Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE

Dosen Pembimbing : Nur Wulan A.S,Kep.,Ns.,M.Kep

DISUSUN OLEH

KELOMPOK VIII

KELAS 1C D3 KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH :

1. APRILIA SRI LESTARI (1902081)


2. ROFI NUR RAMADANI (1902105)
3. TIRSA AULIA (1902108)
4. VIKA FAHDIAN MELISATARI (1902113)

PRODI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KLATEN

TAHUN AJARAN 2019/2020

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarrakatuh

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya dan tidak lupa shalawat serta salam kepada junjungankita Nabi Muhammad
SAW. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “Pemeriksaan Fisik Head to Toe”
untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Dasar.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan baik tulisan maupun
informasi yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, kami berterima kasih kepada Ibu Nur
Wulan Agustina, S.Kep., Ns., M.Kep atas bimbingannya dalam menulisdan menyusun
makalah ini, sehingga penulis dapat membuat makalah sesuai dengan kaidah dalam membuat
karya tulis.

Walaupun makalah ini masih banyak terdapat banyak kekurangan, kami sangat
mengharapkan kepada para pembaca untuk menyampaikan kritik dan saranyang sifatnya
membangun demi kebaikan dan kesempurnaan makalah selanjutnya.

Semoga makalah ini dapat selalu bermanfaat bagi pembaca dan ataskekurangan
dalam makalah ini kami mohon maaf. Terakhir tidak lupa kami mengucapkan terima kasih.

Klaten 20 Februari 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Tujuan..........................................................................................................................1
BAB II PROSEDUR KETERAMPILAN..................................................................................2
A. Tujuan..........................................................................................................................2
B. Indikasi dan Kontraindikasi.........................................................................................2
C. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan fisik.......................................2
D. Alat Dan Bahan Pemeriksaan Head To Toe................................................................3
E. Prosedur pelaksanaan Pemeriksaan Head To Toe.......................................................3
F. Cheklist Prosedur Pelaksanaaan..................................................................................5
G. Dokumentasi..............................................................................................................10
BAB III PENUTUP..................................................................................................................11
A. Kesimpulan................................................................................................................11
B. Saran..........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perawat seringkali menjadi orang yang pertama mendekteksi perubahan pada
kondisi klien tanpa memperhatikan latar belakangnya. Oleh karena itu, kemampuan
berfikir dan menginterpretasi secara kritis tentang arti perilaku klien dan perubahan
fisik yang ditampilkan merupakan hal yang sangat penting bagi perawat. Ketrampilan,
pengkajian, dan pemeriksaan fisik menjadi alat kuat bagi perawat untuk mendeteksi
perubahan baik halus maupun nyata yang terjadi pada kesehatan klien. Peemeriksaan
fisik keperawatan pada prinsipnya dikembangkan berdasarkan model keperawatan
yang berfokus pada respon yang ditimbulkan pasien akibat adanya masalah kesehtan
kesehatan atau dengan kata lain pemeriksaan fisik keperawatan harus mencerminkan
diagnosa fisik yang secara umum perawat dapat membuat tindakan untuk
mengatasinya.

B. Tujuan
Tujuan umum:
Mengetehui kondisi umum pasien untuk menentukan pemeriksaan selanjutnya
Tujuan khusus:
a. Untuk mengetahui apa pengertian dari pemeriksaan fisik head to toe
b. Untuk mengetahui apa tujuan dari pemeriksaan fisik head to toe
c. Untuk mengetahui apa manfaat dari pemeriksaan fisik head to toe
d. Untuk mengetahui bagaimana teknik pemeriksaan fisik head to toe
e. Untuk mengetahui apa indikasi dari pemeriksaan fisik head to toe
f. Untuk mengetahui bagaimana prosedur pelaksanaan dari pemeriksaan fisik
head to toe

1
BAB II

PROSEDUR KETERAMPILAN

A. Tujuan
Tujuan Pemeriksaan Fisik

1. Mengumpulkan dan memperoleh data dasar tentang kesehatan klien


2. Untuk menambah, mengkonfirmasi, atau menyangkal data yang diperoleh dalam
riwayat keperawatan
3. Untuk mengkonfirmasi dan mengidentifikasi diagnosa keperawatan
4. Untuk membuat penilain klinis tentang perubahan status kesehtan klien dan
penatalaksanaan
5. Untuk mengevaluasi hasil fisiologis dari asuhan keperawatan

B. Indikasi dan Kontraindikasi


1. Indikasi
a. Klien ARDS
b. Emfisema
c. Infeksi saluran pernafasan atas
d. Infeksi saluran pernafasan bawah
2. Kontraindikasi
a. Klien mengalami fraktur
b. Riwayat medis klien yang abnormal sejak lahir
c. Adanya lesi atau luka didaerah yang akan dipalpasi dan diperkusi
d. Tingkat kesadaran klien yang rendah

C. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan fisik


a. Selalu meminta kesediaan atau izin pada pasien untuk setiap pemeriksaan
b. Jagalah privasi pasien
c. Pemeriksaan harus seksama dan sistematis
d. Jelaskan apa yang harus dilakukan sebelum pemeriksaan (tujuan, kegunaan, cara,
dan bagian yang akan diperiksa)
e. Beri instruksi spesifik yang jelas
f. Berbicaralah yang komunikatif
g. Ajaklah pasien untuk bekerja sama dalam pemeriksaan
h. Perhatikan ekspresi atau bahasa non verbal dari pasien

2
D. Alat Dan Bahan Pemeriksaan Head To Toe
1. Stetoskop
2. Glove
3. Baju periksa
4. Selimut
5. Senter
6. Pena
7. Penggaris
8. Refleks hammer
9. Pita pengukur

E. Prosedur pelaksanaan Pemeriksaan Head To Toe


1. Pemeriksaan Inspeksi
Cara Pemeriksaan:
a) Posisi pasien dapat tidur,duduk atau berdiri
b) Bagian tubuh yang diperiksa harus terbuka( diupayakan pasien membuka
sendiri pakaiannya sebaiknya pakaian tidak dibuka sekaligus,namun dibuka
seperlunya untuk pemeriksaan sedangkan bagian lain ditutupi oleh selimut ).
c) Bandingkan bagian tubuh yang berlawanan atau kesimetrisan dan abnormalitas
d) Catatan hasil pemeriksaan fisik

2. Pemeriksaan palpasi
Cara Pemeriksaan:
a) Posisikan pasien senyaman mungkin
b) Pastikan pasien dalam keadaan rileks
c) Kuku jari-jari harus pendek
d) Minta pasien untuk menarik nafas dalam agar meningkatkan relaksasi otot
e) Lakukan palpasi dengan sentuhan perlahan
f) Kaji adanya nyeri
g) Lakukan palpasi secara hati-hati apabila diduga adanya fraktur tulang
h) Hindari tekanan yang berlebih pada pembuluh darah
i) Lakukan palpas untuk menghindari ketegangan otot ringan apabila
pemeriksaan organ atau jaringan yang dalamnya kurang dari 1cm

3
j) Lakukan palpasi agak dalam apabila pemeriksaan organ atau jaringan dengan
kedalaman 1 - 2,5cm.
k) Lakukan palpasi bimanual apabila melakukan pemeriksaan dengan kedalaman
lebih dari 2,5cm.
l) Catat hasil pemeriksaan.

3. Pemeriksaan perkusi
Cara pemeriksaan:
a) Posisikan pasien senyaman mungkin
b) Pastikan pasien dalam keadaan rileks dan nyaman untuk menghindari
ketegangan otot.
c) Jari kuku harus pendek
d) Lakukan perkusi secara seksama dan sistematis
e) Catat hasil pemeriksaan.

4. Pemeriksaan Auskultasi
Cara Pemeriksaan:
a) Posisikan pasien senyaman mungkin
b) Pastikan pasien dalam keadaan rileks
c) Pastikan stetoskop sudah terpasang baik dan tidak bocor antara bagian
kepala,selang dan telinga
d) Pasanglah ujung stetoskop ke lubang telinga
e) Tempelkan kepala stetoskop pada tubuh pasien yang akan diperiksa
f) Pergunakan bell stetoskop untuk mendegarkan bunyi bernada rendah pada
tekanan ringan yaitu jantung dan vaskuler dan diafragma untuk bunyi bernada
tinggi.
g) Catat hasil pemeriksaan.

5. Pemeriksaan TB dan BB
Cara Pemeriksaan :

4
a) Kalibrasi timbangan pada titik nol.
b) Klien berdiri diatas timbangan,naikkan tangkai logam yang menonjol pada
timbangan keatas kepala klien.

6. Pengukuran Antrometri
a) Lingkar kepala:
1) Menggunakan pita pengukur
2) Ukur pada daerah glabella atau frontalis atau supra orbita bagian anterior
menuju oksiput pada posterior
3) Catat hasil pengukuran.
b) Lingkar lengan atas
1) Tentukan lokasi lengan
2) Lingkarkan alat pada lengan bagian atas.
3) Tentukan besar lingkar lengan sesuai dengan angka yang tertera pada pita
4) Catat hasil pengukuran.
c) Lingkar dada
1) Siapkan pita pengukur
2) Lingkarkan pita pengukur pada dada
3) Catat hasil pengukuran.
F. Cheklist Prosedur Pelaksanaaan

N0 ASPEK PENILAIAN NILAI KETERA


NGAN
0 1 2
A. TAHAP PRA INTERAKSI
1. Mengecek catatan medik pasien
2. Persiapan alat dan bahan :
a.Alat-alat pengukur tekanan darah
b. Alat-alat pengukur suhu tubuh
c. Alat-alat pengukur pernapasan dan nadi
d.Medline
e.Pen Light
f.Garpu Tala
g.Kain Penutup Mats
h.Tounge Spatel
i.Refleks Hammer
j.Handscun
k.Kassa
l.Bengkok

5
m.Sampiran
B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam , menyebutkan nama pasien , dan
memperkenalkan diri
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan
3. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya
4. Menanyakan pada pasien apakah bersedia untuk diperiksa
5. Jaga privasi pasien( tutup ruangan )
C. Tahap Kerja
1. Atur posisi pasien senyaman mungkin
2. Mendekatkan alat
3. Mencuci Tangan
4. Memakai Handscoen
5. Menimbang berat badan
6. Melakukan pengukuran antropometri
a.Ukur tinggi badan
b.Ukur lingkar lengan , lingkar kepala,lengan dada , lingkar
paha , lingkar perut.
7. Lakukan pemeriksaan TTV
a.Tekanan Darah
b.Suhu
c.Respirasi
d.Nadi
8. Lakukan pemeriksaan head to toe
a.Pemeriksaan Fisik Kepala dan Leher:
1.)Inspeksi :
a) Rambut , kulit kepala dan bentuk kepala
b) Mata , kebersihan mata dan bagian-baian mata
(konjungtiva,pupil/reflek cahaya , sklera , palpebra)
c) Pemeriksaan tajam penglihatan dan lapang pandang
d) Pemeriksaan otot ekstraokuler
e) Pemeriksaan oftalmoskopi
f) Bentuk telinga , bagian-bagian telinga , dan
pemeriksaan pendengaran
g) Bentuk hidung , cuping hidung , dan kebersihan
hidung
h) Bibir , rongga mulut , gisi , lidah pharynk , dan gigi
2.) Palpasi :

6
a) Rambut dan kulit kepala
b) Mata (palpebra nyeri tekan )
c) Telinga (Nyeri tekan)
d) Hidung (Nyeri tekan )
e) Bibir, gusi, lidah, gigi
f) Leher (tiroid, trakea, kelenjar getah bening, vena
jugularis) dan kondisi kulit
b.Meminta izin kepada pasien untuk membuka bajunya
c. Pemeriksaan Dada :
1). Inspeksi : Dada atau bentuk, tarikan, dinding dada,
kondisi kulit
2). Palpasi : Penentuan organ paru, jantung, dan hati.
3). Perkusi : Normal atau kelainan suara paru, jantung,dan
hati
4). Auskultasi : Paru dan jantung.
d.Pemeriksaan Punggung :
1).Inspeksi : Punggung ( bentuk,kelainan, dan kondisi kulit )
2). Palpasi : Penentuan organ paru, jantung dan hati
3). Perkusi : Normal atau kelainan suara paru, jantung dan
hati
4). Auskultasi : Paru dan jantung.
3. Pemeriksaan Abdomen :
Membagi abdomen menjadi 4 kuadran
1). Inspeksi : Abdomen dan umbilikus ( bentuk kelainan
dan kondisi kulit dan kebersihan)
2). Auskultasi :
a. Kuadran kanan atas ( area hati )
b. Kuadran kiri atas ( suara lambung )
c. Kuadran kiri bawah ( suara bising usus besar )
d. Kuadran kanan bawah ( suara bising usus
halus )
e. Arteri renalis diatas umbilikus dengan bells
stetoskop
3). Palpasi
a. Penentuan keberadaan masa dan nyeri tekan

7
apada masing masing kuadran
b. Area Mc Burney untuk menentukan nyeri tekan pada
apenddiks
c. Area kandung kemih untuk menentukan distensi
kandung kemih dan nyeri tekan
4.)Perkusi
Menentukan keberadaan massa , udara atau cairan pada
masing-masing kuadran ( searah jarum jam )
f.Pemeriksaan Pinggang :
Membagi abdomen menjadi 4 kuadran :
1) Inspeksi
Pinggang ( bentuk , kelainan , kondisi kulit dan
kebersihan )
2) Palpasi
Penentuan keberadaan massa dan nyeri tekan
3) Perkusi
Menentukan keberadaan massa , udara , atau cairan
g.Pemeriksaan Genitalia dan Anus :
1) Inspeksi dan Palpasi Genitalia :
(Kelainan bentuk , kebersihan , phimosis pada
penis , inflamasi pada bagian vagina dll)
2) Inspeksi dan Palpasi Anus :
( Adakah radang , iritasi , kelainan bentuk)
h.Pemeriksaan Ekstremitas :
1) Inspeksi :
Kelainan bentuk dan kesimestrisan tangan dan kaki
kelainan bentuk kuku dan jari tangan
Adanya cianosis pada jari tangan
Pada anak dengan gangguan tonus otot , lakukan
pemeriksaan tonus otot ekstermitas
i.Pemeriksaan System Persyarafan :
1) Perkusi dengan reflek hammer untuk memeriksa
reflek patella
2) Penggoresan pada area telapak kaki untuk memeriksa
reflek babinsky

8
3) Menguji penginderaan pasien dengan menutup mata
pasien
9 Melaksanakan atraumatic care ( misalnya menjelaskan
kepada klien tentang alat yang digunakan untuk
pemeriksaan)
10 Melaksanakan teknik komunikasi teurapetik saat
pemeriksaan fisik
11 Menginformasikan hasil pemeriksaan fisik kepada pasien
12 Merapikan posisi tubuh pasien
13 Merapikan peralatan yang digunakan
14 Mengakhiri pemeriksaan fisik dan mengucapkan salam
penutup
15 Mencuci tangan
16 Melakukan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik
Total Nilai

Keterangan :

0 = Tidak Dilakukan

1 = Dilakukan kurang sempurna

2 = Dilakukan dengan sempurna

Jumlah Nilai
Nilai = x 100
Jumlah Aspek Yang Dinilai

G. Dokumentasi

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemeriksaan Head To Toe adalah pemeriksaan tubuh klien secara keseluruhan atau
hanya bagian tertebtu yang di anggap perlu , untuk memperoleh data yang sistematis
dan komprehensif , memastikan atau membuktikan hasil anamnrsa , menentukan
masalah dan merencanakan tindakan keperawatan yang tepat bagi klien.

Pendekatan ini dilakukan mulai dari kepala dan secara berurutan sampai ke
kaki. Mulai dari : keadaan umum , tanda-tanda vital , kepala , wajah , mata , telinga ,
hidung , mulut , tenggorokan , leher , dada , paru-paru , jantung , abdomen , ginjal ,
punggung , genetalia , rectum , ekstremitas.

Tehnik yang perlu diperlukan dalam pengkajian fisik ada 4 yaitu : palpasi,
inspeksi , auskultsi dan perkusi.Indikasi muthlak dilakukan pada setiap klien ,
terutama pada :

10
1.klien yang baru masuk ke tempat pelayanan kesehatan untuk dirawat

2.Secara rutin pada klien yang sedang di rawat

3.Sewaktu-waktu sesuai kebutuhan klien

Prosedurpelaksanaan :

1.Pengukuran TTV

2.Pemeriksaan kuku dan rambut

3.Pemeriksaan kepala, wajah , mata , telinga , hidung , mulut , tenggorokan , leher

4.pemeriksaan dada( dada dan punggung )

5.Pemeriksaan abdomen (perut)

6.Pemeriksaan ekstermitas atas (bahu , siku , tangan )

7.Pemeriksaan ekstermitas bawah (panggul , lutut , pergelangankaki dan telapak kaki)

8.Pemeriksaan genitalia(alat genital , anus , rectum)

B. Saran
Diharapkan kepada perawat agar dapat melakukan pemeriksaan fisik Head To
Toe secara benar , sesuai dengan persiapan , teknik , dan prosedur yang telah
ditentukan.

11
DAFTAR PUSTAKA

12
13

Anda mungkin juga menyukai