Anda di halaman 1dari 17

Nama Siswa : ...............................

Kelas : ...............................
Hari/Tanggal : ...............................

SISTEM KOORDINASI
Tujuan
1. Mengetahui macam-macam indera khusus pada manusia
2. Mengamati struktur dan anatomi dari masing-masing indera khusus
3. Mempelajari macam-macam bagian indera khusus beserta fungsi dari masing-masing
indera
Pendahuluan
Rasa sensasi yang bersifat umum (raba, sakit, panas, tekanan dsb) terdapat meluas di
tubuh, tetapi rasa khusus (pengecapan, pembauan, pengliatan dan pendengaran) terdapat pada
indera-indera atau organ-organ tertentu saja yaitu lidah, mata, hidung, telinga yang disebut
indera khusus.
Indera pengecap terdapat pada lidah, Permukaan lidah bersifat kasar karena memiliki
tonjolan-tonjolan yang disebut papilla. Ada 3 jenis papilla yaitu : papilla filiformis, papilla
fungiformis dan papilla circum valata. Sedangkan Daerah yang sensitive terhadap rasa bau
terletak di bagian atap rongga hidung dimana terdapat dua jenis set yaitu : sel penyokong berupa sel-
sel epitel dan sel-sel pembau sebagai reseptor yang berupa sel-sel syaraf.
Indera pendengaran terdapat pada telinga, berikut bagian telinga dari luar ke dalam
yaitu bagian terluar telinga terdiri dari daun telinga yang disebut pinna, telinga tengah berupa
suatu rongga kecil yang berisi udara, terletak di dalam tulang temporal, dindingnya dilapisi
sel-sel ephitel, dan telinga dalam yang secara structural telinga dalam terdiri dari Labyrintth
ossea, Labyrinth membranacea,.telinga ini berfungsi untuk menerima gelombang suara.
Gelombang suara adalah suatu perubahan penekanan dan peregangan dari molekul udara
yang disebabkan oleh bergetarnya suatu benda. Kerasnya suara bergantung pada besarnya
getaran (amplitudo) dan tinggi nada suara bergantung pada frekuensi (getaran/detik) dari
suatu gelombang. Kerasnya suara dinyatakan dalam decibel.
Indera Penglihatan terdapat pada mata, Bola mata mengandung lensa yang terletak
dibelakang pupil dan iris, lensa berada ditempat tersebut karena dikelilingi oleh ligamentum
suspensorium. Secara fisiologi terjadinya penglihatan yaitu cahaya yang masuk kedalam bola
mata melalui lubang pupil akan menempuh 4 media refraksi yaitu cornea, humor aquous,
lensa, dan vitreus sehingga setelah mengalami 4x pembiasan, bayangan dapat jatuh di retina.
Lembar Kegiatan
Rasa Kecap
1. Lengkapi nama bagian pada organ pengecap
berikut!
1………
2………
3………
4………
5………
2. Pada organ pendengaran berikut, sebutkan
bagian-bagian berdasarkan nomor yang ditunjukan!
1……………..
2……………..
3………………
4………………
5………………
6………………
7………………
8………………
9……………….
10……………..
11……………..
3. Lengkapi nama bagian pada telinga dalam berikut ini!
4. Sebutkan nama-nama bagian pada organ penglihatan berikut ini!
1…………………
2…………………
3…………………
4…………………
5………………….
6…………………
7………………..
8………………..
9………………..
10……………….
11……………….
12……………….
13………………
14……………….
15………………
16……………….
5. Sebutkan sel-sel penyusun mata pada pembentukan cahaya?
5 Panca Indera (Fisiologi) Manusia
Oleh bitarDiposting pada 08/11/2019

Setiap manusia sudah dianugrahi panca indera oleh maha pencipta, agar kita dapat melakukan
kegiatan sehari-hari dengan menggunakan panca indera yang telah dianugrahi oleh maha
pencipta. Pada Kesempatan kali ini disini akan mengulas tentang Panca Indera Secara
Lengkap. Untuk itu marilah simak ulasan yang ada dibawah berikut ini.

Lihat Daftar Inti Pelajaran :

Pengertian Panca Indera

Panca indra adalah alat-alat tubuh yang mempunyai fungsi untuk mengetahui keadaan luar.
Alat indra manusia sering disebut juga dengan panca indra, karena terdiri dari lima indra
yakni indra penglihat (mata), indra pendengar (telinga), indra pembau/pencium (hidung),
indra pengecap (lidah) dan indra peraba (kulit). Indra atau indria yaitu sebuah antarmuka,
kontak antara jiwa dalam bentuk spiritual kesadaran diri dengan materi lingkungan. Didalam
agama Hindu ada jenis sebelas rasa dan disebut sebagai eka dasa indriya.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : 10 Organ Sistem Alat Reproduksi
Wanita Beserta Fungsi Dan Bagiannya

Macam Macam Panca Indera


 1. Mata
Mata adalah indera yang yang fungsinya untuk melihat lingkungan sekitarnya dalam bentuk
gambar, sehingga dengan mata bisa mengenali benda-benda yang ada di sekitarnya dengan
cepat.

Mata adalah indra penglihat yang menerima sebuah rangsang berupa cahaya (fotooreseptor).
Mata tersusun dari alat tambahan mata, bola mata, otot bola mata, dan saraf optik II.

Alat tambahan mata ini mempunyai fungsi untuk melindungi mata dari gangguan pada
lingkungan. Alis mata ini fungsinya untuk melindungi mata dari keringat, sedangkan pada
kelopak mata untuk melindungi mata dari benturan dan pada bulu mata berfungsi untuk
melindungi mata dari cahaya yang kuat, debudan kotoran.

bagian bagian mata dan fungsinya

yaitu sebagai berikut :

1. Kornea mata, mempunyai fungsi untuk menerima sebuah rangsangan cahaya dan


meneruskannya pada bagian mata yang lebih dalam.
2. Lensa mata mempunyai fungsi untuk meneruskan dan memfokuskan pada cahaya agar
bayangan benda jatuh ke lensa mata.
3. Iris mempunyai fungsi untuk mengatur banyak sedikitnya sebuah cahaya yang masuk ke
mata.

4. Pupil mempunyai fungsi sebagai saluran masuknya sebuah cahaya.


5. Retina mempunyai fungsi untuk membentuk sebuah bayangan benda yang kemudian dikirim
oleh saraf mata ke otak.

6. Otot mata mempunyai fungsi untuk mengatur suatu gerakan bola mata.

7. Saraf mata, mempunyai fungsi untuk meneruskan sebuah rangsangan cahaya dari retina ke
otak.

Cara kerja mata adalah sebagai berikut :

Cahaya  menuju ke aqueous humor lalu menuju pupil terus menuju lensa lalu menuju vetreous
humor lalu menuju retina lalu menuju saraf optik dan yang terakhir menuju otak.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : 12+ Sistem Anatomi Tubuh Manusia,
Fungsi, Penjelasan, dan Gambar Lengkap

 2. Telinga

Telinga merupakan alat indra yang berfungsi untuk mendengar suara yang ada di sekitar
kita. Telinga ialah indra pendengaran yang menerima sebuah rangsangan berupa suara
(fonoreseptor). fungsi lain dari telinga yaitu telinga berfungsi sebagai alat keseimbangan.
Bagian Bagian Telinga  Yaitu sebagai berikut :
1. Telinga bagian luar yakni terdiri dari daun telinga, lubang telinga dan liang pendengaran.

2. Telinga bagian tengah yakni terdiri dari gendang telinga, 3 tulang pendengar ( martil,
landasan dansanggurdi) dan saluran eustachius.

3. Telinga bagian dalam yakni terdiri dari alat keseimbangan tubuh, tiga saluran setengah
lingkaran, tingkap jorong, tingkap bundar dan rumah siput (koklea)

Fungsi bagian indra pendengar :


 Daun telinga,lubang telinga dan liang pendengaran mempunyai fungsi untuk menangkap
dan mengumpulkan suatu gelombang bunyi.

 Gendang telinga ini mempunyai fungsi untuk menerima sebuah rangsang bunyi dan
meneruskannya ke bagian yang lebih dalam.

 Tiga tulang pendengaran ( tulang martil, landasan dan sanggurdi) mempunyai fungsi untuk


memperkuat sebuah getaran dan meneruskannya ke koklea atau rumah siput.
 Tingkap jorong, tingkap bundar, tiga saluran setengah lingkaran dan koklea (rumah
siput) mempunyai fungsi untuk mengubah impuls dan diteruskan ke otak. pada Tiga saluran
setengah lingkaran juga mempunyai fungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh.

 Saluran eustachius fungsi nya untuk menghubungkan suatu rongga mulut dengan telinga
bagian luar.

Cara kerja telinga adalah sebagai berikut.

Getara suara menuju daun telinga lalu menuju saluran telinga lalu menuju gendang telinga
lalu menuju tiga tulang pendengaran lalu menuju rumah siput lalu menuju sel-sel rambut
dalam organ korti lalu menuju sel saraf audiotori dan yang terakhir menuju otak.

Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Rantai Makanan : Pengertian, Jenis,
Jaring, Contoh Dan Gambarnya

 3. Indra Pembau (Hidung)

Hidung ialah indra yang kita gunakan untuk mengenali suatu lingkungan sekitar atau sesuatu
dari aroma yang dihasilkan. Serabut-serabut pada saraf penciuman terdapat pada bagian atas
selaput lendir hidung. Serabut-serabut olfaktori ini mempunyai fungsi untuk mendeteksi
rangsang zat kimia dalam bentuk gas di udara (kemoreseptor).

Bagian – bagian hidung  yaitu sebagai berikut :


 Lubang hidung mempunyai fungsi untuk keluar masuknya sebuah udara.
 Rambut hidung mempunyai fungsi untuk menyaring sebuah udara yang masuk ketika
bernapas.

 Selaput lendir mempunyai fungsi sebagai tempat menempelnya sebuah kotoran dan sebagai


indra pembau.

 Serabut saraf ini mempunyai fungsi untuk mendeteksi zat kimia yang ada pada udara
pernapasan.

 Saraf pembau ini mempunyai fungsi untuk mengirimkan bau-bauan ke bagian otak.

Cara kerja hidung  adalah sebagai berikut :

Rangsang (bau) menuju ke lubang hidung lalu menuju ke epitelium olfaktori lalu menuju ke
mukosa olfaktori lalu menuju ke saraf olfaktori lalu menuju ke talamus lalu menuju ke
hipotalamus dan terakhir menuju ke otak.

 4. Indra Pengecap (Lidah)

Lidah yaitu salah satu jenis indera yang mempunyai fungsi untuk merasakan rangsangan rasa
dari makanan yang masuk ke dalam suatu mulut kita. Lidah bisa merespon berbagai jenis dan
berbagai macam rasa seperti rasa manis, rasa pahit, rasa asam dan rasa asin.

Pada lidah terdapat dua kelompok otot, yakni otot intrinsik (melakukan sebuah gerakan halus)
dan otot ekstrinsik (melakukan sebuah gerakan kasar saat mengunyah dan menelan serta
mengaitkan lidah pada bagian sekitarnya).

Pada bagian lidah yang berbintil-bintil disebut dengan papila yaitu ujung saraf pengecap.
Setiap bintil-bintil saraf pengecap tersebut memiliki kepekaan terhadap rasa tertentu yang
berdasarkan letaknya pada lidah. Pada Pangkal lidah dapat mengecap rasa pahit, pada tepi
lidah untuk mengecap rasa asin dan asam serta pada ujung lidah fungsiny untuk mengecap
rasa manis.
Pada permukaan lidah yang ditutupi oleh tiga macam papila yaitu sebagai berikut.

 Papila sirku valata


 Papila filiformis
 Papila Fungiformis

Cara kerja lidah sebagai berikut :

Makanan/larutan berasa menuju ke papila lidah lalu menuju ke saraf gustatori lalu menuju
medula oblongata lalu menuju talamus dan yang terakhir menuju otak.

 5. Indra Peraba (Kulit)

Kulit ialah salah satu alat indera yang mampu untuk menerima sebuah rangsangan temperatur
suhu, sentuhan,rasa sakit, tekanan, tekstur, dan lain sebagainya. Pada kulit terdapat sebuah
reseptor yang peka terhadap sebuah rangsangan fisik (mekanoreseptor).

Contohnya yaitu pada sentuhan, tekanan, panan, dingin, dan nyeri. Reseptor ini juga berupa
ujung saraf yang bebas ataupun ujung saraf yang diselubungi sebuah kapsul jaringat ikat.

Umumnya pada setiap jenis reseptor hanya bisa menerima satu jenis rangsang saja. Kulit
mempunyai fungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya pada otot dan tulang, dan
sebagai alat peraba dengan dilengkapi berbagai macam reseptor yang peka terhadap berbagai
suatu rangsangan yaitu sebagai alat ekskresi serta untuk pengatur suhu tubuh.

Bagian Bagian Kulit dan Fungsinya :

1. Kulit ari mempunyai fungsi untuk mencegah masuknya sebuah bibit penyakit dan untuk
mencegah penguapan air dari dalam tubuh.
2. Kelenjar keringat mempunyai fungsi untuk menghasilkan suatu keringat.

3. Lapisan lemak mempunyai fungsi untuk menghangatkan suatu tubuh.


4. Otot penggerak rambut mempunyai fungsi untuk mengatur sebuah gerakan rambut.

5. Pembuluh darah mempunyai fungsi untuk mengalirkan darah keseluruh tubuh.

Panca indera merupakan salah satu anugrah dari Tuhan untuk manusia. dan mempunyai
kelebihan nya masing-masing dari makhluk hidup lainnya.
Pengertian Telinga

Alat indra merupakan alat- alat tubuh yang memiliki fungsi untuk mengetahui keadaan luar.
Alat indra ini disebut dengan panca indra, salah satunya telinga. Telinga memiliki fungsi
untuk mengamati bunyi atau suara.

Bunyi dihasilkan jika sebuah benda bergetar, akibatnya udara di sekitarnya ikut bergetar dan
menghasilkan gelombang bunyi. Telinga dapat membedakan antara kekuatan, kecepatan, dan
arah getaran. Telinga manusia dapat mendengar bunyi dengan frekuensi sekitar 20 Hz- 20.000
Hz. Saraf yang melayani indra pendengaran yaitu saraf kranial kedelapan atau nervus
auditorius.

Bagian – Bagian Telinga

Telinga merupakan indra pendengar yang terdiri dari telinga bagian luar, telinga bagian
tengah, dan telinga bagian dalam. Telinga bagian luar terdiri dari daun telinga, lubang telinga,
liang pendengaran, kelenjar minyak, dan selaput gendang atau membran timpani.

Selain itu, telinga luar terdiri dari aurikel atau pinna, di mana pada binatang yang rendahan
berukuran besar dan dapar bergerak dan membantu mengumpulkan gelombang suara.

Kemudian, meatus auditorius externa yang menjorok ke dalam menjauhi pinna, dan
menghantarkan getaran suara menuju membran timpani.

Liang ini berukuran panjang sekitar dua setengah sentimeter sepertiga luarnya merupakan
tulang rawan sementara dua pertiga di dalamnya berupa tulang. Raglan tulang rawan tidak
lurus dan bergerak ke arah atas dan belakang.
Liang ini dapat diluruskan dengan cara mengangkat daun telinga ke atas dan ke belakang. Hal
ini ada umumnya dilakukan bila kita hendak menyemprot telinga. Cairan semprotan itu harus
diarahkan ke dinding posterior dan dinding atas jiang telinga. Setelah disemprot dan
diperiksa, cairan selebihnya dapat dikibaskan ke luar oleh pasien.

Aurikel ini berbentuk tidak teratur serta terdiri dari tulang rawan dan jaringan fibrus, kecuali
pada ujung paling bawah yaitu cuping telinga yang terdiri dari lemak.

Terdapat tiga kelompok otot yang ada pada bagian depan, atas, dan belakang telinga. Kendati
demikian, manusia hanya sanggup menggerakkan telinga sedikit sekali, sehingga hampir-
hampir tidak dapat terlihat.

Telinga bagian luar memiliki fungsi untuk menangkap rangsangan yang berupa bunyi atau
suara. Gendang telinga dapat pecah sebagai akibat adanya tekanan udara yang terlalu kuat
akibat ledakan, petir, atau sejenisnya.

Pada dinding saluran telinga luar, minyak serumen, dan rambut- rambut halus memiliki fungsi
untuk penyaring dari gangguan benda asing. Jika terjadi gangguan pada bagian penerima
gelombang bunyi atau pada sistem saraf, maka pendengaran akan mengalami gangguan
bahkan dapat menyebabkan menjadi tuli.

Sedangkan, telinga bagian tengah terdiri dari gendang telinga, tiga tulang pendengar meliputi
martil, landasan, dan sanggurdi, dan saluran eustachius. Telinga bagian tengah berupa rongga
telinga yang berisi udara.

Telinga tengah atau rongga timpani merupakan bilik kecil yang mengandung udara. Rongga
tersebut ada di sebelah dalam membran timpani atau gendang telinga, yang memisahkan
rongga tersebut dari meatus auditorius externa.

Rongga tersebut sempit dan memiliki dinding tulang dan dinding membranosa. Sementara
bagian belakangnya bersambung dengan antrum mastoid dalam prosesus mastoideus pada
tulang temporalis, melalui sebuah celah yang dinamakan dengan aditus.

Tuba eustakhius bergerak ke depan dari rongga telinga tengah menuju ke naso- farinx, lantas
terbuka. Dengan demikian, tekanan udara pada kedua sisi gendang telinga dapat diatur secara
seimbang melalui meatus auditorius externa, dan melalui tuba eustakhius atau faringo
timpanik.

Celah tuba eustakhius akan tertutup apabila dalam keadaan biasa dan akan terbuka setiap kali
kita menelan. Akibatnya, tekanan udara di dalam ruang timpani dipertahankan tetap seimbang
dengan tekanan udara dalam atmosfer. Dengan demikian, cedara atau ketulian akibat dari
tidak seimbangnya tekanan udara, dapat dihindarkan.

Hubungan dengan naso- farinx ini memungkinkan infeksi pada hidung atau tenggorokan
dapat menjalar masuk ke dalam rongga telinga tengah.
Tulang- tulang pendengaran adalah tiga tulang kecil yang tersusun pada rongga telinga tengah
seperti rantai yang bersambung dari membran timpani menuju rongga telinga dalam.

Tulang sebelah luar adalah malleus, berbentuk seperti martil dengan gagang yang terkait pada
membran timpani, sementara kepalanya menjulur ke dalam ruang timpani.

Tulang yang ada di tengah adalah inkus atau landasan, sisi luarnya bersendi dengan malleus,
sementara sisi bagian dalamnya bersendi dengan sisi dalam sebuah tulang kecil yaitu stapes.

Stapes atau tulang sanggurdi, yang dikaitkan pada inkus dengan ujung yang lebih kecil,
sementara dasarnya yang bulat panjang terkait dengan membran yang menutup fenestra
vestibuli atau tingkap- jorong. Rangkaian tulang – tulang ini memiliki fungsi untuk
mengalirkan getaran suara dari gendang telinga menuju rongga telinga dalam.

Prosesus mastoideus merupakan bagian tulang temporalis yang ada di belakang telinga,
sementara ruang udara ada pada bagian atasnya adalah antrum mastoideus yang berhubungan
dengan rongga teinga tengah.

Infeksi dapat menjalar dari rongga telinga tengah hingga pada antrum mastoid, dan dengan
demikian menimbulkan mastoiditis.

Ketiga tulang pendengaran yaitu martil, landasan, dan sanggurdi menghubungkan telinga
bagian luar dan telinga bagian dalam. Saluran eustachius menghubungkan rongga telinga
dengan rongga mulut. Saluran ini memiliki fungsi untuk menjaga agar tekanan udara di luar
dan tekanan udara di dalam telinga sama besarnya.

Rongga telinga dalam ada dalam  bagian ospetrosum tulang temporalis. Rongga telinga dalam
ini terdiri dari berbagai rongga yang menyerupai saluran- saluran dalam tulang temporalis.

Rongga- rongga tersebut dinamakan dengan labirin tulang dan dilapisi dengan membran
sehingga membentuk labirin membranosa. Saluran – saluran bermembran ini mengandung
cairan dan ujung- ujung akhir saraf pendengaran dan keseimbangan

Labirin tulang terdiri dari tiga bagian. Vestibula merupakan bagian tengah, dan tempat
bersambungnya bagian – bagian yang lain. Saluran setengah lingkaran bersambung dengan
vestibula.

Terdapat tiga jenis saluran – saluran yaitu saluran superior, posterior dan lateral. Saluran
lateral letaknya horizontal, sementara ketiga – tiganya saling membuat sudut tegak lurus satu
sama lain.

Pada salah satu ujung setiap saluran terdapat penebalan yang dinamakan dengan ampula.
Ampula merupakan gerakan cairan yang merangsang ujung – ujung akhir saraf khusus dalam
ampula ini yang menyebabkan kita sadar akan kedudukan kita.

Telinga bagian dalam dibagi menjadi alat keseimbangan tubuh, tiga saluran setengah
lingkaran, tingkap jorong, tingkap bundar, dan rumah siput atau koklea.
Koklea merupakan sebuah tabung yang berbentuk spiral yang membelit dirinya laksana
rumah siput. Belitan- belitan itu melingkari sebuah sumbu yang berbentuk kerucut yang
memiliki bagian tengah dari tulang, yang disebut dengan mochulus. Dalam setiap belitan, ada
saluran membranosa yang mengandung ujung- ujung akhir saraf pendengaran.

Rumah siput ini berisi cairan limfa dan sel- sel sensoris yang dihubungkan ke otak oleh saraf-
saraf pendengar.  Cairan dalam labirin membranosa dinamakan dengan endolimfe sedangkan
cairan yang berada di luar labirin membranosa dan dalam labirin tulang dinamakan dengan
perilinfe.

Ada dua tingkap dalam ruang melingkar ini yaitu fenestra vestibuli dan fenestra kokhlea.
Fenestra vestibuli atau yang dinamakan dengan fenestra ovalis karena berbentuk bulat
panjang dan ditutup oleh tulang stapes.

Fenestra kokhlea atau yang dinamakan dengan fenestra rotunda, karena berbentuk bundar dna
ditutup oleh sebuah membran.

Keduanya menghadap ke telinga dalam. Tingkap – tingkap ini dalam labirin tulang bertujuan
agar getaran dalam dialihkan dari rongga telinga tengah, untuk dilangsungkan dalam
perilimfe. Perilimfe merupakan cairan yang praktis yang tidak dapat dipadatkan.

Getaran dalam perilimfe dialihkan menuju endolimfe, dan dengan demikian akan merangsang
ujung- ujung akhir pada saraf pendengaran.

Nervus auditorius atau saraf pendengaran terdiri dari dua bagian, salah satunya pengumpulan
sensibilitas dari bagian vestibular rongga telinga dalam yang memiliki hubungan dengan
keseimbangan.

Serabut- serabut saraf ini bergerak menuju nukleus vestibularis yang ada pada titik pertemuan
antara pons dan medula oblongata, kemudian bergerak menuju serebelum.

Bagian dari kokhlearis pada nervus auditorius adalah saraf pendengar yang sebenarnya.
Sarabut- serabut sarafnya mula- mula dipancarkan pada sebuah nukleus khusus yang ada tepat
di belakang talamus, kemudian dari sama dipancarkan lagi menuju pusat penerima akhir
dalam kortex otak yang ada pada bagian abwah lobus temporalis.

Cedera pada saraf kokhlearis akan mengakibatkan ketulian saraf, sementara cedera pada saraf
vestibularis akan mengakibatkan vertigo, ataxia, dan nistagmus.

Telinga bagian dalam merupakan bagian yang memiliki fungsi untuk menerima rangsangan.
Bagaimanakah fungsi dari bagian- bagian dari indra pendengar?

simak juga: Pengertian Mikroskop, Fungsi dan Bagiannya

Fungsi Bagian – Bagian Indra Pendengar

Bagian ini akan menjelaskan tentang fungsi dari bagian-bagian indra pendengar, yang
dijelaskan sebagai berikut
Daun telinga, lubang telinga dan liang pendengaran memiliki fungsi untuk menangkap dan
mengumpulkan gelombang bunyi.

Gendang telinga memiliki fungsi untuk menerima rangsang bunyi dan meneruskan  bunyi ke
bagian yang lebih dalam.

Tiga tulang pendengaran meliputi tulang martil, landasan, dan sanggurdi yang memiliki
fungsi untuk memperkuat getaran dan meneruskan getaran ke koklea atau rumah siput.

Tingkap jorong, tingkap bundar, tiga saluran setengah lingkaran dan koklea atau rumah siput
memiliki fungsi untuk mengubah impuls dan diteruskan ke otak. Tiga saluran setengah
lingkaran juga memiliki fungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh.

Saluran eustachius memiliki fungsi untuk menghubungkan rongga mulut dengan telinga
bagian luar. Bagaimanakah mekanisme pendengaran manusia?

Mekanisme Pendengaran Manusia

Adanya bunyi atau suara menyebabkan gelombang bunyi merambat di udara. Daun telinga
menangkap, menampung, dan meneruskan gelombang bunyi menuju gendang telinga.
Kemudian, gendang telinga menjadi bergetar.

Getaran pada gendang telinga akan diteruskan melalui tulang- tulang pendengaran menuju
saluran – saluran di dalam telinga bagian dalam.

Dengan bergetarnya saluran- saluran tersebut akan menyebabkan cairan limfa di dalam rumah
siput juga ikut bergetar sehingga menimbulkan rangsangan pada sel- sel sensoris. Rangsangan
tersebut yang kemudian disampaikan ke otak oleh saraf- saraf pendengar.

Akhirnya manusia dapat mendengar bunyi atau suara tersebut. Manusia dapat mendengarkan
bunyi atau suara dengan frekuensi 20-20.000 Hz, sedangkan kelelawar dapat menangkap
getaran sampai dengan 100.000 Hz dan anjing dapat mendengar sampai 30.000 Hz.

Setelah memahami tentang mekanisme pendengaran manusia, selanjutnya apa sajakah


kelainan pada telinga?

Kelainan pada Telinga

Adapun macam- macam kelainan pada telinga yaitu sebagai berikut

1. Tuli merupakan terganggungnya aliran suara ke koklea dan ini mungkin disebabkan oleh
kotoran dalam telinga atau peradangan dalam telinga bagian tengah. Tuli dibagi menjadi dua
yaitu tuli saraf dan tuli konduktif. Tuli saraf merupakan tuli yang disebabkan oleh faktor
putusnya saraf pendengaran dan rusaknya bagian asosiasi pendengaran di otak. Tuli konduktif
merupakan kelainan yang disebabkan oleh faktor, yaitu sobeknya gendang telinga, gangguan
pada saluran atau liang telinga, pengapuran pada sambungan tulang pendengaran, kekakuan
hubungan tulang sanggurdi dengan fenestra ovali, dan penyumbatan oleh minyak serumen.
2. Peradangan telinga bagian tengah, disebabkan oleh bakteri atau virus.
3. Gangguan pada bagian labirin, seperti mual- mual, muntah, suara mendenging, bahkan sampai
pada tuli.

Demikian penjelasan tentang bagian- bagian telinga sampai pada kelainan yang dialami pada
telinga. Semoga artikel ini bermanfaat dan selamat belajar.

Referensi:

1. Yudha, R.A. 2014. Kamus Super Lengkap Biologi SMP Kelas 1,2, dan 3. Jakarta: Kunci
Komunikasi.
2. Nurhayati, S. 2015. Buku Cerdas Biologi, Fisika, Kimia SMP Kelas 1, 2, 3. Jakarta: Niaga
Swadaya.
3. Furqonita, D. Seri IPA Biologi SMP Kelas IX. Jakarta: Quadra.
4. Hermanto, B. Metode The King Biologi ala Tentor: Rangkuman Lengkap Biologi SMP Kelas
1,2, dan 3. Jakarta Selatan: Wahyu Media.
5. Zakrinal dan S., Sinta Purnama. 2009. Jago Biologi SMA. Depok: Wisma Hijau.
6. Asterisma, G. “Pop- Up” Rumus Biologi SMA. Jakarta Pusat: Kompas Ilmu.
7. Andriyani, R., Triana, A., dan Widya J. 2015. Buku Ajar Biologi Reproduksi dan
Perkembangan. Yogyakarta: Deepublish.
8. ilustrasi: id.wikipedia.org

Anda mungkin juga menyukai