Anda di halaman 1dari 3

Nama : Tati Meiyana Thamrin

Nim : 1811604041

Kelompok : A4

PEMERIKSAAN HEAD TO TOE

Membuat narasi tentang kelebihan dan kekurangan vidio

1. Kelebihan vidio
Menurut saya kelebihan vidio tersebut yaitu perawat sudah baik dalam melakukan
salam terapeutik kepada pasien. Perawat juga sudah menyampaikan dan menjelaskan
informed consent kepada pasien sebelum melakukan tindakan. Perawat juga sudah
menjelaskan alat-alat yang akan digunakan dengan baik dan benar. Perawat juga sudah baik
dalam menjelaskan step by step prosedur head to toe secara lengkap.

2. Kekurangan vidio
Menurut saya kekurangan vidio tersebut banyak sekali diantaranya komunikasi antar
perawat dan pasien kurang efektif, perawat atau pemateri kurang menguasai materi yang akan
disampaikan, perawat tampak gugup dan tergesa-gesa saat menyampaikan materi. Dalam
pemeriksaan ini, perawat juga tidak menggunakan APD dan handcoon saat aan mellakukan
tindakan kepada pasien.
Kemudian saat menyampaikan informed concent, perawat tidak memperkenalkan nama
dan menanyakan nama pasien terlebih dahulu. Perawat juga tidak menanyakan keadaan
pasien, tidak melakukan kontrak waktu dan tidak menanyakan apakah pasien setuju untuk
dilakukan tindakan head to toe atau tidak. Selanjutnya saat melakukan hand hygiene perawat
melupakan gerakan bagian mengunci tangan dan ketika akan melakukan tindakan
pemeriksaan bagian dada dan perut pasien, perawat tidak meminta izin terlebih dahulu.

Membuat perbandingan cara melakukan pemeriksaan fisik pada dada dan perut

1. Pemeriksaan fisik dada :


a) Inspeksi
Dada dikaji tentang postur bentuk, kesimetrisan serta warna kulit, perbandingan bentuk
dada anterior, posterior, dan transversal pada bayi 1 : 1, dewasa 1 : 2 bentuk abnormal pada
kondisi tertentu
b) Palpasi

Palpasi dada bertujuan mengkaji kulit pada dinding dada, adanya nyeri tekan, masssa,
kesimetrisan ekspansi paru dengan menggunakan telapak tangan atau jari 7 sehingga dapat
merasakan getaran dinding dada dengan meminta pasien mengucapkan tujuh puluh tujuh
secara berulang –ulang . getaran yang diraskan disebut : vocal fremetus.

c) Perkusi
Perkusi dinding thorak dengan cara mengetuk dengan jari tengah, tangan kanan pada jari
tengah tangan kiri yang ditempeklan erat pada dinding dada celah interkostalis. Perkusi
dindng thorak bertujuan untuk mengetahui batas jantung, paru, serta suara jantung maupun
paru. Suara paru normal yang didapat dengan cara perkusi adalah resonan atau sonor,
seperti dug, dugm dug, redup atau kurang resonan suara perkusi terdengar bleg, bleg, bleg.

d) Auskultasi
Auskultasi paru adalah menedengarkan suara pada dinding thorax menggunakan
stetoskope karena sistematik dari atas ke bawah dan membandngkan kiri maupun kanan
suara yang didengar yaitu suara napas diantaranya vesikuler, brancho vesikuler dan
brochial. Dan ada juga suara tambahan diantaranya wheezing, ronchi, rales dan lain-lain.

2. Pemeriksaan fisik pada perut/abdomen :


a) Inspeksi
1. Kulit
Perhatikan tinggi dinding perut dibanding dinding dada, wujud kelainan kulit, jaringan
parut pelebaran vena.
2. Umbilikus
Perhatikan bentuk, lokasi dan adanya tanda-tanda inflamasi atau hernia.
3. Bentuk perut
Perhatikan simetris, pembesaran organ atau adanya massa. Perhatikan juga daerah
inguinal dan femoral. Kemungkinan yang ditemukan : tonjolan nyata, tonjolan
suprapubik, hepar atau limpa yang membesar, tumor, pembesaran perut seperti bentuk
perut katak.
4. Adanya gelombang peristaltik
Normal ditemukan pada orang yang kurus. Abnormal pada obstruksi gastrointestinal.
5. Adanya pulsasi 11
Normal : pada orang kurus terlihat pulsasi aorta abdominalis
Aneurisma aorta : terlihat massa dengan pulsasi
Pulsasi epigastrium : pembesaran ventrikel kanan
b) Palpasi
Apakah ada nyeri tekan atau tidak, kandung kemih penuh atau tidak,palpasi ginjal, usus
dan uluhati.

c) Perkusi
Berguna untuk orientasi abdomen, untuk meyakinkan pemeriksaan hati, lien dan
mengidentifikasi adanya cairan asites, benda padat, massa yang terisi cairan dan udara
bebas di perut serta usus.

d) Auskultasi
Dengarkan suara bising usus dan catat jumlah frekuensi dan karakter bising. Normal 5
sampai 34 kali permenit. Ada beberapa kemungkinan yang dapat ditemukan, antara lain :
1. Bising usus dapat meningkat atau menurun. Perubahan didapatkan pada diare,
obstruksi usus, ileus paralitik dan peritonitis.
2. Desiran, didapatkan pada stenosis arteri renalis.
3. Friction rubs, didapatkan pada tumor hepar, infark splenikus.
4. Borborygmi dan metalic sound, didapatkan pada ileus obstruktif.

Sumber :

https://stikesmukla.ac.id/downloads/PEMERIKSAAN%20FISIK%20PARU%20KEL%203%20D3%20KEP
%202A.pdf

https://skillslab.fk.uns.ac.id/wp-content/uploads/2019/02/smt-2-Pemeriksaan-Abdomen-dasar-
2019.pdf

Anda mungkin juga menyukai