A3A
18021032
DENPASAR
2019
REAKSI SUBSTITUSI
Reaksi substitusi terjadi apabila sebuah atom atau gugus yang berasal dari
pereaksi menggantikan sebuah atom atau gugus dari molekul yang bereaksi. Reaksi
substitusi dapat terjadi pada atom karbon jenuh atau tak jenuh.
b. Reaksi substitusi elektrofilik
Benzena memiliki rumus molekul C6H6, dari rumus molekul tersebut
benzena termasuk golongan senyawa hidrokarbon tidak jenuh. Namun ternyata
benzena mempunyai sifat kimia yang berbeda dengan senyawa hidrokarbon tidak
jenuh. Beberapa perbedaan sifat benzena dengan senyawa hidrokarbon tidak jenuh
adalah diantaranya bahwa benzena tidak mengalami
reaksi adisi melainkan mengalami reaksi substitusi. Pada umumnya reaksi yang
terjadi terhadap molekul benzena adalah reaksi substitusi elektrofilik, hal ini
disebabkan karena benzena merupakan molekul yang kaya electron.
Ada 4 macam reaksi substitusi elektrofilik terhadap senyawa aromatik,yaitu :
Reaksi substitusi merupakan reaksi yang melibatkan penggantian atom/gugus atom
pada molekul dengan atom/gugus atom lainnya. Reaksi substitusi umumnya terjadi
pada senyawa jenuh (tunggal) tanpa terjadi perubahan ikatan karakteristik (tetap
jenuh). Pada reaksi halogenasi alkana, atom hidrogen yang terikat pada atom C
senyawa alkana digantikan dengan atom halogen. Ketika campuran metana dan klorin
dipanaskan hingga 100°C atau radiasi oleh sinar UV maka akan dihasilkan senyawa
klorometana, seperti reaksi berikut.
CH4(g) + Cl2(g) → CH3Cl(g) + HCl(g)
Tahap 2 (cepat)
Dalam tahap dua reaksi eliminasi, basa itu merebut sebuah proton dari sebuah atom
karbon yang terletak berdampingan dengan karbon positif. Elektron ikatan sigma
karbon hidrogen bergeser ke arah muatan positif, karbon itu mengalami
Rehibridisasi dari keadaan sp3 ke keadaan sp2, dan terbentuklah alkena.
Karena suatu reaksi E1 berlangsung lewat zat antara karbokation, maka tidak mengherankan
bahwa alkil halida tersier lebih cepat daripada alkil halida lain.
REAKSI E2
Reaksi E2 (eliminasi bimolekular) ialah reaksi eliminasi alkil halida yang
paling berguna. Reaksi E2 alkil halida cenderung dominan bila digunakan basa kuat,
seperti –OH dan –OR, dan temperatur tinggi. Secara khas reaksi E2 dilaksanakan
dengan memanaskan alkil halida dengan K+ -OH / Na+ -OCH2CH3 dalam etanol.
Reaksi E2 berjalan tidak lewat suatu karbokation sebagai zat-antara,
melainkan berupa reaksi serempak(concerted reaction) yakni terjadi pada satu
tahap, sama seperti reaksi SN2.
1. Basa membentuk ikatan dengan hidrogen
2. Elektron-elektron C-H membentuk ikatan pi
3. Brom bersama sepasang elektronnya meninggalkan ikatan sigma C-Br.
Perhatikan gambar :
E1
terjadi pada:
1. konsentrasi basa rendah
2. dengan pelarut basa
3. dengan substrat tersier dan beresonansi (alkil halida)
E2
terjadi pada:
1. Pada basa kuat dengan konsentrasi tinggi
Alkil halida+basa kuat+panas menjadi E2
Alkil halida+asam kuat+panas menjadi E1
Alkohol+asam kuat+panas menjadi E1