Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH FARMAKOTERAPI

DRUG INDUCED KIDNEY DISEASE

Disusun Oleh :

1. Hazim Fikri Alfianto (180105039)


2. Indra Marcelina (180105043)
3. Monika Maristella T (180105065)
4. Nurul Fitri Alfathani (180105075)
5. Riza Mustofa (180105087)

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA PURWOKERTO

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “DRUG
INDUCED KIDNEY DISEASE” dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kami mengenai DRUG INDUCED KIDNEY DISEASE. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah
kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.

Purwokerto, 24 MARET 2020

Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Ginjal merupakan organ vital yang berperan sangat penting sangat penting dalam mempertahankan
kestabilan lingkungan dalam tubuh. Ginjal mengatur keseimbangan cairan tubuh dan elektrolit dan asam
basa dengan cara menyaring darah yang melalui ginjal, reabsorbsi selektif air, elektrolit dan non-
elektrolit, serta mengekskresi kelebihannya sebagai kemih. Fungsi primer ginjal adalah
mempertahankan volume dan komposisi cairan ekstra sel dalam batas-batas normal. Gangguan fungsi
ginjal dapat menggambarkan kondisi sistem vaskuler sehingga dapat membantu upaya pencegahan
penyakit lebih dini sebelum pasien mengalami komplikasi yang lebih parah seperti stroke, penyakit
jantung koroner, gagal ginjal, dan  penyakit pembuluh darah perifer.

Gangguan ginjal kronis (chronic kidney disease) merupakan suatu gangguan atau kerusakan
fungsi maupun struktur ginjal dengan maupun tanpa penurunan laju filtrasi glumerulus disertai
manifestasi kelainan patologi ginjal selama tiga bulan atau lebih. Penyebab terjadinya gangguan
ginjal kronis diantaranya karena diabetes melitus, hipertensi, glomerulonefritis, malformasi pada
saluran perkemihan, infeksi saluran kencing yang berulang, polikistik ginjal dan sebagainya. Penyakit
ginjal kronik terjadi penurunan fungsi ginjal yang memerlukan terapi pengganti yang membutuhkan
biaya yang mahal. Penyakit ginjal kronik biasanya desertai berbagai komplikasi seperti penyakit
kardiovaskuler, penyakit saluran napas,  penyakit saluran cerna, kelainan di tulang dan otot serta
anemia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan drug induced kidney disease?
2. Apa saja epidemiologi dari drug induced kidney disease?
3. Apa saja klasifikasi penyakit drug induced kidney disease?
4. Apa saja etiologi drug induced kidney disease?
5. Apa saja Manifestasi Klinis drug induced kidney disease?
6. Bagaimana patofisiologi dari drug induced kidney disease?
7. Bagaimana contoh obat dari drug induced kindney disease?
1.3 Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui dan memahami drug induced kidney disease.
2. Untuk mengetahui apa saja epidemiologi dari drug induced kidney disease.
3. Untuk mengetahui klasifikasi penyakit dari drug induced kidney disease.
4. Untuk mengetahui etiologi dari drug induced kidney disease.
5. Untuk mengetahui Manifestasi Klinis dari drug induced kidney disease.
6. Untuk mengetahui dan memahami patofisiologi dari drug induced kidney disease.
7. Untuk mengetahui contoh obat dari drug induced kidney disease.
.
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Definisi
Drugh induced kidney disease adalah penyakit ginjal yang diduga timbul akibat
adanya induksi dari obat-obat tertentu.
2.2 Epidemiologi

Nefrotoksisitas akibat induksi obat terjadi disemua bagian pengaturan dimana obat
tersebut diberikan. Nefrotoksisitas obat terjadi pada sekitar 7% dari semua kasus
toksisitas obat dan sekitar 18-27% kasus gagal ginjal akut yang menjalani perawatan di
rumah sakit dan berkontribusi pada sekitar 35% pada kasus nekrosis tubular akut (NTA)
dan pada sebagian besar kasus nefritis interstisial alergik (NIA), serta nefropati yang
terjadi karena adanya perubahan hemodinamik ginjal dan obstruksi postrenal. Antibiotik
aminoglikosida, media radiokontras, antinflamasi nonsteroid, amfoterisin B dan ACE
inhibitor merupakan contoh-contoh obat yang dapat bersifat nefrotoksik. Penggunaan
obat antiinflamasi nonsteroid (AINS) dan obat-obat bebas meningkatkan resiko
nefrotoksik pada pasien yang pernah mengalami gagal ginjal akut (Gunawan, 2007).

3.3 Klasifikasi Penyakit

Cedera ginjal dapat terjadi di berbagai kompartemen ginjal: pasokan vaskular ginjal,
glomerulus, yang tubulointerstitium tubular-peritubular caplliary mana luas pertukaran
zat terlarut berlangsung, dan saluran pengumpul. Namun, mungkin lebih berguna dari
sudut pandang klinis untuk mengklasifikasikan obatv- diinduksi toksisitas ginjal menjadi
empat sindrom ginjal utama (Gunawan, 2007) :

a. Gagal ginjal akut


b. Gagal ginjal kronik
c. Glomerulonefritis
d. Tubulopathies
3.3.1 Gagal ginjal akut

Gagal ginjal akut adalah penurunan fungsi ginjal yang mendadak akibat
hilangnya kemampuan ginjal untuk mempertahankan homeostasis tubuh yang
ditandai dengan peningkatan kadar ureum dan kreatinin darah.Obat dapat
menyebabkan gagal ginjal akut dengan menyebabkan pre-renal, intrinsik atau
toksisitas pasca-ginjal (Gunawan, 2007).

3.3.2 Gagal Ginjal Kronik (GGK)

Ginjal kronik merupakan tahapan kedua dari gangguan ginjal yang


disebabkan oleh beberapa serangan dari penyakit seperti diabetes mellitus,
tekanan darah tinggi atau hipertensi batu ginjal yang diakibatkan dari efek
samping konsumsi obat-obatan yang mengandung racun atau efek samping pada
fungsi ginjal (Gunawan, 2007).

3.3.3 Glomerulonefritis

Sindrom nefrotik disebabkan oleh glomerulus disfungsi dan ditandai


dengan berat proteinuria. Penyakit perubahan minimal (MCD) dan
glomerulosklerosis fokal segmental (FSGS) terutama disebabkan oleh podosit
disfungsi. NSAID, lithium, pamidronat,sirolimus, dan interferon α dan β adalah
terlibat. Glomerulonefritis membranosa (MGN) ditandai dengan subepitel
deposito kompleks imun di glomerulus yang membran basal. MGN mungkin
disebabkan oleh NSAID, penisilamin dan captopril (Gunawan, 2007).

3.3.4 Tubulopathies

Sindrom Fanconi Tenofovir Penting klinis dan laboratorium temuan:


Proteinuria,fosfaturia, glikosuria dan buang bikarbonat NSAID - obat
antiinflamasi non-steroid; ACE - angiotensin-converting enzyme; COX –
cyclooxygenase (Gunawan, 2007).
4.4 Etiologi
Banyak kondisi klinis yang bisa menyebabkan terjadinya gagal ginjal kronik, akan tetapi
apapun sebabnya, respons yang terjadi adalah penurunan fungsi ginjal secara progresif .
kondisi klinis yang memungkinkan dapat mengakibatkan GGK (gagal ginjal kronik) bisa
disebabkan dari ginjal dan diluar ginjal (Mutaqien, 2011) :
1. Penyakit dari ginjal
a. Kista di ginjal : polcystis kidney
b. Penyakit pada saringan (glomerulus) : Glomerulonefritis
c. Infeksi kuman : Pyelonefritis, ureteritis
d. Batu ginjal : Nefrolitiasis
e. Trauma langsung pada ginjal
f. Keganasan langsung pada ginjal
g. Sumbatan : Tumor, penyempitan/striktur
2. Penyakit umum di luar ginjal
a. Penyakit sistemik : Diabetes militus, hipertensi, kolesterol tinggi
b. Dyslipidemia
c. Kehilangan banyak cairan yang mendadak (luka bakar)
d. Infeksi : TBC, sifilis, malaria, hepatitis
e. Obat-obatan
5.5 Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis gagal ginjal kronis adalah sebagai berikut (Smeltzer, 2008) :
1. Sistem pernafasan
a. Krekls
b. Sputum kental dan liat
c. Napas dangkal
2. Sistem kardiovaskuler
a. Hipertensi
b. Pitting edema ( kaki, tangan )
c. Edema periorbital
d. Pembesaran vena leher
3. Sistem neurologi
a. Kelemahan dan keletihan
b. Konfusi
c. Disorientasi
d. Kejang
e. Kelemahan pada tungkai
f. Rasa panas pada telapak kaki
g. Perubahan perilaku
4. Sistem perkemihan
a. Ditemukan oliguria sampai anuria
5. Sistem pencernaan
a. Napas berbau ammonia
b. Ulserasi dan perdarahan pada mulut
c. Anoreksia, mual dan muntah
d. Konstipasi dan diare
6. Sistem integument
a. Warna kulit abu-abu, mengkilat
b. Kulit kering, bersisik
c. Ekimosis
d. Kuku tipis dan rapuh
e. Rambut tipis dan kasar
7. Sistem musculoskeletal
a. Kram otot
b. Kekuatan otot hilang
c. Fraktur tulang
d. Foot drop
8. Sistem reproduksi
a. Amenore
b. Atrofi testikuler (Smeltzer, 2008)

Anda mungkin juga menyukai