Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PENULISAN ARTIKEL ILMIAH

ABSTRAK DAN PENDAHULUAN

OLEH:

WINDA GUSMAWARNI

1810422035

KELAS B

DOSEN PENGAMPU: Prof. Dr. DAHELMI

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG, 2020
Respon Cacing Penggali Tanah Pheretima sp. Terhadap Berbagai Jenis
Rangsangan

Winda Gusmawarni 1)*, Jelita Putri Adisti2), Naura Muthiah Arli3), Afriska Yoka Parista4),
Mufidhatul Muqorromah5), Rizka Sefmaliza6)

Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas

*Koresponden: gusmawarniw@gmail.com

Abstrak

Praktikum Tipe Respon Hewan dilaksanakan pada Rabu, 19 Februari 2020 di Laboratorium Teaching I,
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas. Adapun
tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk mengetahui respon hewan terhadap rangsangan
cahaya, untuk mengetahui respon cacing tanah terhadap gravitasi (kemiringan tempat), dan untuk
mengetahui respon ikan terhadap rangsangan arus. Hasil yang didapat dari praktikum yaitu, pada
pengamatan fototaksis respon Pheretima sp. yang lebih cepat adalah respon cacing kedua dengan rata-
rata waktu respon 36 detik, pada pengamatan geotaksis gerakan Pheretima sp. banyak yang menuju
kuadran IV dan III, dan pada pengamatan rheotaksis Poecilia reticulata yang lebih aktif menantang
arus adalah spesies pertama. Kesimpulan dari praktikum ini yaitu respon yang diberikan Pheretima sp.
terhadap rangsangan cahaya adalah fototaksis negatif yaitu menjauhi arah rangsangan cahaya, karena
Pheretima sp hidup pada lingkungan yang gelap (dalam tanah). Respon yang diberikan Pheretima sp.
terhadap gravitasi adalah geotaksis positif yaitu mendekati gravitasi/mengikuti arah gravitasi. Respon
yang diberikan Poecilia reticulata terhadap rangsangan arah arus air adalah rheotaksis positif
(menentang arus air).

Kata kunci: Arah, Motil, Respon, Stimulus, Taksis

PENDAHULUAN

Ekologi merupakan lingkup ilmu yang luas. mikroba). Ekosistem terbagi menjadi tiga
Terdapat banyak aspek yang dapat dipelajari yaitu tumbuhan, ekosistem autotrof, hewan,
dalam ekologi. Sehingga untuk konsumen, togotrof, dan dekomposer atau
memudahkan mempelajari ekologi, ekologi sapropof (bakteri dan jamur) (Pratiwi, et al.,
dibagi menjadi beberapa bidang. Menurut 2007).
bidang kajiannya yaitu Autoteknologi, yakni Ilmu yang mempelajari tentang pola
ekologi yang mempelajari suatu spesies atau perilaku hewan disebut ethologi. Pengkajian
jenis organisme yang berinteraksi dengan perilaku merupakan ilmu yang relatif baru,
lingkungannya. Biasanya ditentukan oleh dan cenderung lebih deskriptif serta tidak
aspek tempat hidupnya, adaptasi terhadap begitu meyakinkan secara analitis daripada
lingkungannya, sifat parasitis atau non cabang-cabang lain. Salah satu bahaya
parasitis, dan Sinteknologi ekologi yang menganalisis pola-pola aktivitas hewan lain
mengkaji sekelompok atau kelompok adalah kecenderungan seorang peneliti
organisme sebagai satu kesatuan yang saling untuk menyamakan aksi-aksi yang mirip
berinteraksi dalam suatu daerah tertentu. dengan motif, keinginan, dan tujuan
Contohnya ekologi populasi, ekologi manusia. Hal ini terutama krusial dalam hal
komunitas, ekologi ekosistem akan terjadi tujuan, di mana kita sama sekali tak punya
rantai makanan, dan rantai energi. Menurut kemampuan untuk menentukan apa yang
habitat (tempat tinggal), dan menurut sebenarnya diinginkan hewan ketika
taksonominya (tumbuhan, hewan, dan menjalani serangkaian aktivitas. Intensitas
dari dalam yang mendorong hewan untuk perilaku suatu organisme merupakan akibat
melakukan sesuatu, adapun sifatnya disebut gabungan stimulus dari luar dan dalam
dorongan (drive). Ethologi, pengkajian (Pramudiyanti, 2009).
perbandingan perilaku hewan dari perspektif Respon terhadap stimulus
evolusioner, sering kali berkaitan dengan merupakan salah satu ciri utama kehidupan
tingkah laku. Tingkah laku itu dimodifikasi sehingga dengan adanya ciri ini organisme
oleh berbagai faktor, baik faktor internal mampu untuk memberikan respon
maupun faktor yang ada di lingkungan. (tanggapan) terhadap berbagai fakor
Tingkah laku ini sering kali disebut insting lingkungan dan perubahan di sekitarnya.
(George, 2005). Gerakan-gerakan hewan dalam
Hewan adalah organisme yang lingkungannya tidak bersifat acak
bersifat motil, artinya dapat berjalan dari melainkan merupakan respon-respon
satu tempat ke tempat lain. Gerakannya terhadap bermacam-macam stimulus dalam
disebabkan oleh rangsang-rangsang tertentu limgkungannya itu, baik secara langsung
yang datang dari lingkungannya. Jenis-jenis maupun tidak langsung (Lahay, 2010).
hewan pada umumnya dapat tinggal di suatu Para ethologi mencatat bahwa
lingkungan hidup yang sesuai dengan ciri- stimulus yang membebaskan pola aksi
ciri kehidupannya. Jika hewan berjalan atau tertentu umumnya menonjolkan
berpindah ke tempat lain tidak mengalami kemunculan atau perilaku anggota lain
perubahan bentuk, kecuali perubahan sifat- spesies mereka sendiri, dan mereka dapat
sifat fisiologisnya. Faktor-faktor yang menunjukkan bagaimana bentuk penting
merangsang gerakan hewan adalah komunikasi hewan dapat ditengahi dengan
makanan, air, cahaya, suhu, kelembaban, pola aksi tertentu yang sedikit sederhana.
dan lain-lain. Beberapa hewan mampu Salah satu pengamatan mengenai
menmpuh jarak tempuh itu dipengaruhi komunikasi dilakukan oleh Karl von Frisch.
batas toleransinya untuk merespon Ia mengamati tarian yang dilakukan lebah
perubahan lingkungannya (Susanto, 2000). dalam berkomunikasi. Setelah itu,
Hewan dan tumbuhan memiliki ciri dilanjutkan oleh Lorenz, ia mengembangkan
yang membuat mereka berbeda, hewan teori menarik dari evolusi komunikasi
mempunyai daya gerak, cepat tanggap binatang berdasarkan pada pengamatannya
terhadap rangsang eksternal, tumbuh terhadap alam pola aksi tertentu dan
mencapai besar tertentu, memerlukan keadaan yang mana hewan
makanan dalam bentuk kompleks dan memancarkannya (Widiastuti, 2002).
jaringan tubuhnya lunak. Setiap individu, Taksis adalah suatu gerakan hewan
baik pada hewan yang uniseluler maupun menuju atau menjauhi suatu rangsangan
pada hewan yang multiseluler, merupakan yang terjadi. Taksis dibagi menjadi dua
suatu unit. Hewan itu berorganisasi, berarti berdasarkan arah orientasi dan pergerakan,
setiap bagian dari tubuhnya merupakan yaitu taksis positif dan taksis negatif. Taksis
subordinate dari individu sebagai menurut macam rangsangannya juga
keseluruhan, baik sebagai bagian satu sel dibedakan menjadi fototaksis, rheotaksis,
maupun seluruh sel. Perilaku dapat terjadi geotaksis, dan kemotaksis. Fototaksis adalah
sebagai akibat suatu stimulus dari luar. gerak taksis yang terjadi disebabkan oleh
Reseptor diperlukan untuk mendeteksi adanya rangsangan dari sumber cahayanya.
stimulus itu, syarat diperlukan untuk Rheotaksis adalah gerak taksis yang terjadi
mengkoordinasikan respon dan efektor disebabkan oleh adanya arus air pada suatu
itulah yang sebenarnya melakukan aksi. tempat. Geotaksis adalah gerak taksis yang
Perilaku dapat juga terjadi sebagai akibat terjadi karena adanya kemiringan suatu
stimulus dari dalam. Lebih sering terjadi, tempat. Kemotaksis adalah gerak taksis
yang terjadi karena adanya zat kimia. Suatu
gerak taksis dikatakan taksis positif jika
respon yang terjadi adalah menuju atau
mendekati rangsangan, sedangkan taksis
negatif jika respon yang terjadi adalah
menjauhi rangsangan (Virgianti, 2005).
Adianto (2004) mengungkapkan
bahwa cacing tanah menyukai lingkungan
yang lembab dengan bahan organik yang
berlimpahan dan banyak kalsium yang
tersedia. Akibatnya, cacing tanah terdapat
paling melimpah dalam tanah berstruktur
halus dan kaya bahan organik dan tidak
terlalu asam. Cacing tanah pada umumnya
membuat liang dangkal dan hidup mencerna
bahan organik yang terdapat di dalam tanah.
Perilaku cacing tanah dengan
membuat liang yang dangkal merupakan
respon terhadap rangsang cahaya
(fototaksis). Kelangsungan hidup suatu
mahkluk hidup tergantung pada
kemampuannya dalam menanggapi
rangsang dan bagaimana organisme (cacing
tanah) tersebut menyesuaikan diri terhadap
lingkungannya. Secara sistematis, cacing
tanah bertubuh tanpa kerangka yang
tersusun oleh segmen-segmen (Norafiah,
2005).

Anda mungkin juga menyukai