NIM.500648106
DISKUSI
ANALISIS KURIKULUM
PERTANYAAN
Kaitkan Konsep Kurikulum dengan Substansi dalam inisiasi, perencanaan dan pelaksanaan
pembelajarannya bagaimana ?
Menurut UU no. 20 tahun 2003, kurikulum adalah “Seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”. (Bab I
Pasal 1 ayat 19)1[1] . Sedangkan konsep kurikulum sudah mengandung arti kumpulan beberapa
mata pelajaran yang harus disampaikan oleh guru dan dipelajari oleh siswa.
Mendasarkan pada makna yang terkandung dari beberapa uraian diatas, kurikulum sebagai
program pendidikan harus mencakup : (1) Sejumlah mata pelajaran atau organisasi pengetahuan;
(2) pengalaman belajar atau kegiatan belajar; (3) program belajar (plan for learning)
untuk siswa; (4) hasil belajar yang diharapkan. Dari rumusan tersebut, kurikulum diartikan
sebagai program dan pengalaman belajar serta hasil-hasil belajar yang diharapkan.
Rumusan ini juga mengandaikan bahwa kurikulum diformulasikan melalui pengetahuan dan
kegiatan yang tersusun secara sistematis yang diberikan kepada siswa di bawah tanggung jawab
sekolah untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan pribadi dan kompetensi sosial siswa.
Substansi dalam inisisai menjabarkan tentang materi-materi matematika dan tahapan-tahapan bagaimana materi
tersebut diajarkan di tingkat SD, SMP, dan SMP. Materi-materi tersebut adalah Bilangan, Aljabar, Geometri,
Statistika, dan peluang. Sesuai dengan konsep kurikulum, dalam pelaksanaannya materi-materi tersebut harus dapat
memberikan pengalaman bagi siswa dan mempunyai tujuan yang terencana.
Dalam prencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, guru harus berusaha menyajikan materi-materi tersebut dengan
memperhatikan :
1. Pembelajaran harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan belajar siswa
2. pemahaman konsep materi. Siswa harus dipastikan memahami konsep materi dengan adanya
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
3. Materi yang sedang dipelajari merupakan kelanjutan dari materi yang diberikan sebelumnya, dalam
artian materi prasyarat harus sudah diberikan pada siswa dalam mempelajari materi tertentu. Hal ini
sesuai dengan pernyataan Dalam menentukan materi matematika untuk setiap jenjang sekolah akan
lebih baik jika dipahami benar materi matematika yang dapat dipandang sebagai titik peralihan.
Tentu saja hal tersebut terkait erat dengan tujuan institusional yang ditetapkan untuk dicapai
(Soedjadi, 1999/2000). Materi peralihan tersebut dapat menjadi jembatan bagi siswa akan
kekontinuan dalam belajar matematika
4. Pembelajaran harus dapat membantu menumbuhkan minat siswa dalam belajar matematika
5. Pembelajaran dapat dikaitkan dengan permasalahan yang ada pada kehidupan nyata siswa.
6. Pembelajaran harus memfasilitasi siswa untuk mengembangkan potensinya