Anda di halaman 1dari 3

FORUM DISKUSI MODUL 2 KB 2 MATRIKS DAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR

DOSEN PENGAMPU : FATIMATUL KHIKMIYAH, M. Sc

Nama : Moch. Noer Arief Basuki Rachmadhani


Sernopes : 19050418010038
Unit Ajar : SMA Darul Ulum 2 Unggulan BPPT Jombang

Untuk memperdalam penguasaan Anda terhadap materi matriks dan sistem persamaan linear, jawablah
pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
1. Adakah matriks A dan B sedemikian hingga AB=BA ? Jelaskan jawaban Anda!
2. Tentukan apakah susunan bilangan (5,3,1,4,2) termasuk dalam permutasi genap atau ganjil, Jelaskan
jawaban Anda!
3. Buktikan bahwa ( AB )−1=B−1 A−1
4. Tentukan Himpunan Penyelesaian dari Sistem Persamaan Linear berikut!
x−2 y+ z =0
{−2 x +3 y−z =0
3 x + y−4 z=0
5. Selesaikan sistem pertidaksamaan linear berikut dengan menggunakan grafik!

x+2 y ≤16

{ x+ y ≥3
x− y ≤ 0
x≥0
y ≥0

Penyelesaian :
1. Ada. Jika kedua matriks adalah matriks persegi dan berukuran sama dan kedua
matriks tersebut saling invers artinya jika ada matriks A, maka matriks B adalah
invers dari matriks A, sehingga berlaku AB=BA=I , jika kedua matriks tersebut
dikalikan hasilnya identitas.
Contoh :

Jika A= [−12 −53 ] dan B=[ 31 52] maka


AB= [−12 −53 ][31 52]=[ 10 01]=I
dan
BA= [ 31 52][−12 −53 ]=[ 10 01]=I
2. Banyaknya inversi pada permutasi (5,3,1,4,2) adalah 4 + 2 + 0 + 1 = 7 karena :
a. Bilangan bulat yang lebih kecil dari 5 dan mengikuti 5 adalah 3, 1, 4, 2 sehingga
banyaknya bilangan bulat lebih kecil 5 dan mengikuti 5 adalah 4.
b. Bilangan bulat yang lebih kecil dari 3 dan mengikuti 3 adalah 1, 2 sehingga
banyaknya bilangan bulat lebih kecil 3 dan mengikuti 3 adalah 2.
c. Bilangan bulat yang lebih kecil dari 1 dan mengikuti 1 adalah tidak ada sehingga
banyaknya bilangan bulat lebih kecil 1 dan mengikuti 1 adalah 0.
d. Bilangan bulat yang lebih kecil dari 4 dan mengikuti 4 adalah 2 sehingga
banyaknya bilangan bulat lebih kecil 4 dan mengikuti 4 adalah 1.
Banyaknya inversi seluruhnya adalah 7 ( bilangan bulat ganjil) sehingga termasuk
dalam permutasi ganjil.

3. Akan dibuktikan ( AB )−1=B−1 A−1.


Akan ditunjukkan B−1 A−1 invers dari AB.
Perhatikan bahwa
( AB ) ( B−1 A−1 ) =A ( B B−1 ) A−1
¿ AI A−1
¿ A A −1
¿I
Sekarang perhatikan bahwa
( B−1 A−1 ) ( AB ) =B−1 ( A−1 A ) B
¿ BI B−1
¿ B B−1
¿I
Karena ( AB ) ( B−1 A−1 ) =( B−1 A−1 ) ( AB )=I , maka B−1 A−1 invers dari AB.
Jadi ( AB )−1=B−1 A−1.
x−2 y+ z =0
{
4. −2 x +3 y−z =0
3 x + y−4 z=0
Menggunakan metode OBE
B1−2 B 2
1 −2 1 0 B2 +2 B 1 1 −2 1 0 1 0 −1 0
(
−2 3 −1 0
3 1 −4 0 ) B3−3 B1 ( 0 −1 1 0
0 7 −7 0 ) 1
B
7 3
( )
0 −1 1 0
0 1 −1 0
B3 +B 2

1 0 −1 0
( 0 −1 1 0
0 0 0 0 )
Himpunan penyelesaian {(0, 0, 0)}, {(1, 1, 1)}, {(2, 2, 2)}, .......
Sehingga merupakan sistem persamaan linear yang mempunyai penyelesaian tak
hingga.

5.

Daerah penyelesaiannya adalah daerah yang dibatasi segi empat ABCD dengan

A ( 0,3 ), B ( 32 , 32 ), C ( 163 , 163 ), dan D ( 0,8).

Anda mungkin juga menyukai