Anda di halaman 1dari 21

No Peneliti, Judul Jurnal Tujuan Metode Teknik atau Hasil Keterbatasan

tahun instrumen
publikasi dan
publikasi
1. Perioperative risk Pasien jantung
factors and cumulative hipersensitif terhadap
duration of "triple-low" anestesi propofol
state associated with setelah operasi valvular
worse 30-day mortality [5, 6]. Kardiopulmoner
of cardiac valvular Bypass (CPB) dan
surgery hipotermia dapat
berkontribusi pada
utama
sebab. Pasien yang
menjalani CPB dengan
hipotermia [7] miliki
nilai paruh eliminasi
biologis dan terminal
yang lebih pendek,
serta total clearance
plasma yang lebih
tinggi dan
pengurangan
pengikatan propofol
plasma [8]. Semua ini
meningkatkan
kemanjuran anestesi
dan meningkatkan
sensitivitas otak
propofol.
.Target-controlled
infusion (TCI) propofol
anestesi secara luas
selama operasi jantung
karena
sifat farmakokinetik [9]
dan kardioprotektif [10]
dari
metode ini. Target
konsentrasi efek-situs
yang optimal
(Ce) anestesi propofol
untuk hilangnya
kesadaran pada
operasi jantung

Prediction of The 99% of the patients


Short-Term Mortality (1242 of 1254) included
after Valve Surgery: A in the study underwent
Single Center’s surgical procedures
Perspective through a median
sternotomy followed
by a cardiopulmonary
bypass with systemic
hypothermia (central
temperature: 28°C–
32°C). 
Coronary artery bypass
graft surgery: Procedure
at a glance

Cardiac surgery-
associated acute kidney
injury: risk factors,
pathophysiology and
treatment
Clinical Issues
Prevalence and
multivariable Kami
factors
associated with menyoroti
inadvertent
intraoperative tingginya
hypothermia in
video-assisted
prevalensi
thoracoscopic
surgery: a single-
hipotermia
center
retrospective study
intraoperatif
yang tidak
disengaja
selama PPN
elektif dan
mengidentifi
kasi faktor
risiko utama
termasuk
usia, durasi
operasi lebih
dari 2 jam,
operasi di
pagi hari dan
umum
anestesi
dikombinasik
an dengan
blok
paravertebral
(PVB) setelah
intubasi.
Kami juga
menemukan
bahwa
hipotermia
memang
memperpanj
ang
LOS di rumah
sakit.
Kita
termasuk
definisi
hipotermia
yang lebih
ketat
≤36 ° C dan
kelompok
penelitian
kami
memiliki BMI
rata-rata
yang lebih
rendah
dari
penelitian
sebelumnya,
menjelaskan
perbedaan
tersebut
[8].
Kelebihan
berat badan
bersifat
melindungi
karena tubuh
lemak
mempertaha
nkan
keseimbanga
n panas
melalui
pemicu
vasokonstriks
i dini ketika
suhu inti
menurun
pada pasien
obesitas [9].
Penelitian
lain membagi
pasien
menjadi
kelompok
hipotermia
pada akhir
operasi, yang
insiden yang
lebih rendah
karena
tindakan
pemanasan
aktif yang
dilakukan
secara
intraoperatif
Tidak heran
bahwa
hipotermia
intraoperatif
adalah
lebih
mungkin
terjadi pada
usia lanjut, di
kamar
rendah
suhu, atau
selama
operasi
berkepanjan
gan. Ini
konsisten
dengan
pasien yang
menerima
operasi perut
anestesi
umum [11].
Studi
sebelumnya
menunjukkan
bahwa
ambang
vasokonstriks
i
termoregulas
i berkurang
pada pasien
usia lanjut
dengan
anestesi
umum [12].
Durasi
operasi
terkait
dengan
penurunan
Tc,
sesuai
dengan hasil
Suneerat et
al. [13]
SEBUAH
durasi
operasi yang
lebih lama
menghasilka
n waktu
pemaparan
organ
intratoraks
yang lebih
lama dan
durasi yang
lebih lama
anestesi.
Baik anestesi
umum dan
neuraxial
bisa
merusak
kontrol
termoregulas
i [14]. Dalam
penelitian ini,
suhu sekitar
berhubungan
positif
dengan inti
suhu. Ini
sesuai
dengan yang
sebelumnya
studi yang
menunjukkan
suhu yang
lebih tinggi di
ruang
operasi
menjadi
faktor
pelindung
yang kuat
terhadap
hipotermia
[13].
Temuan
signifikan
dari
penelitian
retrospektif
ini adalah
analisis data
menunjukkan
waktu
operasi atau
blok
paravertebral
juga
merupakan
faktor
penting yang
mempengaru
hi hipotermia
intraoperatif.
Dibandingka
n dengan
operasi yang
dilakukan di
Indonesia
sore itu,
risiko
hipotermia
intraoperatif
adalah
1,6 kali lipat
lebih tinggi
dari pada
pagi hari. Ini
mungkin
disebabkan
oleh
fungsi jam
epigenetik
dalam suhu
tubuh seperti
yang
dilaporkan
pada musim
yang
berbeda
dalam
penelitian
sebelumnya.
Menurut
untuk sebuah
penelitian
yang
menyelidiki
suhu tubuh
individu,
variasi
diurnal pada
puncak suhu
pada pukul 4
sore
dibandingkan
dengan 12
sore [16].
Selanjutnya,
mereka yang
menjalani
operasi di
RSUP dr
sore
memberikan
perlindungan
miokard
perioperatif
[17] Oleh
karena itu,
bermanfaat
untuk
melakukan
operasi di
sore hari
dibandingkan
di pagi hari
untuk
mengurangi
pengurangan
terjadinya
hipotermia.
Reducing
Readmissions After
Coronary Artery
Bypass Grafting

Postoperative
complications related to
intraoperative
hypothermia
Factors that
influence effective
perioperative
temperature
management by
anesthesiologists:
a qualitative study
using the
Theoretical
Domains
Framework
Coronary artery
bypass graft
surgery
complications: A
review for
emergency
clinicians
Anaesthetic
management for cardiac
surgery in patients with
cold haemagglutinin
disease
Inadvertent
Perioperative
Hypothermia: Current
Nursing Knowledge

Influence of oral
premedication and
prewarming on core
temperature of cardiac
surgical patients: a
prospective,
randomized, controlled
trial

Effect of preoperative
warming on
intraoperative
hypothermia: a
randomized-controlled
trial
Comparison of forced-
air and water-circulating
warming for prevention
of hypothermia during
transcatheter aortic
valve replacement

Anaesthesia-related
complications and side-
effects in TAVI: a
retrospective study in
Germany

Anda mungkin juga menyukai