Anda di halaman 1dari 3

Kredit pajak ( pajak penghasilan pasal 24 )

Kredit pajak ( pajak pgnhasilan pasal 24 ) merupakan pajak atas penghasilan yang dibayar atau teuratang
di luar negeri yang dapat dikreditkan terhadap pajak yang teurang di Indonesia hanyalah Pajak yang
langsung dikenakan atas penghasilan yang diterima atau diperoleh wajib pajak.

Pph pasal 24 memiliki syarat yaitu batas maksimum kredit pajak diambil terendah dari 3 unsur /
perhitungan berikut ini :

Besar atau jumlah pajak yang terutang atau dibayar di luar negeri atau diluar Indonesia

Penghasilan luar negeri yaitu seluruh pengasilan kena pajak dikali dengan PPh atas seluruh penghasilan
yang dikenakan tariff pasal 17

Besaran atau jumlah pajak yang terutang untuk seluruh penghasilan kena pajak ( pada saat penghasilan
kena pajak (PKP) lebih rendah daripada penghasilan luar negeri ).

CONTOH :

PT ozon di Indonesia adalah pemegang saham tunggal di PT airzed , di Negara Malaysia

PT airzed pada tahun 2010 memperoleh keuntungan sebesar Rp 100.000.000,00.

Pajak yang berlaku di Negara Indonesia 40% dan pajak dividen 32%

Perhitungan pajak atas dividen :

Keuntungan Rp 100.000.000

PPh PT airzed ( 40 % ) Rp 40.000.000

Rp 60.000.000

Pajak dividen ( 32% ) Rp 19.200.000

Dividen yang dikirim ke Indonesia Rp 40.800.000

Adapun penggabungan yang berasal dari luar negeri dilakukan sebagai berikut .

1. Untuk penghasilan dari usaha dilakukan dalam tahun pajak pada saat pengasilan diperoleh.
2. Untuk penghasilan lainnya yang dilakukan dalam tahun pajak diterimanya penghasilan tersebut
3. Untuk penghasilan berupa dividen dilakukan dalam tahun pajak pada saat perolehan dividen
ditetapkan sesuai dengan keputusan menteri keuangan

Adapun batasan – batasan maksimum kredit pajak untuk setiap Negara

Jika penghasilan luar negeri berasal tidak hanya dari 1 negara atau bias dikatakan dari beberapa Negara
maka perhitungan batas maksimum kredit nya dilakukan untuk masing masing Negara( tidak dapat
disatukan )

Setiap Negara berbeda , maka batas maksimum yang diberlakukan di tiap tiap Negara berbeda sesuai
keputusan dari menteri keungan Negara tersebut.
Perlakuan terhadap kerugian di luar negeri

Dalam menghitung penghasilan kena pajak , kerugian yang diderita oleh wajib pajak luar negeri tidak
boleh dikompensasikan dengan penghasilan yang ditrima atau diperoleh dari Indonesia.

Contoh :

Pt ars memperoleh penghasilan dalam tahun 2009 :

Negara a memperoleh pengahasilan Rp 800.000.000 dengan tarir pajak 30 %

Negara b memperoleh penghasilan Rp 600.000.000 dengan tarif pajak 35 %

Negara c merugi sebesar Rp 150.000.000 tarif pajak 25%

Keuntungan usaha di Indonesia Rp 200.000.000

Perhitungan kredit pajak luar negeri SBB

Penghasilan luar negeri

Laba Negara A Rp 800.000.000

Laba Negara B Rp 600.000.000

Laba Negara C Rp -

jmlh pengh. LN Rp 1.400.000.000

Penghasilan dalam negeri Rp 200.000.000

Jmlah Pengasilan NETO Rp 1.600.000.000

PPh terhutang :

25% X 1.600.000.000 = Rp 400.000.000

Batas maks Kredit pajak luar negeri untuk masing masing Negara :

Negara A :

800.000.000 X 400.000.000 = RP 200.000.000

1.600.000.000

Pajak tehutang di Negara A adalah 240.000.000 rupiah tetapi maksimum pajak yang dapat dikreditkan rp
200.000.000
Negara B :

Rp 600.000.000 X 400.000.000 = Rp 150 .000.000

1.600.000.000

Negara C :

Nihil

Cara melaksanakan kreit pajak luar negeri adalahh WP menyampaikan permohonan kepada direktur
jendral pajak bedamaan dengan penyamoaian SPT tahunan PPh dengan melampirkan :

 Laporan keungan dari penghasilan yang berasal dari luar negeri


 Foto copy surat pemberitahuan pajak yang disampaikan diluar negeri
 Dokumen pembayara pajak diluar negeri

Anda mungkin juga menyukai