Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nisrina Anggarini

NIM : 142180177

Kelas : EA-F

Dosen : Dr. Sri Suryaningrum SE., M.Si., Ak., CA

Apakah Sistem Pengelolaan Migas di Tanah Air Bisa Maju seperti di kawasan Timur
Tengah?

Sistem pengelolaan dan jenis kontrak kerja sama migas negara-negara di dunia
mengalami perubahan yang dinamis. Setiap negara menerapkan berbagai sistem pengelolaan
dan kontrak kerja sama yang sesuai dengan tujuan dan kondisi negara masing-masing. Ada
yang menggunakan Kontrak Konsesi, PSC, Kontrak Jasa, Kontrak Bagi Produksi dengan
FTP, Kontrak JOB, maupun Kontrak TAC.

Di Indonesia sendiri telah menerapkan berbagai jenis sistem pengelolaan dan kontrak
kerja sama seperti yang disebutkan diatas. Pada masa awal kemerdekaan Indonesia
menggunakan Kontrak Konsesi. Dalam sistem ini negara hanya mendapatkan royalti berupa
presentase dari pendapatan bruto dan pajak. Selanjutnya Tanah Air menggunakan sistem
Kontrak Karya. Kontrak ini memposisikan perusahaan tidak lagi sebagai pemegang konsesi
namun sebagai kontraktor negara sehingga perusahaan harus berbagi hasil penjualan migas
dengan negara.

PSC diterapkan pertama kali pada tahun 1966. Melalui sistem ini kontraktor bekerja
menggunakan modal sendiri terlebih dahulu baru setelah proyek tersebut berhasil kontraktor
tersebut akan menerima cost recovery dan pendapatan bagi hasil penjualan migas dengan
pemerintah. Pada tahun 2016 Indonesia menggunakan sistem Gross Split. Skema sistem ini
hampir sama dengan PSC yang membedakan ialah sistem ini memperhitungkan bagi hasil
dimuka. Baru-baru ini pemerintah melalui Kementerian ESDM tengah berupaya
menyempurnakan kontrak migas yang dipersiapkan untuk memudahkan kontraktor dalam
memilih antara Gross Split atau PSC.
Berbagai sistem pengelolaan dan kontrak kerja telah yang diterapkan memiliki
kelebihan dan kelemahan masing.Tidak ada suatu sistem yang baik diterapkan di suatu
negara juga baik diterapkan di negara yang lain. Indonesia bisa saja memiliki suatu sistem
pengelolaan migas dan kontrak kerja sama yang maju seperti di negara-negara kawasan
Timur Tengah, semua tergantung dari ketertiban pelaku dalam menjalankan sistem tersebut
dan seberapa mampu sistem yang diterapkan mampu memenuhi kebutuhan dari pihak-pihak
yang berkepentingan.

Anda mungkin juga menyukai