P
GIZI
romkes
&
EMBERDAYAAN
MASY H.RIDARSON, SKM,M.Kes
Kepala Bidang Informasi Kesehatan
dan PM
?
PERMASALAHAN
INDIKATOR
PERMASALAHAN
1. Masih rendahnya status gizi balita
dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan
sosbud masyarakat
2. Rendahnya akses masy miskin dan
pendidikan rendah memperoleh pangan
bergizi dan aman
3. Belum seimbang pola konsumsi pangan
Masyarakat
4. Rendahnya pemberian ASI eklusif
5. Rendahnya peran masy dalam
menanggulangi kekurangan gizi
6. Lemahnya kelembagaan dalam upaya
perbaikan pangan dan gizi
7. Rendahnya pengetahuan, kesadaran
masy akan pentingnya menjaga
kesehatan dan keselamatan Ibu
8. Masih rendahnya status gizi dan kes
bumil
UPAYA
1. Masih rendahnya status gizi
balita dipengaruhi oleh faktor
1. Meningkatkan akses pddk miskin
ekonomi dan sosbud (balita &bumil) utk memperoleh
masyarakat makanan yg bergizi
2. Rendahnya akses masy miskin 2. Memperkuat pemberdayaan Masy
dan pendidikan rendah dan meningkatkan UKBM
memperoleh pangan bergizi 3. Meningkatkan ketahanan pangan
dan aman (disparitas antar daerah)
3. Belum seimbang pola 4. Memperkuat kelembagaan yg
konsumsi pangan Masyarakat punya kewenangan merumuskan
kebijakan dan program pangan
4. Rendahnya pemberian ASI dan gizi
eklusif 5. Memperkuat peran keluarga
5. Rendahnya peran masy dalam termasuk penguatan strategi KIE
utk perubahan PBHS
menanggulangi kekurangan
gizi 6. Memperkuat yankes Neonatal
dan Ibu
6. Lemahnya kelembagaan dalam
7. Meningkatkan akses tankes bagi
upaya perbaikan pangan dan
ppdk miskin dan pddk di DTPK
gizi
8. Peningkatan pendidikan kesmas
7. Rendahnya pengetahuan, utk kesadaran ttg kes dan
kesadaran masy akan keselematan ibu di masy dan RT
pentingnya menjaga kes dan 9. Perbaikan status gizi ibu hamil
keselamatan Ibu dgn menjamin kecukupan asupan
gizi
8. Masih rendahnya status gizi
dan kes bumil
PROMKES & PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
UPAYA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN MASYARAKAT MELALUI
PEMEBELAJARAN DARI OLEH, UNTUK
DAN BERSAMA MASYARAKAT, AGAR
MEREKA DAPAT MENOLONG DIRINYA
SENDIRI SERTA MAMPU BERPERAN
SERTA SECARA AKTIF DALAM
PENGEMBANGAN UKBM SESUAI
SOSBUD SETEMPAT DAN DISUKUNG
OLEH KEBIJAKAN PUBLIK YANG
BERWAWASAN KESEHATAN
strategi
PROMKES & PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PERILAKU
ADVOKASI
MENCEGAH &
MENGATASI
KEMITRAAN PEMBERDAYAAN
MASALAH
KESEHATAN
GIZI
BINA
SUASANA
1. Mengembangkan kebijakan guna
mewujudkan masyarakat yang
sehat
Advokasi
2. Membina suasana, iklim, dan
lingkungan yang mendukung
3. Memperluas, mendukung dan
Bina mendorong kegiatan masy.
Suasana 4. Meningkatkan kemampuan dan
ketrampilan perorangan
5. Mengupayakan pembangunan
Gerakan kesehatan yang lebih
Masy memberdayakan masyarakat
STRATEGI PENINGKATAN SADAR
GIZI
Dukungan :
Kebijakan,
Upaya / proses Sumber-daya,
Fasilitas/kemudahan,
yang “bijak”
Keterlibatan
langsung
Menggunakan
informasi tepat
dan akurat
ADVOKASI
Adanya
kedekatan
Dukungan :
Kebijakan,
Adanya Sumber-daya,
kepercayaan Fasilitas/kemudahan,
Keterlibatan
langsung
Adanya
kepedulian MENINGKATKAN KOMITMEN
DAN PERAN AKTIF PARA
PEMANGKU KEPENTINGAN
PELAKU DAN SASARAN ADVOKASI
PELAKU : SASARAN:
•Pakar, pejabat yang berwenang,
•Pengambil keputusan,
•Perg. Tinggi, Media massa
•Pembuat kebijakan,
•Swasta, Org. profesi
•Pembuat opini, Penyusun draft, Dll
•Org. masy/agama, LSM
•Tokoh publik, Dll
SEPERTI :
•Unsur Pemerint., DPR/DPRD
DENGAN SYARAT : •Pengusaha, Penyandang Dana
•Peduli kesehatan, Paham masalah
•Media massa
•Berkemampuan
•Org.profesi, Org.masy/agama, LSM
•Dipercaya / Dihormati
•Tokoh publik, Klp. Potensial
•Tidak tercela, dll
•Penentang/lawan, Dll.
MENINGKATKAN KOMITMEN DAN
PERAN AKTIF PARA PEMANGKU
KEPENTINGAN
4. Meningkatkan
Kemitraan dengan
pelaku Usaha dan
donatur
5. Reward untuk
Desa/Kelurahan
Dukungan :
Kebijakan,
1. Pertemuan Tingkat Sumber-daya,
Desa/Krecamatan Fasilitas/kemudahan, 3. Meningkatkan
/Kab,Kota peran aktif Ormas,
Keterlibatan
Tokoh Agama,
langsung Tokoh masy, LSM
dan Sukarelawan
2. Lokakarya :
a.Lokmin bulanan Pusk
b.Lokmin triwulan
c.Lokakarya Pokjanal
Kab/Kota
MENINGKATKAN KAPASITAS
KADER
1.Refresing/Penyegaran kader
2.Jambore kader
3.Pemberian penghargaan
kepada kader
1. Pembinaan teknis
penyelenggaraan UKBM
2. Pembinaan UKBM melalui
pemberian penghargaan
3. Melengkapi sarana dan
prasarana di UKBM
MONITORING DAN EVALUASI
Masukan Proses Keluaran
Prinsip kemitraan
Forum komunikasi
Pembagian tugas
Dokumen yang up to date
Mengikuti perkembangan/kebutuhan
masyarakat
Hubungan yg terbuka serasi dan
dinamis dengan mitra
Menumbuhkan kepedulian terhadap
kesmas
SASARAN BINA SUASANA
TOKOH LOKAL
TOKOH AGAMA TOKOH
BINA SUASANA
TOKOH POLITIK PEDULI THD
INDIVIDU TOKOH SWASTA PHBS
TOKOH REMAJA (PANUTAN)
SELEBRITIS
RT/RW/KELURAHA
N/DESA KELOMPOK
BINA SUASANA MAJLIS TAKLIM PEDULI THD
LOPERASI/ARISAN
KELOMPOK ORGANISASI
PHBS
KELOMPOK (PENEKAN)
BUDAYA
TUJUAN
DUKUNGAN
REGULASI YANKES YG SDK
MEMADAI
INFO
01/12/20
Pemberdayaan Perseorangan
Sasaran pemberdayaan perseorangan adalah
perseorangan anggota masyarakat “terpilih”
Memiliki potensi tertentu yang dapat dimanfaatkan dalam
menyelenggarakan upaya kesehatan
Diwujudkan melalui pembentukan anggota
masyarakat peduli kesehatan:
Sebagai donatur
Sebagai pengelola program
Sebagai pelaksana lapangan (kader kesehatan)
01/12/20
BENTUK POKOK PEMBERDAYAAN
Pemberdayaan kelompok
Survai
Mawas
Diri
Musyawa
rah
Masyarakat
Desa
01/12/20
SWASTA LSM
PEMERIN MASYARAKAT
KEMITRAAN PEMBERDAYAAN
TAH SEHAT
MASYARAKAT
MANDIRI
Ormas OP
KEMITRAAN
01/12/20
Penyaman persepsi
tentang masalah kesehatan
dan cara penanggulangan
KEMITRAAN
Peningkatan kerjasama antara dua pelaku Perumusan
pencapaian tujuan Kes atau lebih, berdasarkan
yang efektif dan
kesepakatan peran
prinsip kesetaraan,
efisien keterbukaan serta saling dan tanggung jawab
menguntungkan untuk
mencapai tujuan
bersama
Peningkatan sinergi
perencanaan, pelaksanaan
dan penilaian upaya
kesehatan
PRINSIP, LANDASAN DAN LANGKAH
KEMITRAAN
7 Landasan saling :
1. Memahami kedudukan,
tugas, fungsi masing- 6 langkah
masing (structure)
1. Penjajakan
2. Memahami kemampuan
3 Prinsip : masing-masing 2. Penyamaan persepsi
1. Kesetaraan (capacity)
3. Pengaturan peran
2. Keterbukaan 3. Menghubungi (linkage)
4. Komunikasi intensif
3. Saling mengun- 4. Mendekati (proximity)
tungkan 5. Melaksanakan
5. Terbuka/membantu
kegiatan
(opnennes)
6. Mendorong / 6. Pemantauan &
mendukung (synergy) penilaian
7. Menghargai (reward)
01/12/20
TUJUAN
JENIS KEMITRAAN
1. Kemitraan Institusi
Pemerintah
Non-pemerintah termasuk swasta
Kemitraan antar dan atau dengan institusi pemerintah
lazimnya terikat dengan
Formalitas
Birokrasi
2. Kemitraan Non-institusi
Berbasis keluarga
Berbasis komunitas
Berbasis masyarakat
01/12/20
1. Penyandang dana
Mitra bertindak sebagai penyandang dana,
dapat dalam bentuk hibah atau pinjaman
Program USAID dan AUSAID (hibah)
Program WB dan ADBH (pinjaman)
2. Konsultan
Mitra bertindak sebagai konsultan, dalam
arti memberikan nasehat (consultancy) atau
bantuan teknis (technical assistance) sesuai
dengan kebutuhan
Program WHO
Pelbagai lembaga konsultan kesehatan
01/12/20
3. Rekan pelaksana
Mitra bertindak sebagai rekan pelaksana yang
secara bersama-sama menyelenggarakan upaya
kesehatan sesuai dengan kesepakatan peran dan
tanggungjawab
Posyandu (Depkes, PKK, Depdagri, BKKBN)
Gebrak Malaria (Pemerintah, Swasta, Universitas, LSM, OP)
Gerdunas TB (Pemerintah, Swasta, Universitas, LSM, OP)
4. Kontraktor
Mitra bertindak sebagai pelaksana yang diikat
dengan perjanjian kontrak untuk menyelenggarakan
upaya kesehatan
Universitas
LSM
Organisasi profesi
01/12/20
LANGKAH POKOK
Menyamakan
persepsi
Menetapkan
peran dan
tanggung
jawab
KESIMPULAN
01/12/20
SWASTA LSM
PEMERIN MASYARAKAT
KEMITRAAN PEMBERDAYAAN
TAH SEHAT
MASYARAKAT
MANDIRI
Ormas OP
KEMITRAAN YANG SEDANG DILAKSANAKAN