Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

ETIKA KEPERAWATAN DAN HUKUM KESEHATAN

OLEH :
NAMA :MUHAMMAD REZA ANUGRAH
NIM :P07220419028
PRODI :SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KEMENTRIAN KESEHATAN KALIMANTAN
TIMUR
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN TK 1
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmatnya sehingga makalah Etika keperawatan dan hukum kesehatan ini
dapat selesai dengan tepat waktu. Terwujudnya makalah ini, tentunya tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak, oleh karena itu saya selaku penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang sudah membantu menyusun makalah ini.

Dalam kesempatan ini, saya juga ingin menucapkan terima kasih dengan hati
yang tulus kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini
semoga Allah senantiasa membalas dengan kebaikan yang berlipat ganda.

Saya menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
pihak guna perbaikan di masa yang akan datang. Harapan saya semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.

Samarinda,21 Agustus 2019


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Etika adalah Kode pelaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik bagi kelompok
tertentu. Etika juga merupakan peraturan dan prinsip bagi perbuatan yang benar. Etika
berhubungan dengan hal yang baik dan hal yang tidak baik dan dengan kewajiban moral.
Etika berhubungan dengan peratura untuk perbuatan tidakan yang mempunyai prinsip benar
dan salah serta prinsip moralitas karena etika mempunyai tanggung jawab moral,
menyimpang dari kode etik berarti tidak memiliki prilaku yang baik dan tidak memiliki
moral yang baik. Etika bias diartikan juga sebagai, yang berhubungan dengan pertimbangan
keputusan, benar atau tidaknya suatu perbuatan karena tidak ada undang undang atau
peraturan yang menegaskan hal yang harus dilakukan. Etika sebagai profesi digariskan dalam
kode etk yang bersumber dari martabat dan hak manusia ( yang memiliki sikap menerima )
dan kepercayaan diri profesi. Profesi menyusun kode etik berdasarkan kehormatan atas nilai
dan situasi individu yang dilayani. Kadang kadang perawat dihadapkan pada situasi yang
memerlukan keputusan untuk mengambil tindakan. Perawat memberi asuhan kepada
klien,keluarga dan masyarakat, menerima tanggung jawab untuk membuat keadaan
lingkungan fisik,social dan spiritual yang memungkinkan unutk penyembuhan dan
menekankan pencegahan penyakit, serta meningkatkan kesehatan dengan penyuluhan
kesehatan. Karena beberapa fenomena diatas sebagai seorang perawat yang professional
wajib mengetahui fungsi dan perannya sebagai seorang perawat,dan juga mengenal etika
etika dan konsep hukum yang berlaku dalam profesinya supaya dapat terhindar dari tindakan
tindakan yang menyalahi etika profesinya yang akan berujung kepada malpraktik atau
kelalaia yang merugikan klien, perawat itu sendiri dan profesinya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan latar belakang pentingnya etika dalam praktik keperawatan
2. Sebutkan prinsip-prinsip etika keperawatan yang merupakan hak pasien/klien
3. Berikan contoh penerapannya dalam praktik keperawatan
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui latar belakang etika keperawatan
2. Mengerti pentingnya etika dan prinsip prinsip keperawatan
3. Diharapkan mehasiswa dapat mengetahui etika keperawatan agar kita sebagai calon
perawat akan menjadi perawat professional di masa depan dan memiliki etika, nilai,
dan moral yang baik.
BAB II
PEMBAHASAN
1. LATAR BELAKANG
Etika adalah Kode pelaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik bagi
kelompok tertentu. Etika juga merupakan peraturan dan prinsip bagi perbuatan
yang benar. Etika berhubungan dengan hal yang baik dan hal yang tidak baik dan
dengan kewajiban moral. Etika berhubungan dengan peratura untuk perbuatan
tidakan yang mempunyai prinsip benar dan salah serta prinsip moralitas karena
etika mempunyai tanggung jawab moral, menyimpang dari kode etik berarti tidak
memiliki prilaku yang baik dan tidak memiliki moral yang baik. Etika bias
diartikan juga sebagai, yang berhubungan dengan pertimbangan keputusan, benar
atau tidaknya suatu perbuatan karena tidak ada undang undang atau peraturan
yang menegaskan hal yang harus dilakukan. Etika sebagai profesi digariskan
dalam kode etk yang bersumber dari martabat dan hak manusia ( yang memiliki
sikap menerima ) dan kepercayaan diri profesi. Profesi menyusun kode etik
berdasarkan kehormatan atas nilai dan situasi individu yang dilayani. Kadang
kadang perawat dihadapkan pada situasi yang memerlukan keputusan untuk
mengambil tindakan. Perawat memberi asuhan kepada klien,keluarga dan
masyarakat, menerima tanggung jawab untuk membuat keadaan lingkungan
fisik,social dan spiritual yang memungkinkan unutk penyembuhan dan
menekankan pencegahan penyakit, serta meningkatkan kesehatan dengan
penyuluhan kesehatan. Karena beberapa fenomena diatas sebagai seorang perawat
yang professional wajib mengetahui fungsi dan perannya sebagai seorang
perawat,dan juga mengenal etika etika dan konsep hukum yang berlaku dalam
profesinya supaya dapat terhindar dari tindakan tindakan yang menyalahi etika
profesinya yang akan berujung kepada malpraktik atau kelalaia yang merugikan
klien, perawat itu sendiri dan profesinya.
2. PRINSIP-PRINSIP ETIKA
a. Otonomi ( Autonomy ) otonomi berasal dari bahasa latin, yaitu autos , yang
berarti sendiri dan nomos yang berarti aturan. Prinsip otonomi didasarkan
pada keyakinan bahwa individu mampu berfikir logis dan mampu membuat
kemampuan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten dan memiliki
kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai keputusan atau
pilihan yang harus dihargai oleh orang lain. Prinsip otonomi merupakan
bentuk respek terhadap seorang atau dipandang sebagai persetujuan tidak
memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi merupakan hak kemandirian
dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri. Praktek professional
merefleksikan anatomi saat perawat menghargai hak hak klien dalam
membuat keputusan tentang perawatan dirinya.
b. Berbuat baik ( beneficience ) berarti hanya melakukan sesuatu yang baik.
Kebaikan, memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan,
penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan
orang lain. Terkadang dalam situasi pelayanan kesehatan terjadi konflik antara
prinsip ini dan otonomi.
c. Keadilan ( justice ), prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi yang sama dan
adil terhadapan orang lain yang menjunjung prinsip prinsip moral ,legal dan
kemanusiaan. Nilai ini direfleksikan dalam praktek professional ketika
perawat bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum, standar praktek dan
keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.
d. Tidak merugikan prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik
dan psikologis pada klien. Johnson (1989 ) menyatakan bahwa prinsip untuk
tidak melukai orang lain berbeda dan lebih keras daripada prinsip untuk
melakukan yang baik.
e. Kejujuran ( veracity ), prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai
ini diperlukan oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaian
kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat
mengerti. Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk
mengatakan kebenaran. Informasi harus ada agar menjadi akurat hak untuk
mendapatkan informasi penuh tentang kondisinya kebenaran merupakan dasar
dalam membangun hubungan saling percaya.
f. Menepati janji ( fidelity ), prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk
menghargai janji dan komitmennya terhadap orang lain. Perawat setia pada
komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia klien.ketaatan,
kesetiaan, adalah kewajiban seseorang untuk mempertahankan komitmen
yang dibuatnya kesetiaan, enggambarkan kepatuhan perawat terhadap kode
etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab dasar dari perawat adalah untuk
meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit , memulihkan kesehatan dan
meminimalkan penderitaan.
g. Kerahasiaan aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien
harus di jaga prifasi klien. Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen
catatan kesehatan klien hanya boleh di baca dalam rangka pengobatan klien.
Tidak ada seorang pun dapat memperbolehkan informasi tersebut kecuali jika
diijinkan klien dengan bukti persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area
pelayanan, menyampaikan pada teman atau keluarga tentang klien dengan
tenaga kesehatan klien harus dihindari.
h. Akuntablitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang
professional dapat dinilai dalam situasi yang tiak jelas atau tanpa terkecuali.

3. CONTOH PENERAPAN DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN


a. Otonomi
Contoh tindakan yang tidak memperhatikan otonomi adalah :
 Melakukan sesuatu bagi klien tanpa mereka diberi tahu sebelumnya
 Melakukan sesuatu tanpa memberi informasi relevan yang penting
diketahui
b. Berbuat baik
Contoh perawatan yang menasehati klien tentang program latihan untuk
memperbaiki kesehatan secara umum, tetapi tidak seharusnya melakukannya
apabila klien dalam keadaan resiko serangan jantung.
c. Keadilan
Contoh : seorang perawat sedang bertugas sendirian disuatu unit rs kemudian
ada seorang klien yang baru masuk bersamaan dengan klien yang memerlukan
bantuan perawatan tersebut. Agar perawat tidak menghindari dari satu klien,
klien yang lainnya maka perawat seharusnya dapat mempertimbangkan factor
factor dalam situasi tersebut, kemudian bertindak berdasarkan pada prinsip
keadilan.
d. Tidak merugikan
Menghindari hal hal yang dapat merugikan klien dan penyalahgunaan
maleficience
e. Kejujuran
Contoh ny,s masuk rumah sakit dengan berbagai macam fraktur karena
kecelakaan mobil, suaminya juga ada dalam kecelakaan tersebut dan
meninggal dunia ny. S selalu bertanya Tanya tentang keadaan suaminya.
Dokter ahli bedah berpesan kepada perawt untuk belum memberitahukan
kematian suaminya kepada klien perawat tidak mengetahui alas an tersebut
dari dokter dan kepala ruangan menyampaikan instruksi dokter harus diikuti
perawat dalam hal ini dihadapkan oleh konflik kejujuran.
f. Menepati janji
Tanggung jawab besar seorang perawt adalah meningkatkan kesehatan,
mencegah penyakit, memulihkan kesehatan, dan meminimalkan penderitaan.
Untuk mencapai itu perawat harus memiliki komitmen menepati janji dann
menghargai komitmennya keapda orang lain.
g. Kerahasiaan
Kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga privasinya klien
dokumentasi tentang keadaan kesehatan klien hanya bias dibaca guna
keperluan perngobatan dan peningkatan kesehatan klien. Diskusi tentang klien
diluar area pelayanan harus dihindari.

h. Akuntabilitasi
Contoh perawat bertanggung jawab pada diri sendiri, profesi, klien, sesame
teman sejawat, karyawan, dan masyarakat. Jika perawat salah memberi dosis
obat kepada klien perawat dapat digugat oleh klien yang menerima obat, doket
yang memberi tugas delegatif dan masyarakat yang menuntut kemampuan
professional.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam upaya mendorong profesi keperawatan agar dapat diterima dan
dihargai oleh pasien, masyarakat atau profesi lain, maka mereka harus
memanfaatkan nilai nilai keperawatan dalam menerapkan etika dan moral
disertai komitmen yang kuat dalam mengemban peran profesionalnya.
Dengan demikian perawat yang menerima tanggung jawab, dapat
melaksanakan asuhan keperawatan secara etis professional. Sikap etis
professional berarti bekerja sesuai dengan standar, melaksanakan advikasi,
keadaan tersebut akan dapat memberi jaminan bagi keselamatan pasien,
penghormatan terhadap hak hak pasien, akan berdampak terhadap
peningkatan kualitas asuhan keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Etika
https://www.academia.edu/34509453/MAKALAH_ETIKA_KEPERAWA
TAN
https://gustinerz.com/8-prinsip-etika-dalam-keperawatan/

Anda mungkin juga menyukai