bersifat hiburan
dan penghargaan masih memiliki peluang demi mencapai kinerja pegawai yang
maksimal serta menumbuhkan motivasi kerja.
Pemerintah Sekretariat Daerah Kota Bandung dalam upaya melaksanakan
kegiatan hubungan publik internal melalui human relations dengan berupa
adanya peningkatan mutu pegawai, pemenuhan kebutuhan psikologis, hal ini
membuat komunikasi internal yang berjalan mampu meningkatkan semangat
dan motivasi kerja pegawai demi membentuk kinerja pegawai yang maksimal.
Menurut Poppy (2014:246) menjelaskan bahwasannya komunikasi internal
memegang peranan penting di mana dalam prosesnya terjadi pertukaran pesan
atau informasi melalui komunikasi vertikal dan komunikasi horizontal melalui
proses manajemen sehingga dapat menentukan terbentuknya iklim organisasi
dan meningkatkan kinerja kerja pegawai.
Peneliti menggambarkan komunikasi internal yang dijalankan melalui
pertukaran pesan dan informasi yang beredar di publik internal baik komunikasi
pimpinan kepada pegawai juga antara sesama pegawai dengan pegawai lainnya
mampu meningkatkan semangat kinerja kerja pegawai seperti hal nya dengan
pengadaan penghargaan dan wisata untuk pegawai yang diberikan oleh
pimpinan untuk mewujudkan dan menumbuhkan semangat kinerja kerja
pegawai oleh pemerintah balai kota bandung.
4

Lengkey, Himpong, dkk (2015:3) menjelaskan dalam human relations,


motivasi orang-orang yang timbul karena adanya keinginan/kebutuhan,
merupakan key activity human relations (kunci segala kegiatan). Kebutuhan
mereka mereka pada dasarnya meliputi kebutuhan ekonomi, psikologis dan
sosial.
Kebutuhan pegawai pada suatu instansi tentunya mutlak atas dasar ekonomi
yang setara dengan hasil yang sebanding berdasarkan hasil yang diberikan
untuk instansi tersebut, akan tetapi kebutuhan psikologis seperti wisata dan juga
peningkatan mutu untuk setiap pegawai dalam melakukan kegiatan human
relations perlu diadakan sebagai upaya keberlangsungan keberhasilan suatu
instansi mencapai tujuannya.
Penghargaan dedikasi kerja, masa kerja, juga sebagainya dalam kebutuhan
sosial tentunya hal ini dibutuhkan oleh pegawai. Saputro & Fathoni (2017:2-3)
menjelaskan hubungan antar manusia (human relations) adalah komunikasi
antar pribadi yang manusiawi, berarti komunikasi yang telah memasuki tahap
psikologis yang komunikator dan komunikannya saling memahami pikiran,
perasaan dan melakukan tindakan bersama, ini juga berarti bahwa apabila kita
hendak menciptakan suatu komunikasi yang penuh dengan keakraban yang
didahului oleh pertukaran informasi tentang identitas dan masalah pribadi yang
bersifat sosial.
Humas Pemerintah Sekretariat Daerah Kota Bandung dalam hubungan
publik internal saat melakukan bentuk kegiatan human relations berdasarkan
data pra penelitian yang peneliti dapatkan saat melakukan pra wawancara
dengan petugas keamanan Bapak Tian (12/12/2017) menjelaskan bahwasannya
Humas yang saat ini bekerja memiliki sifat dan karakteristik yang baik terhadap
pegawai lainnya, menurutnya Humas Pemerintah Sekretariat Daerah Kota
Bandung tergolong ramah dan santun terhadap pegawai, dikarenakan suka
menyapa dan terkadang mentraktir makan siang bersama.
Data pra penelitian selanjutnya yang peneliti dapatkan melalui pra
wawancara dengan Wakil Divisi Kepegawaian Pemerintah Sekretariat Daerah
Kota Bandung Bapak Yudi (14/12/2017) menjelaskan bahwa untuk bentuk
kegiatan human relations yang dijalankan yakni melalui adanya peningkatan
5

mutu pegawai yang diselenggarakan setiap periode satu tahun satu sekali, serta
mengadakan darmawisata yang disesuaikan dengan rencana anggaran sesuai
dari pimpinan.
Human relations (hubungan antar manusia) merupakan syarat penting dan
utama untuk komunikasi baik komunikasi antar individu (intrapesonal
communications) maupun dalam komunikasi di suatu instansi atau perusahaan,
dengan demikian hal ini dapat membuat hubungan internal atau publik internal
merasakan kenyamanan bekerja, termotivasi untuk giat bekerja dalam
menghasilkan kinerja kerja yang maksimal.
Hasan (2010:53) menjelaskan dalam sistem pemerintahan hanya ada dua
macam motivasi yang berhubungan dengan aparatur pemerintahan, yaitu: (1)
motivasi menyadarkan para pegawai bahwa kegiatan yang dikehendaki badan
itu hasilnya akan memenuhi kebutuhan pegawai; (2) menyadarkan pegawai
untuk mengikuti segala kegiatan guna menghindari kemerosotan hasil yang
dapat membawa akibat buruk bagi para pegawai, yaitu tidak terpenuhinya
kebutuhan mereka.
Peneliti dalam melaksanakan pra penelitian menemukan bahwasannya
adanya bentuk kegiatan human relations pada suatu instansi pemerintahan yang
tidak umumnya dilaksanakan atau diterapkan pada suatu instansi pemerintahan,
dengan kata lain peneliti menjelaskan yakni jarangnya suatu instansi
pemerintahan yang memerhatikan hal ini seperti peningkatan mutu sumber daya
manusia (seminar, diklat, dll) serta diadakannya darmawisata yang disesuaikan
dengan anggaran atas dasar keputusan pimpinan yang bersangkutan.
Humas Pemerintah Sekretariat Daerah Kota Bandung dalam melakukan
kegiatan hubungan publik internal melalui human relations seperti peningkatan
mutu sumber daya manusia dan pengadaan darmawisata telah dilaksanakan
dengan cukup baik, hal ini mengingat yakni perlunya pemenuhunan kebutuhan
psikologis dan sosial untuk dapat tetap menjaga kinerja kerja pegawai. Peneliti
dalam melakukan pra penelitian ini berdasarkan konsep operasional four step
public relations, hal ini bertujuan untuk memudahkan peneliti dalam
menemukan data/fakta, memetakan, serta mengamati dan menganalisis gejala-
gejala yang muncul di lokasi pra penelitian.
6

Kurangnya komunikasi dalam bekerja dapat disebabkan hubungan internal


antara pegawai dengan pegawai baik pimpinan dengan pegawai menjadi
kemunduran atau penurunan kinerja kerja pegawai, hal ini disebabkan
kurangnya sebuah kepercayaan kepada publik internal yang berada di
dalamnya. Asrifah (2015:126) menjelaskan suatu organisasi dapat berdiri
dengan tegak dan berhasil tergantung pada sumber daya manusia yang bekerja
didalamnya, bukan semata-mata pada sistemnya, teknologinya, prosedurnya
atau sumber dananya. Berdasarkan data pra penelitian melalui pra wawancara
dengan Bapak Yudi selaku Wakil Kepala Divisi Kepegawaian Pemerintah
Sekretariat Daerah Kota Bandung (28/12/2017) menjelaskan bahwa untuk
penghargaan terhadap pegawai di Pemerintah Sekretariat Daerah Kota Bandung
atas persetujuan Bapak Wali Kota Bandung dilihat pada dedikasi kerja,
loyalitas, kedisipilinan ia berhak mendapatkan penghargaan baik berupa wisata
hiburan bersama keluarganya, ada pun yang diberi penghargaan berupa
peningkatan mutu sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan juga
seminar yang disesuaikan dengan bidang kerja pegawai tersebut.
Berdasarkan uraian dan penjelesan peneliti diatas sebelumnya dalam
konteks penelitian, dalam peneltian berikut ini peneliti menggunakan
paradigma konstruktivistik serta menggunakan metode studi kasus melalui
pendekatan kualitatif. Peneliti dalam menyusun pembuatan proposal penelitian
ini dengan demikian peneliti mengajukan judul proposal penelitian “Kegiatan
Hubungan Publik Internal Melalui Human relations (Studi Kasus Humas
Pemerintah Sekretariat Daerah Kota Bandung)”.
B. Fokus Kajian Penelitian
Berdasarkan penjelasan sebelumnya di atas pada konteks penelitian, dengan
demikian peneliti mengambil fokus kajian penelitian untuk membatasi wilayah
penelitian, adalah “Kegiatan Hubungan Publik Internal Melalui Human
relations (Studi Kasus Humas Pemerintah Sekretariat Daerah Kota Bandung)”.
C. Pertanyaan Penelitian
Peneliti dalam menyajikan proposal penelitian berikut atas dasar
pembahasan pada konteks penelitian diatas, maka pertanyaan penelitian sebagai
berikut:
7

1. Bagaimana proses perencanaan Humas Pemerintah Sekretariat Daerah Kota


Bandung dalam menjalankan kegiatan hubungan publik internal melalui
human relations?
2. Bagaimana program Humas Pemerintah Sekretariat Daerah Kota Bandung
dalam melaksanakan human relations kepada publik internalnya?
3. Bagaimana Humas Pemerintah Sekretariat Daerah Kota Bandung
melakukan evaluasi kegiatan human relations kepada publik internalnya?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari suatu penelitian merupakan apa yang diharapkan dapat
mengarah dan mencapai sasaran yang diharapkan. Adapun tujuan yang hendak
dicapai pada penelitian adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana proses perencanaan Humas Pemerintah
Sekretariat Daerah Kota Bandung dalam menjalankan kegiatan hubungan
publik internal melalui human relations.
2. Untuk mengetahui bagaimana program Humas Pemerintah Sekretariat
Daerah Kota Bandung dalam melaksanakan human relations kepada publik
internal.
3. Untuk mengetahui bagaimana Humas Pemerintah Sekretariat Daerah Kota
Bandung melakukan evaluasi kegiatan human relations kepada publik
internalnya.
E. Kegunaan Penelitian
Disamping hendak mencapai tujuan suatu penelitian yang diharapkan,
berdasarkan peneliti dengan melakukan penelitian berikut agar dapat
memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti
Peneliti dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang telah diajarkan
selama perkuliahan melalui penelitian berikut, sehingga peneliti dapat
mengaplikasikan kepada sebuah penelitian berikut seperti mengamati,
mencermati, mengolah infromasi dan data, hingga menganalisis bagaimana
kegiatan hubungan publik internal melalui human relations yang dibentuk
dan dijalankan bagi suatu organisasi, perusahaan, instansi baik swasta
8

maupun pemerintah untuk meningkatkan kinerja karyawan oleh praktisi


public relations agar mencapai visi dan misi organisasi.
2. Bagi Humas Pemerintah Sekretariat Daerah Kota Bandung
a) Sebagai media promosi instansi, pembentukan citra dan reputasi tentang
bagaimana pengelolaan manajemen khususnya bidang Humas dalam
melakukan kegiatan hubungan publik internal melalui human relations
instansi agar dapat dikenal oleh khalayak.
b) Sebagai bahan evaluasi dan perancanaan program selanjutnya untuk
memudahkan proses pengelolaan dan pengembangan manajemen
khusunya Divisi Humas Pemerintah Sekretariat Daerah Kota Bandung.
3. Bagi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
Sebagai salah satu bahan referensi dalam pengembangan ilmu
pengetahuan di ruang lingkup sosial khususnya di bidang program studi
Ilmu Komunikasi Hubungan Masyarakat Universitas Islam Negeri Sunan
Gunung Djati Bandung.
F. Landasan Pemikiran
Landasan pemikiran yakni bertujuan untuk menjelaskan sebuah teori yang
sesuai atau relavan berdasakan suatu penelitian dengan suatu permasalahan
yang diteliti, landasan pemikiran memuat data-data sekunder berdasakan karya
ilmiah berupa jurnal, kepustakaan buku, dan hasil penelitian terdahulu yang
dapat menjadi sebuah dasar pemikiran untuk menjawab permasalahan yang
diajukan oleh peneliti.
1. Penelitian Terdahulu
Peneliti mengawali suatu penelitian dengan mencermati kajian penelitian
terdahulu yang sebelumnya telah dilakukan, penelitian terdahulu inilah
yang dikaitkan dengan penelitian yang peneliti lakukan sesuai dengan
keterkaitan juga relevansi penelitian yang dilakukan, sehingga peneliti
memiliki dukungan rujukan, pelengkap, dan pembanding untuk memadai
penelitian ini dengan kajian pustaka penelitian yang sebelumnya telah
dilakukan.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menerima berbagai
sudut pandang serta cara kerangka berpikir mengenai suatu objek-objek
9

tertentu, dengan demikian apabila terdapat sebuah kesamaan baik perbedaan


merupakan suatu kewajaran sehingga dapat saling melengkapi. Berikut
penelitian terdahulu yang telah dilaksanakan, yakni:
1) Penelitian yang dilakukan oleh Indhira Miryanti, Univervisitas
Hasanuddin (Thesis, 2011) tentang Penerapan Human relations dalam
Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawan di Valintino Boutique Hotel
Makasar (Studi Kasus Kepemimpinan Perusahaan Pada Valintino
Boutique Hotel Makasar).
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan paradigma post
positivistk serta metode studi kasus serta dengan pendekatan deskriptif
kualitatif human relations yang telah diterapkan dengan baik di
Valentiono Boitique Hotel Makassar dapat terlihat dari motivasi kerja
meningkat, serta loyalitas kerja yang tinggi dan mempunyai tanggung
jawab yang besar terhadap pekerjaan disamping itu operasional sehari-
hari dapat berjalan dengan lancar.
a) Penerapan human relations yang dilakukan oleh pimpinan
perusahaan tersebut berupaya dengan memberikan upah yang
cukup, hubungan yang harmonis melalui komunikasi informal yang
dibangun, serta jaminan kesehatan untuk karyawan dan keluarga
karyawan, dan melakukan family gathering internal setiap 6 (enam)
bulan untuk merancang strategi selanjutnya demi keberlangsungan
produktivitas perusahaan agar meningkat dan stabil.
b) Kebutuhan akan penghargaan belum dapat terealisasi mengingat
Valantino Boutique Hotel Makassar merupakan hotel yang
tergolong baru operasional, sehingga perusahaan belum sampai pada
tingkatan tersebut. Pimpinan perusahaan dalam memberikan
penghargaan kepada karyawan untuk saat ini hanya berupa upah
tambahan atau bonus gaji yang diberikan kepada pegawainya atas
pencapaian target yang didapatkan.
2) Penelitian yang dilakukan oleh Junawir, Universitas Hasanuddin
(Skripsi, 2017) tentang Penerapan Human relations Dalam
10

Meningkatkan Kinerja Pustakawan di Politeknik Kesehatan


Makassar.
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan paradigma
konstruktivistik serta metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus
penerapan human relations yang dilakukan pemimpin dalam
meningkatan kinerja pegawai di Politeknik Kesehatan Makassar sudah
diterapkan dalam lingkungan organisasi, namun belum maksimal.
Tujuan dari human relations sendiri adalah untuk memenuhi kepuasan
organisasi dan perosnal. Adanya pemenuhan berupa:
a) Kebutuhan ekonomi, pemenuhan gaji pokok sesuai dengan golongan
masing-masing yang diberikan tepat waktu dan tunjangan-tunjangan
lainnya yang diberikan kepada pegawai yang telah melaksanakan
tugas dengan baik.
b) Kebutuhan sosial, berupa pemberian kesempatan untuk
mengembangkan karir atau melanjutkan pendidikan bagi para
pegawai. Kesempatan ini memberikan ide dan pendapat demi
kebaikan organisasi.
c) Kebutuhan psikologi, menjalin hubungan komunikasi vertikal
danhorizontal yang baik dengan individu-individu dalam suatu
organisasi sehingga dalam menjalankan tugas para pegawai merasa
nyaman, hal ini terkait dengan iklim organisasi.
3) Penelitian yang dilakukan oleh Wardasari, Wisadirana, dkk.,
Universitas Brawijaya (Jurnal, 2013) tentang Kinerja Praktisi Public
Relations Dalam Implementasi Kegiatan Human relations (Studi
Kasus Praktisi Public Relations Berdasarkan Latar Belakang
Pendidikan non Pendidikan Public Relations Pada BUMN Kota
Malang).
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan paradigma
konstuktivistik juga metode kualitatif dan pendekatan fenomenologi
menyimpulkan bahwa:
Praktisi Public Relations PT PLN (Persero) Area Malang dan PT POS
(Persero) Area Malang mempunyai eksistensi yang kuat dalam BUMN
11

yang ditunjukkan dengan adanya peranan yang fungsional dan keaktifan


dalam kegiatan human relations walaupun kedua praktisi tersebut tidak
mempunyai latar belakang pendidikan Public Relations atau ilmu
komunikasi. Pihak SDM (Sumber Daya Manusia) PT PLN (Persero)
Area Malang dan PT POS (Persero) Area Malang mempunyai
pertimbangan yang kuat dalam menempatkan praktisi Public Relations.
Pertimbangan tersebut disesuaikan dengan kondisi di masing-masing
BUMN. Untuk pegawai lama yang menjadi pertimbangan kuat adalah
pengalaman bekerja dan kemampuan yang sudah terlihat oleh pimpinan,
sedangkan untuk pegawai baru pertimbangan kuat berdasarkan hasil tes
ujian masuk pegawai. Pertimbangan-pertimbangan tersebut menjadi
alasan yang kuat pihak BUMN menempatkan praktisi Public Relations
nya.
Kinerja praktisi Public Relations PT PLN (Persero) Area Malang dan
PT POS (Persero) Area Malang masuk dalam kategori baik karena
kedua praktisi tersebut dapat memenuhi beberapa indikator yang
diajukan oleh BUMN yaitu kepribadian praktisi Public Relations yang
baik, pencapaian kegiatan human relations yang merata ke seluruh
publik eksternal dan hasil evaluasi dari kegiatan human relations yang
berupa respon yang positif dari publik eksternal, manfaat yang diperoleh
BUMN dan publik eksternal dari kegiatan human relations dan
hambatan yang dapat diatasi oleh praktisi Public Relations.
4) Penelitian ini dilakukan oleh Glen T. Tombe (Jurnal, 2016) tentang
Pelaksanaan Human Relations Dalam Penyelenggaraan
Pemerintahan Kabupaten Minahasa.
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan paradigma critical
serta metode kualitatif dan melalui pendekatan discourse analysis
dokumentasi. Adanya kesimpulan yang didapatkan, adalah:
a) Peran aparat desa dalam mengkomunikasikan program kerjanya
dilakukan sesuai dengan posisi dan jabatan masing-masing dalam
kepengurusan aparatur pemerintahan. Masing-masing aparatur desa
menjalankan tugasnya demi kesejahteraan masyarakat desa.
12

b) Bentuk dan cara komunikasi yang dilakukan oleh aparat Pemerintah


dalam kebijakannya adalah komunikasi lisan dan tertulis. Bentuk
lisan dilakukan dengan cara turun langsung dan mengunjungi warga
serta menyampaikan secara langsung kebijakan pemerintah desa,
dan juga dilakukan melalui penyampaian dengan menggunakan
pengeras suara.Sedangkan bentuk tertulis bisa dilakukan dengan dan
melalui surat yang ditujukan kepada warga masyarakat.
c) Pelaksanaan human relations di pemerintah Desa Tanah Putih
adalah human relations yang di satu pihak telah menunjukkan
pelaksanaan relasi personal antar sesama warga masyarakat dan
antara warga masyarakat dengan pemerintah sehingga membantu
proses pembangunan masyarakat, namun juga di lain pihak kurang
menunjukkan pelaksanaan relasi antar masyarakat dengan
pemerintah yang baik. Human relations yang baik adalah adanya
suatu interaksi, bukan sekedar relasi atau hubungan yang pasif,
melainkan suatu aktivitas yang merupakan ‘action orianted’ untuk
mengembangkan hasil yang lebih produktif dan memuaskan.
d) Kinerja dari aparat pemerintahan dalam pelayanannya terhadap
masyarakat desa seperti: tanggungjawab, kesetiaan, dan kejujuran
yang dilakukan aparat desa dalam pelayanannya sudah cukup baik
namun perlu ditingkatkan. Sarana komunikasi (human relations)
yang cocok bagi masyarakat Desa Tanah Putih adalah bentuk
komunikasi interpersonal.
5) Penelitian ini dilakukan oleh Didit Sutayana, Universitas Mulawarman
(Jurnal, 2017) tentang Analisis Kegiatan Human Relations Di
Program Studi Psikologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik.
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan paradigma
konstruktivistik dengan metode deskriptif kualitatif juga pendekatan
studi kasus, terdapat kesimpulan:
a) Kegiatan human relations di Program Studi Psikolgi Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik berjalan dengan baik dimana timbul sebuah
persamaan persepsi dan saling pengertian.
13

b) Human relations yang dilakukan melalui komunikasi persuasif


dimana dosen berusaha mengajak mahasiswa untuk terus
berkembang sesuai tuntutan jaman dan etika profesi psikologi.
Dosen membangun suasana atmosfer akademis yang menyatukan
ranah psikologi dan multidipliner ilmu yang lain agar mahasiswa
siap menjadi insan professional dan dapat menjaga nama baik
pribadi, institusi, dan stakeholder. Dosen selalu memotivasi dan
mengajak mahasiswa untuk terus berpikir kritis dan memiliki daya
juang ketika masuk di Psikologi Unmul karena tekanan akademik
yang tinggi dan persaingan antar mahasiswa internal dan eksternal.
c) Dosen dan mahasiswanya selalu melakukan tatap muka di setiap
kesempatan dan sesi perkuliahan bahkan media komunikasi menjadi
alat yang menghubungkan dan mengeratkan jalinan silaturahmi
antar keduanya. Mahasiswa selalu diajarkan agar selalu menyapa
dosen terlebih dahulu karena tidak semua dosen mengenali
mahasiswa. Sikap dan etika selalu dijunjung tinggi agar ke depannya
ketika mahasiswa menghadapi dunia professional, mahasiswa
menjadi pribadi yang selalu taat aturan.
d) Kepuasan antara dosen dan mahasiswa terlihat ketika mahasiswa
lebih jauh berkembang, mendapat ilmu dan wawasan baru, mendapat
pengalaman-pengalaman di luar yang dapat dibagikan ke rekan-
rekannya, dan sebagai bekal setelah lulus dari prodi Psikologi.
Saling memahami, berkomunikasi dan keterbukaan merupakan
kunci utama dalam mengelola hubungan antara karyawan dan
pengusaha. Jika hal tersebut telah dilakukan, maka masing-masing
pihak dapat saling menerima dan memberikan masukan mengenai
masalah yang dihadapi.
Berikut tabel penelitian terdahulu:
14

Perbedaan
Relevansi dengan
dengan
Metode Penelitian yang
No. Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian Penelitian yang
Penelitian akan
akan
dilaksanakan
dilaksanakan

1. Indhira Miryanti Penerapan Human Kualitatif 1. Penerapan human Penelitian ini Letak perbedaan
(Thesis, 2011). relations Dalam dengan relations yang berfokus kepada yang akan dilak-
Meningkatkan Motivasi pendekatan dilakukan oleh human relations sanakan oleh pe-
Kerja Karyawan di deskriptif serta pimpinan perusahaan yang bertujuan neliti yakni berada
Valentino Boutique menggunakan tersebut berupaya untuk meningkat- kepada hubungan
Hotel Makassar paradigma post dengan memberikan kan motivasi kar- internal yang ber-
positivistik. upah yang cukup, yawan dengan up- fokus dalam upaya
hubungan yang aya memberikan kegiatan human
harmonis melalui upah yang cukup relations dalam
komunikasi informal dan berlokasi di ruang lingkup ke-
yang dibangun, serta perusahaan Valen- giatan public rela-
jaminan kesehatan tino Boutique Hot- tions serta lokasi
untuk karyawan dan el Makassar. penelitian peneliti
keluarga karyawan, dan bertepatan di Bid-
melakukan family ang Humas Peme-
gathering internal setiap rintah Sekretariat
6 (enam) bulan untuk Daerah Kota Ban-
merancang strategi dung.
selanjutnya demi
keberlangsungan
produktivitas
perusahaan agar
meningkat dan stabil.
2. Kebutuhan akan
penghargaan belum
dapat terealisasi
mengingat Valantino
Boutique Hotel
Makassar merupakan
hotel yang tergolong
baru operasional,
sehingga perusahaan
belum sampai pada
tingkatan tersebut.
Pimpinan perusahaan
dalam memberikan
penghargaan kepada
karyawan untuk saat ini
hanya berupa upah
tambahan atau bonus
gaji yang diberikan
15

kepada pegawainya atas


pencapaian target yang
didapatkan.
2. Junawir (Skripsi, Penerapan Human Kualitatif 1. Kebutuhan ekonomi, pe- Kesamaan rele- Letak perbedaan
2017) relations Dalam dengan menuhan gaji pokok vansi penelitian ini yang akan dilak-
Meningkatkan Kinerja menggunakan sesuai dengan golongan adalah terletak ke- sanakan oleh pe-
Pustakawan di paradigma masing-masing yang di- pada human rela- neliti yakni berada
Politeknik Kesehatan konstruktivistik berikan tepat waktu dan tions yang berfo- kepada hubungan
Makassar serta pendekatan tunjangan-tunjangan lai- kus penelitian pe- internal yang ber-
studi kasus. nnya yang diberikan nerapan human re- fokus dalam upaya
kepada pegawai yang lations dalam me- kegiatan human
telah melaksanakan ningkatkan kinerja relations dalam
tugas dengan baik. pustakawan di po- ruang lingkup ke-
2. Kebutuhan sosial, be- liteknik kesehatan giatan public rela-
rupa pemberian ke- makasar. tions serta lokasi
sempatan untuk me- Penelitian ini penelitian peneliti
ngembangkan karir atau bertujuan untuk bertepatan di Bid-
melanjutkan pendidikan mengetahui pene- ang Humas Peme-
bagi para pegawai. rapan human rela- rintah Sekretariat
Kesempatan ini mem- tions yang diter- Daerah Kota Ban-
berikan ide dan pendapat apkan oleh pim- dung.
demi kebaikan orga- pinan serta bebe-
nisasi. rapa faktor penun-
3. Kebutuhan psikologi, jang dan peng-
menjalin hubungan ko- hambat dalam me-
munikasi vertikal dan ningkatkan kinerja
horizontal yang baik karyawan.
dengan individu-indivi-
du dalam suatu or-
ganisasi sehingga dalam
menjalankan tugas para
pegawai merasa nyaman,
hal ini terkait dengan
iklim organisasi.
3. Nilam Wardasari, Kinerja Praktisi Public Kualitatif Praktisi Public Relations Penelitian ini Letak perbedaan
Darsono Relations Dalam dengan PT PLN (Persero) Area memiliki relevansi yang akan dilak-
Widasirana, Implementasi Kegiatan menggunakan Malang dan PT POS yang sama dengan sanakan oleh pe-
dan Zulkarnaen Human relations (Studi paradigma (Persero) Area Malang penelitian yang neliti yakni berada
Nasution Kasus Praktisi Public konstuktivistik mempunyai eksistensi akan peneliti lak- kepada hubungan
(Jurnal, 2013) Relations Berdasarkan dan pendekatan yang kuat dalam BUMN sanakan, yakni internal yang ber-
Latar Belakang fenomenologi. yang ditunjukkan dengan kegiatan human fokus dalam upaya
Pendidikan non Public adanya peranan yang relations pada kegiatan human
Relations pada BUMN fungsional dan keaktifan suatu instansi pe- relations dalam
Kota Malang). dalam kegiatan human merintahan atau ruang lingkup ke-
relations walaupun kedua BUMN (Badan giatan public rela-
praktisi tersebut tidak Usaha Milik Ne- tions serta lokasi
mempunyai latar belakang gara) yang ber- penelitian peneliti
pendidikan Public Rela- fokus kepada latar bertepatan di Bid-
16

tions atau ilmu komu- belakang pendi- ang Humas Peme-


nikasi. dikan seorang pra- rintah Sekretariat
Pihak SDM (Sumber Daya ktisi non pendi- Daerah Kota Ban-
Manusia) PT PLN dikan public rela- dung.
(Persero) Area Malang dan tions yang meng-
PT POS (Persero) Area gunakan pende-
Malang mempunyai per- katan fenomeno-
timbangan yang kuat logi.
dalam menempatkan pra- Penelitian ini
ktisi Public Relations. menyimpulkan
Pertimbangan tersebut di- suatu efektivitas
sesuaikan dengan kondisi dan efisiensi pada
di masing-masing BUMN. sebuah bidang
Untuk pegawai lama yang Humas yang ber-
menjadi pertimbangan kuat lokasi di Kota
adalah pengalaman bekerja Malang, serta
dan kemampuan yang memiliki relevansi
sudah terlihat oleh dengan rujukan
pimpinan, sedangkan un- peneliti kepada
tuk pegawai baru per- seorang praktisi
timbangan kuat berda- public relations.
sarkan hasil tes ujian Ruang lingkup
masuk pegawai. peneletian ini
Pertimbangan-pertimbang- berada pada
an tersebut menjadi alasan kegiatan hubu-
yang kuat pihak BUMN ngan eksternal
menempatkan praktisi Pu- dengan arti lain
blic Relations nya. adalah
Kinerja praktisi Public menciptakan suatu
Relations PT PLN kepuasan pela-
(Persero) Area Malang dan yanan kepada
PT POS (Persero) Area khalayak.
Malang masuk dalam
kategori baik karena kedua
praktisi tersebut dapat me-
menuhi beberapa indikator
yang diajukan oleh BUMN
yaitu kepribadian praktisi
Public Relations yang
baik, pencapaian kegiatan
human relations yang
merata ke seluruh publik
eksternal dan hasil evaluasi
dari kegiatan human
relations yang berupa
respon yang positif dari
publik eksternal, manfaat
yang diperoleh BUMN dan
17

publik eksternal dari


kegiatan human relations
dan hambatan yang dapat
diatasi oleh praktisi Public
Relations.
4. Glen T. Tombe Pelaksanaan Human Kualitatif 1. Peran aparat desa dalam Penelitian ini Letak perbedaan
(Jurnal, 2016) relations Dalam dengan mengkomunikasikan memiliki relevansi yang akan dilak-
Penyelenggaraan menggunakan program kerjanya dila- yang sama dengan sanakan oleh pe-
Pemerintahan paradigma kukan sesuai dengan penelitian yang neliti yakni berada
Kabupaten Minahasa critical dan posisi dan jabatan akan peneliti lak- kepada hubungan
pendeketan masing-masing dalam sanakan, yakni internal yang ber-
discourse kepengurusan aparatur kegiatan human fokus dalam upaya
analysis pemerintahan. Masing- relations pada kegiatan human
dokumentasi. masing aparatur desa suatu instansi pe- relations dalam
menjalankan tugasnya merintahan. ruang lingkup ke-
demi kesejahteraan Penelitian ini giatan public rela-
masyarakat desa. berfokus kepada tions serta lokasi
2. Bentuk dan cara ko- hubungan ekster- penelitian peneliti
munikasi yang dilakukan nal yang merujuk bertepatan di Bid-
oleh aparat Pemerintah kepada penye- ang Humas Peme-
dalam kebijakannya ada- lenggaraan peme- rintah Sekretariat
lah komunikasi lisan dan rintah Kabupaten Daerah Kota Ban-
tertulis. Bentuk lisan Minahasa Utara dung.
dilakukan dengan cara dalam upaya ber-
turun langsung dan sosialisasi dengan
mengunjungi warga ser- publik mengenai
ta menyampaikan se- kebijakan dan atu-
cara langsung kebijakan ran-aturan yang
pemerintah desa, dan ditetapkan oleh
juga dilakukan melalui pemerintah.
penyampaian dengan Penerapan
menggunakan pengeras human relations
suara. Sedangkan bentuk yang dilakukan
tertulis bisa dilakukan oleh penelitian ini
dengan dan melalui surat memiliki fokus
yang ditujukan kepada kepada teori pe-
warga masyarakat. merintahan yakni
3. Pelaksanaan human re- tugas pokok peme-
lations di pemerintah rintah dalam mem-
Desa Tanah Putih adalah berikan pelayanan,
human relations yang di pemberdayaan,
satu pihak telah me- dan pembangunan.
nunjukkan pelaksanaan
relasi personal antar se-
sama warga masyarakat
dan antara warga
masyarakat dengan pe-
merintah sehingga mem-
18

bantu proses pem-


bangunan masyarakat,
namun juga di lain pihak
kurang menunjukkan pe-
laksanaan relasi antar
masyarakat dengan pe-
merintah yang baik.
Human relations yang
baik adalah adanya suatu
interaksi, bukan sekedar
relasi atau hubungan
yang pasif, melainkan
suatu aktivitas yang
merupakan ‘action
orianted’ untuk meng-
embangkan hasil yang
lebih produktif dan
memuaskan.
4. Kinerja dari aparat
pemerintahan dalam
pelayanannya terhadap
masyarakat desa seperti:
tanggungjawab, keseti-
aan, dan kejujuran yang
dilakukan aparat desa
dalam pelayanannya
sudah cukup baik namun
perlu ditingkatkan. Sara-
na komunikasi (human
relations) yang cocok
bagi masyarakat Desa
Tanah Putih adalah
bentuk komunikasi inter-
personal
5. Didit Sutayana Analisis Kegiatan Kualitatif 1. Kegiatan Human Rela- Penelitian Letak perbedaan
(Jurnal, 2017) Human relations Di dengan tions di Program Studi berikut ini memi- yang akan dilak-
Program Studi Psikologi menggunakan Psikolgi Fakultas Ilmu liki relevansi se- sanakan oleh pe-
Fakultas Ilmu Sosial paradigma Sosial dan Ilmu Politik bagai rujukan pe- neliti yakni berada
Dan Politik Universitas konstruktivistik berjalan dengan baik neliti dalam mela- kepada hubungan
Mulawarman dan pendekatan dimana timbul sebuah kukan penelitian, internal yang ber-
studi kasus persamaan persepsi dan namun penelitian fokus dalam upaya
deskriptif. saling pengertian. ini berfokus ke- kegiatan human
2. Human relations yang pada komunikasi relations dalam
dilakukan melalui komu- persuasif, tatap ruang lingkup ke-
nikasi persuasif dimana muka dan kepuas- giatan public rela-
dosen berusaha menga- an meskipun me- tions serta lokasi
jak mahasiswa untuk miliki relevansi penelitian peneliti
terus berkembang sesuai bertepatan di Bid-
19

tuntutan jaman dan etika penelitian dalam ang Humas Peme-


profesi psikologi. Dosen human relations. rintah Sekretariat
membangun suasana at- Penelitian ini Daerah Kota Ban-
mosfer akademis yang dilakukan dalam dung.
menyatukan ranah psi- kajian hubungan
kologi dan multidipliner internal yang ber-
ilmu yang lain agar langsung kepada
mahasiswa siap menjadi lembaga pendidi-
insan professional dan kan yaitu Program
dapat menjaga nama Studi Psikologi
baik pribadi, institusi, Universitas Mula-
dan stakeholder. Dosen warman yang dila-
selalu memotivasi dan kukan oleh maha-
mengajak mahasiswa siswa Program
untuk terus berpikir Studi Ilmu Komu-
kritis dan memiliki daya nikasi.
juang ketika masuk di Bentuk
Psikologi Unmul karena kegiatan human
tekanan akademik yang relations yang di-
tinggi dan persaingan lakukan oleh pe-
antar mahasiswa internal neliti berikut ini
dan eksternal. berupa studi kasus
3. Dosen dan mahasis- deskriptif kuali-
wanya selalu melakukan tatif. Hubungan in-
tatap muka di setiap ternal yang diba-
kesempatan dan sesi ngun oleh dosesn
perkuliahan bahkan me- kepada mahasiswa
dia komunikasi menjadi dilakukan dengan
alat yang menghubung- prosedur fakultas
kan dan mengeratkan yang bersangkutan
jalinan silaturahmi antar agar terbentuknya
keduanya. Mahasiswa mahasiswa yang
selalu diajarkan agar taat terhadap atu-
selalu menyapa dosen ran saat diha-
terlebih dahulu karena dapkan pada dunia
tidak semua dosen profesionalisme,
mengenali mahasiswa. baik dunia kerja
Sikap dan etika selalu atau bisnis.
dijunjung tinggi agar ke
depannya ketika maha-
siswa menghadapi dunia
professional, mahasiswa
menjadi pribadi yang
selalu taat aturan.
4. Kepuasan antara dosen
dan mahasiswa terlihat
ketika mahasiswa lebih
jauh berkembang, men-
20

dapat ilmu dan wawasan


baru, mendapat penga-
laman-pengalaman di
luar yang dapat dibagi-
kan ke rekan-rekannya,
dan sebagai bekal setelah
lulus dari prodi Psiko-
logi. Saling memahami,
berkomunikasi dan ke-
terbukaan merupakan
kunci utama dalam
mengelola hubungan
antara karyawan dan
pengusaha. Jika hal
tersebut telah dilakukan,
maka masing-masing
pihak dapat saling mene-
rima dan memberikan
masukan mengenai ma-
salah yang dihadapi.

Tabel 1.1. Penelitian Terdahulu (Sumber olahan peneliti)


G. Landasan Konseptual
Suatu penelitian memerlukan sebuah landasan atau dasar untuk berjalannya
pelaksanaan sebuah penelitian agar dalam melakukan penelitian peneliti dapat
memfokuskan suatu penelitian, sehingga penelitian tidak jauh dari fokus kajian
penelitian. Landasan konseptual berikut merupakan acuan dari landasan
pemikiran yang dirujuk sebagai bahan atau data pendukung sekunder.
Penelitian ini bermula atas fenomena yang timbul pada suatu peristiwa
instansi, lembaga, organisasi dan perusahaan sehingga memunculkan kesan
yang cukup kuat untuk diteliti. Praktisi public relations memiliki ruang lingkup
dalam hubungan internal dan eksternal, begitu pun dengan Humas Pemerintah
Balai Kota Bandung yang memiliki program dan kegiatan hubungan internalnya
melalui human relations yang dibangun dan dijalankan upaya menumbuhkan
hasil yang dapat membuat publik internalnya merasa senang, puas, dan
terpenuhi kebutuhannya.
1. Human relations
Hubungan manusia (human relations) memungkinkan bagi semua
orang untuk menciptakan dan meningkatkan hubungan kerjasama serta
21

kegairahan kerja atau peningkatan kinerja pegawai dalam suatu lembaga,


dengan demikian human relations berbicara bagaimana memanusiakan
manusia. Human relations merupakan sebuah kegiatan public relations
yang berada diruang lingkup hubungan internal juga hubungan eksternal,
atas dasar jenis kegiatan public relations maka perlunya suatu bentuk
kegiatan human relations agar tejaganya sebuah hubungan yang harmonis.
Saputro & Fathoni (2017:3) menjelaskan human relation (hubungan
antar manusia) merupakan syarat utama untuk keberhasilan suatu
komunikasi baik komunikasi antar perorangan maupun komunikasi dalam
instansi atau perusahaan. Penguasaan dalam menciptakan human relation
karyawan dalam perusahaan atau instansi akan sangat membantu seorang
pimpinan dalam membantu komunikasi vertikal maupun komunikasi
horisontal. Di sisi lain human relation karyawan merupakan hubungan
manusiawi yang selalu dibutuhkan oleh karyawan, dimana fungsinya
sebagai makhluk pribadi dan makhluk sosial, kebutuhan akan orang lain
untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan hidupnya. Hubungan yang
harmonis akan membuat suasana kerja yang menyenangkan dan hal ini akan
mempengaruhi semangat karyawan dalam menjalankan segala
pekerjaannya.
Human relations sangatlah penting dilakukan, meskipun dalam
lembaga pemerintahan hal tersebut kurang diperhatikan maka akan
menimbulkan suatu konflik permasalahan yang cukup serius, maka hal ini
selaku praktisi public relations dalam instansi pemerintahan harus tetap
diperhatikan, dijalankan dengan baik agar tumbuhnya motivasi kerja
pegawai yang tetap terjaga dan stabil demi keberlangsungan citra dan
reputasi instansi yang bersangkutan.
Human relations adalah suatu sifat hubungan, dimana orang
berkomunikasi tidak seperti orang yang berkomunikasi biasa, bukan hanya
merupakan penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain, tetapi
hubungan antar orang-orang yang berkomunikasi itu mengandung unsur-
unsur kejiwaan yang sangat mendalam. Human relations adalah hubungan
22

manusiawi, dimana ada keterlibatan emosi dan kita sama-sama mengerti


dan pahami apa yang kita sampaikan, dengan adanya unsur persuasif.
Yulianita (2001:68) menjelaskan human relations yaitu kegiatan
public relations dalam rangka memelihara hubungan khusus antara sesama
warga perusahaan secara informal sebagai manusia. Kegiatan human
relations berupaya untuk memenuhi kebutuhan psikologis dan sosial bagi
publik-publiknya, maka dengan begitu suatu instansi atau lembaga
organisasi akan memiliki iklim yang memiliki banyak kepuasan bagi
pegawai, dikarenakan hal ini mampu membuka peluang untuk memberikan
hasil kinerja kerja yang maksimal terlebih untuk praktisi public relations.
Komunikasi yang intim dan menumbuhkan berbagai emosional secara
informal dengan begitu dapat memelihara hubungan yang harmonis dengan
sesama publik internal suatu lembaga.
Effendy (2009:41) menjelaskan human relations adalah proses
rokhaniah yang tertuju kepada kebahagiaan berdasarkan watak, sifat,
perangai, kepribadian, sikap, tingkah laku dan aspek kejiwaan yang terdapat
pada diri manusia. Praktisi public relations dalam hal ini tentu harus cerdas
dan mampu berinteraksi lebih intim dengan seluruh pegawai lembaga,
dengan demikian selaku pegawai akan merasa senang, nyaman, dan dapat
merasa puas sehingga menumbuhkan kinerja keja pegawai yang terjaga
dengan baik bahkan meningkat.
2. Kegiatan Human relations
Beberapa kegiatan human relations dalam ruang lingkup public
relations, terdapat beberapa kegiatan yang dapat dilaksanakan upaya
menerapkan human relations. Adapun penerapan human relations dalam
hubungan publik internal, sebagai berikut:
a. Upah yang cukup
b. Perlakuan yang adil
c. Ketenangan bekerja
d. Perasaan diakui
e. Penghargaan atas hasil kerja
f. Penyalur perasaan
23

g. Hiburan dan darmawisata


h. Olah raga
i. Study tour dan training
j. Pertemuan berkala
3. Hubungan Publik Internal
Hubungan publik internal merupakan suatu kegiatan proses
komunikasi dalam sebuah instansi yang memiliki arus komunikasi vertikal,
horizontal, serta diagonal. Hubungan ini didasari atas proses manajemen
yang bersifat terstruktur dan memiliki koordinasi pada satu purel sebuah
instansi atau perusahaan, yang termasuk kepada publik internal adalah
khalayak atau publik yang menjadi bagian dari kegiatan usaha pada suatu
organisasi atau instansi itu sendiri. Dalam dunia bisnis purel, publik internal
ini disesuaikan dengan bentuk daripada organisasi yang bersangkutan
apakah organisasi tersebut berbentuk suatu perusahaan dagang, instansi
pemerintah atau pun lembaga pendidikan.
Hubungan publik internal merupakan kata lain daripada komunikasi
internal yang dijalankan pada suatu instansi, lembaga, perusahaan, atau
organisasi. Lawrance D. Brennan (dalam Effendy, 2005: 122-130)
menjelaskan komunikasi internal sebagai pertukaran gagasan di antara para
administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan atau organisasi guna
terwujudnya tujuan perusahaan dengan strukturnya yang khas (organisasi)
dan pertukaran gagasan itu berlangsung secara horizontal dan vertikal di
dalam perusahaan yang menyebabkan pekerjaan (operasi dan manajemen)
berlangsung.
4. Public relations
Humas atau public relations merupakan sebuah kegiatan komunikasi
yang memiliki peranan penting dalam membangun citra dan menjalin
hubungan baik dengan publik-publik sebuah perusahaan atau instansi,
organisasi dengan memberikan manfaat kepada lembaga tersebut, hal ini
selaku praktisi humas harus memiliki keterbukaan informasi kepada publik,
menjadi penengah atau jembatan pada suatu hubungan-hubungan yang
berada di publik internal dan eksternal.
24

Public relations merupakan cerminan atau gambaran daripada


organisasi tersebut, maka seorang praktisi humas dituntut untuk mampu
membangun hubungan yang harmonis dan mampu menjadi pilar utama
dalam menganalisis situasi yang akan terjadi suatu hari kelak agar tidak
terjadi penurunan citra dan bahkan hancurnya suatu lembaga, perusahaan,
organisasi tersebut.
Praktisi humas dalam menjalankan tugasnya selaku berkaitan dengan
fungsi manajemen, dengan demikian proses operasional public relations
(four step public relations) berikut adalah:
a. Definding Public Relations Problems
Dalam tahap ini, seorang praktisi public relations harus dapat
menetapkan permasalahan-permasalahan yang menyangkut kegiatan
public relations. Menemenukan titik sentral permasalahan dan
menganalisis suatu konflik yang muncul agar proses ini mencakup
efesien dan efektif, sehingga seorang praktisi humas haruslah peka atau
cerdas dan piawai dalam menentukan suatu permasalahan di badan
perusahaan, instansi, lembaga juga organisasi tersebut. Data tersebut
diolah dan dicari kebenarannya, sehingga dalam proses ini seorang
praktisi public relations memiliki dua macam metode yaitu metode
formal dan metode informal dalam menemukan fakta atas
permasalahan-permasalahan yang bermunculan.
b. Planning and Programming
Pada tahap ini perencanaan dan susunan program harus disiapkan
dengan matang dengan berbagai macam analisis dan merujuk kepada
data sebelumnya yang bersumber atas fakta, sehingga tahap planning
dan programming sangat menentukan suksesnya perkerjaan purel secara
keseluruhan, oleh karena itu dalam melakukan kegiatan planning perlu
diperhatikan secara matang. Dalam rangka penyusunan palnning ini
harus sesuai dengan data – fakta tanpa adanya interpretasi dari seorang
praktisi public relations.
c. Taking Action and Communicating
25

Merupakan tahap pelaksanaan atau tahap action dari kegiatan public


relations sesuai dengan fakta dan data yang telah dirumuskan dalam
bentuk perencaan. Untuk tahap action dan communicating ini Cultip &
Center (1994:380-402) menjelaskan ada tiga hal yang harus
diperhatikan yakni:
1) The Action Component of Strategy
2) The Communication Component of Strategy
3) Implementing of Strategy
d. Evaluating the Program
Terakhir adalah tahap evaluating the program yang bertujuan untuk
menilai apakah kegiatan purel yang direncanakan dan disusun serta
dijalankan benar-benar sesuai dengan rencana dan pelaksanaan yang
sudah ditentukan atau tidak, sehingga pada tahap mendatang praktisi
public relations dapat memperbaiki kembali dari yang sebelumnya telah
dilaksanakan.
H. Langkah Penelitian
Adapun langkah penelitian yang peneliti sebelumnya rumuskan, berikut:
1. Lokasi Penelitian
Peneliti melakukan penelitian berikut ini bertepatan di Pemerintah
Sekretariat Daerah Kota Bandung, Jalan Wastukencana No. 2, Babakan
Ciamis, Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat. Pemilihan tempat
lokasi penelitian yang peneliti jadikan tempat penelitian dikarenakan
Humas Pemerintah Sekretariat Daerah Kota Bandung atau yang dikenal
Balai Kota Bandung memiliki kreatifitas dan inovasi yang menarik
perhatian banyak birokrasi pemerintahan untuk dapat dijadikan panutan
dalam hubungan publik internal, sebab opini yang bermunculan di publik
bahwa pemerintahan adalah sistem dan iklim yang monton dan
membosankan.
2. Metode Penelitian
Peneliti dalam melakukan penelitian berikut ini menggunakan metode
kualitatif dengan paradigma konstruktivistik serta melalui pendekatan studi
kasus, sehingga peneliti dapat mencermati, menganalisis, dan menelaah
26

secara mendalam pada suatu gejala-gejala yang muncul pada badan instansi
Pemerintah Sekretariat Daerah Kota Bandung mengenai kegiatan hubungan
publik internal melalui human relations yang dijalankan.
Data penelitian kualitatif yang telah terkumpul berupa data deskriptif seperti
kalimat, pernyataan dari narasumber, informan, serta konsep sehingga tidak
membubuhkan berupa data numerik atau angka.
Metode kualitatif memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip umum
yang mendasari perwujudan sebuah makna dari gejala-gejala sosial di dalam
masyarakat. Gejala-gejala tersebut dari satuan yang berdiri sendiri dalam
kesatuan bulat dan menyeluruh, sehingga peneliti berusaha melakukan studi
gejala dalam keadaan alamiahnya dan berusaha membentuk pengertian
terhadap fenomena sesuai dengan makna yang lazim digunakan oleh subjek
penelitian.
3. Sumber Data
Penelitian ini memiliki dua sumber data yang penliti jadikan sebagai sumber
data bahan penelitian, sebagai berikut:
a) Data Primer, sumber data primer ini merujuk kepada kepala staf, staf
karyawan yang berada di Divisi Humas Pemerintah Sekretariat Daerah
Kota Bandung.
b) Data Sekunder, sumber data sekunder ini didapat dari hasil literatur
seperti kepustakaan buku, jurnal, dan berupa skripsi, thesis yang saling
melengkapi dan memiliki relevansi untuk kebutuhan data penelitian
yang peneliti lakukan.
4. Teknik Pemilihan Informan
Pemilihan informan dalam penelitian ini, peneliti melakukan penentuan
sampel dengan menggunakan relevansi yang berkaitan sebagai penunjang
penelitian, seperti dengan narasumber yang berkaitan langsung dengan
bidang atau divisi yang diduki oleh pegawai sesuai berdasarkan penempatan
kerja atau posisi jabatan pegawai yang dijadikan sebagai subjek penelitian.
Pemilihan informan dalam penelitian ini, sebagai berikut:
a) Informan Kepala Divisi Humas Pemerintah Sekretariat Daerah Kota
Bandung.
27

b) Informan Staf Pegawai Divisi Humas Pemerintah Sekretariat Daerah


Kota Bandung.
c) Informan pegawai Divisi Humas Pemerintah Sekretariat Daerah Kota
Bandung yang andil dalam melakukan kegiatan public relations.
5. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini, sebagai berikut:
a) Wawancara
Peneliti dalam melakukan wawancara tidak secara menyeluruh,
mengingat hal ini dapat memakan waktu yang cukup lama sehingga
peneliti dalam melakukan teknik pengumpulan data dengan wawancara
yakni berdasarkan pengalaman kerja, masa kerja yang peneliti jadikan
sebagai informan serta data primer yang bersumber dari Kepala Divisi
Humas Pemerintah Sekretariat Daerah Kota Bandung. Wawancara yang
dilakukan bersifat mendalam dan detail, sehingga peneliti dalam
melakukan pemilihan data yang berhubungan dengan penelitian yang
peneliti lakukan.
b) Observasi Parsipatori Pasif
Teknik observasi parsipatori pasif merupakan seorang peneliti
melakukan observasi pada sebuah penelitian yang bersifat tidak ikut
merumuskan dan andil dalam sebuah pengambilan keputusan, peneliti
hanya mengamati, menganalisis gejala-gejala yang muncul secara
alamiah dan berdasarkan fakta hasil lapangan. Penelitian yang
dilakukan peneliti pada Humas Pemerintah Sekretariat Daerah Kota
Bandung dengan observasi partisipatori pasif, dikarenakan peneliti
belum memiliki pengalaman lebih banyak dan wawasan yang luas
dalam dunia kerja.
c) Analisis Data
Peneliti dalam melakukan analisis data yakni dengan menggunakan
analisis data kualitatif yang menggambarkan data berupa tulisan,
pernyataan narasumber dan informan serta kepustakaan buku, jurnal,
skripsi, thesis dan sebagainya sesuai dengan fokus penelitian dan
bersifat subjektif juga menyeluruh.
28

d) Reduksi Data
Reduksi data merupakan suatu proses pemilihan atau analisis data
yang memiliki relevansi dengan penelitian yang peneliti lakukan,
mereduksi data atau penyederhanaan data yang sesuai dengan
kebutuhan penelitian yang memfokuskan data tersebut kepada sesuatu
yang dianggap penting dan berkenaan sesuai fokus penelitian yang
dilakukan peneliti.
e) Penyajian Data
Peneliti dalam melakukan penyajian data yakni berdasarkan hasil
dari reduksi data sebelumnya yang telah peneliti rangkum sebagai inti
atau fokus penelitian, sehingga penyajian data dalam penelitian ini
disusun secara terorganisasi agar mudah dipahami dan dimengerti
seperti naskah atau bagan dan lain sebaginya.
f) Verifikasi Data
Verifikasi data menjelaskan suatu penelitian yang dilakukan adalah
kredibel dan terpercaya jika data yang sebelumnya telah dijadikan
kesimpulan dan mendukung bukti-bukti yang kuat maka data tersebut
dikategorikan kredibel dan terpercaya, namun apabila saat data tersebut
dilakukan verifikasi data tidak mendukung bukti-bukti yang kuat maka
kesimpulan awal dijadikan sebagai kesimpulan sementara dan data
tersebut harus dilengkapi kembali dan digali lebih jauh lagi untuk dapat
diverifikasi sebagai hasil penelitian yang kredibel dan terpercaya.
I. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian merupakan bagian yang tidak jauh pentingnya dengan
data yang peneliti lakukan, mengingat bahwasannya suatu penilitian pasti
memiliki runtutan waktu dalam pelaksanaannya. Adapun jadwal penelitian
yang peneliti sajikan dalam bentuk tabel, sebagai berikut:

Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni


No. Kegiatan
2017 2017 2017 2018 2018 2018 2018 2018 2018
1. Pengumpulan
data.
29

Menghimpun
data proposal
penelitian.
Menyusun
proposal
penelitian.
Melakukan
bimbingan
proposal
penelitian
Menyelesaikan
perbaikan
proposal
penelitian.
2. Usulan
Penelitian
Melaksanakan
sidang usulan
penelitian.
Menyelesaikan
perbaikan
usulan
penelitian
3. Penyusunan
skripsi.
Melaksanakan
penelitian.
Menganalisa
dan mengolah
data.
Menyusun
laporan
penelitian.
Melaksanakan
bimbingan
skripsi.
4. Sidang skripsi
30

Melaksanakan
akhir
bimbingan
skripsi.
Melaksanakan
sidang skripsi.
Menyelesaikan
revisi skripsi.

Tabel 1.2. Jadwal Penelitian (Sumber olahan peneliti)


31

DAFTAR PUSTAKA

Asrifah, 2015. Pengaruh Human Relations Terhadap Kinerja Pegawai Di Kantor


Wilayah Kementrian Agama Provinsi Sulawesi Tengah. E-Jurnal
Katalogis, Volume 3. No. 2

Bungin, Burhan. 2008. Sosiologi Komunikasi : Teori, Paradigma, dan Diskursus


Teknologi Komunikasi Masyarakat. Ed. 1, Cet. 3, Jakarta: Kencana

Cultip, Scott M, Allen H. Center., 1994. Effective Public Relations, 7th edition
Prentice-Hall, Inc., Englewood Cliffs: New Jersey

Effendy, Onong Uchjana. 2005. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek


Bandung: Rosda Karya

, 2009. Human Relations & Public Relations


Bandung: Rosda Karya
Hasan, Erliana. 2010. Komunikasi Pemerintahan. Bandung: Aditama
Lengkey, Lidia, Meity D. Himpong, dkk., 2015. Peranana Human Relations
Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Di Badan Kepegawaian Daerah (BKD)
Provinsi Sulawesi Utara. E-Jurnal Acta Diurna Vol. IV No.3.
Poppy, Ruliana. 2014. Studi Kasus Komunikasi Organisasi Sari Atel Hotel &
Resort. Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 6. No. 2
Saputro, Galih Adi & Azis Fathoni. 2017. Analisis Pengaruh (Human Relations /
Hubungan Antar Manusia) dan Kondisi Fisik Lingkungan Kerja terhadap
Etos Kerja dan Kinerja Karyawan PT. Karunia Adijaya Mandiri
Semarang. Journal Of Management. Volume 3. No.3
Sutayana, Didit. 2017. Analisis Kegiatan Human Relations Di Program Studi
Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman.
E-Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 5. No. 3
Tombe, Glan T. 2016. Pelaksanaan Human Relations Dalam Penyelenggaraan
Pemerintah. Jurnal Eksekutif, Volume 1. No. 7
Wardasari, Nilam, Darsono Wisadirana, dkk., 2013. Kinerja Praktisi Public
Relations Dalam Implementasi Kegiatan Human Relations (Studi Kasus
Praktisi Public Relations Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan non
Public Relations pada BUMN Kota Malang). Journal of Social Sciences
and Humanities Volume15. No. 2
Yulianita, Neni. 2001. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: Multimedia
32

SUMBER RUJUKAN LAIN

Junawir, 2017. Penerapan Human Relations Dalam Meningkatkan Kinerja


Pustakawan Di Politeknik Kesehatan Makassar. Universitas Hasanuddin,
Skripsi: Tidak diterbitkan
Miryanti, Indhira. 2011. Penerapan Human relations Dalam Meningkatkan
Motivasi Kerja Karyawan di Valentino Boutique Hotel Makassar.
Universitas Hasanuddin, Thesis: Tidak diterbitkan.
Trisari, Reny. 2008. Hubungan Human Relations dengan Kinerja Karyawan
PT. (Persero) Angakasa Pura II. Universitas Mercu Buana, Skripsi: Tidak
diterbitkan

Anda mungkin juga menyukai