Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PROBLEM SISWA DALAM MEMAHAMI KONSEP DAN MENYELESAIKAN


PERMASALAHAN NILAI MUTLAK

TUGAS MATA KULIAH : PROBLEMATIKA PENDIDIKAN MATEMATIKA

OLEH
1. ABBAS PRENTA NIM : 190311767279
2. ARIS MAULANA NIM : 190311767284
3. BHAKTI SETYA BUDI NIM : 190311767286

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2019
A. PENDAHULUAN

Coney (dalam Abrar) mengatakan kesulitan siswa dalam mempelajari matematika


diklasifikasikan ke dalam tiga jenis kesulitan, yaitu kesulitan dalam menggunakan
konsep, kesulitan dalam menggunakan prinsip, dan kesulitan dalam menyelesaikan
masalah-masalah verbal. Kesulitan siswa dalam belajar matematika tersebut
kemungkinan karena siswa tidak atau belum mengetahui cara belajar matematika yang
baik. Selanjutnya pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap konsep matematika
menurut NCTM (2000) dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam: (1) Mendefinisikan
konsep secara verbal dan tertulis; (2) Mengidentifikasi, membuat contoh dan bukan
contoh; (3) Menggunakan model, diagram, dan simbol-simbol untuk mempresentasikan
suatu konsep; (4) Mengubah suatu bentuk presentasi ke dalam bentuk lain; (5)
Mengenal berbagai makna dan interpretasi konsep; (6) Mengidentifikasi sifat-sifat suatu
konsep dan mengenal syarat yang menentukan suatu konsep; (7) Membandingkan dan
membedakan konsep-konsep yang telah dipelajari dengan pengetahuan baru yang
diperoleh. Berkaitan dengan kenyataan ini, Herman Hudoyo (1998) menjelaskan bahwa
belajar matematika akan berhasil bila proses belajarnya baik, dan peristiwa belajar yang
dikehendaki akan tercapai apabila faktor yang mempengaruhi dapat dikelola dengan
sebaik-baiknya. Faktor tersebut antara lain, peserta didik, pengajar, sarana dan prasarana
serta penilaian.

Dilain pihak Subanji (2015) menyampaikan bahwa hal yang sangat menarik dalam
belajar matematika adalah bagaimana siswa mengkonstruksi konsep matematika dan
membangun pengetahuan melalui pengaitan satu konsep dengan konsep lain. Proses
membangun pengetahuan dalam konteks belajar matematika dilakukan secara terus
menerus sehingga menjadi pengetahuan bagi pembelajar. Pengetahuan yang terbentuk
dapat digunakan untuk membangun konsep baru atau digunakan untuk memecahkan
masalah yang dihadapi. Karena itu dalam belajar matematika memerlukan pengetahuan
awal sebagai “modal” untuk membangun konsep baru. Tapi kenyataannya yang kami
temukan ketika melaksanakan pembelajaran di kelas, siswa masih mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan permasalahan matematika, khusunya pada materi nilai mutlak.
Siswa sering melakukan kesalahan-kesalahan dari segi konsep, algoritma ataupun dalam
hal mengaitkan pengetahuan lama dan pengetahuan baru. Siswa masih menganggap
konsep nilai mutlak sama seperti operasi bilangan pada aljabar, sehingga mereka
terjebak dalam algoritma yang keliru. Hal ini menjadi awal kesalahan mengkonstruksi
penyelesaian permasalahan nilai mutlak. Kesalahan lain yang kami temukan adalah
siswa kesulitan memahami konsep nilai mutlak yang berbentuk fungsi.

Dari problem yang kami temukan di atas telah dilakukan penelitian sebelumnya
oleh beberapa peneliti yaitu, Baki, M (2016) yang mengemukakan bahwa dalam
pembelajaran matematika, guru perlu mempersiapkan materi dan pengetahuan untuk
mengantisipasi pertanyaan siswa yang tidak rutin dan memfasilitasi kesulitan siswa
yang mungkin dihadapi. Guru harus trampil dalam menganalisis materi pembelajaran.
Sedangkan dalam penelitian Rahmawati H dkk, (2017) kesulitan siswa sering terjadi
dalam hal kurangnya pemahaman konsep, kesulitan dalam menghitung, kesulitan dalam
memilih informasi dan ditipu oleh para pengganggu. Sehingga salah satu cara untuk
mengatasinya adalah memberikan pembelajaran yang bermakna dengan variasi soal
yang bersifat kontekstual, menggunakan angka-angka yang besar dan non bilangan bulat
baik dalam bentuk nomor maupun notasi. Sedangkam pada penelitian yang dilakukan
Nelson dan Powell (2018) ditemukan bahwa anak dengan level bawah pada umumnya
salah mengambil data dan fakta. Mereka juga salah dalam melakukan perhitungan,
sedang untuk anak yang levelnya lebih tinggi, lebih banyak mengalami kesulitan dalam
multi digit. Oleh karena itu untuk meringankan kesulitan itu guru harus focus
mengoreksi kesalahan ataupun mengajarkan tentang kesalahan sebelum siswa memiliki
kesempatan untuk belajar konsep dan prosedur materi yang dipelajari. Selanjutnya salah
satu cara untuk mengatasi problem siswa dalam memahami konsep yang ditulis Subanji
(2016) adalah dengan defragmentasi struktur berpikir yang merupakan proses penataan
struktur berfikir melalui intervensi terbatas. Intervensi ini sangat penting untuk bisa membantu
siswa dalam proses restrukturisasi Defragmentasi struktur berpikir ini dilakukan dengan tiga
proses utama yaitu scaffolding, pengkondisian disequilibrasi dan conflict cognitive.

Berdasarkan paparan yang disampaikan diatas, maka perlu dikaji kesalahan-


kesalahan apa saja yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal nilai mutlak agar
dapat dilakukan proses defragmentasi yang sesuai sehingga siswa mampu menyadari
memperbaiki kesalahan konsep dalam memahami materi nilai mutlak.

B. MASALAH
1. Materi prasyarat tentang persamaan dan pertidaksamaan linier satu variable belum
dipahami secara matang oleh siswa
2. Kesalahan pemahaman konsep nilai mutlak
3. Kegunaan nilai mutlak secara konkrit belum dirasakan oleh siswa
4. Penyelesaian soal nilai mutlak yang sederhana masih sulit bagi sebagian siswa
5. Sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaian persamaan dan
pertidaksamaan nilai mutlak yang kompleks

C. CONTOH KESULITAN YANG DIALAMI SISWA:


1. Materi Prasyarat nilai mutlak yaitu persamaan dan pertidaksamaan linier satu
variable.
a. Siswa masih banyak mengalami kesulitan dalam hal komputasi/perhitungan
dalam mencari penyelesaian persamaan dan pertidaksamaan linier satu variable
b. Siswa masih kesulitan dalam menentukan daerah yang memenuhi dari suatu garis
bilangan yang telah dibuat
c. Siswa masih kesulitan dalam menentukan notasi himpunan penyelesaian yang
telah diperoleh
2. Konsep Nilai Mutlak
a. Siswa masih kesulitan dalam memahami konsep nilai mutlak baik secara geometri
maupun definisi
b. Siswa mengalami kesulitan saat mencari hasil dari nilai mutlak
c. Siswa mengalami kesulitan dalam merepresentasikan masalah nilai mutlak
sederhana
3. Menyelesaikan Soal Nilai Mutlak
a. Siswa masih ada yang menyelesaian permasalahan nilai mutlak dengan operasi
aljabar biasa
b. Siswa mengalami kesulitan dalam menerapkan konsep nilai mutlak dalam
menyesaikan soal
c. Siswa mengalami kesulitan pada saat menyelesaikan persamaan dan
pertidaksamaan nilai mutlak yang terdiri dari lebih dari satu suku .
d. Siswa mengalami kesulitan dalam mencari alternative penyelesaian persamaan
dan pertidaksamaan nilai mutlak
e. Siswa masih kesulitan dalam menentukan himpunan penyelesaian akhir dari
beberapa penyelesaian sementara yang diperoleh .

D. ALTERNATIF SOLUSI YANG TELAH DILAKUKAN


1. Materi prasyarat nilai mutlak yaitu pertidaksamaan linier satu variable.
Nilai Mutlak termasuk materi yang baru bagi siswa kelas X .Sebelum masuk pada
materi nilai mutlak siswa diantarkan dulu dengan materi prasyarat yang
diperlukan. Siswa diingatkan kembali tentang materi pertidaksamaan linier satu
variable yang telah dipelajari di jenjang SMP/MTs. Siswa diberi contoh lagi
tentang bagaimana menyelesaikan pertidaksamaan linier satu variable dan
bagaimana nanti akan digunakan dalam materi nilai mutlak.
2. Konsep Nilai Mutlak
Konsep nilai mutlak diberikan secara geometris terlebih dahulu kepada siswa
dengan harapan siswa bisa lebih mudah memahami pengetahuan yang baru
diperoleh. Nilai mutlak merupakan suatu bilangan dengan nilai yang sama dari
panjang atau jarak dengan titik asal atau titik nol dalam koordinat. Kemudian
setelah diberi beberapa contoh bilangan dengan notasi nilai mutlak, baru
dikenalkan nilai mutlak yang berbentuk variable, yaitu : Jika x anggota dari
bilangan riil, maka nilai mutlak ditulis dengan | | dan didefinisikan sebagai
berikut :

| | {

Siswa juga dilatih dengan berbagai macam contoh soal nilai mutlak misalnya :
Tentukan hasil dari nilai mutlak berikut :
a. | |
b. | |
c. | |

d. | |

e. |√ |

f. |√ |

g. | √ |
h. | √ √ |
i. | √ |

j. | √ |
k. | |
l. | |
m. | |
n. | |
o. | |
p. | |
q. | |
3. Menyelesaikan Soal Nilai Mutlak
Dalam menyelesaikan permasalahan soal nilai mutlak yang terdiri dari lebih dari satu
nilai mutlak dalam satu soal , siswa diajak untuk mengidentifikasi daerah
penyelesaian yang mungkin dari nilai mutlak yang diberikan. Siswa diajak membagi
kasus (mengidentifikasi) berbagai kemungkinan yang terjadi. Setelah itu baru dicari
penyelesaian dari berbagai kemungkinan yang dapat memenuhi ataupun yang akan
menjadi himpunan penyelesaian sementara. Setelah itu baru mencari himpunan
penyelesai akhir dengan cara mencari irisannya.
Berikut contoh soal beserta langkah-langkah penyelesainnya :
Soal 1
| | | |
Jawab
 Batas 1
 Batas 2

Definisi Nilai Mutlak dari 2 nilai mutlak

 | | {
( )

 | | {

Pembagian kasus
Kasus 1

Sehingga diperoleh
( ) ( )

( Memenuhi)

Kasus 2

Sehingga diperoleh
( ) ( )
(Tidak Memenuhi)
Kasus 3

Sehingga diperoleh
( ) ( )

(Memenuhi)
Sehingga diperolah

HP = { }

Soal 2 Pertidaksamaan Nilai Mutlak


| | | |
Penyelesaian
| | | |
Mencari batas dari Nilai Mutlak yang diketahui

Penyelesaian pertidaksamaan dengan mengkuadratkan kedua ruas


| | | |
Jawab:
( ) ( )

( )( )
atau

Dari batas- batas yang diperoleh dari penguadratan nilai yang memenuhi
adalah atau .

Penyelesaian ini juga bisa diselesaikan menggunakan garis Bilangan sehingga


diperoleh nilai x yang memenuhi.

+ - +

-1 0 0

Sehingga nilai yang memenuhi adalah atau .

E. PENUTUP
Dalam pembahasan materi nilai mutlak banyak konsep maupun prasyarat yang
harus dipenuhi agar dapat memberikan pembelajaran yang bermakna bagi siswa.
Keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran sangat berpengaruh dalam
keberhasilan pencapaian hasil belajar. Guru sebagai fasilitator harus mempersiapkan
materi dan bahan yang cukup untuk memfasilitasi kebutuhan berbagai macam siswa di
dalam proses pembelajaran. Guru harus siap dengan permasalahan yang rutin maupun
tidak rutin. Sehingga siswa dapat terlayani kebutuhannya dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai