Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Kardiovaskular merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot dan bekerja
menyerupai otot polos, yaitu bekerja diluar kemauan kita kemudian (dipengaruhi
oleh sususan saraf otonom) (Syarifuddin, 2006).

Pembuluh darah koroner merupakan penyakit aliran darah (darah membawa


oksigen dan makanan yang dibutuhkan miokard agar dapat berfungsi dengan
baik). Penyakit jantung koroner adalah salah satu akibat utama arteriosklerosis
pada keadaan ini pembuluh darah nadi menyempit karena terjadi
endapan-endapan lemak (atheroma dan plaques) yang dindingnya. Juga dapat
merupakan proses degeneratif, disamping banyak faktor lain. Penyakit jantung
koroner diantaranya angina stabil, angina tidak stabil, infark miokard akut. Infark
Miokard Akut (IMA) merupakan bentuk yang paling berbahaya (Soeharto, 2004).

Sistem kardiovaskuler terdiri dari jantung dan pembuluh darah yang


mengandung kurang lebih 5,5 liter darah pada laki-laki dengan berat badan 70 kg.
Fungsi utama sistem kardiovaskular adalah mendistribusikan O2 dan nutrisi ke
jaringan, mentransfer metabolit dan CO2 ke organ eksresi dan paru serta
mentranspor hormon dan komponen sistem imun serta sebagai termoregulasi.
Jantung sendiri adalah pompa otot beruang empat (dua atrium dan dua ventrikel)
yang mendorong daeah mengelilingi sirkulasi (Ward et al, 2009).

Peningkatan kejadian gagal jantung merupakan epidemik global, terutama


pada geriatik yang menghabiskan biaya perawatan yang lumayan besar, cacat dan
kematian. Penderia penyakit arteri koroner, hipertensi dan diabetes melitus adalah
faktor resiko yang paling besar. Gagal jantung dapat mempengaruhi jantung kiri
atau jantung kanan atau keduanya secara bersamaan. Pasien dengan gagal jantung
kiri menunjukkan gejala cardiac output yang rendah dan peningkatan vena
pulmonar, dispnea adalah gejala yang menonjol. Tanda-tanda retensi cairan
terutama terjadi pada pasien dengan gagal jantung kanan, dimana pasien
menunjukkan edema, kongesti, hepar, dan daya yang cukup sering adalah asistes
(Tierney et al, 2002).

I.2. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari sistem kardiovaskular?

2. Apa saja gangguan-gangguan pada sistem kardiovaskular?

I.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian sistem kardiovaskular

2. Untuk mengetahui apa saja gangguan gangguan pada sistem kardiovaskular


BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Sistem kardiovaskuler memulai aktivitasnya ketika jjanin baru berusia empat


minggu dan merupakan sistem terakhir yabg aktivitasnya berhenti ketika
kehidupan seseorang berakhir. Sistem tubuh ini begitu penting sehingga dipakai
untuk membantu menentukan apakah seseorang masih hidup.

Sistem kardiovaskuler yang umum disebut sirkulasi atau peredaran darah


dapa dibagi menjadi dua cabang : sistem sirkulasi sistemik dan pulmoner. Pada
sirkulasi pulmoner, darah mengambil oksigen dan melepaskan produk limbah
yang berupa karbondioksida. Pada sirkulasi sistemik, darah emmebawa oksigen
serta nutrien ke semua sel yang bekerja aktif dan mengangku produk limbah ke
ginjal, hati, serta kulit untuk diekskresi keluar.
Gangguan atau beberapa penyakit dalam sistem kardiovaskular :

1. Aritmia

2. Kardiomiopati

3. Gagal jantung

4. Hipertensi

5. CAD (Coronary Artery Disease)

6. CHF (Congestive Heart Failure)

III.2 Saran

Penulis menyadari bahwa makalah ini yang membahas tenang “Sistem


Kardiovaskular beserta Gangguan-gangguannya” masih jauh dari kata sempurna,
hal ini disebabkan karena keerbatasan ilmu dan literatur yang penulis miliki pada
saat ini. Penulis sangat mengharapkan kritikan terutama dari pembaca dan
teman-teman. Adanya kritikan yang membangun yang bisa melengkapi makalah
ini di masa mendatang. Hanya kepada Allah SWT. Semua ini diserahkan, semoga
selalu diberikan petunjuk dan ridho-Nya setiap saat kepada kita semua. Aamiin
Ya Rabbal Alamin.

Anda mungkin juga menyukai