TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Skabies
2.1.1 Definisi
sensitisasi tungau Sarcoptes Scabiei varian hominis dan produknya pada tubuh
2007). Kata skabies sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu scabere yang berarti
menggaruk. Sedangkan nama Sarcoptes scabiei berasal dari bahasa Yunani yaitu
gatal pada kulit sehingga muncul aktivitas menggaruk kulit yang gatal (Griana
2.1.2 Epidemiologi
ekonomi yang rendah, hygiene yang buruk, dan perkembangan demografi serta
ekologi. Selain itu faktor penularannya bisa melalui tidur bersama dalam satu
tempat tidur, lewat pakaian, perlengkapan tidur atau benda-benda lainnya. Cara
penularan (transmisi) : kontak langsung misal berjabat tangan, tidur bersama dan
Kontak tidak langsung misalnya melalui pakaian, handuk, sprei, bantal, dan lain-
atau kadang-kadang oleh larva. Dikenal pula Sarcoptes scabiei var. Animalis yang
orang yang tinggal secara bersamasama disatu tempat yang relatif sempit.
Penularan skabies terjadi ketika orang-orang tidur bersama di satu tempat tidur
oleh masyarakat luas, dan fasilitas umum lain yang dipakai secara bersamasama
2.1.4 Patogenesis
ekskreta tungau yang kira-kira memerlukan waktu sebulan setelah infestasi. Pada
vesikel, urtika, dan lain-lain. Dengan garukan dapat timbul erosi, ekskorisasi
(lecet sampai epidermis dan berdarah), krusta (cairan tubuh yang mengering pada
1. Skabies ringan
Skabies ini di tandai lesi berupa papul dan terowongan yang sedikit
jumlahnya, dan bentuk skabies ini akan hilang ketika seseorang yang
Skabies ini di tandai lesi berupa nodus coklat yang gatal, pada nodus
3. Skabies berat
Skabies ini ditandai lesi yang luas berupa krusta, dan skabies ini berbeda
dengan skabies biasa, karena bentuk ini sangat menular dan jumlah tungau
Keluhan pertama yang dirasakan penderita adalah rasa gatal terutama pada
malam hari (pruritus noktural) atau bila cuaca panas serta pasien berkeringat
(Sudirman, 2006). :
a. Pruritus noktural yaitu gatal pada malam hari karena aktifitas tungau yang lebih
sebagian tetangga yang berdekatan akan diserang oleh tungau tersebut. Dikenal
putih atau keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok, rata-rata 1 centi
meter, pada ujung terowongan ditemukan papula (tonjolan padat) atau vesikel
(kantung cairan). Jika ada infeksi sekunder, timbul poli morf (gelembung
leokosit).
satu atau lebih stadium hidup tungau ini. Gatal yang hebat terutama pada malam
hari sebelum tidur Adanya tanda : papula (bintil), pustula (bintil bernanah),
2006).
terletak pada stratum korneum dimana tungau betina akan tampak pada bagian
proses inflamasi ringan serta edema lapisan Malphigi dan sedikit infiltrasi
2.1.7 Klasifikasi
Tipe ini sering ditemukan bersamaan dengan penyakit menular lain. Ditandai
Gambaran klinis tidak khas, terowongan sulit ditemukan namun vesikel lebih
banyak, dapat mengenai seluruh tubuh, termasuk kepala, leher, telapak tangan,
telapak kaki.
Lesi berupa nodul coklat kemerahan yang gatal pada daerah tertutup. Nodul dapat
bertahan beberapa bulan hingga beberapa tahun walaupun telah diberikan obat
anti skabies.
Gejala ringan, rasa gatal kurang, tidak timbul terowongan, lesi terutama terdapat
pada tempat-tempat kontak, dapat sembuh sendiri bila menjauhi hewan tersebut
Tipe ini jarang terjadi, namun bila ditemui kasus ini, dan terjadi keterlambatan
Penderita penyakit kronis dan orang tua yang terpaksa harus terbaring di tempat
Jenis ini di tandai oleh lesi berupa kelompok vesikel dan pustula pada tangan dan
kaki yang sering berulang dan selalu sembuh dengan obat antiskabies (Sudirman,
2006).
2.1.8 Pengobatan
Pada pasien dianjurkan untuk menjaga kebersihan dan mandi secara teratur
setiap hari. Semua pakaian, sprei, dan handuk yang telah digunakan harus dicuci
secara teratur dan bila perlu direndam dengan air panas. Beberapa syarat
Semua anggota keluarga harus diperiksa dan semua harus diberi pengobatan
secara serentak.
Personal Hygiene : penderita harus mandi bersih, bila perlu menggunakan sikat
untuk menyikat badan. Sesudah mandi pakaian yang akan dipakai harus disetrika.
Semua perlengkapan rumah tangga seperti bangku, sofa, sprei, bantal, kasur,
selimut harus dibersihkan dan dijemur dibawah sinar matahari selama beberapa
jam.
b. Penatalaksanaan khusus
atau krim. Kekurangannya adalah berbau dan mengotori pakaian dan kadang-
kadang menimbulkan iritasi. Dapat dipakai pada bayi berumur kurang dari 2
setiap malam selama tiga hari. Obat ini sulit diperoleh, sering memberi iritasi,
dan kadang-kadang makin gatal setelah dipakai. Efek samping obat ini adalah
krim atau losio, termasuk obat pilihan karena efektif terhadap semua stadium,
4. Krotamiton 10% dalam krim atau losio juga merupakan obat pilihan yang
mempunyai dua efek sebagai anti skabies dan anti gatal. Harus dijauhkan dari
5. Permetrin
Merupakan obat pilihan dalam bentuk salep untuk saat ini, tingkat
Dapat digunakan di kepala dan leher anak usia < 2 tahun. Penggunaanya
dengan cara di oleskan di tempat lesi kurang 8 jam kemudian di cuci bersih
(harahap, 2006)
2.1.9 Pencegahan penyakit skabies
b. Mencuci pakaian, sprei, sarung bantal, dan selimut secara teratur minimal dua
e. Hindari kontak dengan orang-orang atau kain serta pakaian yang dicurigai
Sebaiknya mandi dua kali sehari, serta menghindari kontak langsung dengan
penderita, mengingat parasit mudah menular pada kulit. Walaupun penyakit ini
hanya merupakan penyakit kulit biasa, dan tidak membahayakan jiwa, namun
pengobatan sudah dilakukan secara tuntas, tidak menjamin terbebas dari infeksi
1) Cuci sisir, sikat rambut, dan perhiasan rambut dengan cara merendam di cairan
antiseptik.
2) Cuci semua handuk, pakaian, sprei dalam air sabun hangat, dan gunakan setrika
hygiene), kebersihan diri maka penyakit ini dapat diberantas dan memberi
1. Kebersihan Lingkungan
skabies. Penyakit skabies adalah penyakit kulit yang berhubungan dengan sanitasi
dan hygiene yang buruk, saat kekurangan air dan tidak adanya sarana pembersih
dengan sanitasi yang sangat jelek. Skabies juga dapat disebabkan karena sanitasi
yang buruk.
Untuk mencapai lingkungan yang sehat, maka perlu adanya suatu usaha
agar merupakan media yang baik untuk terwujudnya kesehatan yang optimum
bagi manusia yang hidup di dalamnya. Usaha perbaikan lingkungan ini dilakukan
dari masa ke masa, dari usaha yang sederhana sampai yang modern.
halhal yang merugikan, bagi perkembangan fisik, kesehatan, dan daya tahan hidup
manusia. Menurut Chandra (2007), sanitasi adalah bagian dari ilmu kesehatan
lingkungan yang meliputi cara dan usaha individu atau masyarakat untuk
maka dapat peneliti disimpulkan bahwa sanitasi lingkungan adalah suatu usaha
maka dapat peneliti disimpulkan bahwa sanitasi lingkungan adalah suatu usaha
yang kurang bersih akan menimbulkan wabah penyakit. Kamar yang bersih
setidaknya memiliki syarat seperti, memiliki tempat sampah sendiri, bebas dari
serangga dan tikus, udara tidak berbau, tidak berasap, kadar debu rendah, suhu
normal, kelembapan 40-70%. Kamar yang baik tidak hanya bisa mempengaruhi
kesegaran, namun juga kesehatan dan kehidupan sehari-hari (Eka Sari, 2011).
Menjaga kamar agar tetap bersih dan sehat. Menurut Eka Sari (2011) untuk
cara: mengelap jendela dan perabot rumah, menyapu lantai dan halaman setiap
Menurut Lita (2005), kuman penyebab penyakit kulit paling senang hidup dan
kuman penyakit kulit. Kasur merupakan salah satu faktor yang menentukan
kualitas tidur. Agar kasur tetap bersih dan terhindar dari kuman penyakit maka
perlu menjemur kasur 1x seminggu karena tanpa disadari kasur juga bisa menjadi
lembab hal ini dikarenakan seringnya berbaring dan suhu kamar yang berubah
2. Pengetahuan
P < 0,05 artinya ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan, sikap, dan
yang sulit diberantas, pada manusia terutama dalam lingkungan masyarakat pada
hunian padat tertutup dengan pola kehidupan sederhana, serta tingkat pendidikan
dan pengetahuan yang masih rendah, pengobatan dan pengendalian sangat sulit
(Iskandar, 2000).
3. Kepadatan penduduk
penyakit kulit yang banyak diderita oleh santri, kasus terjadi pada daerah padat
penghuni dan jumlah kasus banyak pada anak usia sekolah. Penyakit gudik
4. Perilaku
terkena skabies, dan ada hubugan yang signifikan antara kebiasaan pemakaian
tidur bersama, kebiasaan pemakaian selimut tidur dan kebiasaan mencuci pakaian
6. Air
Air merupakan hal yang paling esensial bagi kesehatan, tidak hanya dalam
upaya produksi tetapi juga untuk konsumsi domestik dan pemanfatannya (minum,
infeksi yang bisa mematikan maupun merugikan kesehatan ditularkan melalui air
yang tercemar. Sedikitnya 200 juta orang terinfeksi melalui kontak dengan air
yang terinvestasi oleh parasit. Sebagian penyakit yang berkaitan dengan air
berbagai aspek lingkungan yang dapat diintervensi oleh manusia (WHO, 2001),
Secara fisik air yang bersih dan sehat dengan ciri-ciri : Air harus bersih dan tidak
keruh, Tidak berwarna Apapun, Tidak Berasa Apapun, Tidak berbau apapun,
Laporan terbaru tentang skabies sekarang sudah sangat jarang dan sulit
berbagai belahan dunia, laporan kasus skabies masih sering ditemukan pada
pendidikan yang rendah dan kualitas higienis pribadi yang kurang baik atau
cenderung jelek. Rasa gatal yang ditimbulkannya terutama waktu malam hari,
terutama tersitanya waktu untuk istirahat tidur, sehingga kegiatan yang akan
dilakukannya disiang hari juga ikut terganggu. Jika hal ini dibiarkan berlangsung
lama, maka efisiensi dan efektifitas kerja menjadi menurun yang akhirnya
2008).
8. Hygiene perorangan
Personal Hygiene berasal dari Bahasa Yunani yaitu personal yang artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat. Hygiene perorangan adalah suatu tindakan
rambut, mulut dan gigi, pakaian, mata, hidung, telinga alat kelamin, dan handuk,
serta alas tempat tidur. Personal hygiene yang mempengaruhi kejadian skabies
meliputi :
a. Kebersihan kulit Integumen (kulit) adalah massa jaringan terbesr di tubuh
berpungsi sebagai cadangan kalori. Kulit mencerminkan emosi dan stres yang
kita lami. Penyakit kulit dapat disebabkan oleh jamur, virus, kuman, parasit
hewani dan lain lian. Salah satu penyakit yang disebabkan oleh parasit
skabies (Lathifa 2014). Sabun dan air adalah hal yang penting untuk
2) Bagi yang terlibat dalam kegiatan olahraga atau pekerjaan lain yang
tubuh yang lain. Oleh karena itu, butuh perhatian ekstra untuk kebersihan
c. Kebersihan genitalia
tertentu maka garukan di area genitalia akan sangat mudah terserang penyakit
kulit skabies, karena area genitalia merupakan tempat yang lembab dan
pun, pastikan celananya dalam keadaan kering. Bila alat reproduksi lembab
dan basah, maka keasaman akan meningkat dan itu menudhkan pertumbuhan
jamur. Oleh karena itu, seringlah mengganti celana dalam ( lathifa 2014).
d. Kebersihan pakaian
skabies, sebaliknya, pada orang yang perilaku kebersihan dirinya baik maka
dengan mandi dan menggunakan sabun, pakaian dicuci dengan sabun cuci
dan kebersihan alas tidur. Hal ini sejalan dengan penelitan Trisnawati (2009),
e. Kebersihan handuk
yang tidak menggunakan handuk bersama (30,4%), dan dari hasil uji statistik
skabies lebih tinggi terjadi pada responden yang tidan menjemur kasur
4. Mencagah penyakit
5. Menciptakan keindahan
2. Praktik social
memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, sampo,
alat
4. Pengetahuan
5. Budaya
dimandikan.
6. Kebiasaan seseorang
7. Kondisi fisik
Pada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk merawat diri berkurang dan
fisik yang sering terjadi adalah gangguan kulit seperti : skabies, prurigo,
santri”, sedangkan pondok berarti ”rumah atau tempat tinggal sederhana yang
terbuat dari bambu”. Di samping itu, ”pondok” juga berasal dari bahasa Arab
”funduk” yang berarti ”hotel atau asrama”. Ada beberapa istilah yang ditemukan
dan sering digunakan untuk menunjuk jenis pendidikan Islam tradisional khas
Indonesia atau yang lebih terkenal dengan sebutan pesantren. Di Jawa termasuk
(Nawawi, 2006).
yang menekankan pada pelajaran agama Islam dan didukung asrama sebagai
tempat tinggal santri yang bersifat permanen. (Qomar, 2007). Pondok pesantren
pesantren pada dasarnya sama saja dengan anak didik di sekolah -sekolah umum
yang harus berkembang yang perlu mendapat pelatihan khusus terutama kesehatan
beda dengan permasalahan yang dihadapi anak sekolah umum, bahkan bagi santri
yang mondok akan bertambah lagi dengan masalah kesehatan lingkungan yang
berkepribadian muslim sesuai dengan ajaran ajaran agama Islam dan menanamkan
rasa keagamaan tersebut pada semua segi kehidupan serta menjadikannya sebagai
orang yang berguna bagi agama, masyarakat, dan Negara serta menciptakan dan
2007).
kegiatan tersebut. Peran Pondok Pesantren dalam hal ini meliputi keterlibatan
didukung juga oleh sektor tekait yaitu pihak kesehatan dan pihak lain yang ada
salah satu bentuk kemandirian yang perlu terus dibina guna meningkatkan derajat
pondok pesantren. Hubungan yang baik antara pondok pesantren dan kesehatan
yang penting. Pesantren adalah salah satu model pendidikan yang sudah lama
cikal bakal dari sistem pendidikan Islam yang ada di tanah air ini (Nawawi, 2006).
2.2.2 Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) di pesantren
peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran
sehat. Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS
di sekolah yaitu : mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan
bersih dan sehat, olahraga yang teratur dan terukur, memberantas jentik nyamuk,
tidak merokok di sekolah, menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan
ditingkatkan dan dilingdungi kesehatannya. Jumlah usia sekolah yang cukup besar
yaitu 30% dari jumlah penduduk di indonesia merupakan masa keemasan untuk
menanamkan perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) sehingga anak sekolah
sekolah karena lebih terjamin kebersihannya; mencuci tangan dengan air bersih
mengikuti kegiatan olah raga dan aktifitas fisik sehingga meningkatkan kebugaran
dan kesehatan peserta didik; memberantas jentik nyamuk yang rutin di sekolah;
tidak merokok, memantau pertumbuhan peserta didik melalui pengkuran BB dan