Fixs Dong MAKALAH PROBLEMATIKA PDF
Fixs Dong MAKALAH PROBLEMATIKA PDF
OLEH
1. ABBAS PRENTA NIM : 190311767279
2. ARIS MAULANA NIM : 190311767284
3. BHAKTI SETYA BUDI NIM : 190311767286
Dilain pihak Subanji (2015) menyampaikan bahwa hal yang sangat menarik dalam
belajar matematika adalah bagaimana siswa mengkonstruksi konsep matematika dan
membangun pengetahuan melalui pengaitan satu konsep dengan konsep lain. Proses
membangun pengetahuan dalam konteks belajar matematika dilakukan secara terus
menerus sehingga menjadi pengetahuan bagi pembelajar. Pengetahuan yang terbentuk
dapat digunakan untuk membangun konsep baru atau digunakan untuk memecahkan
masalah yang dihadapi. Karena itu dalam belajar matematika memerlukan pengetahuan
awal sebagai “modal” untuk membangun konsep baru. Tapi kenyataannya yang kami
temukan ketika melaksanakan pembelajaran di kelas, siswa masih mengalami kesulitan
dalam menyelesaikan permasalahan matematika, khusunya pada materi nilai mutlak.
Siswa sering melakukan kesalahan-kesalahan dari segi konsep, algoritma ataupun dalam
hal mengaitkan pengetahuan lama dan pengetahuan baru. Siswa masih menganggap
konsep nilai mutlak sama seperti operasi bilangan pada aljabar, sehingga mereka
terjebak dalam algoritma yang keliru. Hal ini menjadi awal kesalahan mengkonstruksi
penyelesaian permasalahan nilai mutlak. Kesalahan lain yang kami temukan adalah
siswa kesulitan memahami konsep nilai mutlak yang berbentuk fungsi.
Dari problem yang kami temukan di atas telah dilakukan penelitian sebelumnya
oleh beberapa peneliti yaitu, Baki, M (2016) yang mengemukakan bahwa dalam
pembelajaran matematika, guru perlu mempersiapkan materi dan pengetahuan untuk
mengantisipasi pertanyaan siswa yang tidak rutin dan memfasilitasi kesulitan siswa
yang mungkin dihadapi. Guru harus trampil dalam menganalisis materi pembelajaran.
Sedangkan dalam penelitian Rahmawati H dkk, (2017) kesulitan siswa sering terjadi
dalam hal kurangnya pemahaman konsep, kesulitan dalam menghitung, kesulitan dalam
memilih informasi dan ditipu oleh para pengganggu. Sehingga salah satu cara untuk
mengatasinya adalah memberikan pembelajaran yang bermakna dengan variasi soal
yang bersifat kontekstual, menggunakan angka-angka yang besar dan non bilangan bulat
baik dalam bentuk nomor maupun notasi. Sedangkam pada penelitian yang dilakukan
Nelson dan Powell (2018) ditemukan bahwa anak dengan level bawah pada umumnya
salah mengambil data dan fakta. Mereka juga salah dalam melakukan perhitungan,
sedang untuk anak yang levelnya lebih tinggi, lebih banyak mengalami kesulitan dalam
multi digit. Oleh karena itu untuk meringankan kesulitan itu guru harus focus
mengoreksi kesalahan ataupun mengajarkan tentang kesalahan sebelum siswa memiliki
kesempatan untuk belajar konsep dan prosedur materi yang dipelajari. Selanjutnya salah
satu cara untuk mengatasi problem siswa dalam memahami konsep yang ditulis Subanji
(2016) adalah dengan defragmentasi struktur berpikir yang merupakan proses penataan
struktur berfikir melalui intervensi terbatas. Intervensi ini sangat penting untuk bisa membantu
siswa dalam proses restrukturisasi Defragmentasi struktur berpikir ini dilakukan dengan tiga
proses utama yaitu scaffolding, pengkondisian disequilibrasi dan conflict cognitive.
B. MASALAH
1. Materi prasyarat tentang persamaan dan pertidaksamaan linier satu variable belum
dipahami secara matang oleh siswa
2. Kesalahan pemahaman konsep nilai mutlak
3. Kegunaan nilai mutlak secara konkrit belum dirasakan oleh siswa
4. Penyelesaian soal nilai mutlak yang sederhana masih sulit bagi sebagian siswa
5. Sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaian persamaan dan
pertidaksamaan nilai mutlak yang kompleks
| | {
Siswa juga dilatih dengan berbagai macam contoh soal nilai mutlak misalnya :
Tentukan hasil dari nilai mutlak berikut :
a. | |
b. | |
c. | |
d. | |
e. |√ |
f. |√ |
g. | √ |
h. | √ √ |
i. | √ |
j. | √ |
k. | |
l. | |
m. | |
n. | |
o. | |
p. | |
q. | |
3. Menyelesaikan Soal Nilai Mutlak
Dalam menyelesaikan permasalahan soal nilai mutlak yang terdiri dari lebih dari satu
nilai mutlak dalam satu soal , siswa diajak untuk mengidentifikasi daerah
penyelesaian yang mungkin dari nilai mutlak yang diberikan. Siswa diajak membagi
kasus (mengidentifikasi) berbagai kemungkinan yang terjadi. Setelah itu baru dicari
penyelesaian dari berbagai kemungkinan yang dapat memenuhi ataupun yang akan
menjadi himpunan penyelesaian sementara. Setelah itu baru mencari himpunan
penyelesai akhir dengan cara mencari irisannya.
Berikut contoh soal beserta langkah-langkah penyelesainnya :
Soal 1
| | | |
Jawab
Batas 1
Batas 2
| | {
( )
| | {
Pembagian kasus
Kasus 1
Sehingga diperoleh
( ) ( )
( Memenuhi)
Kasus 2
Sehingga diperoleh
( ) ( )
(Tidak Memenuhi)
Kasus 3
Sehingga diperoleh
( ) ( )
(Memenuhi)
Sehingga diperolah
HP = { }
( )( )
atau
Dari batas- batas yang diperoleh dari penguadratan nilai yang memenuhi
adalah atau .
+ - +
-1 0 0
E. PENUTUP
Dalam pembahasan materi nilai mutlak banyak konsep maupun prasyarat yang
harus dipenuhi agar dapat memberikan pembelajaran yang bermakna bagi siswa.
Keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran sangat berpengaruh dalam
keberhasilan pencapaian hasil belajar. Guru sebagai fasilitator harus mempersiapkan
materi dan bahan yang cukup untuk memfasilitasi kebutuhan berbagai macam siswa di
dalam proses pembelajaran. Guru harus siap dengan permasalahan yang rutin maupun
tidak rutin. Sehingga siswa dapat terlayani kebutuhannya dengan baik.