65
66
Kedua premis dan kesimpulan kemudian dapat ditulis menjadi sebuah ekspresi
logika yang utuh dan lengkap berikut.
(A → (⌐C→B)) Λ (A→⌐C) Λ ⌐(A→B)
Kesemua premis dan kesimpulan dihubungkan dengan operator konjungsi ()
untuk menghasilkan ekspresi logika yang utuh.
Sekarang pembuktian dengan metode tabel kebenaran, hasil haruslah
kontradiksi.
P Q R
A B C C CB AC AB A(CB) RPQ
F F F T F T T T F
F F T F T T T T F
F T F T T T T T F
F T T F T T T T F
T F F T F T F F F
T F T F T F F T F
T T F T T T T T F
T T T F T F T T F
Latihan Soal A.
Buktikan validitas hukum-hukum logika berikut ini dengan (a) Strategi pembalikan
dengan menegasi kesimpulan, dan (b) Model dengan memberi nilai F pada kesimpulan
(1) Silogisme Hipotetis
(2) Silogisme Disjungtif
(3) Modus Ponens
(4) Modus Tollens
69
(b) Dengan menggunakan metode counter dan counter model, memberikan nilai
False pada kesimpulan.
Bentuk ekspresi logika menjadi:
(1) AB T
(2) BC T
(3) AC F
- Langkah pertama adalah cek di kesimpulan.
Kesimpulan v(AC) F, sehingga hanya ada satu kemungkinan
nilai yaitu v(A) T, dan v(C) F. Rekam hasil ini untuk diterapkan
pada premis-premis.
- Cek pada premis pertama.
Premis pertama v(AB) T, sedangkan telah didapatkan
sebelumnya v(A) T, sehingga mau tidak mau nilai v(B) T.
Rekaman nilai mempunyai v(A) T, v(B) T, dan v(C) F.
- Cek pada premis kedua.
Premis kedua v(BC) T, dicocokkan dengan rekaman nilai yang
telah didapatkan. V(B) T, dan v(C) F. Hal yang demikian adalah
tidak mungkin True False False. Karena memakai strategi
pembalikan dengan memberi nilai False pada kesimpulan, dan ada
ketidakmungkinan, dengan demikian argumen tersebut adalah
VALID. Terbukti dengan metode model counter model, hukum
silogisme hipotetis adalah VALID.
A.2. Silogisme Disjungtif
Hukum logika silogisme disjungtif ini mempunyai format baku seperti berikut:
(a) A B (premis 1)
(b) B (premis 2)
(c) A (kesimpulan)
(a) Dengan menerapkan strategi pembalikan dengan menegasi kesimpulan,
didapatkan bentuknya menjadi:
(1) AB (premis 1)
(2) B (premis 2)
(3) A (kesimpulan yang dinegasikan)
71
Latihan Soal B.
Buktikan validitas argumen berikut ini dengan (a) Strategi pembalikan dengan
menegasi kesimpulan, dan (b) Model dengan memberi nilai F pada kesimpulan
(1) Jika m negatif, maka q negatif. Jika p positif maka q negatif. Dengan demikian, jika
m negatif atau p positif maka q negatif.
(2) Jika m negatif, maka q negatif. Jika p positif maka q negatif. Dengan demikian, jika
m negatif dan p positif maka q negatif.
(3) Jika Badu mencontek saat ujian maka pengawasnya lalai atau dosennya telah
memperingatkan. Jika dosennya tidak memperingatkan, maka pengawasnya tidak
lalai. Dosennya memperingatkan. Dengan demikian, badu mencontek saat ujian.
P Q R
A B C AB CB AC (AC)B ((AC)B) PQR
F F F T T F T F F
F F T T F F T F F
F T F T T F T F F
F T T T T F T F F
T F F F T F T F F
T F T F F T F T F
T T F T T F T F F
T T T T T T T F F
B.1. Pernyataan untuk sub soal ini hampir sama pengerjaannya dengan soal (B.2).
Akan tetapi lebih telitilah, karena kemiripan soal yang ada. Sama seperti
sebelumnya, pernyataan terdiri atas beberapa proposisi, yang kemudian
direpresentasikan dalam bentuk variabel proposisional, sebagai berikut.
A = m negatif
B = q negatif
C = p positif
Kemudian jika dituliskan dalam bentuk subekspresi logika menjadi berikut:
(1) AB (premis 1)
(2) CB (premis 2)
(3) (A C) B (kesimpulan)
(a) Dengan menggunakan strategi pembalikan dengan menegasi kesimpulan.
Bentuk tulisan ekspresi logika menjadi:
(1) AB (premis 1)
(2) CB (premis 2)
(3) ((A C) B) (kesimpulan yang dinegasikan)
Oleh karenanya bentuk ekspresi logika yang utuh dan sempurnanya adalah:
(AB) (CB) ((AC)B)
Untuk membuktikan apakah nilai ekspresi logika di atas adalah False, maka
dipakailah tabel kebenaran.
78
P Q R
A B C AB CB AC (AC)B ((AC)B) PQR
F F F T T F T F F
F F T T F T F T F
F T F T T F T F F
F T T T T T T F F
T F F F T T F T F
T F T F F T F T F
T T F T T T T F F
T T T T T T T F F
B.3. Jika Badu mencontek saat ujian maka pengawasnya lalai atau dosennya telah
memperingatkan. Jika dosennya tidak memperingatkan, maka pengawasnya
tidak lalai. Dosennya memperingatkan. Dengan demikian, badu mencontek saat
ujian
Terdapat beberapa proposisi dalam pernyataan-pernyataan tersebut, dan apabila
direpresentasikan dalam bentuk variabel proposisi adalah sebagai berikut.
A = Badu mencontek saat ujian
B = Pengawasnya lalai
C = Dosennya telah memperingatkan
Kemudian bentuk ekspresi logikanya adalah sebagai berikut.
(1) A (B C) (premis 1)
(2) C B (premis 2)
(3) C (premis 3)
(4) A (kesimpulan)
(a) Dengan menggunakan strategi pembalikan dengan menegasi kesimpulan.
Bentuk tulisan ekspresi logika menjadi:
(1) A (B C) (premis 1)
(2) C B (premis 2)
(3) C (premis 3)
(4) A (kesimpulan yang dinegasikan)
Oleh karenanya bentuk ekspresi logika yang utuh dan sempurnanya adalah:
80
(A(BC)) (CB) C A
Untuk membuktikan apakah nilai ekspresi logika di atas adalah False, maka
dipakailah tabel kebenaran.
A B C B C BC A(BC) CB A (A(BC))(CB)CA
F F F T T F T T T F
F F T T F T T T T T
F T F F T T T F T F
F T T F F T T T T T
T F F T T F F T F F
T F T T F T T T F F
T T F F T T T F F F
T T T F F T T T F F
Hasil tabel kebenaran adalah tidak semua bernilai False, dengan demikian ada
kemungkinan. Sehingga argumen di atas adalah TIDAK VALID.
(b) Dengan Menggunakan metode model counter model.
Bentuk ekspresi logika dengan pemberian nilai-nilai adalah:
(1) A (B C) T (premis 1)
(2) C B T (premis 2)
(3) C T (premis 3)
(4) A F (kesimpulan yang diberi nilai False)
- langkah pertama, cek pada kesimpulan
Pada langkah ini menghasilkan v(A) F. Hal ini sangatlah jelas.
- Cek pada premis ketiga
Premis ketiga dengan sangat jelas memberikan gambaran v(C) T.
- Cek premis kedua
Premis kedua v(CB) T, dengan hasil sebelumnya yaitu v(C)
T, sehingga v(C) F. Penalaran akan memberikan hasil dua
kemungkinan pada v(B), dikarenakan FalseFalseTrue, dan
FalseTrue True juga. Sehingga v(B) T/F.
- Cek premis pertama
81
Latihan Soal C.
Buktikan validitas argumen berikut ini dengan (a) Strategi pembalikan dengan
menegasi kesimpulan, dan (b) Model dengan memberi nilai F pada kesimpulan
(1) Constructive Dilemma
Jika Badu senang, maka siti senang dan jika badu sedih, maka siti sedih. Badu
senang atau badu sedih. Dengan demikian, Siti senang atau siti sedih.
(2) Destructive Dilemma
Jika Badu senang, maka siti senang dan jika badu sedih, maka siti sedih. Siti tidak
senang atau siti tidak sedih. Dengan demikian, Badu tidak senang atau badu tidak
sedih.