Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian


1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang
akan mengkaji dan mendeskripsikan tentang strategi teaching factory di
sekolah menengah kejuruan sehingga dapat digunakan sebagai dasar
untuk mengamati dan mengumpulkan informasi. Penelitian ini dilakukan
dengan menghimpun data pada keadaan sewajarnya menggunakan cara
kerja yang sistematik, terarah, dan dapat dipertanggungjawabkan
sehingga tidak kehilangan sifat ilmiahnya.

2. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah studi kasus, jenis penelitian studi kasus
merupakan kajian yang rinci terhadap suatu latar atau satu orang. Objek
berupa tempat penyimpanan dokumen suatu peristiwa tertentu. Studi
kasus merupakan salah satu jenis penelitian kualitatif yang menekankan
pada pengungkapan secara rinci dan mendalam terhadap suatu objek,
peristiwa atau suatu kejadian. Penelitian studi kasus ini berdasarkan
permasalahan yang akan diteliti dan sesuai dengan posisi peneliti sebagai
peneliti pemula dalam penelitian kualitatif, seperti kebanyakan peneliti
memilih proyek utamanya dengan stusd kasus. Terkait dengan hal
tersebut Mulyana (2008:201) menyatakan bahwa studi kasus adalah
uraian dan penjelasan komprehensif mengenai aspek seorang individu,
suatu kelompok, suatu organisasi (komunitas), suatu program, atau suatu
situasi social, penelitian studi kasus berupaya menelaah sebanyak
mungkin data mengenai subjek yang diteliti. Yin ( 2019) juga
mengemukakan bahwa studi kasus merupakan strategi yang dipilih untuk
menjawab bagaimana dan kenapa dari pelaksanaan atau implementasi

31
32

sesuatu. Arifin dalam Sugiono (2016) menyatakan bahwa studi kasus


memiliki empat batasan yaitu :
a. Sasaran, studinya dapat berupa manusia, peristiwa, latar, system, peran,
dan dokumen.
b. Sasaran tersebut kemudian ditelaah secara mendalam sebagai suatu
totalitas sesuai dengan latar dan konteksnya mesing-masing dengan tujuan
memahami berbagai kaitan yang ada antara variabelnya.
c. Kajian mencakup masa lalu, keadaan masa sekarang dari sasaran peneliti.
d. Datanya diperoleh dari semua sumber yang dapat digali
Studi kasus sebagai suatu pendekatan yang memiliki tujuan
mempertahankan unsur keutuhan (wholenes) dari objek. Hal ini berarti data
yang dikumpulkan dalam rangka studi kasus adalah mengembangkan
pengetahuan yang mendalam mengenai suatu objek yang terkait yang berarti
studi kasus sifatnya sebagai suatu penelitian yang eksploratif dan deskriptif
(Arikunto:2002).

B. Kehadiran Peneliti
Menurut Moleong (2015:168) kedudukan peneliti dalam penelitian
kualitatif ialah sebagai perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsir
data, dan pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitian. Penelitian kualitaitf
menekankan kehadiran peneliti, dan peneliti sebagai instrument penelitian.
Instrumen penelitia adalah instrumen utama yang akan bertanya secara mendalam
yang berkaitan dengan subjek penelitian, yang berarti peneliti harus dapat
mengungkapkan makna, berinteraksi terhadap nilai-nilai akal dimana hal ini tidak
dapat dilakukan dengan kuisioner, angket atau yang lainnya.
Peneliti sebagai pengumpul data utama dalam kegiatan penelitian.
Kehadiran penelitian di lokasi penelitian mutlak diperlukan karena dapat dikatan
bahwa peneliti merupakan otak dan eksekutor lapangan. Dalam pelaksanaan yang
akan dilakukan peneliti pada proses penelitian adalah melakukan wawancara
secara mendalam kepada masing-masing narasumber dengan memberikan
pertanyaan sesuai dengan focus penelitian yang akan digali dan waktu yang
ditemukan.
33

Menurut Sugiono (2014:222) dalam penelitian kualitatif, peneliti disebut


sebagai human instrument, berfungsi menetapakan focus penelitian, memilih
informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, analisis data,
menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuannya.
Hal ini diperkuat dengan pertanyaan Margono (2010:38) mengatakan
bahwa manusia sebagai alat (human instrument) dapat berhubungan dengan
responden/irforman dan mampu memahami, menggapai, dan memiliki makna dari
berbagai bentuk interaksi di lapangan. Dengan demikian peneliti menjadi
pengumpul data utama dari keseluruhan proses penelitian, sehingga dapat
dikatakan bahwa penelitihadir dilokasi penelitian sebelum penelitian dilakukan
untuk pengamatan awal (observasi awal), selama pelaksanaan penelitian
berlangsung. Kemudian alur penelitian dan proses penelitan, penelitian harus
menciptakan hubungan yang baik dengan subjek penelitian.
Hubungan yang baik antara peneliti dengan subjek penelitian diciptakan
sejak penjajakan awal terhadap seting penelitian, terutama dalam hal
pengumpulan data di lapangan. Hubungan baik peneliti dengan subjek penelitian
dibangun dalam bentuk saling menjamin kepercayaan dan pengertian. Sehingga
data yang diinginkan dapat diperoleh selengkap mungkin untuk kesuksesan
penelitian dan sedapat mungkin menghindarkan hal-hal yang dapat merugikan
informan. Saat memasuki lokasi penelitian, peneliti harus berusaha menciptakan
hubungan baik dengan orang-orang yang akan dijadikan sumber penelitian, ini
merupakan salah satu kepiawaian yang harus dimiliki setiap peneliti.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian dilakukan di SMK. Alasan memilih SMK tersebut untuk
penelitian dikarenakan SMK tersebut memiliki keunikan tersendiri. Waktu
penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021.

D. Sumber Data
Sumber data utama dalam penelitian kualitatif menurut Yin (2019:101)
ada enam yaitu : dokumen, rekaman arsip, wawancara, pengamatan langsung,
observasi partisipan, dan perangkat-perangkat fisik. Untuk studi kasus,
34

penggunaan dokumen yang paling pentingadalah mendukung dan menambah


bukti dari sumber-sumber lain. Rekaman arsip seringkali pada banyak studi kasus
ditemukan dalam bentuk komputerisasi yang relevan yaitu peta dan bagan
karakteristik geografi suatu tempat, rekaman-rekaman pribadi, seperti buku
harian, kalender dan daftar nomor telepon, daftar nama dan komoditi lain yang
relevan. Rekaman-rekaman arsip dan lainnya dapat digunakan bersama-sama
dengan sumber-sumber informasi yang lain dalam pelaksanaan studi kasus.
Wawancara merupakan salah satu sumber informasi studi kasus yang sangat
penting, wawancara bisa mengambil beberapa bentuk. Yang paling umum
wawancara studi kasus bertipe open-ended, dimana peneliti dapat bertanya kepada
responden kunci tentang fakta-fakta suatu peristiwa di samping opini mereka
mengenai peristiwa yang ada. Tipe wawancara yang kedua adalah wawancara
berfokus dimana responden diwawancarai dalam waktu yang pendek satu jam
misalnya. Dalam kasus semacam ini, wawancara tersebut bertipe open-ended dan
mengasumsikan cara percakapan namun pewawancara tak perlu mengikuti
serangkaian pertanyaan tertentu yang diturunkan dari protocol studi kasusnya.
Observasi langsung merupakan kunjungan lapangan terhadap studi kasus,
peneliti menciptakan kesempatan untuk observasi langsung. Observasi semacam
ini berperan sebagai sumber bukti lain bagi suatu studi kasus. Bukti observasi
seringkali bermanfaat untuk memberikan informasi tambahan tentang topic yang
akan diteliti (Yin, 2019:113). Observasi partisipan adalah suatu bentuk observasi
khusus dimana peneliti tidak hanya menjadi pengamat pasif, melainkan juga
mengambil berbagai peran dalam situasi tertentu dan berpartisipasi dalam
peristiwa-peristiwa yang akan diteliti. Perangkat fisik adalah peralatan teknologi,
alat atau instrument, pekerjaan seni, atau beberapa fisik lainnya. Kata-kata dan
tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai merupakan sumber data
utama, sumber data tersebut dicatat melalui catatan tertulis atau melalui
perekaman video/audio tapes, pengambilan foto, atau film (Moleong, 2017:157).
Pada umumnya seorang subjek dapat sekaligus berperan sebagai informan
dalam sebuah penelitian kualitatif. Pemilihan informan didasarkan atas
kompetensi mereka bukan atas representative (keterwakilan). Oleh karena itu,
35

kepedulian peneliti bukan pada banyaknya jumlah informan tetapi pada kapasitas
informan dalam memberikan informasi yang dibutuhkan.

E. Prosedur Pengumpulan Data


Marshal, Gretchen B. dan Rossman dalam Sugiono (2014:225),
menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada
kondisi yang alami, sumber data utama, dan teknik pengumpulan data lebih
banyak pada observasi partisipan, wawancara mandalam (depth interview) dan
dokumentasi.
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah (1)
wawancara bebas dan mendalam (2) studi dokumentasi, (3) observasi. Teknik
pengumpulan data dengan wawancara bebas dan mendalam adalah suatu usaha
untuk mendapatkan informasi atau data dengan cara bertanya kepada informan
dengan menggunakan pedoman wawancara yang tidak terstruktur, hal ini
bertujuan untuk mendapatkan data dari informan dengan bebas dan mendalam
(Moleong, 2017), yang dimaksud pedoman wawancara tak terstruktur adalah
pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan.
Teknik wawancara mendalam di atas digunakan karena (a) menarik untuk
mengumpulkan motivasi, maksud dari penjelasan informan, dan (b) mencoba
mengungkapkan penelitian suatu peristiwa, situasi atau keadaan tertentu dari hasil
pengamatan (Meoleong, 2017). Selain itu teknik pengumpulan data yang lain
adalah dengan observasi. Teknik observasi adalah pencarian data berdasarkan
pengamatan peneliti pada saat di lapangan. Observasi yang akan dilakukan adalah
observasi terhadap subjek, perilaku subjek selama wawancara, interaksi subjek
dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat memberikan
data tambahan terhadap hasil wawancara. Dalam pelaksanaan wawancara juga
perlu membawa pedoman wawancara, dimana pedoman tersebut berisikan garis
besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan.

F. Analisis Data Kasus Induvidu (Individual Case)


Menurut Sugiono (2013:334) analisis data adalah proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
36

lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam


kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit , melakukan sintesa, menyusun dalam
pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Teknik
analisis data dalam penelitian kualitatif ini dilakukan selama peneliti berasa di
lapangan dan setelah pencarian di lapangan.
Penelitian kualitatif berwujud deskripsi yang rinci tentang situasi,
peristiwa, orang, interaksi, dan perilaku manusia. Pertanyaan dari seseorang
tentang pengalaman, sikap, keyakinan, pikiran, petikan-petikan isi dokumen,
transkip wawancara, catatan lapangan yang berwujud kata, kalimat dan alinea
termasuk data dalam penelitian kualitatif (Miles & Huberman, 1992). Oleh karena
itu, teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
deskriptif.
Langkah-langkah analisis selama pengumpulan data di lapangan menurut
Bogdan & Biklen adalah sebagai berikut: (1) mempersempit studi, (2)
merumuskan jenis studi yang diselesaikan, (3) mengembangkan pertanyaan-
pertanyaan analisis, (4) merencanakan sesi penghimpunan data berdasarkan
temuan pada pengamatan sebelumnya, (5) membuat komentar pengamat
mengenai gagasan yang muncul dalampikiran peneliti, (6) menulis memo untuk
diri sendiri tentang apa yang berhasil dipelajari, (7) menguji bahan pustaka selagi
dilapangan, dan (8) menggunakan metafora, analogi, dan konsep.
Selanjutnya Bogdan & Biklen (1982) menjelaskan analisis data yang
dilakukan setelah melakukan pengumpulan data adalah sebagai berikut: (1)
menyusun system sandi, yaitu memeriksa data guna mencari hal-hal yang muncul
secara teratur, kemudian menuliskan kategori sandi bagi pola-pola atau topic
terkait, (2) menyortir data sehingga data dengan topic-topic tertentu dapat
dipisahkan secara fisik dengan topic lainnya, (3) memaparkan data yang telah
dianalisis dalam bentuk logam, dan (4) melakukan penarikan kesimpulan. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan prosedur analisis data seperti dikemukakan
oleh Miles & Huberman (1992), setelah data terkumpul (data collection) maka
model interaksi analisis data yaitu : (1) reduksi data, (2) penyajian data, (3)
penarikan kesimpulan atau penilaian (kesimpulan sementara, verifikasi,
37

kesimpulan akhir). Ketiga alur analisis data tersebut merupakan satu kesatuan,
yang prosesnya saling berkaitan dan berulang-ulang selama dan sesudah
pengumpulan data.
1. Reduksi Data
2. Penyajian Data
3. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi

G. Keabsahan Data
Ulfiatin (2015:276) menyatakan bahwa data yang valid adalah data yang
sama antara yang dilaporkan peneliti dengan data yang terjadi pada realitas
objek/subjek yang diteliti. Dalam hal ini menetapkan keabsahan data ada 4 kriteria
yang digunakan menurut Moleong (2017), yaitu: (1) kredibilitas (creadibility), (2)
keteralihan (transferability), (3) kebergantungan (dependability), dan (4)
kepastian (confirmability). Pengecekan keabsahan data dilakukan agar data yang
telah diperoleh dalam penelitian menjadi abash. Untuk menguji kreadibilitas atau
kepercayaan terhadap hasil penelitiandan keabsahan data pada penelitian ini
adalah teknik triangulasi data. Mentriangulasi sumber data informasi yang
berbeda dengan memeriksa bukti-bukti yang berasal dari sumber tersebut dan
menggunakannya untuk membangun justifikasi tema-tema secara koheren
(Creswell, 2106). Menurut Sugiono (2013:273) ada tiga macam teknik triangulasi,
yaitu: triangulasi sumber, triangulasi teknik, triangulasi waktu. Peneliti memilih
salah satu teknik triangulasi yang menjadi pengecekan kebasahan data yaitu
triangulasi sumber.
Triangulasi sumber dilakukan untuk menguji kredibilitas data dengan cara
mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Sebagai contoh,
untuk menguji kredibilitas data tentang gaya kepemimpinan seseorang, maka
pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh dilakukan kebawahan yang
dipimpin, ke atasan yang memimpin dan ke teman kerja yang merupakan
kelompok kerja.

H. Tahap-tahap Penelitian
38

Menurut Moleong (2017:127) menyebutkan bahwa tahap penelitian pada


penelitian kualitatif terdiri atas tahap pra-lapangan, tahap pekerjaan lapangan dan
tahap analisis data. Secara garis besar proses pelaksanaan penelitian kualitatif
dilakukan melalui tiga tahap, yaitu : tahap persiapan, tahap pelaksanaan
penelitian, dan tahap laporan penelitian.
Pertama, tahap persiapan. Tahap persiapan meliputi : (1) mencari isu yang
menarik dalam strategi implementasi pembelajaran berbasis kerja melalui praktik
kerja lapangan di sekolah menengah kejuruan, (2) mengkaji sejumlah literature,
(3) menetapkan focus kajian, (4) mengadakan studi orientasi pada subjek yang
akan diteliti, dan (5) mengurus perizinan.
Kedua, tahap pelaksanaan penelitian dibagi menjadi dua yaitu eksplorasi
umum dan eksplorasi terfokus. Eksplorasi umum ini mencakup berbagai kegiatan:
(1) konsultasi, wawancara dan perizianan pada instansi yang berwenang, (2)
penjajagan umum pada objek yang telah ditetapkan untuk melakukan observasi
dan wawancara. Berdasarkan temuan umum, kemudian dilanjutkan dengan
eksplorasi terfokus yang meliputi: (1) pengumpulan data dilakukan secara rinci
untuk menemukan kerangka konseptual tema-tema di lapangan, (2) pengumpulan
data setiap kasus, dan analisis data tunggal, dilanjutkan analisis data secara
bersama-sama antar kasus, dan (3) pengecekan hasil dan temuan oleh
pembimbing.
Ketiga, penulisan laporan penelitian. Isi laporan ditulis berdasarkan
sistematika pedoman penulisan karya ilmiah Universitas Negeri Malang yang
meliputi bagian awal, inti, dan akhir. Selama penulisan laporan, peneliti
melakukan konsultasi dengan pembimbing secara intensif.

Anda mungkin juga menyukai