1. Silikon karbida atau karborundum dapat Sebanyak 50 mL larutan fenilamonium
diperoleh dengan mereaksikan SiO 2 (Ar klorida (PhNH3Cl) 0,2 M (Ka = 5 x 10–5) Si=28, O=16) dengan karbon (Ar C=12) dititrasi dengan larutan basa kuat NaOH pada temperature tinggi, menurut reaksi: 0,10 M. 5. pH larutan PhNH3Cl sebelum dititrasi 2C(s) + SiO2(s) → SiC(s) + CO2(g) adalah .... Jika 4,5 g karbon direaksikan dengan 3,0 A. 2,5 g SiO2 menghasilkan 1,5 g karborundum, B. 5 – log 5 maka persentase hasil reaksi tersebut …. C. 9 + log 5 A. 20% D. 10 B. 38% E. 12,5 C. 60% 6. Setelah penambahan 100 mL larutan D. 75% NaOH, kosentrasi PhNH2 dalam larutan adalah .... E. 90% A.0,010 M Informasi berikut digunakan untuk B. 0,020 M menjawab soal nomor 2 sampai dengan C. 0,033 M 3. D.0,050 M Data nomor atom dan nomor massa untuk E. 0,067 M lima atom diberikan dalam tabel berikut. 7. pH larutan yang terbentuk setelah Nomor Atom Simbol Nomor Massa penambahan 50 mL larutan NaOH adalah 3 X 7 .... 11 Y 23 A. 2,5 19 Z 39 B. 5 – log 5 37 Q 86 C. 9 + log 5 55 R 133 D. 10 2. Jika n adalah bilangan utama untuk kulit E. 12,5 terluar, konfigurasi elektron kulit terliuar 8. Arus listrik yang sama besarnya dialirkan dari kelima atom pada keadaan dasar ke dalam larutan CuCl2 (Ar Cu=63,5) dan adalah .... ke dalam larutan CrCl3 (Ar Cr= 52). Bila A. ns1 B. ns2 dalam jangka waktu tertentu diperoleh C. np6ns1 0,635 g Cu, maka massa Cr yang D. (n–1)p6 ns2 terendapkan adalah …. E. (n–1)p6 ns1 A. 0,17 g 3. Unsur pada tabel di atas yang membentuk B. 0,35 g garam klorida dengan ikatan ion paling C. 0,42 g lemah adalah .... D. 0,52 g A. Q E. 0,70 g B. R 9. Tetapan penurunan titik beku molal air C. X adalah 1,86. Larutan X dibuat dengan D. Y melarutkan 31,0 g etilen glikol, E. Z HO(CH2)OH (Mr = 62) ke dalam 250 g 4. Reaksi yang menunjukkan terjadinya air. Larutan Y dibuat dengan melarutkan oksidasi pada atom fosfor adalah …. 41,0 g Na3PO4 (Mr = 164) ke dalam 200 g (1) Ca3(PO4)2 + 2H2SO4 → Ca(H2PO4)2 + air. Pada kondisi ini, senyawa elektrolit 2CaSO4 dapat terionisasi sempurna. Perbandingan (2) PCl3 + 3H2O → H3PO3 +3HCl ∆Tf larutan X terhadap ∆Tf larutan Y (3) Na3P + 3H2O → 3 NaOH + PH3 adalah …. (4) P4O6 + 2O2 → P4O10 A. 4/5 B. 3/5 Informasi berikut digunakan untuk C. ½ menjawab soal nomor 5 sampai dengan 7. D. 2/5 E. 1/5 10. Nilai energi pengionan pertama sampai konsentrasi NaF diberikan pada gambar dengan kelima untuk suatu unsure diatas. Jika ke dalam larutan ditambahkan berturut-turut adalah 5139, 47286, 71640, 0,05 mol NaF, padatan CaF2 yang 98910, dan 138390 kJ mol-1. Berdasarkan mengendap adalah ..... data tersebut, dapat disimpulkan bahwa A. 78 mg unsur tersebut cenderung membentuk ion B. 50 mg bermuatan …. C. 39 mg A. +1 D. 22 mg B. +2 E. 0 mg C. +3 14. Untuk reaksi berikut: D. +4 C4H10(g)+O2(g)→CO2(g)+H2O(g) (belum E. +5 setara) 11. Senyawa kovalen X2Y terbentuk dari Bila pada saat tertentu laju pengurangan atom dengan nomor atom X dan Y gas butane 0,4 mol L-1 s-1, maka laju berturut-turut 17 dan 8. Bentuk molekul pengurangan gas oksigen adalah …. yang sesuai untuk senyawa kovalen A. 0,4 mol L-1 s-1 tersebut adalah …. B. 0,8 mol L-1 s-1 A. linier C. 1,0 mol L-1 s-1 D. 1,3 mol L-1 s-1 B. segitiga datar E. 2,6 mol L-1 s-1 C. bentuk V 15. Energi ikatan rata-rata N-Br,F-F, N-F, dan D. piramida segitiga Br-Br berturut-turut adalah 243,159, 272, E. tetrahedral dan 193 kJ mol-1. Perubahan entalpi 12. Suatu senyawa mengandung 54,84% reaksi: karbon; 8,06% hidrogen, 11,29% nitrogen 2NBr3(g) + 3F2(g) → 2NF3(g) + 3Br2(g) (Ar C = 12, H = 1, N = 14) dan sisanya Untuk 1 mol NF3 adalah …. oksigen (Ar = 16). Bila senyawa tersebut A. -715 kJ memiliki Mr 123, maka jumlah atom N B. -241,3 kJ (L= 6,02 x 1023) yang terdapat dalam C. -138 kJ D. -105,4 kJ 2,5x10-3 mol senyawa tersebut adalah …. A. 1,505 x 1021 E. -66,7 kJ B. 1,204 x 1022 C. 6,020 x 1023 D. 1,505 x 1026 E. 3,612 x 1026
13. Sebanyak 0,1 g padatan CaF2 (massa
molar CaF2 = 78 g/mol) dilarutkan dalam 1 L air pada 25 oC. Pada suhu tersebut, kurva kelarutan CaF 2 sebagai fungsi