Anda di halaman 1dari 49

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur

Sipil Negara (ASN), pegawai ASN memiliki peran penting dalam

penyelenggaraan pemerintah yang mempunyai fungsi sebagai : (1)

Pelaksana Kebijakan Publik; (2) Pelayan Publik; (3) Perekat dan

Pemersatu Bangsa. Oleh karena itu penting agar PNS memiliki

profesionalisme dan kompetensi yang memadai untuk bisa menjalankan

tugas tersebut dengan baik dan penuh tanggungjawab.

Pelayanan Publik adalah segala kegiatan pelayanan yang

diselenggarakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan

sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima maupun pelaksana

pelayanan.

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan publik dibidang kesehatan

yang memiliki tugas pokok dan fungsi utama yaitu melaksanakan upaya

kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama,

dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk

mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di

wilayah kerjanya.

Salah satu dari program essensial usaha kesehatan masyarakat di

puskesmas adalah perbaikan gizi masyarakat. Dimana didalam program

1
tersebut terdapat Program Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif. Menurut

rekomendasi World Health Organization (WHO) pada tahun 2001 bayi

yang berumur 0-6 bulan hanya memerlukan ASI saja tanpa cairan atau

makanan padat apapun yang disebut ASI eksklusif. Penegasan

pemberian ASI eksklusif juga diatur dalam PP nomor 33 tahun 2012 pasal

6 yang berbunyi “Setiap ibu yang melahirkan harus memberikan ASI

eksklusif kepada bayi yang dilahirkannya”.

Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2018, pencapaian

bayi yang mendapat ASI Eksklusif adalah 77,09%. Puskesmas X Koto II

merupakan salah puskesmas yang ada di sumatera Barat yang tepatnya

berada di kabupaten Tanah Datar dengan pencapaian bayi yang

mendapat Asi Eksklusif bulan agustus 2019 di Puskesmas X Koto II

adalah 57,15%. Berdasarkan Permenkes No. 4 tahun 2019, Standar

Pelayanan Minimal program Asi Eksklusif 100%. Ini berarti pencapaian

bayi yang mendapat ASI Eksklusif di UPT Puskesmas X Koto II dibawah

standar minimal pelayanan.

Adapun penyebab rendah program pemberian ASI Eksklusif

diantaranya belum optimalnya program ASI Eksklusif. Pemberian sertifikat

ASI Eksklusif merupakan salah satu bentuk usaha dalam meningkatkan

cakupan ASI eksklusif. Dengan adaya pemberian sertifikat ASI eksklusif

ini diharapkan dapat memberikan dorongan (dukungan) bersifat positif

terhadap perilaku ibu dalam pemberian ASI Eksklusif dan merupakan

suatu penghargaan bagi ibu yang bayinya lulus ASI Eksklusif.

2
Dengan alasaan tersebut di atas maka penulis menyusun

rancangan aktualisasi ini dengan judul “Rancangan Aktualisasi

Peningkatan Program ASI Eksklusif melalui Pemberian Sertifikat ASI

Eksklusif di Puskesmas X Koto II”

1.2. Indentfikasi Isu

Rancangan aktualisasi disusun berdasarkan identifkasi beberapa isu

atau problematika yang ditemukan di instansi tempat bekerja yaitu di

Puskesmas X Koto II. Isu-isu yang menjadi dasar rancangan berasal dari

aspek : whole of goverment, pelayanan publik, manajemen ASN.

Beberapa isu yang ada ditemukan di instansi tempat bekerja penulis

diantaranya

1. Rendahnya cakupan pemberian ASI Eksklusif di puskesmas

X Koto II

2. Masih adanya pengunjung yang merokok di area puskesmas

X Koto II

3. Masih adanya pengunjung yang buang sampah sembangan

Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan,

perlu dilakukan proses analisis isu untuk menentukan isu mana yang

merupakan prioritas yang dapat dicarikan solusi oleh penulis. Proses

tersebut menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu yakni

berupa: APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan)

APKL memiliki 4 kriteria penilaian yaitu Aktual, Problematik,

Kekhalayakan, dan Kelayakan.

3
Tabel 1.1 Kriteria Penetapan Metode AKPL

METODE
SKALA Indikator
AKPL
1 Belum pernah terjadi
2 Jarang terjadi
Aktual 3 Cukup sering terjadi
4 S ering terjadi
5 Sangat sering terjadi
Tidak menyangkut hajat hidup
1
orang banyak
Sedikit menyangkut hajat
2
hidup orang banyak
Kekhayalaka Cukup menyangkut hajat
n 3
hidup orang banyak
Menyangkut hajat hidup orang
4
banyak
Sangat menyangkut hajat
5
hidup orang banyak
Pengaruh yang ditimbulkan
1
sangat kecil
Pengaruh yang ditimbulkan
2
kurang besar
Pengaruh yang ditimbulkan
Problematik 3
cukup besar
Pengaruh yang ditimbulkan
4
besar
Pengaruh yang ditimbulkan
5
sangat besar
1 Tidak layak
2 Kurang layak
Kelayakan 3 Cukup layak
4 Layak
5 Sangat layak

4
Tabel 1.2 Pemilihan Isu Aktual yang Prioritas
UPT Puskesmas X Koto II
No Isu Aktual A K P L Total Rangking
Nilai
1 Rendahnya cakupan ASI Eksklusif 4 4 4 4 16 1
di puskesmas X Koto II

2 Masih adanya pengunjung yang 3 3 4 3 14 2


merokok di area puskesmas X
Koto II
3 Masih adanya pengunjung yang 3 3 3 3 12 3
buang sampah sembangan

1.3. Perumusan dan Penetapan Isu

Dari ketiga isu yang di atas, ditetapkan isu paling prioritas adalah

rendahnya cakupan ASI Eksklusif di Puskesmas X Koto II. Dari isu yang

terpilih kemudian penulis mengidentifikasi beberapa penyebab isu yang

terjadi dilingkungan UPT Puskesmas X Koto II. Dari penyebab isu tersebut

penulis menggunakan matriks USG dalam penetapan penyebab isu.

Proses untuk melakukan metode USG dilaksanakan dengan

memperhatikan : Urgency yaitu seberapa mendesak suatu isu harus

dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti, Seriousness yaitu seberapa serius

suatu isu harus dibahs dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan,

dan Growth yaitu seberapa besar kemungkinan memburuknya isu

tersebut jika tidak ditangani segera.

5
Tabel 1.3 Kriteria Penetapan Metode USG Dengan Skor Likert

Metode Skala Indikator


USG
1 Tidak penting
2 Kurang penting
Urgency 3 Cukup penting
4 Penting
5 Sangat penting
1 Akibat yang ditimbulkan tidak serius
2 Akibat yang ditimbulkan kurang serius
Seriousnes
3 Akibat yang ditimbulkan cukup serius
s
4 Akibat yang ditimbulkan serius
5 Akibat yang ditimbulkan sangat serius
1 Tidak berkembang
2 Kurang berkembang
Growth 3 Cukup berkembang
4 Berkembang
5 Sangat berkembang

Matriks USG penetapan isu penyebab isu tersebut adalah sebagai

berikut :

Tabel 1.4. Penetapan Penyebab Isu

No. Penyebab Isu U S G Skor Prioritas


1. Belum optimalnya program ASI 4 4 4 12 I
Eksklusif
2. Dukungan keluarga dalam 4 4 3 11 II
pemberian ASI eksklusif kurang
3. Iklan/promosi susu makin gencar 4 3 3 10 III

Berdasarkan analisis penyebab isu USG diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa penyebab isu nomor 1 (satu) mendapat jumlah

6
terbesar, sehingga menjadi prioritas utama yang akan dipecahkan

permasalahannya.

7
1.4. Rancangan Aktualisasi, Tahapab Kegiatan dan Output yang Diharapkan

RANCANGAN AKTUALISASI

PENINGKATAN PROGRAM ASI EKSKLUSIF MELALUI PEMBERIAN SERTIFIKAT ASI EKSKLUSIF DI UPT

PUSKESMAS X KOTO II

Unit kerja : UPT Puskesmas X Koto II

Identifikasi Isu : 1. Rendahnya cakupan ASI Eksklusif di puskesmas X Koto II

2. Masih adanya pengunjung yang merokok di area puskesmas X Koto II

3. Masih adanya pengunjung yang buang sampah sembangan di area Puskesmas X Koto II

Isu yang diangkat : Rendahnya cakupan ASI Eksklusif di puskesmas X Koto II

Gagasan pemecahan isu : Peningkatan program ASI Ekskslusif melalui pemberian sertifikat ASI Eksklusif di UPT

Puskesmas X Koto II

8
Tabel 1.5 Rancangan Aktualisasi

NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN OUTPUT KETERKAITAN KONSTRIBUSI PENGUATAN NILAI


SUBSTANSI MATA TERHADAP ORGANISASI
PELATIHAN VISI-MISI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1. Pelaksanaan 1. Membuat konsep Konsep surat Dalam melaksanakan Dalam melakukan Jika dalam
konsultasi surat permohonan permohonan konsultasi dengan konsultasi dengan pelaksanaan
dengan atasan / rancangan rancangan atasan mengenai atasan mengenai konsultasi dengan
mentor mengenai aktualisasi aktualisasi kegiatan yang akan kegiatan yang akan atasan atasan
kegiatan yang 2. Menghubungi dan 1. Foto dilaksanakan, dilaksanakan akan mengenai kegiatan
akan mengkonsultasikan/ 2. Catatan hasil penulis akan penulis buat untuk yang akan
dilaksanakan mendiskusikan diskusi melakukannya mewujudkan visi dilaksanakan maka
dengan atasan dengan penuh puskesmas yaitu penguatan nilai
mengenai kegiatan “tanggung jawab” mewujudkan organisasi, yaitu
yang akan (Akuntabilitas) puskesmas yang Kerja Keras, Kerja
dilaksanakan dicintai Cerdas , dan Kerja
Ketika penulis masyarakat dengan Tuntas
3. Membuat surat Surat izin mengkonsultasikan menerapkan misi
permohohan yang permohonan dengan atasan / puskesmas nomor
sudah disetujui rancangan mentor mengenai 2: Meningkatkan
mentor aktualisasi yang kegiatan yang akan suasana kerja yang
sudah di setujui dilaksanakan penulis nyaman dan
akan menggunakan harmonis

9
“bahasa indonesia
yang baik dan benar”
(Nasionalisme)

Dalam melakukan
konsultasi dengan
atasan mengenai
kegiatan yang akan
dilaksanakan penulis
akan melakukannya
dengan “sopan,
santun dan ramah”
(Etika Publik).

Ketika meminta izin


kepada atasan
mengenai kegiatan
yang akan
dilaksanakan penulis
melakukannya
dengan “santun,
sopan dan ramah”
(Etika Publik)
2. Penyusunan 1. Membuat Konsep Dalam membuat Dalam membuat Jika dalam
rencana persyaratan bagi persyaratan bayi persyaratan bayi syarat bayi yang melakukan kegiatan
persyaratan bagi bayi yang lulus ASI lulus ASI yang lulus ASI lulus ASI Ekslusif ini, maka penguatan
bayi yang lulus Ekslusif yang Eksklusif dalam Ekslusif yang yang mendapat nilai organisasi: yaitu
ASI Eksklusif mendapat Sertifikat bentuk Surat mendapat Sertifikat Sertifikat ASI Kerja Keras , Kerja

10
ASI Eksklusif yang keputusan ASI Eksklusif , Eksklusif akan cerdas, dan Kerja
dituangkan dalam Kepala penulis akan penulis buat untuk Tuntas
bentuk Surat Puskesmas melakukannya mewujudkan visi
Keputusan Kepala dengan penuh puskesmas yaitu,
Puskesmas “tanggung jawab” Mewujudkan
2. Mengkonsultasikan 1. Catatan (Akuntabilitas) Puskesmas yang
persyaratan bayi konsultasi dicintai masyarakat
yang lulus dengan Ketika penulis dengan
atasan ASI Ekslusif 2. Foto mengkonsultasikan menerapkan misi 1 :
yang mendapat dengan atasan / Mewujudkan
sertifikat ASI mentor mengenai pelayanan
Eksklusif bayi yang lulus ASI kesehatan yang
Ekslusif yang optimal
3. Membuat Surat Surat Keputusan mendapat Sertifikat
Keputusan persyaratan bayi ASI Eksklusif penulis
persyaratan bayi lulus ASI akan menggunakan
lulus ASI Esklusif Esklusif “bahasa indonesia
yang sudah yang baik dan benar”
disetujui mentor (Nasionalisme)

Dalam melakukan
konsultasi dengan
atasan mengenai
syarat sertifikat ASI
Eksklusif penulis
akan melakukannya
dengan “sopan,
santun dan ramah”

11
(Etika Publik)
3. Pembuatan 1. Membuat desain Desain Dalam membuat Dalam membuat Jika dalam
Sertifikat ASI Sertifikat ASI Sertifikat ASI desain sertifikat Sertifikat ASI melakukan kegiatan
Eksklusif Eksklusif Eksklusif eksklusif akan Eksklusif akan ini, maka penguatan
penulis buat dengan penulis buat untuk nilai organisasi: yaitu
2. Mengkonsultasikan Catatan hasil “kreatif” mewujudkan visi Kerja cerdas , kerja
Sertifikat ASI konsultasi (Komitmen Mutu) puskesmas tuntas.
Eksklusif mewujudkan
Ketika penulis puskesmas yang
mengkonsultasikan dicintai
3. Mencetak Sertifikat Sertifikat ASI Sertifikat ASI masyarakat dengan
ASI Eksklusif Eksklusif Eksklusif penulis menerapkan misi
akan menggunakan puskesmas nomor 1
“bahasa indonesia : Mewujudkan
yang baik dan benar” pelayanan
(Nasionalisme) kesehatan yang
optimal
Dalam melakukan
konsultasi dengan
atasan mengenai
syarat sertifikat ASI
Eksklusif penulis
akan melakukannya
dengan “sopan,
santun dan ramah”
(Etika Publik)

Jika penulis

12
dipercaya mengelola
pembiayaan
percetakan setifikat
maka penulis tidak
akan melakukan
korupsi
(Anti Korupsi)
4 Pelaksanaan 1. Mempersiapkan Materi Ketika penulis Dalam melakukan Jika melaksanakan
Sosialisasi pelaksanaan sosialisasi melaksanakan sosialisasi akan kegiatan ini, maka
pemberian sosialisasi sertifikat sertifikat ASI sosialisasi, penulis penulis lakukan penguatan nilai
sertifikat ASI ASI Eksklusif Eksklusif akan melakukannya untuk mewujudkan organisasi Kerja
Eksklusif pada dengan “Sopan, visi puskesmas Keras , Kerja
KP- ASI, ibu 2. Melaksanakan 1. Undangan Santu dan Ramah” yaitu mewujudkan Cerdas, dan Kerja
hamil, ibu bayi di sosialisasi sertifikat 2. Daftar hadir (Etika Publik) puskesmas yang Tuntas
4 posyandu ASI Eksklusif 3. Notulen dicintai
nagari 4. Foto masyarakat dengan
Tambangan Sosialisasi menerapkan misi
puskesmas nomor 1
dan 2 yaitu
Mewujudkan
pelayanan
kesehatan yang
optimal dan
Meningkatkan
suasana kerja yang
nyaman dan
harmonis.

13
5 Pelaksanaan 1. Membuat konsep Konsep laporan Dalam melaksanakan Dalam melakukan Jika dalam
evaluasi kegiatan laporan kegiatan kegiatan konsultasi dengan evaluasi akan melakukan kegiatan
atasan mengenai penulis lakukan ini, maka penguatan
2. Mengkonsultasikan 1. Catatan kegiatan yang akan untuk mewujudkan nilai organisasi: yaitu
laporan kegiatan konsultasi dilaksanakan, visi puskesmas Kerja Keras, kerja
penulis akan yaitu mewujudkan cerdas , kerja
2. Foto melakukannya puskesmas yang tuntas.
dengan penuh dicintai
3. Membuat laporan Laporan “tanggung jawab” masyarakat dengan
kegiatan evalusasi (Akuntabilitas) menerapkan misi
kegiatan puskesmas nomor 1
Ketika penulis dan 2 yaitu
mengkonsultasikan Mewujudkan
dengan atasan / pelayanan
mentor mengenai kesehatan yang
kegiatan yang akan optimal
dilaksanakan penulis
akan menggunakan
“bahasa indonesia
yang baik dan benar”
(Nasionalisme)

Dalam melakukan
konsultasi dengan
atasan mengenai
kegiatan yang akan
dilaksanakan penulis
akan melakukannya

14
dengan “sopan,
santun dan ramah”
(Etika Publik).

15
16
BAB II

DESKRIPSI LOKUS

2.1 Deskripsi Umum

2.1.1 Gambaran Umum UPT Puskesmas X Koto II

Puskesmas X Koto II pada awal pendiriannya merupakan Balai

Kesehatan Ibu dan Anak yang terletak di bagian wilayah kerja Puskesmas

X Koto II dengan 2 (dua) orang bidan sebagai petugasnya. Karena

kunjungan pasien tinggi maka dijadikan Puskesmas Induk pada tahun

1982. Dalam penggerakan masyarakat diwilayah kerja Puskesmas X Koto

II, juga dibantu oleh peran Badan Peduli Puskesmas (BPP) yang dibentuk

pada tahun 1995. Kombinasi BPP dan Puskesmas diharapkan

memberikan implikasi positif bagi pengembangan kesehatan masyarakat

terutama di wilayah kerja Puskesmas X Koto II.

Puskesmas X Koto II adalah unit pelaksana teknis Dinas

Kesehatan Kabupaten Tanah Datar yang bertanggung jawab

menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan X

Koto. Sebagai unit pelaksana teknis, puskesmas melaksanakan sebagian

tugas Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar. Puskesmas berdasarkan

Peraturan Menteri Kesehatan tentang Pusat Kesehatan Masyarakat

(Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014) Prinsip

Penyelenggaraan Puskesmas meliputi :

1. Paradigma sehat.

17
2. Pertanggungjawaban wilayah.

3. Kemandirian masyarakat.

4. Pemerataan.

5. Teknologi tepat guna.

6. Keterpaduan dan kesinambungan.

UPT Puskesmas X Koto II terletak di Nagari Paninjauan

Kecamatan X Koto dengan luas wilayah 54,46 KM2 dengan batas-batas

wilayah sebagai berikut:

 Sebelah utara : UPT Puskesmas X Koto I

 Sebelah selatan : Kota Padang panjang

 Sebelah barat : Gunung Merapi

 Sebelah timur : Kecamatan Batipuh

UPT Puskesmas X Koto II terdiri dari 4 (Empat) Nagari dengan 18

(Delapan belas) jorong yang secara administrasi terdiri dari :

1. Jorong Tigo Suku

2. Jorong Hilie Balai

3. Jorong Balai Satu

4. Jorong Tabu Baraie

5. Jorong Kubu Ambacang

6. Jorong Pincuran Tinggi

7. Jorong Bintungan

8. Jorong Koto Tuo

9. Jorong Koto Subarang

18
10. Jorong Pasa Rabaa

11. Jorong Kubu Diateh

12. Jorong Sawah Parik

13. Jorong Solok

14. Jorong Sungai Rayo

15. Jorong Mudiak Aia

16. Jorong Padang Galundi

17. Jorong Jaho Hilie

18. Jorong Jaho Mudiak

Puskesmas X Koto II terletak di Jorong Tigo Suku Kenagarian

Paninjauan Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar berjarak +30 Km

dari pusat Kabupaten (Batusangkar). Keadaan geografis Nagari

Paninjauan berbukit-bukit dengan iklim sejuk. Hampir semua wilayah kerja

UPT Puskesmas X Koto II dapat dicapai dengan menggunakan

transportasi darat.

a. Demografi

Jumlah penduduk diwilayah kerja UPT Puskesmas X Koto II tahun

2019 adalah sebanyak 21.323 jiwa dengan jumlah KK sebanyak 4.908

jiwa.

19
Tabel 2.1 Data Jumlah Penduduk
UPT Puskesmas X Koto II Tahun 2019
JUMLAH JUMLAH
NAGARI JORONG
PENDUDUK KK
1 Tambangan 1 Mudiak Aie 534 141
2 Padang Galundi 881 201
3 Solok 437 94
4 Sungai Rayo 765 208
2 Jaho 1 Hilie 610 167
2 Mudiak 495 129
3 Paninjauan 1 Balai Satu 1.097 239
2 Hilie Balai 2.828 656
3 Tabu Baraie 2.281 640
4 Tigo Suku 1.992 479
4 Panyalaian 1 Bintungan 1.182 236
2 Koto Subarang 386 198
3 Koto Tuo 1.833 366
4 Kubu Ambacang 804 156
5 Kubu Diateh 1.458 301
6 Pasa Rabaa 924 199
7 Pincuran Tinggi 1.998 320
8 Sawah Parik 818 178
TOTAL 21.323 4.908

b. Pendidikan

Jumlah sarana pendidikan yang ada di UPT Puskesmas X Koto II

Tahun 2019 adalah sebagai berikut :

Tabel 2.2 Data Jumlah Sarana Pendidikan

di UPT Puskesmas X Koto II tahun 2019

NO SARANA PENDIDIKAN JUMLAH


1 Taman Kanak-kanak (TK) 6

2 Sekolah Dasar (SD) 16

3 Setingkat SLTP (SMP, MTsN, MTsS, SMP IT) 6

4 Setingkat SLTA (SMA, MAN) 3

20
JUMLAH 31

2.1.2 Sumber Daya

Dalam usaha pemberian pelayanan terhadap masyarakat di UPT

Puskesmas X Koto II mempunyai personal tenaga kesehatan sebagai

berikut :

Tabel 2.3 Data Ketenagaan

UPT Puskesmas X Koto II Tahun 2019

Tenaga yang
NO Jenis Tenaga Standar Ket
Ada
1 Dokter Umum 2 1 Belum Mencukupi ( Ka

UPT)

2 Dokter Gigi 1 2 Sudah Mencukupi

3 Bidan 4 3 Belum Mencukupi

4 Perawat 5 3 Belum Mencukupi

5 Kesmas 1 2 Sudah Mencukupi

6 Kesling 1 2 Sudah Mencukupi

7 Labor 1 1 Sudah Mencukupi

8 Gizi 1 1 Belum Mencukupi

9 Farmasi 1 1 Sudah Mencukupi

10 ADM 2 0 Belum Mencukupi

11 Pekarya 1 0 Belum Mencukupi

12 Terapis gilut 1

13 K3 1 1 Honor Daerah

21
14 Pustu 4 Seluruh Pustu diisi PNS

PNS dan Bidan PTT

15 Bidan Desa 5 Bidan Desa

Jumlah 25 23 Belum Mencukupi

2.1.3 Visi Dan Misi

Demi optimalnya tugas dan peran puskesmas dalam pencapaian

program maka diperlukan visi, misi, motto dan tata nilai di UPT

Puskesmas X Koto II. Perinciannya sebagai berikut :

VISI PUSKESMAS

“ Mewujudkan Puskesmas yang dicintai masyarakat.”

MISI PUSKESMAS

1. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang optimal.

2. Meningkatkan suasana kerja yang nyaman dan harmonis.

3. Menjalin dan mengembangkan kemitraan dengan lintas sektor dan

instansi terkait.

MOTTO PUSKESMAS

22
“ Kesembuhan dan Kepuasan anda adalah harapan kami. “

TATA NILAI PUSKESMAS :

3 AS

dengan penjelasan sebagai berikut :

1. Kerja Keras : Memberikan pelayanan dengan sungguh-sungguh..

2. Kerja : Memberikan pelayanan sesuai standar.

Cerdas

3. Kerja : Memberikan pelayanan secara terpadu dari awal

Tuntas sampai akhir

2.1.4 Tugas Pokok dan Fungsi

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 menegaskan

adanya dua fungsi puskesmas yakni penyelenggaraan Upaya Kesehatan

Perorangan (UKP) tingkat pertama dan penyelenggaraan Upaya

Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama.

Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama yang

dilaksanakan di UPT Puskesmas X Koto II dalam bentuk :

1. Pelayanan rawat jalan

2. pelayanan gawat darurat.

Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat pertama meliputi :

1. Upaya Kesehatan Masyarakat Essensial

 Pelayanan Promosi Kesehatan.

 Pelayanan Kesehatan Lingkungan.

23
 Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga

Berencana.

 Pelayanan Gizi.

 Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

2. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan

 Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

 Upaya Kesehatan Sekolah

 Upaya Kesehatan Lanjut Usila

 Upaya Kesehatan Indra

 Upaya Kesehatan Jiwa

 Upaya Kesehatan Kerja.

 Upaya Kesehatan Olahraga.

 Upaya Kesehatan Tradisional ( Kestrad )

Tugas pokok Nutrisionis : melaksanakan pelayanan di bidang gizi,

makanan dan dietetik yang meliputi pengamatan, penyusunan program,

pelaksanaan, pelaian gizi bagi perorangan, kelompok di masyarat dan di

Rumah Sakit

24
25
2.1.5 Struktur Organisasi

26
27
2.2 Deskripsi Khusus

2.2.1 Program dan Kegiatan saat ini

Adapun program/pelayan gizi yang ada pi puskesmas saat ini

adalah edukasi gizi, Konseling ASI Eksklusif dan PMBA, Konseling Gizi

melalui Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM),

Pengelolaan Pemantauan Pertumbuhan di Posyandu, Pengelolaan

Pemberian Kapsul Vitamin A, Pengelolaan Pemberian Tablet Tambah Darah

(TTD) untuk Ibu Hamil dan Ibu Nifas, Edukasi Pencegahan Anemia pada

Remaja Putri dan Wanita Usia Subur, Pengelolaan Pemberian Makanan

Pendamping ASI (MP-ASI) dan Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan

(PMT-Pemulihan), Pemulihan Gizi Berbasis Masyarakat (PGBM), Surveilans

Gizi, Pembinaan Gizi di Institusi, Kerjasama Lintas Sektor dan Lintas

Program, Pelaksanaan Gizi Buruk Rawat Jalan.

Adapun program yang kurang optimal yaitu program ASI Eksklusif.

salah peningkatannya dengan adanya pemberian sertifikat ASI

eksklusif. Dengan adanya serifikat ASI Eksklusif diharapkan

meningkatkan program ASI Eksklusif

2.2.2 Role Model

Keberadaan role model dalam kehidupan kita sangat penting sekali,

selain sebagai motivator, role model juga bisa dijadikan sebagai mentor.

Role model adalah orang yang lebih sukses dari kita dan nantinya akan

kita jadikan sebagai panutan kita. Ada banyak sekali orang sukses di

28
sekitar kita, namun seringkali kita sulit menentukan siapa yang akan kita

jadikan sebagai contoh dan panutan dalam kehidupan kita. Untuk itu

penulis menjadikan Kepala UPT Puskesmas X Koto II sebagai role model,

yaitu Bapak dr. Andrea Rivaldo

Alasan penulis menjadikan Bapak dr. Andrea Rivaldo sebagai role

model karena penulis melihat beliau memiliki nilai-nilai ANEKA

(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi)

dalam dirinya terutama kerja keras dan disiplin.

Dalam karirnya beliau telah menjabat sebagai Kepala UPT

Puskesmas X Koto II, ini membuktikan beliau memiliki integritas diri,

kepemimpinan dan profesional (Akuntabilitas) dalam bekerja.

Dalam bertingkah laku dan berkomunikasi di UPT Puskesmas X

Koto II beliau bisa dijadikan contoh, beliau memiliki kepedulian terhadap

kepada bawahannya dan selalu bersikap Sopan, Santun dan Ramah

(Etika Publik). Walaupun beliau sebagai menjabat sebagai Kepala

Puskesmas, tetapi memiliki staf yang umurnya yang lebih muda-muda,

beliau tetap menghargainya dengan panggilan sesuai profesi stafnya

dalam bermusyawarah juga menghargai pendapat orang lain

(Nasionalisme). Saat diberi amanah tugas dari Kepala Dinas selalu

beliau selesaikan dengan efektif, efisien (Komitmen Mutu).

29
30
BAB III

REALISASI AKTUALISASI

3.1 Realisasi Kegiatan dan Output

Kegiatan aktualisasi mengenai peningkatan program asi eksklusif

melalui pemberian sertifikat ASI Eksklusif di Puskesmas X Koto II

dilakukan dengan beberapa tahap kegiatan. Berikut dijabarkan

penjelasan realisasi kegiatan pada tabel dibawah

a. Kegiatan 1

Tabel 3.1 Realisasi Kegiatan dan Output 1

Kegiatan Pelaksanaan konsultasi dengan atasan / mentor


mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan
Waktu 27 November 2019
Kegiatan
Output 1. Konsep surat permohonan rancangan aktualisasi
(Lampiran 1)
2. Foto konsultasi
3. Catatan hasil diskusi (Lampiran 2)
4. Surat izin permohonan rancangan aktualisasi yang
sudah di setujui (Lampiran 3)
Penjelasan Realisasi Tahapan Kegiatan

1. Tahapan Kegiatan 1 : Membuat konsep surat permohonan

rancangan aktualisasi

Pada tahapan ini penulis membuat konsep permohonan rancangan

aktualisasi mengenai peningkatan program asi eksklusif melalui

pemberian sertifikat ASI Eksklusif di Puskesmas X Koto II yang akan

diberikan kepada mentor untuk disetujui.

30
2. Tahapan Kegiatan 2 : Menghubungi dan mengkonsultasikan/

mendiskusikan dengan atasan mengenai kegiatan yang akan

dilaksanakan

Kegiatan ini terdiri dari menghubungi dan mengkonsultasikan

kepada mentor mengenai rancangan aktualisasi yang akan

dilaksanakan, serta berdiskusi dengan mentor dan meminta arahan

dan saran dari mentor terkait kegiatan yang akan dilaksanakan

selama off campus .Dan meminta persetujuan dan tandatangan

mentor untuk memulai Habituasi.

Gambar 3.1 Foto Konsultasi dengan Mentor tentang Kegiatan


Aktualisasi (27 November 2019)

31
3. Tahapan Kegiatan 3 : Membuat surat permohohan yang sudah

disetujui mentor

Pada tahapan ini penulis meminta persetujuan kepada mentor dengan

penandatanganan surat persetujuan rancangan aktualisasi

terhadapan kegiatan yang akan dilakukan.

b. Kegiatan 2

Tabel 3.2 Realisasi Kegiatan dan Output 2

Kegiatan Penyusunan rencana persyaratan bagi bayi yang lulus


ASI Eksklusif
Waktu 27-28 November 2019
Kegiatan
Output 1. Konsep persyaratan bayi lulus ASI Eksklusif dalam
bentuk Surat keputusan Kepala Puskesmas
(Lampiran 4)
2. Catatan konsultasi (Lampiran 2)
3. Foto Konsultasi
4. Surat Keputusan persyaratan bayi lulus ASI Esklusif
(Lampiran 5)

Penjelasan Realisasi Tahapan Kegiatan

1. Tahapan Kegiatan 1 : Membuat persyaratan bagi bayi yang lulus ASI

Ekslusif yang mendapat Sertifikat ASI Eksklusif yang dituangkan

dalam bentuk Surat Keputusan Kepala Puskesmas

Pada tahapan kegiatan penulis membuat persyaratan bayi yang

memdapaat ASI Eksklusif yang kemudian dituangkan ke dalam Surat

keputusan Kepala Puskesmas.

32
2. Tahapan kegiatan 2 : Mengkonsultasikan persyaratan bayi yang lulus

ASI Ekslusif dengan atasan yang akan mendapat sertifikat ASI

Eksklusif dan meminta masukan/saran dalam pembuatan Surat

Keputusan

Gambar 3.2 Foto Konsultasi Surat Keputusan ASI ASI Eksklusif (28

November 2019

33
c. Kegiatan 3

Tabel 3.3 Realisasi Kegiatan dan Output 3

Kegiatan Pembuatan Sertifikat ASI Eksklusif


Waktu 29 November – 2 Desember 2019
Kegiatan
Output 1. Desain Sertifikat ASI Eksklusif (Lampiran 6
2. Catatan hasil konsultasi (Lampiran 2)
3. Sertifikat ASI Eksklusif (Lampiran 7)

Penjelasan Realisasi Tahapan Kegiatan

a. Tahapan Kegiatan 1 : Membuat desain Sertifikat ASI Eksklusif

Dalam kegiatan ini penulis merancang desain sertifikat ASI Eksklusif

b. Tahapan Kegiatan 2 : Mengkonsultasikan Sertifikat ASI Eksklusif

Pada tahapan kegiatan ini penulis mengkonsultasikan rancangan

desain sertifikat ASI Eksklusif dan menerima saran serta pendapat

dari mentor.

34
Gambar 3.3 Foto Konsultasi dengan Mentor tentang Desain Sertifikat

ASI Eksklusif (2 Desember 2019)

c. Tahapan Kegiatan 3 : Mencetak Sertifikat ASI Eksklusif

Pada tahapan ini penulis mencetak sertifikat menggunakan kertas

yang disediakan dan dibiayai oleh Puskesmas.

d. Kegiatan 4

Tabel 3.4 Realisasi Kegiatan dan Output 4

Kegiatan Pelaksanaan Sosialisasi pemberian sertifikat ASI


Eksklusif pada KP- ASI, ibu hamil, ibu bayi di 4 posyandu
nagari Tambangan
Waktu 3, 9, dan 13 Desember 2019
Kegiatan
Output 1. Materi sosialisasi sertifikat ASI Eksklusif (Lampiran
8)
2. Undangan ( Lampiran 9)
3. Daftar hadir (Lampiran 10)

35
4. Notulen (Lampiran 11)
5. Foto Sosialisasi
Penjelasan Realisasi Tahapan Kegiatan

1. Tahapan Kegiatan 1 : Mempersiapkan pelaksanaan sosialisasi

sertifikat ASI Eksklusif

Pada tahapan ini penulis mempersiapkan pelaksanaan sosialisasi

dengan menyiapkan materi sosialisasi.

2. Tahapan kegiatan 2 : Melaksanakan sosialisasi sertifikat ASI

Eksklusif

Pada tahapan ini penulis melaksanakan sosialisasi sertifikat ASI

Eksklusif kepada ibu KP-ASI, ibu bayi./balita, dan ibu hamil di 4

(empat) Posyandu di Tambangan, yaitu posyandu Cempaka Ungu,

posyandu Cempaka Merah, posyandu Cempaka Kuning, dan

posyandu Cempaka Putih.

36
Foto 3.4 Sosialisasi Sertifikat ASI Eksklusif di Posyandu Cempaka
Ungu

Foto 3.5 Sosialisasi Sertifikat ASI Eksklusif di Posyandu Cempaka


Kuning

37
Foto 3.6 Sosialisasi Sertifikat ASI Eksklusif di Posyandu Cempaka
Putih

Foto 3.7 Sosialisasi Sertifikat ASI Eksklusif di Posyandu Cempaka Merah

38
e. Kegiatan 5

Tabel 3.5 Realisasi Kegiatan dan Output 5

Kegiatan Pelaksanaan Evaluasi


Waktu 16-17 Desember 2019
Kegiatan
Output 1. Draft laporan (Lampiran 12)
2. Catatan Hasil Konsultasi
3. Laporan evaluasi (Lampiran 13)
Penjelasan Realisasi tahapan kegiatan

1. Membuat Konsep laporan


Dalam pembuatan laporan evaluasi, penulis akan menjelaskan
tahapan kegiatan dan kendala saat dilapangan

2. Mengkosultasikan laporan evaluasi

Pada tahap mengkonsultasikan kepada mentor mengenai laporan

evaluasi kegiatan dan mendiskusikan mentor kendala dalam tahapan

kegiatan serta meminta arahan dan saran dari. Mentor.

3. Membuat Laporan
Setelah penulis berkonsultasikan laporan evaluasi kepada mentor,
penulis akan meminta persetujuan mentor atas laporan evaluasi yang
penulis buat.

3.2 Faktor Pendukung Realisasi Aktualisasi

Dalam melaksanakan kegiatan ini banyak faktor pendukung yang


sangat membantu penulis dalam mengerjakan kegiatan, yaitu
sebagai berikut :

39
1. Hal yang pertama adalah dukungan penuh dari mentor yang
selalu memudahkan dan memberikan saran dan masukan
terhadap pelaksanaan kegiatan, sehingga saat penulis
menemukan hambatan dalam pelaksanaan, penulis dapat
langsung berkonsultasi kepada mentor.
2. Faktor pendukung lainnya adalah arahan dari pembimbing
(Coach) yang selalu memberikan saran dan dukungan penuh
terhadap penulis, selalu mengingatkan penulis dalam semua
tahapan kegiatan, sehingga sangat memudahkan penulis dalam
melakukan semua kegiatan ini.
3. Dukungan dan bantuan juga didapat dari seluruh Pegawai
UPTPuskesmas X Koto II, Ibu KP-ASI, Ibu Balita, dan Ibu Hamil
di wilayah Kerja UPT Puskemas X Koto II dalam menerapkan
rancangan aktualisasi tidak dapat dilakukan sendiri.

3.3 Faktor Penghambat Realisasi Aktualisasi

Faktor penghambat yang penulis dapatkan selama proses realisasi


kegiatan aktualisasi, yaitu

1. pelaksanaan yang tidak sesuai antara perkiraan waktu yang


penulis rencanakan sebelumnya dengan realisasi kegiatan,
karena terkendala oleh adanya beberapa kegiatan penting
dari berbagai pihak, sehingga jadwal yang sudah
direncanakan terkadang harus diundur, namun tahapan
kegiatan untuk realisasi kegiatan tetap bisa dilakukan.
2. Padatnya kegiatan di puskesmas sehingga penulis mengalami
kesulitan membagi waktu dalam mengerjakan tugas - tugas
dan kegiatan aktualisasi

40
BAB IV

ANALISA

4.1 Realisasi Aktualisasi dan Keterkaitan Dengan Substansi Mata

Pelatihan

Keterkaitan Kegiatan Dengan Substansi Mata Pelatihan ( Aneka )


Kegiatan 1: Pelaksanaan konsultasi dengan atasan / mentor

mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan


Nilai Dasar : Akuntabilitas, Nasionalisme, danEtika publik.
Uraian Pelaksanaan Kegiatan :

 Pada saat melakukan konsultasi dengan mentor, penulis akan

melakukannya dengan penuh tanggung jawab (Akuntabilitas).

 Pada saat penulis melakukan konsultasi dengan mentor penulis

bersikap sopan, santun, dan ramah (Etika Publik)

 Pada saat penulis melakukan konsultasi dengan mentor, penulis

mengguanakan dengan bahasa Indonesia dengan baik dan benar

(Nasionalisme).

Kegiatan 2 : Penyusunan rencana persyaratan bagi bayi yang lulus

ASI Eksklusif
Nilai Dasar : Akuntabilitas, Nasionalisme, dan Etika publik.
Uraian Pelaksanaan Kegiatan :

 Pada saat membuat persyaratan bayi yang memdapatkan setifikat

ASI Eksklusif, penulis akan melakukannya dengan penuh

41
tanggung jawab (Akuntabilitas).

 Pada saat penulis melakukan konsultasi dengan mentor penulis

bersikap sopan, santun, dan ramah (Etika Publik)

 Pada saat penulis melakukan konsultasi dengan mentor, penulis

mengguanakan dengan bahasa Indonesia dengan baik dan benar

(Nasionalisme).

Kegiatan 3 : Pembuatan Sertifikat ASI Eksklusif


Nilai Dasar : Komitmen Mutu, Nasionalisme, danEtika publik.
Uraian Pelaksanaan Kegiatan :

 Pada saat membuat setifikat ASI Eksklusif, penulis berusaha

membuat dengan kreatif dan menarik (Komitemen Mutu).

 Pada saat penulis melakukan konsultasi dengan mentor penulis

bersikap sopan, santun, dan ramah (Etika Publik)

 Pada saat penulis melakukan konsultasi dengan mentor, penulis

mengguanakan dengan bahasa Indonesia dengan baik dan benar

(Nasionalisme).

Kegiatan 4 : Pelaksanaan Sosialisasi pemberian sertifikat ASI

Eksklusif pada KP- ASI, ibu hamil, ibu bayi di 4 posyandu nagari

Tambangan
Nilai Dasar : Etika publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi, Pelayanan

Publik
Uraian Pelaksanaan Kegiatan :

 Pada saat penulis melakukan sosialisasi penulis bersikap sopan,

santun, dan ramah (Etika Publik)

 Pada saat penulis melakukan sosialisasi penulis memberikan

42
informasi yang jelas dan mudah dimengerti (Komitmen Mutu)

 Pada saat melakukan sosialisasi, penulis datang tepat waktu (Anti

Korupsi)

 Dengan melakukan sosialisasi, penulis telah melakukan pelayanan

pada masyarakat (Pelayanan Publik).

Kegiatan 5 : Pelaksanaan evaluasi kegiatan


Nilai Dasar : Akuntabilitas, Nasionalisme, dan Etika publik
Uraian Pelaksanaan Kegiatan :

 Pada saat penulis melakukan konsultasi dengan mentor, penulis

melakukanya degan tangguang jawab (Akuntabilitas)

 Pada saat penulis melakukan konsultasi dengan mentor penulis

bersikap sopan, santun, dan ramah (Etika Publik)

 Pada saat penulis melakukan konsultasi dengan mentor, penulis

mengguanakan dengan bahasa Indonesia dengan baik dan benar

(Nasionalisme).

4.2 Realisasi Aktualisasi dan Kontribusi Terhadap Visi - Misi

Organisasi

Dengan dilaksanakannya kegiatan aktualisasi dan habituasi di

UPTPuskesmas X Koto II mengenai " Peningkatan Program ASI Eksklusif

melalui Pemberian Sertifikat ASI Eksklusif di Puskesmas X Koto II” sejalan

dengan Visi Puskesmas X Koto II yaitu “ mewujudkan puskesmas yang

dicintai masyarakat”. selain itu kegiatan ini juga sejalan dengan Misi

Puskesmas X Koto II yaitu “Mewujudkan pelayanan kesehatan yang

optimal dan meningkatkan suasana kerja yang nyaman dan harmonis.

43
Dengan adanya realisasi aktualisasi degan adanya pemberian sertifikat

ASI Eksklusif, dapat meningkatkan pelayanan kesehatan yang optimal

terutama di bagian program gizi.

4.3 Realisasi Aktualisasi dan Penguatan Nilai - nilai Organisasi

Dengan dilaksanakannya kegiatan aktualisasi dan habituasi di UPT

Puskesmas X Koto II mulai dari Pelaksanaan konsultasi dengan atasan /

mentor mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan, penyusunan rencana

persyaratan bagi bayi yang lulus ASI Eksklusif, pembuatan Sertifikat ASI

Eksklusif, pelaksanaan Sosialisasi pemberian sertifikat ASI Eksklusif pada

KP- ASI, ibu hamil, ibu bayi di 4 posyandu, dan pelaksanaan evaluasi

kegiatan sejalan nilai-nilai dari UPT Puskemas X Koto II, yaitu Kerja

Keras (memberikan pelayanan dengan sungguh-sungguh ), Kerja Cerdas

(mencari inovasi dalam meningkatkan capaian program ASI Eksklusif

dengan pemberian sertifikat ASI Eksklusif), dan Kerja Tuntas

(Memberikan pelayanan secara terpadu dari awal sampai akhir ). Kegiatan

aktualisasi Peningkatan Program ASI Eksklusif melalui Pemberian

Sertifikat ASI Eksklusif di Puskesmas X Koto II “ menguatkan nilai-nilai

Puskesmas, yaitu Kerja Keras, Kerja Cerdas, dan dan kerja Tuntas”

44
BAB IV

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan kegiatan aktualisasi yang telah diuraikan maka dapat

dilihat bahwa 5 (lima) kegiatan yang dilaksanakan di UPT

Puskesmas X Koto II yaitu pelaksanaan konsultasi dengan

atasan / mentor mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan,

45
penyusunan rencana persyaratan bagi bayi yang lulus ASI

Eksklusif, Pembuatan Sertifikat ASI Eksklusif, pelaksanaan

Sosialisasi pemberian sertifikat ASI Eksklusif pada KP- ASI, ibu

hamil, ibu bayi di 4 posyandu, dan pelaksanaan evaluasi kegiatan

tersebut telah mengimplementasikan nilai-nilai dasar ANEKA. Nilai-

nilai dasar itu terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik,

Komitmen Mutu dan Anti Korupsi. Dengan penerapan nilai-nilai

dasar ini diharapkan dapat menjadi habituasi agar terciptanya PNS

yang berintegritas tinggi dan profesional serta dapat meningkatkan

pelayanan di UPTPuskemas X Koto II, khususnya dalam

meningkatnya capaian ASI Eksklusif di UPT Puskesmas X Koto II.

5.2 Saran

1. Diharapkan dengan adanya Sertifikat ASI Eksklusif dapat


membrikan dukungan kepada ibu bayi agar memberikan ASI
Eksklusif bagi bayinya.
2. Nilai-nilai ANEKA hendaknya selalu diterapkan sehingga
tercapai PNS yang profesional dalam melayani masyarakat.

46
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia. 2019. Buku


Panduan Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Dasar
CPNS Golongan II. Padang : BPSDM.

Pemerintah Indonesia. 2014. Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Lembaran Negara RI Tahun 2014 No. 6. Jakarta : Sekretariat
Negara.

Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia


Nomor 12 Tahun 2018.

Peraturan Menteri Kesehatan nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat


Kesehatan Masyarakat.

Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 Tentang Pemberian


ASI Eksklusif.

Kepmenkes No. 450/MENKES/SK/VI2004 tentang Pemberian ASI


secara Eksklusif di Indonesia.

Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan

47
48

Anda mungkin juga menyukai