DEMOKRASI
NAMA KELOMPOK 7 :
1. M. RIKI SAPUTRA
2. M. RIZKY JUSRA
3. NUR SABRINA APRILIYA
DOSEN PEMBIMBING :
H. M. TARMIZI, MM
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS BATANGHARI
Kata pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Demokrasi dan
Pendidikan demokrasi “.
Penulisan ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah kewarganegaraan. Dalam penulisan makalah
ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhirnya kami sebagai penulis berharap semoga Allah memberikan
pahala yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan
dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa
Robbal’Alamiin.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB l PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
B.
BAB I
PENDAHULUAN
Demokrasi adalah tugas yang tiada akhir. Oleh sebab itu gagasan ini
harus ditanamkan kesetiap lapisan masyarakat dalam suatu Negara, melalui
media, disekolah-sekolah dan universitas-universitas serta pusat-pusat
kebudayaan. Demokrasi tidak hanya terjadi pada saat pemilu saja tetapi
juga harus diterapkan pada hidup sehari-hari. Demokrasi yang hidup
mengharuskan partisipasi aktif masyarakat dalam partai politik yang
demokratis, kelompok masyarakat sipil dan masyarakat pada umumnya.
B. PERUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi
Konsep demokrasi lahir dari yunani kuno yang dipraktikan dalam hidup
bernegara antara abad ke-4 SM sampai abad ke-6 M. Demokrasi yang
dipraktikan pada waktu itu adalah demokrasi langsung (direct democracy),
artinya hak rakyat untuk membuat keputusan-keputusan politik dijalankan
secara langsung oleh seluruh rakyat atau warga Negara. Hal ini dapat
dilakukan karena yunani pada waktu itu berupa Negara kota (polis) yang
penduduknya terbatas pada sebuah kota dan daerah sekitarnya, yang
berpenduduk sekitar 300.000 orang. Meskipun ada keterlibatan seluruh
warga, namun masih ada pembatasan, misalnya para anak, wanita, dan
budak tidak berhak berpartisipasi dalam pemerintahan.
Berikut ini empat teori demokrasi yang dalam prakteknya akan membawa
makna tertentu bagi semua negara saat ini :
Dalam konteks teori ini hanya pasar suara yang di jamin oleh system
demokratis, yang memberikan jaminan bahwa kepentingan masing-masing
pemilih akan di perhatikan oleh pemimpin politik demi mencapai
kekuasaannya. Menurut teori ini hal-hal seperti sikap demokratis para
pemilih dan elit, luasnya partisipasi warga pada pembentukan kehendak
politik dan pengawasan terhadap pelaksanaan kekuasaan tidak diperlukan
untuk menciptakan demokrasi yang baik. Yang terpenting bagi teori ini
hanya system pemilihan umum yang mengamankan pasar politik dan
masyarakat bebas yang menjamin arus informasi.
C. Ciri-ciri Demokrasi
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Akan tetapi, dewasa ini tidak sedikit para anggota parlemen yang
“melupakan” rakyatnya ketika mereka telah duduk enak di kursi “empuk”.
Mereka sibuk dengan urusan pribadi mereka masing-masing, mengutamakan
kepentingan golongan, dan berpikir bagaimana caranya mengembalikan modal
mereka ketika kampanye. Fenomena ini sudah tidak aneh lagi bagi bangsa
Indonesia. Para elite politik saat ini, sudah tidak lagi pada bingkai kesatuan,
akan tetapi berada pada bingkai kekuasaan yang melingkarinya. Seperti
misalnya, adanya sengketa hasil pemilu, black campaign ketika kampanye dan
sebagainya, yang penting bisa mendapatkan kekuasaan. Semboyan Bhinneka
Tunggal Ika pun telah luntur dalam dirinya. Untuk itu, diharapkan agar
masyarakat ikut mengontrol jalannya pemerintahan agar menuju Indonesia yang
lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA