Anda di halaman 1dari 3

Nama : I Gusti Ngurah Dharma Shadana

No : 12

Kelas : X MIPA 5

5 Alat Musik Tradisional Beserta Sejarah dan Fungsinya


i. Sarune Kale
Sarune Kale berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam yang mempunyai
jenis bunyi Aerofon, yaitu bunyi yang berasal dari hembusan angin. Cara
menggunakan Serune Kale adalah dengan ditiup dan menggunakan jari
untuk mengatur nada yang ada di lubang serune kale. serune kalee telah
digunakan pada masa peperangan Aceh dengan Belanda. Alat tersebut
telah digunakan dalam pelaksanaan upacara iring-iringan pernikahan.

ii. Saluang
Saluang berasal dari  Minangkabau, Sumatera Barat yang mempunyai
jenis bunyi Aerofon, yaitu bunyi yang berasal dari hembusan angin. Cara
menggunakan Saluang dengan ditiup dan lubang yang ada di salung
digunakan untuk mengatur nada dan jari-jari tangan berfungsi untuk
menutup lubangnya. Saluang itu sendiri berasal dari kata sa-lu-ang yang
berarti seruas, karena saluang instrument yang terbuat dari bambu maka
berarti seruas bambu atau talang. Alat ini termasuk dari golongan alat
musik suling, tapi lebih sederhana pembuatannya, cukup dengan
melubangi talang dengan empat lubang. Panjang saluang kira-kira 40-60
cm, dengan diameter 3-4 cm.

iii. Accoridon
Accoridon berasal dari Sumatera Selatan yang mempunyai jenis bunyi
Aerofon, yaitu jenis bunyi yang berasal dari hembusan nafas. Cara
menggunakan Accordion yaitu dengan ditiup dan memakang kedua
tangan untuk mengatur alunan nada.

iv. Gendang Melayu


Gendang Melayu berasal dari Kepulauan Bangka Belitung yang
mempunyai jenis bunyi Membranofon, yaitu jenis bunyi yang asalnya
dengan memukul di sekitar area lunak dengan menggunakan telapak
tangan
.
v. Burdah atau Gendang Oku
Burdah berasal dari Sumatera Selatan yang terbuat dari bahan kulit
binatang atau kayu. Burdah sejenis dengan Rebana yang cara
memainkannya dengan dipukul.

Anda mungkin juga menyukai