Anda di halaman 1dari 4

Nama : Kaesta Uri Winggi

NIM : 201810500038
Prodi : Pendidikan IPA
Semester : Tiga (3)

Rangkuman Materi Tumbuhan paku (Pteridophyta)


 Tumbuhan paku (Pteridophyta) adalah divisi dari kingdom Plantae yang anggotanya
mempunyai kormus, artinya tubuhnya dengan nyata dapat dibedakan dalam tiga bagian
pokoknya yaitu akar, batang,dan daun. Namun pada tumbuhan paku belum dihasilkan
biji. Tumbuhan paku sering disebut juga dengan kormofita berspora karena berkaitan
dengan adanya akar, batang, daun sejati, serta bereproduksi aseksual dengan spora.
Tumbuhan paku juga disebut sebagai tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta) karena
memiliki pembuluh pengangkut yaitu xilem dan floem. Xilem adalah pembuluh
pengangkut senyawa anorganik berupa air dan mineral dari akar ke seluruh bagian
tumbuhan. Floem adalah pembuluh pengangkut nutrien organik hasil fotosintesis dari
daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
 Ciri Tumbuhan Paku
a.  Makrskopis
b.   Multiseluler
c.  Berklorofil
d. Autotrof
e.  Mengalami metagenesis, generasi sporofit lebih dominan daripada generasi sporofit
f.  Reproduksi secara aseksual dan/ seksual menghasilkan spora
g. Habitat di tempat lembab

 Struktur tubuh
a. Akar
Bersifat seperti akar serabut, ujungnya dilindungi kaliptra yang terdiri atas sel – sel
yang dapat dibedakan dengan sel – sel akarnya sendiri.
b. Batang
Pada sebagian jenis tumbuhan paku tidak tampak karena terdapat didalam tanah
berupa rimbang, mungkin menjalar atau sedikit tegak. Jika muncul diatas permukaan
tanah, batangnya sangat pendek sekitar 0,5 m. akan tetapi ada batang bebrapa jenis
tumbuhan paku seperti paku pohon /paku tiang yang oanjangnya mencapai 5 m dan
kadang – kadang bercabang misalnya: Alsophilla glauca dan cyathea.
c. Daun
Daun selalu melingkar dan menggulung pada usia muda . Berdasarkan bentuk ukuran
dan susunanya, daun paku dibedakan antara epidermis, daging daun, dan tulang daun
1. Mikrofil
Daun ini berbentuk kecil – kecil seperti rambut atau sisik, tidak bertangkai dan
tidak bertulang daun, belum memperlihatkan diferensiasi sel, dan tidak dapat
dibedakan antara epidermis, daging daun dan tulang daun.
2. Makrofil 
Merupakan daun yang bentuknya besar, bertangkai dan bertulang daun, serta
bercabang – cabang. Sel – sel penyusunnya telah memperlihatkan diferensiasi,
yaitu dapat dibedakan antara jaringan tiang, jaringan bunga karang, tulang daun,
serta stomata (mulut daun).Ditinjau dari fungsinya , daun tumbuhan paku
dibedakan atas:
3. Tropofil
Merupakan daun yang khusus untuk melakukan asimilasi atau
fotosintesis.                                                       
4.  Sporofil
Daun ini berfungsi untuk menghasilkan spora. Tetapi daun ini juga dapat
melakukan fotosintesis, sehingga disebut pula sebagai troposporofil.

 Daur Hidup / Metagenesis Tumbuhan Paku


Reproduksi tumbuhan ini dapat secara aseksual (vegetative), yakni dengan stolon yang
menghasilkan gemma (tunas). Gemma adalah anakan pada tulang daun atau kaki daun
yang mengandung spora. Reproduksi secara seksual (generative) melalui pembentukan
sel kelamin jantan dan betina oleh alat – alat kelamin (gametogonium). Gametogonium
jantan (anteredium) menghasilkan spermatozoid dan gametogonium betina menghasilkan
sel telur (ovum). Sepertihalnya tumbuhan lumut , tumbuhan paku mengalami metagenesis
(pergiliran keturunan).
Tumbuhan paku mengalami metagenesis atau pergiliran keturunan antara generasi
sporofit dan generasi gametofit.
a. Generasi Saprofit merupakan tumbuhan paku itu sendiri yang dapat menghasilkan
spora. Spora dihasilkan oleh struktur daun khusus yang disebut sporofil. Spora
tersebut mudah menyebar diterbang angin, dan spora yang jatuh di tempat yang
sesuai akan tumbuh menjadi tumbuhan baru yaitu berupa protalium.
b. Generasi Gametofit merupakan tumbuhan penghasil gamet. Generasi gametofit
ditandai dengan adanya protalium yaitu tumbuhan paku baru yang berbentuk seperti
jantung, berwarna hijau, dan melekat pada substrat dengan rizoidnya. Generasi
gametofit tidak berlangsung lama karena biasanya protaliumnya berukuran kecil dan
tidak berumur panjang. Di dalam protalium terdapat suatu gametangium sehingga
dapat membentuk anteridium yaitu alat kelamin jantan yang akan menghasilkan
sperma, dan arkegonium yaitu alat kelamin betina yang akan menghasilkan sel telur.
Jika terjadi pertemuan antara sperma dengan sel telur maka akan terbentuk zigot dan
akan tumbuh menjadi tumbuhan paku baru.

 Ditinjau dari macam spora yang dihasilkan , tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi
tiga golongan seperti berikut
ini.                                                                                                 . 
a. Paku Homospora (isospora)
Menghasilkan satu jenis spora yang berukuran sama , misalnya Lycopodium sp(paku
kawat).
b. Paku Heterospora (anisospora)                                                                               
Menghasilkan dua jenis spora yang berlainan dan berbeda ukurannya; yaitu spora kecil
(mikrospora) merupakan spora berkelamin jantan dan spora besar (makrospora)
merupakan spora berkelamin betina, misalnya : Marsilea crenata (semanggi),Selaginella
sp (paku rane).                                                                           
 c. Paku Peralihan antara homospora dan heterospora                   
Paku ini merupakan peralihan antara homospora dengan heterospora, yaitu paku yang
menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama tetapi berbeda jenis kelaminnya, sa
tu berjenis kelamin jantan dan lainnya berjenis kelamin betina, misalnya Equisetum
debile (paku ekor kuda).

 Klasifikasi Tumbuhan Paku


Tumbuhan paku dibedakan menjadi empat kelompok yaitu Psilotophyta, Lycopodophyta,
Equisetophyta, Pteridophyta.
a. Kelas Psilophytinae (paku purba)
Paku purba meliputi jenis-jenis tumbuhan paku yang sebagian besar telah punah.
Jenis-jenis yang sekarang masih ada hanya sedikit saja, dan lazimnya dianggap
sebagai relik suatu golongan tumbuhan paku yang semula meliputi jenis-jenis yang
lebih banyak. Warga paku purba merupakan paku telanjang (tidak berdaun) atau
mempunyai daun-daun kecil (mikrofil) yang belum terdiferensiasi. Paku purba
bersifat homospor.
b. Kelas Lycopophyta
Lycopophyta dapat menghasilkan spora tunggal yang akan berkembang menjadi
gametofit biseksual yang memiliki organ jantan maupun
betina.                                                                                                             
Sellaginella sp merupakan tanaman heterospora, karena dapat menghasilkan dua jenis
spora . spora yang berukuran besar disebut megaspore, yaitu merupakan gamet betina
yang akan membentuk arkegonia. Spora yang berukuran kecil disebut mikrospora
yang akan membentuk gamet jantan atau anteridia. Lycopodophyta memiliki daun
berupa mikrofil yang tersusun secara spiral. Lycopodophyta memiliki sporangium
yang muncul dari ketiak daun dan berkumpul membentuk strobilus (bentuk seperti
pentungan kayu). Kebanyakan hidup menempel pada tumbuhan lain sebagai epifit.     
c. Kelas Equisetophyta
Equisetophyta sering disebut paku ekor kuda, bersifat homospora, mempunyai akar;
batang; daun sejati, batangnya keras karena dinding sel mengandung silika. Mereka
biasa tumbuh di tempat yang lembap. Daun berukuran menengah, bersisik, dan
tersusun melingkar pada setiap buku. Rizom dapat
d.  Kelas Ffilicinae (Paku Sejati)
Tumbuhan paku ini merupakan kelompok tumbuhan paku yang sering kita jumpai
karena sering dijadikan tanaman hias yang sangat menarik. Kelas ini mempunyai
cirri-ciri yaitu Memiliki daun ukuran lebih besar, Duduk daunnya pada batang
membentuk sayap. Sporangium yang tersusun dalam bentuk sorus di permukaan
daun, letak sorusnya di permukaan daun baik atas maupun bawah. Sorus berbeda-
beda menurut penempatan bentuk besar, telanjang atau tertutup oleh tepi daun selaput
penutup. Selaput penutup memiliki banyak variasi dalam hal cara menancap serta
bentuk dan besarnya. Contoh dari tumbuhan paku sejati ini adalah Suplir (Adiantum
sp) Simbar menjangan (Platycerium coronarium) Dryopteris sp, Pteris sp, dll.
    
   

 Manfaat Tumbuhan Paku


Dibawah ini adalah beberapa tumbuhan paku yang bermanfaat bagi manusia diantaranya
adalah
a. Dipelihara sebagai tanaman hias, misalnya paku tanduk rusa (platycerium
bifurcatum), paku sarang burung (Asplenium sp), suplir (Adiantum sp) dan paku rane
(Selaginella sp) -Platycerium nidus (paku tanduk rusa),Asplenium nidus (paku sarang
burung),Adiantum cuneatum  (suplir) ,Selaginella wildenowii(paku rane)
b. Penghasil obat – obatan misalnya: Aspidium sp, Dryopteris filix mas, dan
Lycopodium clavatum. Asipidium filix-mas,Dryopteris filix-mas,Lycopodium
clavatum,
c. Sebagai sayuran , misalnya semanggi (Marsilea crenata) ,Pteridium
aqualium dan Salvinia natans (paku sampan = kiambang)
d. Sebagai bahan pupuk hijau misalnya Azolla piñata, Gleichenia linearis
e.  Sebagai salah satu bahan dalam pembuatan karangan bunga, misalnya Lycopodium
cernuum.
f.  Sebagai sumber bahan baku pembentukan batu bara : Tumbuhan paku yang sudah
mati pada zaman purba

Anda mungkin juga menyukai