Anda di halaman 1dari 2

Menyusun Laporan Keungan sesuai Standar Akuntansi Keuangan revisi 1 Januari 2019 dan Aspek

Akuntansi Perpajakannya sesuai ketentuan Perpajakan Update 1 Juli 2019

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) PSAK adalah standar yang digunakan untuk pelaporan
keuangan di Indonesia. PSAK digunakan sebagai pedoman perusahaan untuk membuat laporan
keuangan dalam kaitannya transparansi kebijakan manajemen dalam mengambil keputusan dan
pertanggungjawaban untuk stakeholder. Ada 4 (empat) jenis Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku
di Indonesia mulai 1 Januari 2018 ini yaitu :

1. SAK yang konvergen dengan International Financial Reporting Standar (IFRS) yang berlaku 1
januari 2015 dipergunakan untuk perusahaan terbuka terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan
perusahaan – perusahaan yang berafiliasi dengan perusahaan di luar negeri
2. Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) dimaksudkan
untuk digunakan oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP), yaitu entitas yang tidak
memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum
(general purpose financial statement) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal
adalah pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha, kreditur, dan lembaga
pemeringkat kredit.
3. Standar Akuntansi Syariah (SAS) adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Syariah
yang ditujukan untuk entitas yang melakukan transaksi syariah baik entitas lembaga syariah
maupun lembaga non syariah.
4. ED SAK EMKM disusun untuk memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan entitas mikro, kecil,
dan menengah. Undang-Undang No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
dapat digunakan sebagai acuan dalam mendefinisikan dan memberikan rentang kuantitatif
EMKM. ED SAK ditujukan untuk digunakan oleh entitas yang tidak atau belum mampu memnuhi
persyaratan akuntansi yang diatur dalam SAK ETAP. ED SAK EMKM berlaku efektif tanggal 1
Januari 2018.

Dalam Pasal 28 UU Nomor 16 tahun 2009 tentang Perubahan UU Ketentuan Umum dan Tatacara
Perpajakan (KUP) Wajib Pajak diwajibkan menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar laporan
keuangan yang lazim digunakan di Indoensia dalam hal ini adalah PSAK diatas dan wajib melakukan
rekonsiliasi fiscal atas laporan keuangan yang dibuat. Dalam Pelatihan in I akan dibahas bagaimana
menyusun laporan keuanganyang benar dan wajar sesuai Standar Akuntansi Keuangan Indonesia dan
UU KUP serta UU PPh

Berikut Ini Materi yang dibahas :

1. mengidentifikasi dan mencatat transaksi dengan benar sesuai Konsep Dasar Laporan Keuangan
2. Menyusun Laporan Keuangan sesuai Standar Akuntansi yang berlaku 1 Januari 2018 :
Laporan Laba Rugi, Laporan Posisi Keuangan ( Neraca), Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan
Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan serta Laporan Keuangan Komparatif
3. Menganalisis laporan keungan informasi akuntansi dan keuangan untuk pengambilan
keputusan
4. Konsep Pendapatan dan Biaya sesuai UU Pajak Penghasilan dan update peraturan terbaru 2019
5. Rekonsiliasi koreksi Fiskal Laporan Keuangan dan Penghitungan PPh
6. Penyusunan SPT Tahunan PPh Badan Usaha dan Non Usaha
7. Tax Review PPh Pemotongan dan Pemungutan /PPN atas transaksi dalam laporan keuangan
8. Jurnal transaksi akuntansi Perpajakan sesuai PSAK Nomor 46 tahun 2015 dan peraturan
Perpajakan per 1 Juli 2018
9. Update PPh final khusus UMKM sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018
10. Manajemen Perpajakan
11. Tanya Jawab

Anda mungkin juga menyukai