I. Kata
pengantar……………………………………………………………………………………….i
II. Daftar
isi……………………………………………………………………………………………….i
i
1. BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………….1
1.1. Latar belakang……………………………………………………………………….1
1.2. Rumusan masalah…………………………………………………………………..1
1.3. Tujuan penulisan……………………………………………………………………2
2. BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………..3
2.1. Pengertian komunikasi non-verbal………………………………………………3
2.2. Fungsi komunikasi non-verbal…………………………………………………….4
2.3. Jenis-jenis komunikasi non-verbal……………………………………………….5
2.4. Perbedaan komunikasi non-verbal antar golongan atau sekelompok
orang……………………………………………………………………………………….8
2.5. Pentingnya komunikasi non-verbal dalam kehidupan sehari-hari……..9
3. BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………
11
3.1. Kesimpulan……………………………………………………………………………..11
3.2.
Saran……………………………………………………………………………………….11
III Daftar
Pustaka……………………………………………………………………………………..12
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa
melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada penyusun sehingga tugas ini dapat
diselesaikan tepat waktu. Tugas ini disusun guna memenuhi salah satu tugas matakuliah
Keterampilan Dasar Komunikasi yang dibina oleh Bpk. Lutfi Fauzan
Penyusun menyadari bahwa tugas ini tidak dapat diselesaikan tanpa bantuan berbagai pihak.
Oleh karena itu, penyusun menyampaikan terima kasih atas bantuannya kepada Bpk. Lutfi
Fauzan selaku dosen pembimbing matakuliah Keterampilan Dasar Komunikasi.
Penyusun juga menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan sebagai masukan bagi
penyusun.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Komunikasi nonverbal memiliki manfaat yang sama pentingnya dengan komunikasi verbal.
Hal ini disebabkan karena diantara komunikasi nonverbal dengan komunikasi verbal saling
bekerja sama dalam proses komunikasi. Dengan adanya komunikasi nonverbal, maka
seseorang dapat memberikan suatu penekanan, pengulangan, melengkapi, dan menggantikan
komunikasi verbal, swehingga lebih mudah untuk ditafsirkan. Oleh sebab itu, tidaklah
lengkap jika kita membicarakan komunikasi verbal tidak disertai dengan komunikasi non-
verbal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dasarnya kita berkomunikasi secara verbal (kata-
kata), tetapi arti dari pesan itu bukanlah terletak pada kata tersebut. Sekitar 93% dari arti
pesan diterima dari komunikasi nonverbal yang melatarbelakangi komunikasi verbal dan
hanya 7% dari pesan verbal. Secara terinci adalah 7% dari pesan verbal, 38% dari nada suara
atau infleksi, 55% dari ekspresi wajah, gerakan tubuh dan kepala atau sikap. Dari hasil
penelitian ini jelas bahwa komunikasi non-verbal sangat membantu dalam
menginterpretasikan arti pesan verbal. Tetapi, jika pesan nonverbal saja tersendiri yang
dikirimkan akan sulit untuk menginterpretasikannya secara tepat. Berikut ini akan dijelaskan
tentang apa itu komunikasi nonverbal, apa fungsinya, karakteristiknya, perbedaan
pengungkapan makna antar golongan, serta pentingnya komunikasi nonverbal dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan komunikasi nonverbal?
2) Apakah fungsi dari komunikasi nonverbal?
3) Apa saja yang termasuk dalam komunikasi nonverbal?
4) Apa perbedaan komunikasi nonverbal antar golongan atau sekelompok orang?
5) Apa pentingnya komunikasi nonverbal dalam kehidupan sehari-hari?
3. Tujuan
1) Agar mahasiswa mengetahui apa pengertian dari komunikasi nonverbal
2) Agar mahasiswa mengetahui apa saja fungsi dari komunikasi nonverbal
3) Agar mahasiswa mengetahui apa saja klasifikasi dari komunikasi nonverbal
4) Agar mahasiswa mengetahui apa perbedaan komunikasi nonverbal antar golongan atau
sekelompok orang
5) Agar mahasiswa mengetahui betapa pentingnya komunikasi nonverbal dalam kehidupan
sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KOMUNIKASI NONVERBAL
Komunikasi nonverbal merupakan proses komunikasi yang tidak dilakukan melalui bahasa
dan pengucapan kata-kata, tetapi melalui cara-cara lain seperti bahasa tubuh, mimik wajah,
sensitivitas kulit, dan lain-lain. Walaupun masih memiliki kekurangan-kekurangan tertentu,
komunikasi verbal, seperti bahasa, telah sanggup menyampaikan informasi kepada orang
lain. Hanya saja, pesan-pesan yang sifatnya non-verbal tentunya juga tetap dibutuhkan untuk
meperjelas informasi-informasi yang akan disampaikan oleh sender agar receiver dapat lebih
memahaminya, dan tidak terjadi salah persepsi.
Komunikasi nonverbal adalah penciptaan dan pertukaran pesan dengan tidak menggunakan
kata-kata, komunikasi ini menggunakan gerakan tubuh, sikap tubuh, intonasi nada (tinggi-
rendahnya nada), kontak mata, ekspresi muka, kedekatan jarak, dan sentuhan-sentuhan. Atau
dapat juga dikatakan bahwa semua kejadian di sekeliling situasi komunikasi yang tidak
berhubungan dengan kata-kata yang diucapkan atau dituliskan.
Tanda-tanda komunikasi nonverbal belum dapat diidentifikasi seluruhnya, tetapi hasil
penelitian menunjukkan bahwa cara kita duduk, berjalan, berpakaian, semuanya itu
menyampaikan informasi pada orang lain. Tiap-tiap gerakan yang kita buat dapat menyatakan
asal kita, sikap kita, kesehatan, atau bahkan keadaan psikologis kita. Misalnya, gerakan-
gerakan seperti mengerutkan alis, menggigit bibir, menunjuk dengan jari, tangan di pinggang,
dan melipat tangan bersilang di dada.
Orang yang terampil memabaca pesan nonverbal dari orang lain disebut intuitif, sedangkan
yang terampil mengirimkannya disebut eksresif. Edward T. Hall menamai bahasa nonverbal
sebagai bahasa diam (silent language)dan dimensi tersembunyi (hidden dimension). Disebut
diam dan tersembunyi, karena pesan-pesan noverbal tertanam dalam konteks komunikasi
yang memberikan isyarat-isyarat untuk dilakukan penafsiran dari seluruh makna pesan yang
disampaikan.
B. FUNGSI KOMUNIKASI NONVERBAL
Komunikasi nonverbal dapat menjalankan sejumlah komunikasi penting. Periset nonverbal
mengidentifikasi enam fungsi utama (Ekman, 1965; Knapp, 1978) sebagai berikut:
1) Untuk menekankan, komunikasi nonverbal digunakan untuk menonjolkan atau
menekankan beberapa bagian dari pesan verbal. Misalnya saja, anda mungkin tersenyum
untuk menekankan suatu hal tertentu.
2) Untuk melengkapi (complement), komunikasi nonverbal digunakan untuk memperkuat
warna atau sikap umum yang dikomunikasikan oleh pesan verbal.
3) Untuk menunjukkan kontradiksi., pesan verbal dapat bertentangan dengan gerakan
nonverbal. Sebagai contoh, anda dapat menyilangkan jari anda atau mengedipkan mata untuk
menunjukkan bahwa yang anda katakan adalah tidak benar.
4) Untuk mengatur, gerak-gerik nonverbal dapat mengendalikan atau mengisyaratkan
keinginan untuk mengatur arus verbal. Contohnya, mengerutkan bibir, mencondongkan
badan ke depan, atau membuat gerakan tangan untuk menunjukkan bahwa anda ingin
mengatakan sesuatu.
5) Untuk mengulangi, misalnya, menyertai pernyataan verbal “Apa benar?” dengan
mengangkat alis mata.
6) Untuk menggantikan, misalnya, mengatakan “oke” dengan tangan tanpa berkata apa-apa
yang dapat digantikan dengan menganggukkan kepala untuk mengatakan “ya” atau
menggelengkan kepala untuk mengatakan “tidak”.
Rakhmat (1985) menjelaskan bahwa komunikasi nonverbal memiliki beberapa fungsi, yaitu:
1. Repetisi
Di sini komunikasi nonverbal memiliki fungsi untuk mengulang kembali gagasan yang
disajikan secara verbal. Misalnya setelah seseorang menjelaskan penolakannya terhadap
suatu hal, ia akan menggelengkan kepalanya berulang kali untuk menjelaskan penolakannya.
2. Substitusi
Di sini komunikasi nonverbal memiliki fungsi untuk menggantikan lambang-lambang verbal.
Misalnya tanpa sepatah katapun seseorang berkata, ia dapat menunjukkan persetujuan dengan
mengangguk-anggukkan kepala.
3. Kontradiksi
Di sini komunikasi nonverbal memiliki fungsi untuk menolak pesan verbal atau memberikan
makna yang lain terhadap pesan verbal. Misalnya seseorang memuji prestasi rekannya
dengan mencibirkan bibirnya sambil berkata: “Hebat, kau memang hebat”.
4. Komplemen
Di sini komunikasi nonverbal memiliki fungsi untuk melengkapi dan memperkaya makna
pesan nonverbal. Misalnya air muka seseorang menunjukkan tingkat penderitaan yang tidak
terungkap dengan kata-kata.
5. Aksentuasi
Di sini komunikasi nonverbal memiliki fungsi untuk menegaskan pesan verbal atau
menggarisbawahinya. Misalnya seseorang mengungkapkan kejengkelannya sambil memukul
mimbar.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Komunikasi non verbal disebut dengan bahasa tubuh. Komunikasi non verbal adalah proses
komunikasi dimana pesan yang disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Contohnya ialah
dengan menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh (body language), ekspresi wajah dan
kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-
simbol, serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi dan gaya
dalam berbicara.
Komunikasi nonverbal sering kurang disadari kehadirannya serta kurang dipahami
maknanya, padahal komunikasi nonverbal mendukung dan mempengaruhi keberhasilan
penyampaian pesan. Meski jarang disadari manfaatnya, Komunikasi non verbal menempati
porsi penting. Banyak komunikasi verbal tidak efektif hanya karena komunikatornya tidak
menggunakan komunikasi non verbal dengan baik dalam waktu bersamaan. Melalui
komunikasi non verbal, orang bisa mengambil suatu kesimpulan mengenai suatu kesimpulan
tentang berbagai macam persaan orang, baik rasa senang, benci, cinta, kangen dan berbagai
macam perasaan lainnya.
2. Saran
Diharapkan semua mahasiswa memiliki keterampilan dalam komunikasi nonverbal dan tidak
hanya pandai dalam berkomunikasi verbal. Karena di dalam komunikasi verbal pasti terdapat
pesan nonverbal yang bisa menjadi cermin dari apa yang telah diucapkan serta kepribadian
dari seseorang. Selain itu, kita semua harus benar-benar memahami makna dari pesan
nonverbal itu sendiri. Jangan sampai terjadi salah tafsir yang berujung pada keadaan yang
tidak diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Muhammad, Arni. 1989. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Depdikbud
2. Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya
3. Devito, Joseph A. 1997. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta: Professional Books